Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN TEKNOLOGI BAHAN DAN PRAKTIKUM

“PRAKTIKUM UJI BAHAN BANGUNAN”

Disusun Oleh :
 Ayu Chusni Hanipah (18050534002)
 Oky Dwi Erlangga (18050534012)
 Alderia Agvy M (18050534019)
 Diyah Aprilliawati (18050534008)
 Dini Sulistiyawati (18050534029)
 M. Risqi Febrianto (18050534038)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha ESA yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan untuk
mata kuliah Teknologi Bahan dan Praktikum ini dengan baik dan lancar.

Dengan terselesainya laporan ini diharapkan dapat memenuhi tugas menyusun laporan
akhir tentang PRAKTIKUM UJI BAHAN BANGUNAN dan dapat menjadi pegangan kita
dalam memcahkan permasalahan yang berhubungan dengan struktur beton bertulang yang
dihadapi di lapangan nantinya, yang tentunya harus dilengkapo dengan Peraturan Umum
Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI).

Laporan ini disusun berdasarkan buku laboratorium Jobsheet Panduan Praktek Uji
Bahan Bangunan. Namun untuk laporan ini tidak semua bahan bangunan akan dibahas di
sini. Pembahasan hanya di batasi bahan pokok-pokok yang sering di pakai dalam
membangun dalam bidang teknik sipil.

Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan kelompok kami menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada banyak pihak yang telah membantu dalam
penusunan Laporan Praktikum Uji Bahan Bangunan ini. Khususnya kepada kepala Lab Beton
Jurusan Teknik Sipil FT UNESA yang telah banyak memberikan banyak masukan demi
terselesaikannya laporan ini. Mudah-mudahan laporan ini ada manfaatnya bagi kita semua.
BAB I
PENGUJIAN BATU BATA

1.1 UJI FISIK BATU BATA


1.1.1 TUJUAN
Memberi petunjuk dan melaksanakan pengujian fisik pada batu bata sehingga dapat
melaksanakan pengujian sendiri.

1.1.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Sketmat
2. Siku
3. Mistar
Bahan : Tiga Batu Bata

1.1.3 LANGKAH KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan yang telah di sebutkan di atas,
2. Mengambil 3 batu bata,
3. Ukur dimensi dan ambil rata-rata dari setiap batu bata yang telah di ambil dan
catat data yang sudah di dapat. Dimensi yang di ukur adalah panjang (L), lebar
(B), dan tinggi (T).
4. Meneliti masing-masing permukaan dari tiga batu bata untuk mengetahui kualitas
dari batu bata. Kualitas yang di ambil adalah retak, rata, dan siku dari masing bata
tadi.

1.1.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Rerata data pengujian fisik dari tiga batu bata :

Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm) Berat (gram)


Bata I 19.367 9.73 5.13 1350
Bata II 19.6 9.65 4.86 1250
Bata III 19.67 10.15 4.47 1220
Rata-rata 19.54 9.84 4.82 1273.3
1.1.5 KESIMPULAN

Dengan rata-rata dimensi batu-bata panjangnya 19.54 cm, lebar 9,84 cm, dan tebal
4,82 cm maka batu-bata yang diuji hampir sesuai dengan standart SNI M – 5a dengan
standart dimensi batu-bata panjang 19 cm, lebar 9,0 cm, dan tinggi 6,5 cm.

1.1.6 GAMBAR KEGIATAN

Kegiatan Praktikum Lampiran Gambar


Mengukur lebar batu bata
Mengukur panjang batu bata
Menimbang berat batu bata
1.2 PENYERAPAN AIR
1.2.1 TUJUAN

Memberi petunjuk dan melaksanakan cara-cara pengujian penyerapan air pada batu
bata dan mampu melaksanakan pengujian sendiri.

1.2.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Timbangan.
2. Driyer/kipas angin.
3. Oven dengan pengatur suhu.
Bahan : Satu Batu Bata

1.2.3 LANGKAH KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan yang telah di sebutkan di atas.
2. Mengambil satu batu bata dan di timbang untuk mengetahui berat awal (A),
kemudian di rendam kedalam bak air sampai jenih air atau selama ±3 jam.
3. Ambil batu bata tadi yang telah di rendam kemudian bersihkan dan keringkan
menggunakan kain atau lap untuk mencapai kering permukaan dan setelah kering
permukaan timbang bata untuk mengetahui berat jenuh (B).
4. Kemudian masukan kedalam oven dengan temperatus 110°C selama ± 24 jam.
5. Setelah ±24 jam ambil batu bata dari oven dan dinginkan lalu timbang beratnya
untuk mengetahui berat kering (C).
6. Catat hasil pengujian sebagai data untuk menentukan penyerapan air pada batu
bata.

1.2.4 DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian penyerapan air batu bata :

 Data Percobaan
 Berat batu awal (A) = kg
 Berat batu bata jenuh air (B) = kg
 Berat batu bata kering (C) = kg

 Analisa Data :
 Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran.

𝐵−𝐴
Berat air serap (D) = ×100%
A

𝐵−𝐴
= ×100%
A

= %

𝐷
Volume serap air(F) = ×A
100

𝐷
= 100 × A

= liter

 Tinjauan terhadap penyerapan air bata kering oven.

𝐵−𝐶
Berat air jenuh (E) = A × 100%

𝐵−𝐶
= × 100%
A

= %

𝐸
Volume air jenuh (G) = 100 × A

𝐸
= 100 × A

= liter

 Penyerapan air rata-rata batu bata.

𝐹+𝐺
Rata-rata = 2

𝐹+𝐺
= 2

= liter

1.2.5 KESIMPULAN
Rata-rata penyerapan batu bata liter. Syarat penyerapan air pada batu bata menurut
SNI 15-2094-2000 dinyatakan baik apabila memiliki penyerapan kurang dari 0,75 liter.
Sedangkan penyerapan batu-bata yang diuji liter. Maka batu-bata yang diuji mampu
melakukan penyerapan dengan baik dan termasuk dalam batu-bata kelas A.

1.2.6 GAMBAR KEGIATAN

Kegiatan Praktikum Lampiran Gambar


1.3 UJI KUAT TEKAN PADA BATU BATA
1.3.1 TUJUAN
Kita dapat memahami dan dapat menguji untuk mengetahui kuat tekan pada batu
bata.

1.3.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Mistar.
2. Grinda.
3. Sendok spesi.
4. Mesin tes tekan.
Bahan : 1. Batu bata.
2. pasir.
3. Air.
4. Semen

1.3.3 LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Ambil 3 buah batu bata dan potong menjadi 2 bagian yang sama pada arah
melintang.
3. Buat adukan spesi dengan perbandingan campuran 1 bagian Semen Portland : 3
bagian pasir dan air sebanyak 60 – 70 %.
4. Ambil dua potongan batu bata dan susun dengan lapisan spesi tebal 1,5 cm, di
bagian permukaan atas dan bawah diberi lapisan spesi setebal 1 cm dan biarkan
selama 24 jam.
5. Setelah dibiarkan selama 24 jam kemudian letakkan benda uji pada mesin test
tekan dengan posisi tegak untuk pengujian kuat tekan.
6. Lakukan pengujian dengan memberi beban perlahan-lahan dengan kecepatan
pembebanan 2 kg/cm²/detik.
7. Catat hasil percobaan masing-masing benda uji sebagai data untuk menentukan
tegangan tekan batu bata.

1.3.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Data pengujian kuat tekan pasangan batu bata:

 Data percobaan

Dimensi Pasangan Bata I Bata II Bata III


Pasangan (L)
Tinggi (t)
Lebar (b)
Tegangan Terbaca (σα)
σα
Luas Penampang Alat (Aa)

 Analisa Data

Besaran Beban (P)

Bata I : Ρ = σα x Aa

Ρ = σα x Aa

Ρ = σα x Aa

Bata I : Ρ = σα x Aa

Ρ = σα x Aa

Ρ = σα x Aa

Bata I : Ρ = σα x Aa

Ρ = σα x Aa

Ρ = σα x Aa

Rata-rata besaran beban batu bata I, II, III

1+2+3
P rata-rata = 3

= kg

1.3.5 KESIMPULAN
Syarat pengujian kuat tekan batu bata dinyatakan baik minimal berada di kelas III
yaitu memiliki kuat tekan 60-80 kg/cm². Jadi batu bata yang sudah diuji memenuhi
syarat kuat tekan batu bata karena sudah memiliki kuat tekan sebesar kg/cm².

1.3.6 GAMBAR LAMPIRAN

Kegiatan Praktikum Lampiran Gambar


BAB II
PENGUJIAN ADUKAN (SPESI) CAMPURAN SEMEN DAN PASIR

2.1 PENGUJIAN GESER (LEKATAN)


2.1.1 TUJUAN
Mahasiswa mampu memahami dan mempraktikan pengujian geser (lekatan) spesi
campuran semen dengan pasir.

2.1.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Mastar.
2. Gergaji.
3. Sendok spesi.
4. Talam.
5. Mesin tes tekan.
Bahan : 1. Batu bata.
2. Pasir.
3. Air.
4. Semen.

2.1.3 LANGKAH KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Memotong 3 buah batu bata menjadi 2 bagian yang sama.
3. Membuat 2 adukan spesi dengan campuran 1 semen Portland : 5 pasir dan 1
semen Portland : 6 pasir dengan faktor air semen 0,7`.
4. Mengambil 3 buah batu bata tadi dan susun sedemikian hingga membentuk huruf
Y, dari 3 batu bata dapat dibuat 2 benda uji.
5. Setelah benda uji dibuat biarkan selama 24 jam dan dirawat selama 7 hari.
6. Setelah 7 hari dapatlah diadakan pengujian.
7. Yang terakhir mencatat hasilnya.

2.1.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Data pengujian gaya lekat terhadap geser adukan :
 Data Percobaan
Tes No : Bata I Bata II Bata III
Campuran
F.A.S
Dimensi Lekatan
Panjang (T) Wqeqwe Wqeqwe Wqeqwe
Lebar (b) Qweqwe Qweqwe Qweqwe
Tebal (t) qweqwe qweqwe qweqwe
Luas Penampang (A)
Tegangan Terbaca (σα1)

 Analisis Data :
 Besaran Beban Geser (V)

σα1 = kg/cm²
σα1 = kg/cm²
σα1 = kg/cm²
V1 = 𝜎𝑎1 x Aa
=
=
V2 = 𝜎𝑎1 x Aa
=
=
V3 = 𝜎𝑎1 x Aa
=
=
 Kuat Geser (𝜎𝑔)
𝑃1 𝑃1
𝜎𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 1 = 2.𝐴 = 2.𝐴 = ...........N/mm²
𝑃1 𝑃1
𝜎𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 1 = 2.𝐴 = 2.𝐴 = ...........N/mm²
𝑃1 𝑃1
𝜎𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 1 = 2.𝐴 = 2.𝐴 = ...........N/mm²
𝑃1 𝑃1
Rata-rata kuat geser I, II, III = 2.𝐴 = 2.𝐴
= ...........N/mm²

2.1.5 KESIMPULAN
Spesi pada batu bata memenuhi syarat rata-rata kuat geser bila mencapai 32,95
N/mm². Spesi pada batu bata I tidak memiliki kualitas yang baik karena tidak mencapai
rata-rata batu bata dengan besaran beban hanya 0,00069 N/mm², batu bata II tidak
memiliki kualitas yang baik karena tidak mencapai rata-rata batu bata dengan besaran
hanya N/mm², dan batu bata III tidak memiliki kualiatas yang baik karena tidak
mencapai rata-rata batu bata dengan besaran mencapai 0,00069 N/mm².

2.1.6 GAMBAR KEGIATAN


Kegiatan Praktikum Lampiran Gambar
2.2 UJI KUAT TEKAN
2.2.1 TUJUAN
Kita mampu memahami dan mempraktikan cara menguji kuat tekan pada spesi
campuran semen dengan pasir.

2.2.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Cetakan 5cm x 5cm x 5cm.
2. Ayakan pasir.
3. Sendok spesi.
4. Kuas.
5. Mesin tes tekan.
Bahan : 1. Semen.
2. Pasir.
3. Air.
4. Minyak pelumas (oli)

2.2.3 LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Buat spesi dengan campuran 1PC : 5PS dengan fas 0,6.
3. Olesi cetakan 5x5x5 dengan oli yang tersedia.
4. Spesi yang sudah jadi masukkan ke dalam cetakan.
5. Setelah spesi berumur 24 jam keluarkan dari cetakan dan rendam selama 7 hari.
6. Letakan benda uji 5x5x5 diatas mesin tes tekan dan tekanlah dengan beban
2kg/cm2/detik.
7. Catat hasilnya.

2.2.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Data pengujian kuat tekan spesi :
 Data percobaan
Test No. Bata I Bata II Bata III
Dimensi Lekatan :
Panjang (L)
Lebar (b)
Tebal (t)
Luas Penampang (A)
Tegangan Terbaca (c)
Luas penampang alat (Aa)= 0,38 mm²
 Analisa data
 Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban (P) dapat dihitung:
𝜎𝑎1 = 595kg/cm² = 59,52 N/mm²
𝜎𝑎2 = 496 kg/cm² = 49,60 N/mm²
𝜎𝑎3 = 694 kg/cm² = 69,44 N/mm²
P1 = 𝜎a1 X Aa
= 59,52 X 0,38
= 22,61 mm²
P2 = 𝜎a2 X Aa
= 49,600 X 0,38
= 18,84 mm²
P3 = 𝜎a3 X Aa
= 69,44 X 0,38
= 26,38 mm²
P rata-rata = 22,61 +18,84 + 26,38
= 22,61 mm²
 Bila yang terukur beban P, maka kuat tekan spesi (𝜎t) :
𝜎𝑡1 = 𝑃1 𝐴
= 22,61 2601
= 0,008 N/mm²
𝜎𝑡2 = 𝑃2 𝐴
= 18,84 2499
= 0,007 N/mm²
𝜎𝑡3 = 𝑃3 𝐴
= 26,38 2500
= 0,010 N/mm²
𝜎𝑡 rata-rata = 0,0083 N/mm²
2.2.5 KESIMPULAN
Spesi memenuhi syarat kuat tekan spesi apabila mempunyai rata-rata (σt) 2,36
N/mm². Spesi I tidak memenuhi syarat karena belum mencapai rata-rata kuat tekan
spesi hanya 0,008 N/mm², spesi II memenuhi syarat karena telah mencapai rata-rata
kuat tekan spesi mencapai 0,007 N/mm², dan sepesi III tidak memenuhi syarat karena
belum mencapai rata-rata kuat tekan spesi hanya 0,010 N/mm².

2.2.6 GAMBAR KEGIATAN

Kegiatan Praktikum Lampiran Gambar


Mengukur lebar batu bata
Mengukur panjang batu bata
Menimbang berat batu bata
2.3 PENYERAPAN AIR
2.3.1 TUJUAN
Kita mampu memahami dan dapat menguji untuk mengetahui berapa penyerapan air
pada spesi.

2.3.2 ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Timbangan.
2. Cetakan kubus 5cm x 5cm x 5cm.
3. Oven dengan pengatur suhu.
Bahan : 1. Semen.
2. Pasir.
3. Air.
4. Minyak pelumas (oli)

2.3.3 LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Menyiapkan kubus spesi 3 buah dan timbang kubus untuk mengetahui berat awal
(A), kemudian rendam kedalam bak air selama ±3 jam.
3. Ambil kubus spesi yang telah di rendam kemudian di lap permukaannya untuk
mencapai kering permukaan dan timbang untuk mengetahui berat jenuh (B).
4. Setelah di timbang kering permukaannya , kemudian masukan kedalam oven
dengan temperatur 110°C selama 24jam.
5. Setelah di oven selama 24jam, ambil kubus spesi dari dalam oven dan dinginkan
lalu timbang beratnya untuk mengetahui berat kering dari kubus spesi (C).
6. Mencatat data untuk menganalisis kualitas kubus spesi ditinjau dari tingkat
penyerapan airnya.

2.3.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Data pengujian penyerapan air kubus spesi
 Data Percobaan:
 Berat batu awal (A) = kg
 Berat batu bata jenuh air (B) = kg
 Berat batu bata kering (C) = kg

 Analisa Data :
 Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran.

𝐵−𝐴
Berat air serap (D) = ×100%
A

𝐵−𝐴
= ×100%
A

= %

𝐷
Volume serap air (F) = ×A
100

𝐷
= 100 × A

= liter

 Tinjauan terhadap penyerapan air bata kering oven.

𝐵−𝐶
Berat air jenuh (E) = A × 100%

𝐵−𝐶
= × 100%
A

= %

𝐸
Volume air jenuh (G) = 100 × A

𝐸
= 100 × A

= liter

 Penyerapan air rata-rata batu bata.

𝐹+𝐺
Rata-rata = 2

𝐹+𝐺
= 2

= liter
2.3.5 KESIMPULAN

Syarat penyerapan air spesi dinyatakan baik apabila memiliki penyerapan kurang
dari 20% (SNI 15-2094-2000). 20% dari 0.158 adalah 0,0316 liter, jadi spesi yang
sudah diuji memiliki penyerapan air baik karena kurang dari 20% yaitu 0,00119 liter.

2.2.7 GAMBAR KEGIATAN


Kegiatan Praktikum Lampiran Gambar
Mengukur lebar batu bata
Mengukur panjang batu bata
Menimbang berat batu bata
BAB III
PENGUJIAN GENTENG

3.1 UJI FISIK GENTENG


3.1.1 TUJUAN
Mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian fisik pada genteng dengan
alat dan bahan yang tersedia.

3.1.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Sketmat
2. Siku
3. Mistar
Bahan : Tiga Buah Genteng

3.1.3 LANGKAH KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan yang telah di sebutkan di atas,
2. Mengambil 3 batu bata,
3. Ukur dimensi dan ambil rata-rata dari setiap batu bata yang telah di ambil dan
catat data yang sudah di dapat. Dimensi yang di ukur adalah panjang (L), lebar
(B), dan tinggi (T).
4. Meneliti masing-masing permukaan dari tiga batu bata untuk mengetahui kualitas
dari batu bata. Kualitas yang di ambil adalah retak, rata, dan siku dari masing bata
tadi.

3.1.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Rerata data pengujian fisik dari tiga genteng :

Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm) Berat (gram)


Genteng I
Genteng II
Genteng III
Rata-rata
3.1.5 KESIMPULAN

Dengan rata-rata dimensi genteng panjangnya cm, lebar cm, dan tebal cm maka
batu-bata yang diuji hampir sesuai dengan standart SNI dengan standart dimensi
genteng panjang cm, lebar cm, dan tinggi cm.

3.1.6 GAMBAR KEGIATAN

Kegiatan Praktikum Lampiran Gambar


Mengukur lebar genteng
Mengukur panjang genteng
Menimbang berat genteng
3.2 PEREMBESAN AIR PADA GENTENG
3.2.1 TUJUAN
Mampu melakukan pengujian serta menganalisa dan mengetahui perembasan air
pada genteng dengan alat dan bahan yang tersedia.

3.2.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Malam.
2. Cetakan seng atau tolom.
3. Mistar.
Bahan : 1. Satu buah genteng.
2. Air

3.2.3 LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pasang tolom dengan rekatkan malam di sekitar keliling genting sehingga tampak
seperti bejana, pastikan nantinya air di dalam cetakan seng tidak bocor.
3. Letakkan pada tempat yang bisa dilihat.
4. Mengamati air yang menetes di bagian bawah genteng selama ± 3 jam, lakukan
pengukuran setiap 15 menit.
5. Catat hasil percobaan data untuk menemukan kerapatan genting terhadap air.

3.2.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Data pengujian rembesan genteng :
 Data percobaan

No Jangka Waktu (menit) Tinggi Muka Air (mm)


1. 0 53
2. 15 52
3. 30 51
4. 45 51
5. 60 51
6. 75 51
7. 90 51
8. 105 51
9. 120 51
10. 135 51

 Analisis Data:

1. Kecepatan rembesan (v)


𝑠 𝑠
V = t = t = ...... mm/menit

2. Waktu rembesan (t) jika tebal genting 0,7 cm = 7 mm


𝑠 𝑠
t = v = v = ..... menit

3. Waktu menembus dari hasil pengamatan adalah ..... menit

3.2.5 KESIMPULAN
Genting dinyatakan baik saat uji rembesan kurang dari 2 jam air baru menetes,
genting dinyatakan kurang baik saat air menetes pada waktu 1 sampai 2 jam baru
menetes, genting dinyatakan jelek atau tidak baik jika dalam waktu kurang kurang dari
1 jam air sudah menetes. Karena waktu yang diperlukan air untuk merembes lebih dari
2 jam maka genting yang diuji mempunyai kualitas yang baik.

3.2.6 GAMBAR KEGIATAN

Kegiatan Praktikum Lampiran Gambar


3.3 UJI KUAT LENTUR PADA GENTENG
3.2.4 TUJUAN
Mampu menganalisa dan menguji data hasil pengujian kuat lentur pada genteng
dengan alat dan bahan yang tersedia.

3.3.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Cetak kayu.
2. Talam.
3. Mesin kuat tekan.
Bahan : 1. Satu buah genteng.

3.3.3 LANGKAH KERJA


1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Pasang kayu penyangga pada bawah dan atasgenteng yang akan diuji.
3. Letakkan benda uji pada alat uji kuat lentur dengan posisi merebah, lakukan
pembebanan dengan kecepatan 2kg/cm2/detik untuk mengetahui kuat lenturnya.
4. Cacatlah hasil percobaan masing masiung benda uji sebagai data untuk
menentukan tegangan kuat lenturnya.

3.3.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Data pengujian kuat lentur pada genteng :
 Data percobaan
Test No. Bata I Bata II Bata III
Dimensi Lekatan :
Panjang (L)
Lebar (b)
Tebal (t)
Luas Penampang (A)
Tegangan Terbaca (c)
Luas penampang alat (Aa)= 0,38 mm²
 Analisa data
 Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban (P) dapat dihitung:
𝜎𝑎 = ....... kg/cm² = ...... N/mm²
P = 𝜎a1 X Aa
= 𝜎a1 X Aa
= ........ mm²
 Bila yang terukur beban P, maka kuat tekan spesi (𝜎˪) :
3 𝑃𝐿
𝜎˪ =
2 B𝐻2
3 𝑃𝐿
=
2 B𝐻2
= ....... N/mm²

3.3.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa genting yang di uji memiliki kuat lentur
seberas ...... N/mm²

3.3.6 GAMBAR KEGIATAN


Kegiatan Praktikum Lampiran Gambar
1.2 PENYERAPAN AIR PADA GENTENG
3.4.1 TUJUAN
Mampu memahami dan dapat menguji sendiri untuk mengetahui penyerapan air
pada genteng.

3.4.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Timbangan.
2. Driyer/kipas angin.
3. Oven dengan pengatur suhu.
Bahan : 1. Satu buah genteng.

3.4.3 LANGKAH KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Mengambil dan menimbang satu buah genteng untuk mengetahui berat awal (A),
kemudian rendam sampai jenuh air atau selama ± 3jam.
3. Ambil genteng yang telah direndam kemudian dibersihkan permukaan dengan
kain lap untuk mencapai kering permukaan dan setelah kering permukaan
ditimbang untuk mengetahui berat jenuh air (B).
4. Kemudian keringkan dengan memasukkan dalam oven dengan temperatur 110ºC
selama 24 jam.
5. Ambil genteng dari dalam oven dan dinginkan lalu timbang beratnya untuk
mengetahui mendapatkan berat kering genteng (C).
6. Catat hasil pengujian sebagai data untuk menentukan penyerapan air pada
genteng.

3.4.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Data pengujian penyerapan air pada genteng :
 Data percobaan
 Berat batu awal (A) = ..... kg
 Berat batu bata jenuh air (B) = ..... kg
 Berat batu bata kering (C) = ..... kg
 Analisa Data :
 Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran.

𝐵−𝐴
Berat air serap (D) = ×100%
A

𝐵−𝐴
= ×100%
A

= ......%

𝐷
Volume serap air(F) = ×A
100

𝐷
= 100 × A

= ......liter

 Tinjauan terhadap penyerapan air bata kering oven.

𝐵−𝐶
Berat air jenuh (E) = A × 100%

𝐵−𝐶
= × 100%
A

= ...... %

𝐸
Volume air jenuh (G) = 100 × A

𝐸
= 100 × A

= ...... liter

 Penyerapan air rata-rata batu bata.

𝐹+𝐺
Rata-rata =
2

𝐹+𝐺
= 2

= ......liter

3.4.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum di ketahui bahwa genteng yang di uji dapat menyerap air
sebesar sebesar ......liter.

3.4.6 GAMBAR KEGIATAN


Kegiatan Praktikum Lampiran Gambar
BAB IV
PENGUJIAN PAVING STONE

4.1 PENYERAPAN AIR PADA PAVING STONE


4.1.1 TUJUAN
Mampu memahami dan dapat menguji sendiri untuk mengetahui penyerapan air
pada paving.

4.1.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Timbangan.
2. Kipas angin.
3. Oven dengan pengatur suhu.
Bahan : 1. Paving.
2. Air

4.1.3 LANGKAH KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Ambil dan timbang paving untuk mengetahui berat awal (A), kemudian rendam
sampai jenuh air atau selama ±3 jam.
3. Paving yang telah direndam kemudian dibersihkan permukaan dengan kain lap
untuk mencapai kering permukaan dan setelah kering permukaan ditimbang
untuk mengetahui berat jenuh air (B).
4. Kemudian dikeringkan dengan memasukkan ke dalam oven dengan temperatur
110ºC selama 24 jam.
5. Mengambil pavingdari dalam oven dan dinginkan lalu timbang beratnya untuk
mengetahui mendapatkan berat kering paving (C).
6. Catat hasil pengujian sebagai data untuk menentukan penyerapan air pada paving.

4.1.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Data pengujian penyerapan air batu bata:
 Data Percobaan
 Berat batu awal (A) = ....... kg
 Berat batu bata jenuh air (B) = ........ kg
 Berat batu bata kering (C) = ......kg

 Analisa Data :
 Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran.

𝐵−𝐴
Berat air serap (D) = ×100%
A

𝐵−𝐴
= ×100%
A

= ........ %

𝐷
Volume serap air (F) = ×A
100

𝐷
= 100 × A

= ........... liter

 Tinjauan terhadap penyerapan air bata kering oven.

𝐵−𝐶
Berat air jenuh (E) = A × 100%

𝐵−𝐶
= × 100%
A

= ......... %

𝐸
Volume air jenuh (G) = 100 × A

𝐸
= 100 × A

= ........ liter

 Penyerapan air rata-rata batu bata.

𝐹+𝐺
Rata-rata = 2

𝐹+𝐺
= 2
= ........ liter

4.1.5 KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat diketahui sepotong paving yang di uji dapat menyerap air
......... ml.

4.1.6 GAMBAR KEGIATAN


Kegiatan Praktikum Lampiran Gambar
4.2 PENGUJIAN KUAT TEKAN
4.2.1 TUJUAN
Mampu memahami dan dapat menguji sendiri untuk mengetahui kuat tekan pada
paving.

4.2.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Mistar.
2. Grinda.
3. Mesin kuat tekan.
Bahan : 1. Paving.

4.2.3 LANGKAH KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Mengambil sebuah paving dan potong menjadi 2 bagian yang sama besar,
sehingga potongannya 5 x 11 x 11 cm.
3. Letakkan satu potongan paving tadi pada mesin press.
4. Tekan potongan paving dengan alat tekan.
5. Baca dan tulis tegangan yang timbul.
6. Catat hasil percobaan masing-masing potongan sebagai data untuk menentukan
tegangan tekan paving.

4.2.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Data pengujian kuat tekan paving stone :
 Data percobaan
Test No. I II III
Dimensi Lekatan :
Panjang (L)
Lebar (b)
Tebal (t)
Luas Penampang (A)
Tegangan Terbaca (c)
Luas penampang alat (Aa)= .... mm²
 Analisa data
 Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban (P) dapat dihitung:
𝑃₁
𝜎𝑡1 = A
𝑃₁
= A

= ........ N/mm²
𝑃₂
𝜎𝑡2 = A
𝑃₂
= A

= ......... N/mm²
𝑃₃
𝜎𝑡3 =
A
𝑃₃
= A

= .......... N/mm²
𝜎𝑡 rata-rata = ......... N/mm²

4.2.5 KESIMPULAN
Dari hasil percobaan uji kuat tekan diketahui paving yang diuji sebesar ........ N/mm2

4.2.6 GAMBAR KEGIATAN


Kegiatan Praktikum Lampiran Gambar
BAB V
PENGUJIAN KERAMIK

5.1 UJI FISIK KERAMIK


5.1.1 TUJUAN
Mampu memahami dan mempraktikan sendiri uji fisik keramik. Dan mampu
menguji serta menganalisa data hasil pengujian fisik keramik dengan alat yang tersedia.

5.1.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Mistar.
2. Skemat.
3. Siku.
Bahan : 1. Keramik.

5.1.3 LANGKAH KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Meletakkan alat dan bahan pada area pekerjaan.
3. Menyiapkan 3 buah keramik.
4. Mengukur dimensi masing-masing keramik tersebut dan catat data yang
diperoleh. Dimensi ukuran meliputi Panjang (L), Lebar (B), dan Tebal (T)
5. Mengitung rata-rata masing-masing pengukuran.
6. Meneliti masing-masing permukaan keramik untuk mengetahui kualitas keramik
yang meliputi : kemulusan, padat, keras, kering, suara, kepala keramik harus rata
dan datar, retak-retak, siku, dan lain-lain.
7. Catat data tersebut untuk menganalisis kualitas keramik ditinjau dari sifat
fisiknya.

5.1.4 DATA HASIL PENGUJIAN


 Rerata data pengujian fisik dari tiga genteng :

Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm) Berat (gram) Keliling (cm)
Keramik I
Keramik II
Keramik III
Rata-rata

 Data pengamatan fisik :

Data Pengamatan I II III


Kemulusan
Padat
keras
Kering
Suara
Kerataan dan kedataran
kepala ubin
Retak-retak

5.1.5 GAMBAR
Kegiatan Praktikum Lampiran Gambar
5.2 PENYERAPAN AIR PADA KERAMIK
5.2.1 TUJUAN
Mahasiswa mampu memahami dan dapat menguji untuk mengetahui untuk
penyerapan air pada keramik.

5.2.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Timbangan.
2. Kipas angin.
3. Oven dengan pengatur suhu.
Bahan : 1. Keramik.

5.2.3 LANGKAH KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Mengambil dan timbang keramik untuk mengetahui berat awal (A), kemudian
rendam sampai jenuh air atau selama ±3 jam.
3. Mengambil keramik yang telah direndam kemudian dibersihkan permukaan
dengan kain lap untuk mencapai kering permukaan dan setelah kering permukaan
ditimbang untuk mengetahui berat jenuh air (B).
4. Kemudian meringkan dengan memasukkan dalam oven dengan temperatur 110ºC
selama 24 jam.
5. Mengambil keramik dari dalam oven dan dinginkan lalu timbang beratnya untuk
mengetahui mendapatkan berat kering keramik (C).
6. Mencatat hasil pengujian sebagai data untuk menentukan penyerapan air pada
keramik.

5.2.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Data pengujian penyerapan air keramik :
 Data Percobaan
 Berat batu awal (A) = ....... kg
 Berat batu bata jenuh air (B) = ........ kg
 Berat batu bata kering (C) = ......kg
 Analisa Data :
 Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran.

𝐵−𝐴
Berat air serap (D) = ×100%
A

𝐵−𝐴
= ×100%
A

= ........ %

𝐷
Volume serap air (F) = ×A
100

𝐷
= 100 × A

= ........... liter

 Tinjauan terhadap penyerapan air bata kering oven.

𝐵−𝐶
Berat air jenuh (E) = A × 100%

𝐵−𝐶
= × 100%
A

= ......... %

𝐸
Volume air jenuh (G) = 100 × A

𝐸
= 100 × A

= ........ liter

 Penyerapan air rata-rata batu bata.

𝐹+𝐺
Rata-rata =
2

𝐹+𝐺
= 2

= ........ liter

5.2.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa keramik yang telah diuji dapat menyerap air sebesar
............ liter.

5.2.6 GAMBAR KEGIATAN


Kegiatan Praktikum Lampiran Gambar
5.3 UJI KUAT LENTUR
5.3.1 TUJUAN
Mahasiswa mampu memahami dan dapat menguji untuk mengetahui kuat lentur
pada keramik.

5.3.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Kayu penahan.
2. Talam.
3. Mesin kuat tekan.
Bahan : 1. Keramik.

5.3.3 LANGKAH KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pasang kayu penahan pada ubin untuk tumpuan di bagian bawah keramik dan
bagian atas di tengah untuk memberi beban, arah kayu sejajar, dan tebalnya 2 cm,
sedangkan lebarnya kurang lebih 2 cm memanjang sisi keramik.
3. Sebelum pengujian ukurlah panjang, lebar, dan tebal dari keramik.
4. Setelah kayu penahan di pasang dilakukan pengujian lentur set-up.
5. Letakkan benda uji pada mesin test tekan dengan posisi tegak untuk pengujian
kuat tekan.
6. Lakukan pengujian dengan memberi beban perlahan-lahan dan bertahap besarnya
beban.
7. Catat hasil percobaan masing-masing benda uji sebagai data untuk menentukan
tegangan lentur keramik.

5.3.4 Data Hasil Pengujian


Data pengujian kuat lentur pasangan keramik :
 Data percobaan
Test No. Bata I Bata II Bata III
Dimensi Lekatan :
Panjang (L)
Lebar (b)
Tebal (t)
Luas Penampang (A)
Tegangan Terbaca (c)

 Analisa data
 Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban (P) dapat dihitung:
𝜎𝑎 = ....... kg/cm² = ...... N/mm²
P = 𝜎a X Aa
= 𝜎a X Aa
= ........ mm²
 Bila yang terukur beban P, maka kuat tekan spesi (𝜎˪) :
3 𝑃𝐿
𝜎˪ =
2 B𝐻2
3 𝑃𝐿
=
2 B𝐻2

= ....... N/mm²

5.3.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa pengujian kuat lentur pada keramik yang diuji
memiliki kuat lentur sebesar .......... N/mm2.

5.3.6 GAMBAR KEGIATAN


Kegiatan Praktikum Lampiran Gambar
INI KEBAWAH BELUM TAK
EDIT
BAB VI
PENGUJIAN KAYU

6.1 UJI PENYUSUTAN KAYU

6.1.1 TUJUAN
Mampu memahami dan mempraktikkan pengujian penyusutan kayu. Dan mampu
mengamati berapa presentase penyusutan padakayu yang diuji.

B. ALAT DAN BAHAN I. Alat :


1. Mistar
2. Gergaji
3. Sketmat
4. Mesin ketam
5. Oven dengan pengatur suhu
II. Bahan : 1. Kayu

D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Meletakkan alat dan bahan pada area
pekerjaan. 3. Membuat benda uji yaitu berupa kubus kayu berukuran 2x2x2 cm, sebanyak 3
buah. 4. Melakukan pengecekan dengan sketmart dan mistar untuk mengetahui dimensinya.
5. Melakukan penimbangan pada tahap awal. 6. Setelah dilakukan pengukuran dan
penimbangan maka tahap selanjutnya adalah benda uji masukkan kedalam oven dengan
temperatur suhu 110˚C. 7. Setelah 30 menit, benda uji dapat dikeluarkan dari oven dan
didinginkan kemudian dilakukan pengukuran dimensi dan penimbangan kembali. 8.
Mengulangi langkah nomor 7 sampai ukuran dan berat benda uji tersebut konstan. 9.
Mencatat hasil percobaan.

E. DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian penyusutan kayu : Data percobaan


Benda uji no. A B C
Radial 2,02 2,02 2,02 Tangensial 2,15 2,15 2,15 Memanjang 2,15 2,15 2,15 Dimensi akhir
Radial 1,96 1,95 1,95 Tangensial 2,02 2,04 2,07 Memanjang 2,02 2,04 2,07 Analisa data :
Penyusutan= 𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐴𝑤𝑎𝑙 𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 × 100%

Penyusutan radial A =2,02 − 1,96 2 x 100% = 3,0%


B =2,02 − 1,95 2
x 100% = 3,5%
C =2,02 − 1,95 2
x 100% = 3,5%
Penyusutan Tangensial A =2,15 − 2,02 2,02 x 100% = 6,4%
B =2,15 − 2,04 2,04
x 100% = 5,03%
C = 2,15 − 2,07 2,07
x 100% = 3,8%
Penyusutan Memanjang A =2,15 − 2,02 2,02 x 100% = 6,4%
B =2,15 − 2,04 2,04
x 100% = 5,3%
C = 2,15 − 2,07 2,07
x 100% = 3,8%
Penyusutan rata-rata
Penyusutan rata – rata radial = 3,3%
Penyusutan rata – rata tangensial = 5,1%
Penyusutan rata – rata memanjang = 5,1%

F. KESIMPULAN
Jadi penyusutan rata – rata radial ialah 3,3%, penyusutan rata – rata tangensial ialah 5,1%,
penyusutan rata – rata memanjang ialah 5,1%.
G. GAMBAR
6.2 PENGUJIAN KADAR AIR PADA KAYU

6.2.1 TUJUAN
Mampu memahami dan mempraktikkan pengujian kadar air pada kayu. Dan mampu
menguji serta menganalisa data hasil pengujian kadar air pada kayu.

B. ALAT DAN BAHAN I. Alat :


1. Mistar
2. Gergaji
3. Sketmat
4. Mesin ketam
5. Timbangan
6. Oven dengan pengatur suhu
II. Bahan : 1. Kayu
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Meletakkan alat dan bahan pada area
pekerjaan sehingga mudah dijangkau. 3. Membuat bendauji yaitu berupa kubus kayu
berukuran 2x2x2 cm, sebanyak 3 buah. 4. Melakukan pengecekan dengan sketmart dan
mistar untuk mengetahui dimensinya. 5. Melakukan penimbangan pada tahap awal (Wo). 6.
Setelah dilakukan pengukuran dan penimbangan maka tahap selanjutnya adalah benda uji
masukkan kedalam oven dengan temperatur suhu 110˚C. 7. Setelah 30 menit, benda uji dapat
dikeluarkan dari oven dan didinginkan kemudian dilakukan pengukuran dimensi dan
penimbangan kembali. 8. Mengulangi langkah nomor 7 sampai ukuran dan berat benda uji
tersebut konstan (Wb). 9. Mencatat dan menghitung hasil percobaan.

E. DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian kadar air pada kayu : Data Percobaan
Benda uji no : I II III Panjang (p) cm 2,15 2,15 2,15 Lebar (l) cm 2,00 2,15 2,15 Tinggi (t) cm
2 2 2 Berat kayu semula (Wb) 7,1 7,6 7,3 Berat kayu konstant (Wo) 6,5 6,9 6,6

Analisis data :

Kadar air (I) =𝑊𝑏 − 𝑊𝑜 𝑊𝑜


x 100% =7,1 − 6,5 6,5
x 100%
= 9,23%
Kadar air = 𝑊𝑏−𝑊𝑜 𝑊𝑜
× 100%
45 | T e k n o l o g i B a h a n d a n P r a k t i k u m

Kadar air (II) =𝑊𝑏 − 𝑊𝑜 𝑊𝑜


x 100% = 7,6 − 6,9 6,9
x 100%
= 10,14% Kadar air (III) =𝑊𝑏 − 𝑊𝑜 𝑊𝑜 x 100% = 7,3 − 6,6 6,6
x 100%
= 10,6% Kadar air rata – rata =9,23% + 10,14% + 10,6% 3
= 9,99%

F. KESIMPULAN Rata – rata kadar air dari kayu yang diuji adalah 9,99% dari berat kayu
kering.

G. GAMBAR
6.3 PENGUJIAN KUAT GESER PADA KAYU

6.3.1 TUJUAN
Mampu memahami dan mempraktikkan pengujian kuat geser pada kayu. Dan
mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian kuat geser pada kayu.

B. ALAT DAN BAHAN I. Alat :


1. Mistar
2. Gergaji
3. Pahat
4. Mesin ketam
5. Mesin test tekan
II. Bahan : 1. Kayu

D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Membuat benda uji dari bahan yang
tersedia yang berbentuk Y dengan tinggi bidang geser (A) cm sebanyak 3 buah benda uji. 3.
Letakkan benda uji pada mesin tekan untuk percobaan kuat geser dan lakukan test. 4.
Lakukan penekanan dengan alat tekan yang tersedia dengan kecepatan 2kg/cm2/menit. 5.
Mencatat dan menghitung hasil percobaan.

E. DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian kuat geser kayu : Data percobaan
Benda uji no I II
Dimensi : Panjang total (p) cm 9 9 Panjang berguna (h) 3,04 3,28 Lebar berguna (b) 3,09
3,07 Luas penampang geser (A) 9,39 10,06

Analisa data
Kuat geser (τg) = 𝑃 2𝐴
Kuat geser I = 9 2 𝑥 9,39
= 0,47N/mm2
Kuat geser II = 9 2 𝑥 10,06
= 0,44N/mm2
Rata – rata kuat geser = 0,47 + 0,44 2
= 0,45 N/mm2

F. KESIMPULAN
Jadi rata - rata kuat geser kayu yang diuji adalah sebesar 0,45 N/mm2.

G. GAMBAR
6.4 PENGUJIAN KUAT LENTUR PADA KAYU

6.4.1 TUJUAN
Mampu memahami dan mempraktikkan pengujian kuat lentur pada kayu. Dan
mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian kuat lentur pada kayu.

B. ALAT DAN BAHAN I. Alat :


1. Mistar
2. Gergaji
3. Mesin ketam
4. Mesin test tekan
II. Bahan : 1. Kayu

D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Membuat benda uji dari bahan
sebanyak 3 (tiga) buah dimana ukurannya 4,5 x 4,5 cm dan panjangnya 25 cm. 3. Beri tanda
pada benda uji dengan panjang kayu dibagi 2 (dua) dan dari bagian tengah ukur sepanjang 8,5
cm pada kedua sisinya. 4. Letakkan benda uji pada mesin test tekan pada posisi tidur pada
dua tumpuan, kemudian lakukan penekanan pada tengah bentang benda uji dengan kecepatan
2kg/cm2/menit. 5. Mencatat dan menghitung hasil percobaan.

E. DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian kuat lentur kayu : Data percobaan Dimensi
benda uji : Panjang total 25,6 mm Panjang berguna (L) 21,6 mm Lebar berguna (b) 2,7 mm
Tinggi (h) 4,2 mm Luas penampang alat (Aa) 0,38 mm2 Tegangan terbaca (σa)
84,32kg/mm2 σa 8,59 N/mm2 Besar beban (P) 3,26 N

Analisa data Tegangan lentur (σt) = 2 𝑃𝐿 3 𝑏ℎ2


= 2 𝑥 25,6𝑥 21,6 3 𝑥 2,7 𝑥 4,22
= 0,77 Mpa

F. KESIMPULAN Dari hasil pengujian diketahui kuat lentur kayu yang diuji ada sebesar
0,77 MPa.
51 | T e k n o l o g i B a h a n d a n P r a k t i k u m
G. GAMBAR
6.5 PENGUJIAN KUAT TEKAN PADA KAYU

6.5.1 TUJUAN
Mampu memahami dan mempraktikkan pengujian kuat tekan pada kayu. Mampu
menguji serta menganalisa data hasil pengujian kuat tekan pada kayu.

B. ALAT DAN BAHAN I. Alat :


1. Mistar
2. Gergaji
3. Mesin ketam
4. Mesin test tekan
II. Bahan : 1. Kayu

D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Membuat benda uji dari kayu dengan
ukuran lebar 10 cm, tinggi 10 cm, dan panjangnya 20 cm sebanyak 3 (tiga) buah. 3. Letakkan
benda uji pada mesin test tekan pada posisi tegak. 4. Lakukan penekanan dengan kecepatan
2kg/cm2/menit untuk mengetahui kuat tekan dari kayu tersebut. 5. Mencatat dan menghitung
hasil percobaan.

E. DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian kuat tekan kayu : Data percobaan
Benda uji no I II
Dimensi : Panjang (p) cm 7,17 7,06 Lebar (l) cm 3,66 3,63 Tinggi (t) cm 3,53 3,59 Tegangan
terbaca (δa) kg/cm² 4,2 4,4 Luas penampang (A=b h) cm² 12,96 12,96

Analisa data
Menentukan kuat tekan (σt) σt.1 = 𝑃1 𝐴 = 7,17 12,96
= 0,55 N/mm2
σt.2 = 𝑃2 𝐴
= 7,06 12,96
= 0,54 N/mm2
Tegangan rata – rata σ =σt.1 + σt.2 2 = 0,55 + 0,54 2
= 0,545 N/mm2

F. KESIMPULAN
Jadi hasil rata – rata tegangan dari pengujian kuat tekan kayu diperoleh 0,545N/mm2.

G. GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai