Anda di halaman 1dari 9

PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PENGRUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk
diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun
bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk
kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih
luas. Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama
diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi
tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi
zat radioaktif, dan sebagainya. Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini,
tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi,
dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami menyusun makalah yang mengambil tema
“Pencemaran Lingkungan” agar kita dapat mengetahui darimana pencemaran lingkungan itu
datang dan bagaimana cara penanggulangannya.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa definisi dari Pencemaran Lingkungan?
2. Sebutkan macam-macam & jelaskan Pencemaran Lingkungan?
3. Apa saja akibat yang ditimbulkan oleh Pencemaran Lingkungan?
4. Sebutkan & jelaskan solusi penanganan Pencemaran Lingkungan?
C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui definisi dari Pencemaran Lingkungan
2. Mengetahui macam-macam & penjelasan dari Pencemaran Lingkungan
3. Mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh Pencemaran Lingkungan
4. Mengetahui solusi penanganan Pencemaran Lingkungan

BABA II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencemaran Lingkungan


Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun
1982). Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh
alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas
pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan.
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk
diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun
bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk
kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih
luas. Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama
diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi
tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi
zat radioaktif, dan sebagainya. Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini,
tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi,
dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.

B. Macam-macam Pencemaran Lingkungan


1. Pencemaran Air

a. Pengertian Pencemaran Air


Air merupakan salah satu sumber alam yang mulai terasa pengaruhnya pada usaha
memperluas kegiatan pertanian dan industri di berbagai tempat di dunia, secara alamiah
sumber-sumber air merupakan kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan yang
mempunyai daya generasi yaitu selalu dalam sirkulasi. Air sebagai sumberdaya kini lebih
disadari merupakan salah satu unsur penentu di dalam ikut mencapai keberhasilan
pembangunan, termasuk pula terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan lingkungan.
Pencemaran air pada umumnya terjadi oleh tingkah laku manusia seperti oleh zat-zat
deterjen, asam belerang dan zat-zat kimia sebagai sisa pembuangan pabrik-pabrik
kimia/industri. Pembuangan bahan kimia limbah maupun pencemar lain ke dalam air akan
mempengaruhi kehidupan dalam air tersebut, suatu pencemar dalam suatu ekosistem
mungkin cukup banyak sehingga akan meracuni semua organisme yang terdapat di sana,
biasanya suatu pencemaran cukup banyak untuk membunuh spesies tertentu, tetapi tidak
membahayakan spesies lainnya, sebaliknya ada kemungkinan bahwa suatu pencemar justru
dapat mendukung perkembangan spesies tertentu. Jadi, bila air tercemar ada kemungkinan
pergeseran-pergeseran dari jumlah spesies yang banyak dengan ukuran yang sedang
populasinya, kepada jumlah spesies yang sedikit tetapi berpopulasi yang tinggi. Penetapan
standar air yang bersih tidak mudah, namun ada kesepakatan bahwa air yang bersih tidak
ditetapkan pada kemurnian air akan tetapi didasarkan pada keadaan normalnya, sebab air
yang ada di bumi ini tidak pernah terdapat dalam keadaaan murni bersih, tetapi selalu ada
senyawa atau mineral atau unsur lain yang terlarut di dalamnya.

b. Penyebab Pencemaran Air


Penggunaan air oleh manusia akan menghasilkan limbah, apabila dibuang langsung ke
lingkungan akan menyebabkan terjadinya pencemaran air sehingga dapat membahayakan
kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Polutan biologis berasal dari kotoran manusia yang mengandung bakteri dan virus, protozoa
atau parasit lain yang mencemari sungai, sumur dan atau mata air. Limbah penghabis
oksigen berasal dari limbah rumah tangga yang mengandung sisa-sisa makanan, kotoran
manusia, ternak, bangkai dan bahan-bahan organik lainnya. Ciri polutan ini adalah
mengandung nutrisi yang menyuburkan pertumbuhan perairan. Pada tingkat pencemaran
yang parah semua kehidupan air akan mati akibat keracunan. Zat-zat organik akan
mengalami pembusukan menghasilkan senyawa-senyawa lain yang beracun, menurunkan
kadar oksigen terlarut, meningkatkan suhu dan menurunkan keasaman (PH), warna air akan
berubah menjadi coklat kehitaman dan apabila oksigen benar-benar habis akan
mengeluarkan bau busuk yang menyengat.

c. Indikator Pencemaran Air


Air yang baik adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia atau
mineral terutama oleh zat-zat atau mineral yang berbahaya bagi kesehatan. Adapun
beberapa indikator bahwa air sungai telah tercemar adalah sebagai berikut :
1. Adanya perubahan suhu air. Air yang panas apabila langsung dibuang ke lingkungan akan
mengganggu kehidupan hewan air dan mikroorganisme lainnya.
2. Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion Hidrogen. Air normal yang memenuhi syarat
untuk suatu kehidupan mempunyai berkisar pH berkisar antara 6,5 – 7,5.
3. Adanya perubahan warna, bau dan rasa air. Air dalam keadaan normal dan bersih pada
umumnya tidak akan berwarna, sehingga tampak bening dan jernih, tetapi hal itu tidak
berlaku mutlak, seringkali zat-zat beracun justru terdapat pada bahan buangan industri yang
tidak mengakibatkan perubahan warna pada air. Timbulnya bau pada air lingkungan secara
mutlak dapat dipakai sebagai salah satu tanda terjadinya pencemaran. Apabila air memiliki
rasa berarti telah terjadi penambahan material pada air dan mengubah konsentrasi ion
Hidrogen dan pH air.
4. Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut. Bahan buangan yang berbentuk padat,
sebelum sampai ke dasar sungai akan melayang di dalam air besama koloidal, sehingga
menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam lapisan air. Padahal sinar matahari sangat
diperlukan oleh mikroorganisme untuk melakukan fotosintesis.
5. Adanya mikroorganisme. Mikroorganisme sangat berperan dalam proses degradasi bahan
buangan dari limbah industri ataupun domestik. Bila bahan buangan yang harus didegradasi
cukup banyak, maka mikroorganisme akan ikut berkembangbiak. Pada perkembangbiakan
mikroorganisme ini tidak tertutup kemungkinan bahwa mikroba patogen ikut berkembangbiak
pula.
6. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan. Zat radioaktif dari berbagai kegiatan dapat
menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan benar,
baik efek langsung maupun efek tertunda.
2. Pencemaran Udara

a. Pengertian Pencemaran Udara


Pada intinya pengertian pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya, unsur-
unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan
lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia serta secara umum menurunkan kualitas
lingkungan. Pencemaran udara dapat terjadi di mana-mana, misalnya, di dalam rumah,
sekolah, kantor atau yang sering disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution).
Pencemaran juga mengubah struktur atmosfir bumi sehingga membuka celah masuknya
bahaya radiasi sinar matahari (ultra violet). Dan pada waktu yang bersamaan, keadaan udara
yang tercemar merupakan fungsi insulator yang mencegah aliran panas kembali ke ruang
angkasa, dengan demikian mengakibatkan peningkatan suhu bumi. Proses inilah yang
dikenal sebagai greenhouse effect (efek rumah kaca). Para ilmuwan memperkirakan bahwa
peningkatan suhu bumi, atau yang diistilahkan sebagai global warming, pada akhirnya akan
mempengaruhi banyak hal seperti pasokan makanan dunia, perubahan tingkat permukaan air
laut, serta terjadinya penyebaran penyakit tropis.
b. Bentuk Pencemaran Udara
1. Pencemaran Udara Berbentuk Gas Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi
lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup.
Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan
H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC). Kadar CO2 yang terlampau
tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat
mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat
merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung
dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan
gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat
menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
2. Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat Partikel yang mencemari udara
terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau
kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru. Partikel
dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari
makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang
telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu
kesehatan manusia. Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin.
Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa
timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki
dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh
kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
c. Zat-Zat Pencemaran Udara
Terdapat banyak zat-zat pencemar udara yang dapat diidentifikasi, namun beberapa di
antaranya yang utama adalah sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah.
1) Karbon monoksida WHO telah membuktikan bahwa karbonmonoksida yang secara rutin
mencapai tingkat tak sehat di banyak kota dapat mengakibatkan kecilnya berat badan janin,
meningkatnya kematian bayi dan kerusakan otak, tergantung pada lamanya seorang wanita
hamil terekspos, dan tergantung pada konsentrasi polutan di udara. Asap kendaraan
merupakan sumber hampir seluruh karbon monoksida yang dikeluarkan di banyak daerah
perkotaan. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida yang berhasil tergantung
terutama pada pengendalian emisi otomatis seperti pengubah katalis, yang mengubah
sebagian besar karbon monoksida menjadi karbon dioksida. Kendali semacam itu secara
nyata telah menurunkan emisi dan kadar konsentrasi karbon monoksida yang menyelimuti
kota-kota di seluruh dunia industri.
2) Nitrogen oksida Nitrogen oksida yang terjadi ketika panas pembakaran menyebabkan
bersatunya oksigen dan nitrogen yang terdapat di udara memberikan berbagai ancaman
bahaya. Zat nitrogen oksida ini sendiri menyebabkan kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi
di atmosfir, zat ini membentuk partikel-partikel nitrat amat halus yang menembus bagian
terdalam paru-paru. Partikel-partikel nitrat ini pula, jika bergabung dengan air baik air di paru-
paru atau uap air di awan akan membentuk asam.
3) Sulfur dioksida Emisi sulfur dioksida terutama timbul dari pembakaran bahan bakar fosil
yang mengandung sulfur terutama batubara yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik
atau pemanasan rumah tangga. Sistem Pemantauan Lingkungan Global yang di sponsori
PBB memperkirakan bahwa pada 1987 dua pertiga penduduk kota hidup di kota-kota yang
konsentrasi sulfur dioksida di udara sekitarnya di atas atau tepat pada ambang batas yang
ditetapkan WHO.
4) Partikulat Matter Zat ini sering disebut sebagai asap atau jelaga. Benda-benda partikulat ini
sering merupakan pencemar udara yang paling kentara, dan biasanya juga paling berbahaya.
Sistem Pemantauan Lingkungan Global yang di sponsori PBB memperkirakan pada 1987
bahwa 70 persen penduduk kota di dunia hidup di kota-kota dengan partikel yang
mengambang di udara melebihi ambang batas yang ditetapkan WHO.
5) Hidrokarbon Zat ini kadang-kadang disebut sebagai senyawa organik yang mudah
menguap, dan juga sebagai gas organik reaktif. Hidrokarbon merupakan uap bensin yang
tidak terbakar dan produk samping dari pembakaran tak sempurna. Jenis-jenis hidrokarbon
lain, yang sebagian menyebabkan leukemia, kanker, atau penyakit-penyakit serius lain,
berbentuk cairan untuk cuci-kering pakaian sampai zat penghilang lemak untuk industri.
6) Ozon (asap kabut fotokimiawi) Ozon terdiri dari beratus-ratus zat kimiawi yang terdapat
dalam asap kabut, terbentuk ketika hidrokarbon pekat di perkotaan bereaksi dengan oksida
nitrogen. Tetapi, karena salah satu zat kimiawi itu, yaitu ozon, adalah yang paling dominan,
pemerintah menggunakannya sebagai tolok ukur untuk menetapkan konsentrasi oksidan
secara umum. Ozon merupakan zat oksidan yang begitu kuat (selain klor) sehingga beberapa
kota menggunakannya sebagai disinfektan pasokan air minum.
7) Timbal Logam berwarna kelabu keperakan yang amat beracun dalam setiap bentuknya ini
merupakan ancaman yang amat berbahaya bagi anak di bawah usia 6 tahun, yang biasanya
mereka telan dalam bentuk serpihan cat pada dinding rumah. Logam berat ini merusak
kecerdasan, menghambat pertumbuhan, mengurangi kemampuan untuk mendengar dan
memahami bahasa, dan menghilangkan konsentrasi. Bahkan ekspose dengan tingkat yang
amat rendah sekalipun tampaknya selalu di asosiasikan dengan rendahnya kecerdasan.
Karena sumber utama timbal adalah asap kendaraan berbahan bakar bensin yang
mengandung timbal, maka polutan ini dapat ditemui di mana ada mobil, truk, dan bus.
Bahkan di negara-negara yang telah berhasil menghapuskan penggunaan bensin yang
mengandung timbal, debu di udara tetap tercemar karena penggunaan bahan bakar ini
selama puluhan tahun.
3. Pencemaran Tanah

Tanah subur ialah tanah yang cukup mengandung nutrisi bagi tanaman maupun mikro
organisme, dan dari segi fisika, kimia, dan biologi memenuhi untuk pertumbuhan. Namun
tanah subur dapat rusak karena adanya erosi dan pencemaran tanah. a. Penyebab
Pencemaran Tanah Pencemaran tanah dapat terjadi karena hal-hal di bawah ini, yaitu :
1) Pencemaran tanah secara langsung Misalnya karena penggunaan pupuk secara
berlebihan, pemberian pestisida, dan pembuangan limbah yang tidak dapat diuraikan seperti
plastik, kaleng, botol, dan lain-lainnya.
2) Pencemaran tanah melalui air Air yang mengandung bahan pencemar (polutan) akan
mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang hidup di dalam atau di
permukaan tanah
3) Pencemaran tanah melalui udara Udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang
mengandung bahan pencemar yang mengakibatkan tanah tercemar juga.

b. Bahan-bahan yang dapat mencemari tanah atau pestisida dapat digolongkan menurut
tujuan penggunaannya, yaitu :
1. Insektisida ialah chat pembasmi insekta atau serangga yang biasa mengganggu tanaman.
2. Pestisida ialah obat pembasmi hama tanaman.
3. Herbisida ialah obat pembasmi tanaman yang tidak diharapkan tumbuh.
4. Fungisida ialah obat pembasmi jamur yang tidak di harapkan tumbuh .
5. Rodentisida ialah obat pemusnah binatang pengerat seperti tikus.
6. Akarisida ( Mitesida ) ialah pembunuh kutu.
7. Algisida ialah pembunuh ganggang.
8. Avisida ialah pembunuh burung.
9. Bakterisida ialah pembunuh bakteri.
10. Larvisida ialah pembunuh ulat.
11. Moleksisida ialah pembunuh siput.
12. Nematisida ialah pembunuh nematoda.
13. Ovisida ialah perusak telur.
14. Pedukulisida ialah pembunuh tuma.
15. Piscisida ialah pembunuh ikan
16. Predisida ialah pembunuh predator ( pemangsa ).
17. Silvisida yaitu pembunuh pahon atau pembersih pahon.
18. Termisida ialah pembunuh rayap atau hewan yang suka melubangi kayu.
19. Atraktan ialah penarik serangga melalui baunya.
20. Kemostrilan ialah pensterilan serangga atau vertebrata.
21. Defoliant ialah penggugur daun untuk memudahkan panen.
22. Desikan ialah pengering daun atau bagian tanaman lainnya.
23. Desinpektan ialah pembasmi mikroorganisme
24. Repellan ialah penolak atau penghalau hama.
25. Sterilan ialah mensterilkan tanah dari jasad renik atau biji gulma.
26. Surpaktan ialah untuk meratakan pestisida pada permukaan daun
27. Stimulan ialah zat yang dapat mendorong pertumbuhan tetapi mematikan terjadinya
buah. Dari daftar di atas, belum semua macam pestisida di sebutkan. Karena itu banyak
sekali banyak sekali bahan yang mengandung kimia dan membahayakan makhluk hidup,
termasuk manusia. Pestisida membantu manusia memberantas hama. Disamping itu
pestisida mencemari tanah, air, dan udara kita. Jadi, pestisida amat membantu manusia
jikadipakai dalam jumlah yang tepat, dan dapat merugikan jika dipakai berlebihan. Demikian
juga pupuk yang amat berguna memberikan hara bagi tanaman, jika diberikan berlebihan
menjadikan racun bagi tanaman. Deterjen yang bersisa tidak dapat terurai juga akan
mencemari tanah. Zat-zat yang terdapat dalam deterjen itu masuk ke dalam tanah dan
meracuni tanah. Sampah padat yang bertumpuk banyak yang tidak dapat teruraikan oleh
makhluk pengurai dalam waktu yang lama juga akan mencemari tanah juga.

C. Akibat Yang Di Timbulkan Oleh Pencemaran


1. Punahnya Spesies Bahan pencemar lazimnya berbahaya bagi kehidupan biota air dan
darat. Berbagai jenis hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan
memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda,
larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat
beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula yang tidak. Meskipun hewan
beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut
terlampui, hewan tersebut akan mati.
2. Peledakan Hama Penggunaan pestisida dan insektisida dapat pula mematikan predator.
Karena predator punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola
interaksi biologis dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan lairan
energi menjadiberubah. Akibatnya, keseimbangan lingkngan terganggu. Daur materi dan
daur biogeokimia menjadi terganggu.
4. Kesuburan Tanah Berkurang Penggunaan pestisida dan insektisida dapat berdampak
kematian fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus
menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan
kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya hujan asam.
5. Keracunan dan Penyakit Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan
tercemar dapat mengalami keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami
kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang
menyebabkan cacat pada keturunanketurunannya.
6. Pemekatan Hayati Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk
dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai
biomagnificition.
7. Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca Terbentuknya Lubang ozon dan
terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan global yang dirasakan oleh semua
umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan
dampak di tempat lain.

D. Solusi Penanganan Pencemaran Lingkungan


Pada prinsipnya ada tiga (3) hal yang dapat dilakukan dalam rangka pelestarian,
pencegahan, dan penanggulangan kerusakan lingkungan akibat pencemaran, yaitu :
1. Tindakan secara administratif Penanggulangan secara administratif dilakukan oleh
pemerintah, dengan mengeluarkan berbagai peraturan dan undang-undang. Antara lain
peraturan pemerintahan yang disetujui DPR tanggal 25 februari 1982. Disahkan presiden
tanggal 11 Maret 1982 menjadi UU No. 4 tahun 1982 yang berisi ketentuan pengelolaan
lingkungan hidup ( UULH ). Sebelum membangun pabrik atau proyek lainnya, para
pengembang diharuskan melakukan analisis mengenai dampak lingkungan ( AMDAL
).Analisis dampak dari berdirinya industri tersebut tujukan kepada pengelolaan santasi secara
luas terhadap lingkungan sekitarnya. Pemerintah juga mengeluarkan baku mutu lingkungan,
yaitu standar yang ditetapkan untuk menentukan mutu lingkungan. Selain itu pemerintah juga
mengeluarkan program yang meliputi berbagai sektor dalam pembangunan berkelanjutan
sehingga di harapkan pembangunan dapat berlangsung lestari dengan mempertahankan
fungsi lingkungan lestari.
2. Tindakan dengan Menggunakan Teknologi Penanggulangan secara teknologis, adalah
dengan cara membangun unit pengolahan limbah. Misalnya unit pengolah limbah yang
mengolah limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Jika pengolahannya menggunakan
mikroba maka disebut pengolahan secara biologis dengan menggunakan bakteri pengurai
limbah.
3. Tindakan Melalui Edukatif/Pendidikan Penanggulangan secara edukatif adalah dengan
mengadakan kegiatan penyuluhan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap
pentingnya kelestarian alam. Masyarakat rumah tangga mempunyai peranan yang cukup
besar dalam pencemaran lingkungan, khususnya air akibat sampah rumah tangga. Karena itu
perlu dipikirkan teknologi sederhana yang dapat diterapkan kepada masyarakat untuk
mengelola sampah rumah tangga secara swadaya. Sampah rumah tangga secara umum
dapat dibagi dua ada sampah anorganik seperti plastik, gelas dan kaca serta botol kaleng
dan sampah organik, seperti sisa makanan, sisa sayuran dan lain-lain. Salah satu teknik
pengolahan sampah organik rumah tangga adalah menggunakan “KERANJANG
TAKAKURA”. Keranjang Takakura (Mr. Takakura adalah Profesor di Jepang yang sukses
melakukan praktek pengolahan limbah organic rumah tangga di Jepang) adalah media
pengolahan sampah secara biologi, karena menggunakan bakteri sebagai pengurai sampah.
Keranjang Takakura sendiri adalah keranjang wadah yang biasa digunakan tempat pakaian
kotor sebelum dicuci (rigen) yang umumnya berkapasitas 50 liter.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan Dari beberapa urain di ataas dapat di simpulkan bahwa pencemaran
lingkungan,merupakan pencemaran yang bisa mengakibatkan kerusakan di bumi ini, bila
lingkungan ini rusak maka kehidupan ini akan musnah.
B. Saran Sekiranya pencemaran lingkungan ini adalah masalah kita bersama, untuk itu
selaku insan manusia yang bertanggung jawab dan memegang teguh konsep keseimbangan
alam, maka sudah sepantasnya kita menjaga dan merawat lingkungan, mulai dari lingkungan
tempat tinggal kita sehingga nantinya akan tercipta lingkungan yang sehat

DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia, Undang-Undang No. 23 Tahun 1997. Republik Indonesia, Peraturan


Pemerintah No.51 Tahun 1993. Peraturan Pelaksanaan No. 51 Tahun 1993. Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup No. 42 Tahun 1994 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Audit
Lingkungan. KEPMEN LH No. 54 Tahun 1995 tentang Pembentukan Komisi AMDAL
Terpadu/Multisektor dan Regional. KEPKA BAPEDAL No. 056 Tahun 1994 tentang Pedoman
Mengenai Ukuran Dampak Penting. KEPMEN LH No. 55 Tahun 1995 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Regional. KEPMEN LH No. 57 Tahun 1995 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Usaha atau Kegiatan Terpadu/Mulsektoral. KEPMEN LH No.
39Tahun 1996 tentang Jenis Usaha atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan. PP. No. 51 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya. PP. No. 12 Tahun 199 tentang Perubahan PP 19 Tahun 1994 tentang
Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

Anda mungkin juga menyukai