“Glaukoma”
Disusun Oleh :
Universitas PRISMA
Manado
2018
1
Makalah Farmakologi Dan Toksikologi
“Glaukoma”
Disusun Oleh :
Universitas PRISMA
Manado
2018
2
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan karunia-Nya sehingga,kami
dapat menyusun makalah yang berjudul “Glaukoma” dengan baik.
Kami juga berterima kasih kepada dosen sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik. Makalah ini disusun sebagai tugas yang merupakan kewajiban kami.
Dengan demikian kami berharap agar makalah ini dapat menambah
luas pengetahuan baik bagi kami maupun bagi para pembaca dalam memahami
tentang Glaukoma beserta terapi obat secara umum.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun,untuk kesempurnaan makalah di masa yang
akan datang.Semoga makalah ini dapat menambah luas pengetahuan bagi para
pembaca.
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
Karena galukoma disebabkan oleh adanya tekanan bola mata yang tidak normal,
maka pengobatan yang diberikan adalah pengobatan untuk mengurangi tekanan
intraokular. Obat anti glaukoma untuk menurunkan tekanan intraokular mempunyai
bermacam-macam cara kerja dan efeknya bervariasi pada tiap individu. Pengobatan
glaukoma sudut terbuka primer atau kronik bisa dimulai dengan obat-obatan yang
menurunkan produksi humor akuos atau obat yang memperbesar curahan humor
akuos keluar bola mata.4,5 Biasanya pengobatan dimulai dengan pemberian obat
tunggal. Bila tidak berhasil maka digunakan obat kombinasi.
5
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Penyakit glaucoma?
Kerjanya?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penyakit glaucoma
cara kerjanya.
6
BAB II
ISI
1. Glaukoma primer
a. Glaukoma sudut terbuka menahun
7
tablet yang mengandung steroid juga dapat meningkatkan tekanan pada mata.
Karena itu tekanan pada mata harus diukur teratur bila sedang menggunakan obat-
obatan tersebut. Glaukoma yang terjadi akibat penyakit mata lain yang
menyebabkan penyempitan sudut / peningkatan volume cairan dari dalam mata
dapat diakibatkan oleh : perubahan lensa , Kelainan, uvea , Trauma bedah. Naiknya
tekanan intraokular pada glaukoma ini karena terhambatnya aliran cairan air mata
yang melewati pupil atau ditempat keluarnya melalui kanal schlem.
3. Glaukoma congenital
Glaukoma yang terjadi akibat kegagalan jaringan mesodermal memfungsikan
trabekular. Glaukoma ini dapat dilihat dalam masa pertumbuhan bola mata anak
menjadi semakin besar karena tingginya tekanan intraokular. Dan terjadi pada tahun
pertama setelah lahir. Diturunkan secara autosomal resesif. Penyakit ini timbul akbat
dari salah tumbuh struktur sudut dan saluran keluar air mata. Pemisahan iris perifer
dari dinding korneosklera tidak sempurna.
I. Glaukoma primer
- Pandangan kabur
- Sakit kepala
- Mual, muntah
8
- Kedinginan
Beta adrenoreseptor topical (sering disebut beta bloker) adalah obat yang paling
sering diresepkan sebagai terapi glaucoma. Golongan ini menurunkan tekanan
didalam mata dengan cara menghambat produksi dari humor akuos. Golongan ini
dibagi menjadi 2, yaitu nonselektif beta bloker dan selektif beta bloker.
Semua beta bloker adalah efektif dan secara umum dapat ditoleransi. Oleh
karena golongan ini menyebabkan iritasi terhadap mata yang lebih sedikit
dibandingkan dengan medikamentosa lainnya, dan seringkali golongan ini diberikan
pada penderita glaucoma yang disertai dengan katarak.7
Efek samping dan komplikasi : setelah pemberian beta bloker, hanya sedikit
dari obat yang diberikan yang diserap kornea. Sebagian besar, masuk aliran darah.
Agen ini dapat menyebabkan efek samping terhadap sistemik :
a. Menyebabkan fatique, depresi, ansietas, mual muntah yang berat, dan kesulitan
bernapas.
c. Dapat memperburuk keadaan asma atau penyakit paru lainnya. Beta bloker
hanya digunakan secara hati-hati atau tidak sama sekali pada pasien-pasien
dengan asma, emfisema, bronchitis, atau penyakit jantung.4,7 Fungsi paru
berkurang 40% pada orang tua yang mendapat terapi timolol, bahkan juga pada
yang tidak memiliki masalah pada paru-parunya (selektif beta bloker dapat
menurunkan efek tambahan ini).
d. Pada pasien yang mendapat perubahan terapi dari obat golongan lain ke
golongan beta bloker, ada kemungkinan terjadi peningkatan TIO secara mendadak.
Hal ini adalah penting, dan bagaimanapun TIO harus diperiksa secepat mungkin
setelah pengobatan dari golongan lain dihentikan.
10
e. Pada saat beta bloker digunakan untuk terapi pada salah satu mata, mata yang
sebelahnya (kontralateral) juga mengalami efek yang sama walaupun lebih sedikit,
namun tetap terjadi penurunan TIO yang signifikan.
Interaksi dengan obat-obatan lain : Dapat menambah kerja bila diberikan bersama
dengan obat-obatan lain seperti oral beta bloker, calcium channel blockers, dan
antiaritmia seperti quinidin. Timolol dapat menyebabkan efek samping yang
menyerupai keadaan hipoglikemi.
a.Timolol ( Timoptic )
· Menurunkan TIO 30 %
Adrenergik agonis mengaktifkan otot – otot pada mata yang mendilatasi pupil, oleh
karena itu terjadilah peningkatan pengeluaran cairan akuos.4,7 Variasi terbarunya
adalah alfa 2- adrenergik agonis yang mengurangi produksi akuos humor dan juga
meningkatkan pengeluaran melalui jalur uveoskleral. Adrenergik agonis terdahulu
meliputi epinefrin.
11
Biromidine efektif untuk terapi jangka panjang. Memiliki bahan pelindung saraf dan
lebih aman dibandingkan obat lain jika digunakan pada pasien yang sedang hamil
atau pada pasien dengan asma.
Efek samping yang paling sering terjadi pada oabat ini adalah mulut kering. Dapat
juga menjadi pencetus reaksi alergi yang menyebabkan kemerahan pada mata dan
rasa gatal. Namun biromidine menyebabkan reaksi alergi yang lebih ringan
dibandingkan dengan apraclonidine.
Karbonik anhidrase inhibitor mengurangi jumlah aliran akuos humor sebanyak 40%
dan digunakan untuk pengobatan glakoma saat obat lainnya tidak efektif. Berguna
juga jika dikombinasikan dengan obat lain. Obat ini dapat meningkatkan aliran darah
dalam retina dan saraf optik.7
· Alergi sulfa
· Hipokalemia
· Penyakit Ginjal
· Penyakit hati
1. Acetazolamide ( diamox )
12
· Indikasi pada pasca bedah
2. Methazolamide ( Neptazane )
4. Brinzolamide
a. Epinefrin
13
· Alergi pada pemakaian lama
Kontraindikasi epinefrin:
· Penyakit kardiovaskular
b. Dipiverine
· Pilokarpian ( Miotik )
Merupakan obat anti glaukoma yang paling sering digunakan sebelum ada Timolol.
Pilokarpin dapat diserap tubuh dengan cepat namun pasien harus menggunakannya
beberapa kali dalam sehari.7
Miotik mempercepat keluarnya akuos dari mata dengan kontraksi otot dalam mata.
Miotik adalah kolinergik yang mengecilkan pupil yang memungkinkan pengaliran
keluar cairan mata. Miotik memberikan efek membuka dan mengeluarkan cairan
mata.
· Prostaglandin F2 agonis
14
Hati-hati pada pemberian bersama pilokarpin karena pilokarpin
Efek samping:
· Penglihatan kabur
· Mata kering
· Hiperemia
4. Obat Simpatetik
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
16