Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA

SULAWESI TENGGARA
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

TUGAS FINAL SEMESTER


MATA KULIAH : ARSITEKTUR KOTA
Bentuk – Bentuk Kota, Teknik – Teknik Perencanaan, Tapak Tiga Teori
Perancangan Kota Serta Pembahasan Kaw.Cihampelas Bandung

AL MUSAWWIR
KA2 18 060
TUGAS FINAL ARSITEKTUR KOTA

BENTUK – BENTUK KOTA


RESUME
Bentuk kota secara umum dapat dibagi menjadi 7,(Yunus, 2000: 14).:

BUJUR SANGKAR (the square cities) KIPAS (fan shaped cities) EMPAT PERSEGI PANJANG (the
rectangular cities)

Bujur sangkar menunjukkan sesuatu Bentuk semacam ini sebenarnya


yang murni dan rasionil, merupakan Merupakan bentuk kota yang
merupakan bentuk sebagian lingkaran.
bentuk yang statis, netral dan tidak pertumbuhannya memanjang sedikit lebih
Dalam hal ini, ke arah luar lingkaran kota
mempunyai arah tertentu. Bentuk bujur besar daripada melebar, hal ini
yang bersangkutan mempunyai
sangkar merupakan bentuk kota yang dimungkinkan karena adanya hambatan-
kesempatan berkembang yang relatif
bercirikan dengan pertumbuhan di sisi-sisi hambatan fisikal terhadap perkembangan
seimbang. Oleh sebab-sebab tertentu
jalur transportasi dan mempunyai area kota pada salah satu sisinya.
pada bagian-bagian lainnya terdapat
kesempatan perluasan ke segala arah
beberapa hambatan perkembangan areal
yang relatif seimbang dan kendala fisikal
kekotaannya
relatif yang tidak begitu berarti

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULTRA


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
TUGAS FINAL ARSITEKTUR KOTA

PITA (ribbon shaped cities) BULAT (rounded cities) GURITA/BINTANG


(octopus shaped cities)

Sebenarnya bentuk ini juga mirip Kondisi morfologi kota seperti ini biasanya Dasar dari bentuk spider web dengan
“regtangular city” namun karena dimensi terdapat pada kota-kota besar yang linear radial biasanya mendefinisikan
memanjangnya jauh lebih besar dari pada dikelilingi oleh kota-kota satelit. Dalam hal beberapa tipe dari ruangan terbuka.
dimensi melebar maka bentuk ini ini terjadi gejala penggabungan antara Contoh : Washington D.C. Peranan jalur
menempati klasifikasi tersendiri dan kota besar utama dengan kota-kota satelit transportasi pada bentuk ini juga sangat
menggambarkan bentuk pita. Dalam hal di sekitarnya, sehingga kenampakan dominan sebagaimana dalam “ribbon-
ini jelas terlihat adanya peranan jalur morfologi kotanya mirip “telapak katak shaped city”. Hanya saja, pada bentuk
memanjang (jalur transportasi) yang pohon”, dimana pada ujung-ujung jarinya gurita jalur transportasi tidak hanya satu
sangat dominan dalam mempengaruhi terdapat bulatan-bulatan. Majunya sarana arah saja, tetapi beberapa arah ke luar
perkembangan areal kekotaannya, serta transportasi dan telekomunikasi, kota. Hal ini hanya dimungkinkan apabila
terhambatnya peluasan areal ke samping mempunyai peranan yang besar dalam daerah “hinter land” dan pinggirannya
pembentukan kenampakan ini. Proses tidak memberikan halangan-halangan
TIDAK BERPOLA (Unpattern cities)
konurbasi yang terus-menerus akan fisik yang berarti terhadap perkembangan
Terbentuk pada suatu daerah dengan
menciptakan bentuk megapolitan. areal kekotaannya.
kondisi geografis yang khusus.
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULTRA
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
TUGAS FINAL ARSITEKTUR KOTA

TEKNIK – TEKNIK PERENCANAAN TAPAK


RESUME
Tapak adalah lahan atau tempat dimana bangunan yang direncanakan akan didirikan. Untuk meletakan bangunan atau kelompok
bangunan pada tapak yang ditentukan dengan tepat, maka perlu dilakukan analisis terhadap kondisi eksisting tapak, kelebihan dan
kelemahannya. Setelah melakukan analisis terhadap tapak maka dapat diidentifikasi respon ataupun tanggapan perancang untuk dapat
meletakan bangunan dengan tepat. Adapun teknik-teknik perencanaan tapak antara lain:
a. Tinjauan Umum Kawasan,
b. Analisis Aspek Batasan Lahan, diperuntukan untuk melihat batasan – batasan secara fungsional mupun administratif suatu kawasan
perencanaan, batasan lahan ini dilihat dari kawasan terluar dari suatu site plan.
c. Analisis Aspek Kebisingan, digunakan untuk mengetahui seberapa besar intensitas suara yang sesuai dengan batas yang ditentukan
dan disesuaikan dengan fungsi kawasan untuk tingkat kebisingannya.
d. Analisis Aspek Klimatologi, digunakan untuk mengetahui letak dari suatu bangunan yang dapat disesuaikan dengan lintasan
matahari dan arah angin serta suhu.
e. Analisis Aspek Topografi, digunakan untuk mengetahui besar dari kelerengan ataupun ketinggian dari kawasan studi, kelerengan
dari suatu kawasan dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan fungsi kawasan dengan peletakan daerah yang akan dibangun.
f. Analisis Aspek view, digunakan untuk mengetahui cara dalam mengamati suatu site dari sisi pengamat (view to site), untuk memberi
pandangan luar site (site from site).
g. Analisis Aspek Sirkulasi, Pencapaian dan Pintu Masuk/Entrance Tapak , digunakan untuk mengetahui akses keluar masuk dalam
kawasan site maupun menghubungkan site yang satu dengan site lainnya serta mengetahui sirkulasi kendaraan untuk roda 4, roda 2
maupun pejalan kaki.

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULTRA


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
TUGAS FINAL ARSITEKTUR KOTA

h. Analisis Aspek Lanskap/ Vegetasi , digunakan untuk mengetahui kesesuaian jenis tanaman yang tepat dan dapat dikembangkan
pada kawasan yang ada dalam site plan sebagai pendukung seperti pengurang polusi, peneduh area, penyejuk area dan menjadi
buffer.
i. Analisis Aspek Sarana dan Prasarana , digunakan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat di dalam wilayah perencanaan. Sarana
dan prasarana eksisting dilihat guna mengetahui kebutahan masyarakat yang ada serta menganalisis dan merencanakan kebutuhan
masyarakat di wilayah tersebut.

TIGA TEORI PERANCANGAN KOTA


RESUME
Para arsitek tertarik mengenai teori – teori yang memandang kota sebagai produk. Roger Trancik sebagai tokoh perancangan kota
mengemukakan/mengidentifikasi teori perancangan ruang perkotaan (urban spatial design theory) berdasarkan penelitian-penelitian
tentang ruang.

Ketiga pendekatan teori tersebut sama – sama memiliki suatu potensi sebagai strategi perancangan kota yang menekankan produk
perkotaan secara terpadu. Dimana Urban spatial design theory terdiri dari:
1. Figure-ground theory
2. Linkage theory
3. Place theory

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULTRA


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
TUGAS FINAL ARSITEKTUR KOTA

Pola /
Figure
Urban Fabric Struktur
Ground
Ruang

Linkage Visual -
Connection
System Struktur

Place Meaning

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULTRA


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
TUGAS FINAL ARSITEKTUR KOTA

TEORI FIGURE GROUND


RESUME
Pada teori ini dapat dipahami melalui pola perkotaan dengan hubungan antara bentuk yang
dibangun (building mass) dan ruang terbuka (open space).
Figure/ground berisi tentang lahan terbangun (urban solid) dan lahan terbuka (urban void).
Pendekatan figure ground adalah suatu bentuk usaha untuk memanipulasi atau mengolah
pola existing figure ground dengan cara penambahan, pengurangan, atau pengubahan
pola geometris dan juga merupakan bentuk analisa hubungan antara massa bangunan
dengan ruang terbuka.
a. Urban solid, terdiri dari :
Massa bangunan, monument, Persil lahan blok hunian yang ditonjolkan serta Edges
yang berupa bangunan.
b. Urban void, terdiri dari:
Ruang terbuka berupa pekarangan yang bersifat transisi antara publik dan privat,
Ruang terbuka di dalam atau dikelilingi massa bangunan bersifat semi privat sampai
privat, Jaringan utama jalan dan lapangan bersifat publik karena mewadahi aktivitas
publik berskala kota, Area parkir publik bisa berupa taman parkir sebagai nodes yang
berfungsi preservasi kawasan hijau, serta Sistem ruang terbuka yang berbentuk linier
dan curvalinier. Tipe ini berupa daerah aliran sungai, danau dan semua yang alami dan
basah.

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULTRA


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
TUGAS FINAL ARSITEKTUR KOTA

TEORI LINKAGE
RESUME
Teori pada kelompok kedua ini dapat dipahami dari segi dinamika rupa
perkotaan yang dianggap sebagai pembangkit atau generator kota. Linkage
artinya berupa garis semu yang menghubungkan antara elemen yang satu
dengan yang lain, nodes yang satu dengan nodes yang lain, atau distrik yang
satu dengan yang lain. Garis ini bisa berbentuk jaringan jalan, jalur
pedestrian, ruang terbuka yang berbentuk segaris dan sebagainya., terdapat
3 pendekatan linkage perkotaan:
a. Linkage yang visual.
Dalam linkage yang visual dua atau lebih fragmen kota dihubungkan
menjadi satu kesatuan yang secara visual, mampu menyatukan daerah
kota dalam berbagai skala. Linkage visual memiliki 5 elemen yaitu terdiri
dari: Garis:, Koridor, Sisi, Sumbu, serta Irama
b. Linkage yang struktural.
Menggabungkan dua atau lebih bentuk struktur kota menjadi satu
kesatuan tatanan. Ada tiga elemen linkage struktural yaitu Tambahan,
Sambungan dan Tembusan
c. Linkage bentuk yang kolektif.
Teori linkage memperhatikan susunan dari hubungan bagian-bagian kota
satu dengan lainnya. Teori ini terbagi menjadi 3 tipe linkage urban
space yaitu Compositional form, Mega form dan Group form UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULTRA
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
TUGAS FINAL ARSITEKTUR KOTA

TEORI PLACE
RESUME
Pada teori ketiga ini, dipahami dari segi seberapa besar kepentingan tempat – tempat perkotaan
yang terbuka terhadap sejarah, budaya, dan sosialisasinya. Teori place adalah alat yang baik untuk
memberi pengertian mengenai ruang kota melalui tanda kehidupan perkotaannya serta mengenai
ruang kota secara kontekstual.

Teori Place memiliki 5 elemen yang terdiri dari:

1. Path yaitu Saluran, terusan yang dapat dilalui. Contoh: jalan, jalur pejalan kaki, sungai, jalur rel
kereta
2. Edges yaitu Elemen berbentuk garis/linear namun tidak digunakan seperti halnya path. Edges
merupakan batas antara dua bagian; linear yang ‘mematahkan’ sebuah penerusan jalur
3. Districts yaitu satu bagian sedang atau besar dari sebuah kota yang memiliki karakter sama,
seperti pada tipe bangunan, fungsi bangunan, gaya bangunan, pengguna bangunan, kegiatan,
warna, skyline
4. Nodes yaitu titik utama, lokasi strategis dalam sebuah kota yang mudah dimasuki oleh warga.
5. Landmark yaitu titik orientasi berupa benda yang memiliki sesuatu yang unik dari yang lain;
lebih tinggi, lebih besar.

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULTRA


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
TUGAS FINAL ARSITEKTUR KOTA

KWS. CIHAMPELAS KOTA BANDUNG, JAWA BARAT


UMUM

Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat, sekaligus
menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta, dan
merupakan kota terbesar di wilayah Pulau Jawa bagian selatan. Sedangkan wilayah Bandung
Raya (Wilayah Metropolitan Bandung) merupakan metropolitan terbesar ketiga di Indonesia
setelah Jabodetabek dan Gerbangkertosusila. Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan,
sehingga bentuk morfologi wilayahnya bagaikan sebuah mangkok raksasa,

Kota Bandung selain dikenal sebagai tempat yang memiliki tempat wisata alam, ternyata juga dikenal sebagai pusat perkembangan
fashion di Indonesia. Oleh karena itu, tak jarang orang yang mengunjungi kota ini hanya sekedar untuk berbelanja. Salah satu kawasan
yang paling diminati adalah Kawasan Sepanjang Jalan Cihampelas Bandung yang dikenal sebagai pusat fashion murahnya Bandung.
Namun sekarang tidak hanya tempat pusat pakaian, sudah banyak outlet-outlet, kafe dan juga hotel yang terlihat.
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULTRA
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
TUGAS FINAL ARSITEKTUR KOTA

KWS. CIHAMPELAS KOTA BANDUNG, JAWA BARAT


UMUM
Dilihat dari perkembangan pembangunan, kawasan sepanjang Jalan Cihampelas berbentuk bentuk PITA (ribbon shaped cities) hal ini
jelas terlihat adanya peranan jalur memanjang (jalur transportasi) yang sangat dominan dalam mempengaruhi perkembangan arealnya.
Dapat dilihat di sepanjang Jalan Cihampelas terdapat banyak toko pakaian, kios, oulet serta hotel, namun pusat aktivitas dimulai dari Jl.
Cihampelas No. 186 sampai Jl. Cihampelas No.121 dapat dilihat pada area kuning.

CIHAMPELAS WALK (CIWALK) JARRDIN APARTMENT


adalah salah satu pusat perbelanjaan mewah di Kota CIHAMPELAS
Apartement yang memiliki
Bandung yang didirikan tahun 2004. Di Ciwalk terdapat
berbagai macam fasilitas
sebuah hotel baru yaitu Sensa Hotel dengan standar
seperti runangan dengan
bintang 4 . Selain desain hotel yang unik menyerupai kupu-
berbagai macam type,
kupu di kompleks Ciwalk
restaurant, kolam renang,dll
menjadi pilihan baik warga
didalam maupun luar
Bandung untuk mengisi
liburan dikarenakan letak
yang strategis berada di
kawasan Cihampelas

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULTRA


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
TUGAS FINAL ARSITEKTUR KOTA

SKYWALK CIHAMPELAS BANDUNG VEGETASI


Dengan panjang sekitar 450 meter dan lebar sekitar 9 Beberapa pohon dengan usia sudah
meter, terbentang dari Jl. Cihampelas No.186 – No.121. 10 tahun yang tumbuh disepanjang
memiliki tinggi sekitar 4.6 meter. Teras jalan masih terpelihara dengan baik.
Cihampelas membuat pengunjung bisa melihat Selain beberapa tanaman baru
pemandangan dan kerlap kerlip lampu kota Bandung ditambahkan untuk melengkapi dan
sambil menikmati jajanan murah yang disajikan dari menambah atmosfer seperti di kota
berbagai kios-kios pedagang kaki lima yang tertata dengan hijau untuk memberikan kesan yang
rapi serta dilengkapi dengan toilet dan mushola. berbeda.

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULTRA


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

Anda mungkin juga menyukai