Oleh :
Kelompok 7 / Kelas C 17
Oleh:
i
PRAKATA
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah mata kuliah Keperawatan Maternitas dengan baik.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya
dalam pembuatan makalah ini.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca supaya kami dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Serta dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................. 19
5.1 Kesimpulan....................................................................................... 30
iii
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 32
iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui definisi Gemelli
2. Mengetahui etiologi dan tanda gejala kehamilan dari Gemelli
3. Mengetahui klasifikasi, komplikasi, dan patofisiologi dari kehamilan
Gemelli
4. Mengetahui proses pertumbuhan janin dan letak janin
5. Mengetahui penatalaksanaan Kehamilan Gemelli
6. Mengetahui asuhan keperawatan pada Gemelli
1
1.3 Manfaat
1. Dapat menjelaskan mengenai pengertian dari kehamilan Gemelli
2. Dapat mengetahui tan dan gejala apa saja yang dialami oleh kehamilan
Gemelli dan mengetahui etiologinya
3. Dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai apa saja klasifikasi,
komplikasi, dan patofisiologi dari bayi Gemelli
4. Dapat mengetahui adanya proses kehamilan Gemelli dan letak bayi
Gemelli
5. Dapat mengetahui penatalaksanaan pada kehamilan Gemelli
6. Dapat menyusun asuhan keperawatan pada pasien dengan kehamilaln
Gemelli
2
BAB II. TINJAUAN TEORI
3
Kemungkinan yang dapat terjadi karena anya faktor-faktor diatas antara lain
yakni adanya 21 korpora hutea pada kehamilan kembar. Pada infertilisasi in
vitro dapat terjadi kehamilan Gemelli apabila ovum yang dibuahi lebih dari
satu ovum dan juga dapat dikarenakan embrio yang dimasukkan dalam rahim
ibu tumbuh dan berkembang lebih dari satu (Wulan, 2013).
Adapun tanda dan gejala yang dialami ibu meurut Wulan (2013) saat
mengalami kehamilan Gemelli yakni:
1. Kembar dizigotik
Gemelli dua ovum yang heterolog, biovuler, dan praternal. Kedua ovum
dapat berasal dari:
a. Ovarium dan dari 1 folikel de graff.
b. 1 dari ovarium kanan dan 1 dari ovarium kiri.
c. 1 ovarium dan 2 folikel de graff.
4
Gambar 1. Gemelli Dizigotik
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=14182
2. Kembar monozigotik
Gemelli satu ovum, homolog, univuler, dan identik. Dapat terjadi Gemelli
ini dikarenakan:
a. 1 telur dengan 2 inti, hambatan pada tingkat blastula
b. Hambatan terjadi setelah amnion terbentuk, tapi sebelum primitif
steak
c. Hambatan terjadi pada tingkat segmentasi
5
Gambar 3. Gemelli Monozigotik
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=14182
6
a. Prematur
Kelahiran bayi kembar cenderung terjadi sebelum usia kehamilan selama
37 minggu. Lama dari kehamilan akan menjadi lebih pendek dengan
bertambahnya jumlah dari janin yang ada dalam uterus.
b. Asfiksia saat kelahiran
Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya asfiksia pada janin ialah
prolaps pada tali pusar, ruptur uteri, dan plasenta previa.
c. HMD (Hyalin Membrane Disease)
Bayi yang menderita HMD biasanya ialah bayi dengan usia kehamilan
kurang dari 35 minggu. HMD juga dikenal dengan RDS (Respiratory
Distres Syndrome) dapat terjadi setelah kelahiran.
d. Vanishing Twin Syndrome
Merepakan sebuah kematian yang terjadi pada kedua janin kembar
maupun salah satu janin, keadaan semacam ini dapat menyebabkan
kelainan genetik/kelainan neurologik.
e. Infeksi Streptococcus group B
Infeksi ini dapat lebih sering terjadi pada bayi yang berat lahirnya
tergolong berat lahir rendah.
f. Kelainan kongenital TRAP (Twin Reverse Arterial Perfusion)
Adanya gangguan dalam pertumbuhan janin kembar
7
Gambar 4. Patofisiologi Kehamilan Gemelli
https://patofisiologi+kehamilan+kembar&safe=
8
Rahim mempunyai satu plasenta dan satu selaput ketuban, sehingga
kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar.
3. Berat badan janin kembar yang baru lahir biasanya 2500 gr triplet dibawah
2000 gr, duadtriplet dibawah 1500 gr, dan duintuplet dibawah 1000 gr.
a. Setelah salah satu bayi Gemelli lahir maka tali pusar harus segera diikat,
dikarenakan pembuluh darah satu janin dapat beranastomosis dengan
pembuluh darah janin yang lain, sehingga dapat terjadi pendarahan.
a. Terdapat kejadian maninggalnya salah satu janin dan satu janin tumbuh
sampai cukup bulan.
9
b. Pada saat kehamilan muda janin yang meninggal dapat diresorbsi dan
pada kehamilan tua maka janin dapat menjadi gepeng (fetus
papyraseus/ kompresus).
10
terjadi yakni sefalik-sefalik, sungsang-sefalik, dan sefalik lintang. Dan ada
beberapa pula metode yang dapat digunakan dalam persalinan yaitu saat
posisi bayi sefalik-sefalik maka persalinan menggunakan metode spontan,
saat posisi bayi berada pada sefalik-nonsefalik maka dilakukan sectio
caesarea, kondisi tersebut dapat mengakibatkan penurunan mortalitas akibat
asfiksia, posisi sungsang-sungsang sectio caesarea lebih baik dibandingkan
posisi tersebut.
11
Terdapat penangan pada kehamilan menurut Wulan (2013) yakni:
12
BAB III. KASUS
Skenario : “Saya hamil dan dinyatakan kembar, bagaimana perawatan pada janin
kembar saya?”
Seorang ibu G1P0A0 berusia 25 tahun datang ke poli hamil untuk melakukan
pemeriksaan rutin.
Hasil wawancara: ibu sering mual dan muntah terus menerus sehingga
menyebabkan lemas. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan TD 100/70 mmHg,
Nadi 89x/menit, RR 20x/menit dan suhu badan 37,1°C. Hasil USG menunjukkan
usia kehamilan ibu 16 minggu dengan janin gemelli dan berat badannya sesuai
dengan usia kehamilan ibu. Dari keluarga ibu ternyata ada yang kembar dan Ibu
sangat senang dengan kehamilan kembarnya namun merasa cemas karena takut
anaknya memiliki berat badan yang kurang.
Pertanyaan:
1. Analisis Konsep terkait kondisi kehamilan yang terjadi pada pasien tsb?
Jelaskan definisi, penyebab, faktor resiko, tanda dan gejala, patofisiologi, dan
penatalaksanaan pada janin gemelli.
Definisi dan Penyebab:
Kehamilan kembar menurut Wulan (2013) merupakan suatu keadaan
kehamilan yang memiliki dua jenis janin atau bahkan lebih yang terdapat
dalam kandungan selama mengalami proses kehamilan. Hal tersebut menurut
Parlindungan (2016) disebabkan karena kehamilan kembar atau bisa disebut
dengan kehamilan Gemelli berasal dari dua sel telur yang dibuahi (kembar
dizigotik/non identik), juga dapat berasal dari sebuah ovum yang setelah
dibuahi terjadi proses pembelahan menjadi dua bagian yang masing-
masingnya dapat berkembang menjadi mudigah (kembar
monozigotik/identik).
13
Faktor Resiko:
1. Prematur
Kelahiran bayi kembar cenderung terjadi sebelum usia kehamilan selama
37 minggu. Lama dari kehamilan akan menjadi lebih pendek dengan
bertambahnya jumlah dari janin yang ada dalam uterus.
2. Asfiksia saat kelahiran
Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya asfiksia pada janin ialah
prolaps pada tali pusar, ruptur uteri, dan plasenta previa.
3. HMD (Hyalin Membrane Disease)
Bayi yang menderita HMD biasanya ialah bayi dengan usia kehamilan
kurang dari 35 minggu. HMD juga dikenal dengan RDS (Respiratory
Distres Syndrome) dapat terjadi setelah kelahiran.
4. Vanishing Twin Syndrome
Merepakan sebuah kematian yang terjadi pada kedua janin kembar
maupun salah satu janin, keadaan semacam ini dapat menyebabkan
kelainan genetik/kelainan neurologik.
5. Infeksi Streptococcus group B
Infeksi ini dapat lebih sering terjadi pada bayi yang berat lahirnya
tergolong berat lahir rendah.
6. Kelainan kongenital TRAP (Twin Reverse Arterial Perfusion)
Adanya gangguan dalam pertumbuhan janin kembar
Tanda dan gejala yang dialami ibu meurut Wulan (2013) saat
mengalami kehamilan Gemelli yakni:
14
4. Saat melakukan palpasi pada abdomen terdapat 3 atau lebih bagian tubuh
yang cukup besar.
5. Adanya penggunaan stimulator ovulasi.
6. Adanya frekuensi dari pre-eklamsia dan eklamsia yang meningkat
7. Solusio plasenta (sesak napas, varises pada tungkai bawah, dsb).
8. Auskultasi melebihi satu denyut jantung, nonmaternal lebih dari 10
denyutan/menit.
9. Frekuensi dari hidramnion 10 kali lebih besar.
Patofisiologi:
15
2. Pembelahan kedua
Selaput ketuban tetap dua dan rahim hanya punya satu plasenta. Pada
kondisi ini dapat terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan,
sementara bayi lainnya tidak.
5. Pembelahan ketiga
Selaput ketuban dan plasenta hanya sebuah, tetapi bayi masih membelah
dengan baik.
6. Pembelahan keempat
Rahim mempunyai satu plasenta dan satu selaput ketuban, sehingga
kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar.
Penatalaksanaan:
16
2. Analisis Asuhan Keperawatan
Data Subjektif:
Data Objektif:
1. TD 100/70 mmHg.
2. Nadi 89x/menit
3. RR 20x/menit
b. Apa saja diagnosa keperawatan yang muncul, apa diagnosa utama/ prioritas
Dx:
17
b. Pahami situasi krisis yang terjadi dari perspektif klien
c. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
d. Berikan informasi yang faktual terkait diagnosis, perawatan, dan
prognosis
18
BAB IV. PEMBAHASAN
19
b. Rencana KB :-
c. Riwayat Kebutuhan Biologis:
1) Makan dan Minum: Sedikit intake makanan dan minuman
2) Pola eliminasi :-
3) Pola Istirahat dan tidur : -
4) Kebersihan diri :-
B. Pemeriksaan Klien
1) Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran umum: Baik
b. Emosi :-
c. Kesadaran : Compos mentis
d. TB sebelum hamil : -
e. BB sebelum hamil : -
f. TB setelah hamil : -
g. BB setelah hamil : -
h. Lingkar lengan atas : -
2) Tanda-tanda Vital
a. TD 100/70 mmHg.
b. Nadi 89x/menit
c. RR 20x/menit
3) Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan Rambut : -
b. Muka : -
c. Mata : Inspeksi (konjungtiva pucat)
d. Mulut dan gigi : Inspeksi (bibir pucat)
e. Leher : -
f. Payudara : -
g. Abdomen : -
h. Genitalia : -
20
i. Ekstremitas : -
4) Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium : -
b. USG : Usia kehamilan ibu 16 minggu (janin gemelli dan berat badannya
sesuai dengan usia kehamilan ibu)
C. Data Fokus
a. Data Objektif
1) TD 100/70 mmHg.
2) Nadi 89x/menit
3) RR 20x/menit
b. Data Subjektif
D. Anallisa Data
No Data Masalah Keperawatan
1 Do: - Ansietas
Ds:
21
- Ibu mengeluh sering mual dan muntah
terus menerus sehingga menyebabkan
lemas.
2 Do: - Ketidakseimbangan
Ds: Ibu mengeluh sering mual dan nutrisi: Kurang dari
muntah terus menerus sehingga kebutuhan tubuh
menyebabkan lemas.
E. Diagnosa Keperawatan
F. Intervensi
No Diagnosa Tujuan dan KH Intervensi
1 Ansietas b.d Setelah dilakukan 1. Berada pada sisi
tingkat tindakan keperawatan klien untuk
kecemasan dan selama 1×24 jam meningkatkan rasa
stresor diharapkan tingkat aman dan
kecemasan pasien mengurangi
berkurang, dengan KH: ketakutan
a. Kekhawatiran 2. Pahami situasi krisis
berlebihan tentang yang terjadi dari
peristiwa perspektif klien
kehidupan 3. Gunakan
22
dipertahankan pada pendekatan yang
skala 2 (cukup tenang dan
berart) ditingkatkan meyakinkan
ke skala 4 (ringan) 4. Berikan informasi
b. Frekuensi mual dan yang faktual terkait
muntah diagnosis,
dipertahankan pada perawatan, dan
skala 3 (sedang) prognosis
ditingkatkan ke 5. Tunjukkan dan
skala 4 (ringan) praktikkan teknik
c. Ketakutan relaksasi pada klien.
dipertahankan pada
skala 3(sedang)
ditingkatkan ke
skala 4 (ringan)
2 Ketidakseimban Setelah dilakukan 1. Jaga intake/asupan
gan nutrisi: tindakan keperawatan yang akurat dan catat
kurang dari selama 1×24 jam output (pasien)
kebutuhan diharapkan tingkat 2.Monitor
tubuh b.d kecemasan pasien intake/asupan nutrisi
intensitas mual berkurang, dengan KH: untuk mengetahui
dan muntah a. Frekuensi mual dan sumber energi yang
meningkat muntah adekuat
dipertahankan pada 3. Monitor status gizi
skala 3 (sedang) 4. Dukung pasien dan
ditingkatkan ke keluarga untuk
skala 4 (ringan) membantu dalam
b. Stamina pemberian makan
dipertahankan pada dengan baik.
skala 3 (cukup 5. Monitor efek
menyimpang dari samping obat
rentang normal)
23
ditingkatkan ke
skala 4 (sedikit
menyimpang dari
rentang normal)
c. Intensitas mual dan
muntah
dipertahankan pada
skala 3 (sedang)
ditingkatkan ke
skala 4 (ringan)
d.
3 Resiko Setelah dilakukan 1.Tentukan jenis dan
intoleransi tindakan keperawatan banyaknya aktivitas
terhadap aktivitas selama 1×24 jam yang dibutuhkan
b.d fisik tidak
diharapkan tingkat untuk menjaga
bugar
kecemasan pasien ketahanan
berkurang, dengan KH: 2. Anjurkan pasien
a. Kelelahan untuk memilih
dipertahankan pada aktivitas-aktivitas
skala 3 (sedang) yang membangun
ditingkatkan ke ketahanan
skala 4 (ringan) 3. Tentukan jumlah
b. Mempertahankan kalori dan jenis nutrisi
intake nutrisi yang yang dibutuhkan
cukup dipertahankan untuk memenuhi
pada skala 3 persyaratan gizi
(kadang-kadang
menunjukkan)
ditingkatkan ke
skala 4 (sering
menunjukkan)
c. Menyadari
24
keterbatasan energi
dipertahankan pada
skala 3 (kadang-
kadang
menunjukkan)
ditingkatkan ke
skala 4 (sering
menunjukkan)
G. Implementasi Keperawatan
N Hari/ Jam Implementasi Respon Klien Dx Paraf
o Tangga
l
1 Sabtu/9 07.0 Monitor Klien mampu Ketidak
Maret
2019
0 intake/asupan
nutrisi untuk
bekerjasama
dengan baik
seimban
gan
nutrisi:
𝛿
kurang
mengetahui
dari Ns. Dea
sumber energi kebutuh
an
yang adekuat
tubuh
b.d
intensit
as mual
dan
muntah
mening
kat
2 Sabtu/9 07.1 Menjaga Klien mampu Ketidak
Maret
2019
5 intake/asupan
yang akurat
bekerjasama
dengan baik
seimban
gan
nutrisi:
𝛿
kurang
dan catat
dari Ns. Dea
output (pasien) kebutuh
an
tubuh
b.d
intensit
as mual
25
dan
muntah
mening
kat
3 Sabtu/9 07.3 Menentukan Klien mampu Resiko
Maret
2019
0 jumlah kalori
dan jenis
bekerjasama
dengan baik n
intolera
𝛿
Ns. Dea
nutrisi yang dan kooperatif aktivitas
dibutuhkan b.d fisik
untuk tidak
memenuhi bugar
persyaratan
gizi
4 Sabtu/9 07.5 Menemani di Klien merasa Ansieta
Maret
2019
0 sisi klien untuk aman
meningkatkan
s b.d
tingkat
𝛿
rasa aman dan kecema
Ns. Dea
mengurangi san dan
ketakutan stresor
26
perawatan, dan diberikan dan Ns. Dea
prognosis kooperatif
8 Sabtu/9 09.0 Menentukan Klien Resiko
Maret
2019
0 jenis
banyaknya
dan bekerjasama
dengan baik
intolera
n
aktivita
𝛿
s b.d
aktivitas yang
fisik Ns. Dea
dibutuhkan tidak
bugar
untuk menjaga
ketahanan
9 Sabtu/9 09.1 Menganjurkan Klien Resiko
Maret
2019
5 pasien
memilih
untuk kooperatif
intolera
n
aktivita
𝛿
Ns. Dea
s b.d
aktivitas-
fisik
aktivitas yang tidak
bugar
membangun
ketahanan
1 Sabtu/9 09.3 Menunjukkan Klien dapat Ansieta
0
Maret
2019
0 dan praktikkan mengikuti
teknik pelatihan
s b.d
tingkat
𝛿
relaksasi pada tersebut kecema
Ns. Dea
klien. dengan baik san dan
stresor
27
mening
kat
1 Sabtu/9 10.1 Monitor status Klien dapat Ketidak
2
Maret
2019
5 gizi bekerjasama
dengan baik
seimban
gan
nutrisi:
𝛿
kurang
dan kooperatif
dari Ns. Dea
kebutuh
an
tubuh
b.d
intensit
as mual
dan
muntah
mening
kat
1 Sabtu/9 10.4 Mendukung Klien dapat Ketidak
3
Maret
2019
5 pasien dan bekerjasama
keluarga untuk dengan baik
seimban
gan
nutrisi:
𝛿
kurang
membantu dan kooperatif
dari Ns. Dea
dalam kebutuh
an
pemberian
tubuh
makan dengan b.d
intensit
baik.
as mual
dan
muntah
mening
kat
H. Evaluasi Keperawatan
N Hari/Ta Dx Catatan Perkembangan Paraf
o nggal Keperawatan
1 Sabtu/9 Ansietas b.d S: Klien mengatakan masih
Maret
2019
tingkat
kecemasan
sedikit
kandungannya
cemas terhadap
𝛿
dan stresor O:Muka agak pucat
Ns. Dea
A:Masalah belum teratasi,
28
intervensi masih efektif
P:Lanjutkan intervensi 4,5,6
2 Ketidakseimb S: Klien mengatakan badannya
angan nutrisi: cukup sehat dan sedikit bugar
kurang dari O: Mual dan muntah berkurang
𝛿
kebutuhan A: Masalah belum teratasi,
Ns. Dea
tubuh b.d intervensi masih efektif
intensitas P: Lanjutkan intervensi
mual dan 1,2,11,12,13
muntah
meningkat
29
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kehamilan kembar merupakan suatu keadaan kehamilan yang memiliki dua
jenis janin atau bahkan lebih yang terdapat dalam kandungan selama mengalami
proses kehamilan (Wulan, 2013).
Tanda dan gejala yang dialami ibu meurut Wulan (2013) saat mengalami
kehamilan Gemelli yakni:
30
5.2 Saran
1. Sebagai Mahasiswa
2. Untuk Pembaca
31
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, E. B.. 2008. Cotextual Teaching and Learning. Terjemahan oleh Ibnu
Setiawan. Bandung: MLC.
32