Disusun Oleh :
Ayu Chusni Hanipah (18050534002)
Oky Dwi Erlangga (18050534012)
Alderia Agvy M (18050534019)
Diyah Aprilliawati (18050534008)
Dini Sulistiyawati (18050534029)
M. Risqi Febrianto (18050534038)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha ESA yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan untuk
mata kuliah Teknologi Bahan dan Praktikum ini dengan baik dan lancar.
Dengan terselesainya laporan ini diharapkan dapat memenuhi tugas menyusun laporan
akhir tentang PRAKTIKUM UJI BAHAN BANGUNAN dan dapat menjadi pegangan kita
dalam memcahkan permasalahan yang berhubungan dengan struktur beton bertulang yang
dihadapi di lapangan nantinya, yang tentunya harus dilengkapo dengan Peraturan Umum
Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI).
Laporan ini disusun berdasarkan buku laboratorium Jobsheet Panduan Praktek Uji
Bahan Bangunan. Namun untuk laporan ini tidak semua bahan bangunan akan dibahas di
sini. Pembahasan hanya di batasi bahan pokok-pokok yang sering di pakai dalam
membangun dalam bidang teknik sipil.
Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan kelompok kami menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada banyak pihak yang telah membantu dalam
penusunan Laporan Praktikum Uji Bahan Bangunan ini. Khususnya kepada kepala Lab Beton
Jurusan Teknik Sipil FT UNESA yang telah banyak memberikan banyak masukan demi
terselesaikannya laporan ini. Mudah-mudahan laporan ini ada manfaatnya bagi kita semua.
BAB I
PENGUJIAN BATU BATA
Dengan rata-rata dimensi batu-bata panjangnya 19.54 cm, lebar 9,84 cm, dan tebal
4,82 cm maka batu-bata yang diuji hampir sesuai dengan standart SNI M – 5a dengan
standart dimensi batu-bata panjang 19 cm, lebar 9,0 cm, dan tinggi 6,5 cm.
Memberi petunjuk dan melaksanakan cara-cara pengujian penyerapan air pada batu
bata dan mampu melaksanakan pengujian sendiri.
Data Percobaan
Berat batu awal (A) = kg
Berat batu bata jenuh air (B) = kg
Berat batu bata kering (C) = kg
Analisa Data :
Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran.
𝐵−𝐴
Berat air serap (D) = ×100%
A
𝐵−𝐴
= ×100%
A
= %
𝐷
Volume serap air(F) = ×A
100
𝐷
= 100 × A
= liter
𝐵−𝐶
Berat air jenuh (E) = A × 100%
𝐵−𝐶
= × 100%
A
= %
𝐸
Volume air jenuh (G) = 100 × A
𝐸
= 100 × A
= liter
𝐹+𝐺
Rata-rata = 2
𝐹+𝐺
= 2
= liter
1.2.5 KESIMPULAN
Rata-rata penyerapan batu bata liter. Syarat penyerapan air pada batu bata menurut
SNI 15-2094-2000 dinyatakan baik apabila memiliki penyerapan kurang dari 0,75 liter.
Sedangkan penyerapan batu-bata yang diuji liter. Maka batu-bata yang diuji mampu
melakukan penyerapan dengan baik dan termasuk dalam batu-bata kelas A.
Data percobaan
Analisa Data
Bata I : Ρ = σα x Aa
Ρ = σα x Aa
Ρ = σα x Aa
Bata I : Ρ = σα x Aa
Ρ = σα x Aa
Ρ = σα x Aa
Bata I : Ρ = σα x Aa
Ρ = σα x Aa
Ρ = σα x Aa
1+2+3
P rata-rata = 3
= kg
1.3.5 KESIMPULAN
Syarat pengujian kuat tekan batu bata dinyatakan baik minimal berada di kelas III
yaitu memiliki kuat tekan 60-80 kg/cm². Jadi batu bata yang sudah diuji memenuhi
syarat kuat tekan batu bata karena sudah memiliki kuat tekan sebesar kg/cm².
Analisis Data :
Besaran Beban Geser (V)
σα1 = kg/cm²
σα1 = kg/cm²
σα1 = kg/cm²
V1 = 𝜎𝑎1 x Aa
=
=
V2 = 𝜎𝑎1 x Aa
=
=
V3 = 𝜎𝑎1 x Aa
=
=
Kuat Geser (𝜎𝑔)
𝑃1 𝑃1
𝜎𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 1 = 2.𝐴 = 2.𝐴 = ...........N/mm²
𝑃1 𝑃1
𝜎𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 1 = 2.𝐴 = 2.𝐴 = ...........N/mm²
𝑃1 𝑃1
𝜎𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 1 = 2.𝐴 = 2.𝐴 = ...........N/mm²
𝑃1 𝑃1
Rata-rata kuat geser I, II, III = 2.𝐴 = 2.𝐴
= ...........N/mm²
2.1.5 KESIMPULAN
Spesi pada batu bata memenuhi syarat rata-rata kuat geser bila mencapai 32,95
N/mm². Spesi pada batu bata I tidak memiliki kualitas yang baik karena tidak mencapai
rata-rata batu bata dengan besaran beban hanya 0,00069 N/mm², batu bata II tidak
memiliki kualitas yang baik karena tidak mencapai rata-rata batu bata dengan besaran
hanya N/mm², dan batu bata III tidak memiliki kualiatas yang baik karena tidak
mencapai rata-rata batu bata dengan besaran mencapai 0,00069 N/mm².
Alat : 1. Timbangan.
2. Cetakan kubus 5cm x 5cm x 5cm.
3. Oven dengan pengatur suhu.
Bahan : 1. Semen.
2. Pasir.
3. Air.
4. Minyak pelumas (oli)
Analisa Data :
Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran.
𝐵−𝐴
Berat air serap (D) = ×100%
A
𝐵−𝐴
= ×100%
A
= %
𝐷
Volume serap air (F) = ×A
100
𝐷
= 100 × A
= liter
𝐵−𝐶
Berat air jenuh (E) = A × 100%
𝐵−𝐶
= × 100%
A
= %
𝐸
Volume air jenuh (G) = 100 × A
𝐸
= 100 × A
= liter
𝐹+𝐺
Rata-rata = 2
𝐹+𝐺
= 2
= liter
2.3.5 KESIMPULAN
Syarat penyerapan air spesi dinyatakan baik apabila memiliki penyerapan kurang
dari 20% (SNI 15-2094-2000). 20% dari 0.158 adalah 0,0316 liter, jadi spesi yang
sudah diuji memiliki penyerapan air baik karena kurang dari 20% yaitu 0,00119 liter.
Dengan rata-rata dimensi genteng panjangnya cm, lebar cm, dan tebal cm maka
batu-bata yang diuji hampir sesuai dengan standart SNI dengan standart dimensi
genteng panjang cm, lebar cm, dan tinggi cm.
Analisis Data:
3.2.5 KESIMPULAN
Genting dinyatakan baik saat uji rembesan kurang dari 2 jam air baru menetes,
genting dinyatakan kurang baik saat air menetes pada waktu 1 sampai 2 jam baru
menetes, genting dinyatakan jelek atau tidak baik jika dalam waktu kurang kurang dari
1 jam air sudah menetes. Karena waktu yang diperlukan air untuk merembes lebih dari
2 jam maka genting yang diuji mempunyai kualitas yang baik.
3.3.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa genting yang di uji memiliki kuat lentur
seberas ...... N/mm²
𝐵−𝐴
Berat air serap (D) = ×100%
A
𝐵−𝐴
= ×100%
A
= ......%
𝐷
Volume serap air(F) = ×A
100
𝐷
= 100 × A
= ......liter
𝐵−𝐶
Berat air jenuh (E) = A × 100%
𝐵−𝐶
= × 100%
A
= ...... %
𝐸
Volume air jenuh (G) = 100 × A
𝐸
= 100 × A
= ...... liter
𝐹+𝐺
Rata-rata =
2
𝐹+𝐺
= 2
= ......liter
3.4.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum di ketahui bahwa genteng yang di uji dapat menyerap air
sebesar sebesar ......liter.
Analisa Data :
Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran.
𝐵−𝐴
Berat air serap (D) = ×100%
A
𝐵−𝐴
= ×100%
A
= ........ %
𝐷
Volume serap air (F) = ×A
100
𝐷
= 100 × A
= ........... liter
𝐵−𝐶
Berat air jenuh (E) = A × 100%
𝐵−𝐶
= × 100%
A
= ......... %
𝐸
Volume air jenuh (G) = 100 × A
𝐸
= 100 × A
= ........ liter
𝐹+𝐺
Rata-rata = 2
𝐹+𝐺
= 2
= ........ liter
4.1.5 KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat diketahui sepotong paving yang di uji dapat menyerap air
......... ml.
= ........ N/mm²
𝑃₂
𝜎𝑡2 = A
𝑃₂
= A
= ......... N/mm²
𝑃₃
𝜎𝑡3 =
A
𝑃₃
= A
= .......... N/mm²
𝜎𝑡 rata-rata = ......... N/mm²
4.2.5 KESIMPULAN
Dari hasil percobaan uji kuat tekan diketahui paving yang diuji sebesar ........ N/mm2
Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm) Berat (gram) Keliling (cm)
Keramik I
Keramik II
Keramik III
Rata-rata
5.1.5 GAMBAR
Kegiatan Praktikum Lampiran Gambar
5.2 PENYERAPAN AIR PADA KERAMIK
5.2.1 TUJUAN
Mahasiswa mampu memahami dan dapat menguji untuk mengetahui untuk
penyerapan air pada keramik.
𝐵−𝐴
Berat air serap (D) = ×100%
A
𝐵−𝐴
= ×100%
A
= ........ %
𝐷
Volume serap air (F) = ×A
100
𝐷
= 100 × A
= ........... liter
𝐵−𝐶
Berat air jenuh (E) = A × 100%
𝐵−𝐶
= × 100%
A
= ......... %
𝐸
Volume air jenuh (G) = 100 × A
𝐸
= 100 × A
= ........ liter
𝐹+𝐺
Rata-rata =
2
𝐹+𝐺
= 2
= ........ liter
5.2.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa keramik yang telah diuji dapat menyerap air sebesar
............ liter.
Analisa data
Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban (P) dapat dihitung:
𝜎𝑎 = ....... kg/cm² = ...... N/mm²
P = 𝜎a X Aa
= 𝜎a X Aa
= ........ mm²
Bila yang terukur beban P, maka kuat tekan spesi (𝜎˪) :
3 𝑃𝐿
𝜎˪ =
2 B𝐻2
3 𝑃𝐿
=
2 B𝐻2
= ....... N/mm²
5.3.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa pengujian kuat lentur pada keramik yang diuji
memiliki kuat lentur sebesar .......... N/mm2.
6.1.1 TUJUAN
Mampu memahami dan mempraktikkan pengujian penyusutan kayu. Dan mampu
mengamati berapa presentase penyusutan padakayu yang diuji.
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Meletakkan alat dan bahan pada area
pekerjaan. 3. Membuat benda uji yaitu berupa kubus kayu berukuran 2x2x2 cm, sebanyak 3
buah. 4. Melakukan pengecekan dengan sketmart dan mistar untuk mengetahui dimensinya.
5. Melakukan penimbangan pada tahap awal. 6. Setelah dilakukan pengukuran dan
penimbangan maka tahap selanjutnya adalah benda uji masukkan kedalam oven dengan
temperatur suhu 110˚C. 7. Setelah 30 menit, benda uji dapat dikeluarkan dari oven dan
didinginkan kemudian dilakukan pengukuran dimensi dan penimbangan kembali. 8.
Mengulangi langkah nomor 7 sampai ukuran dan berat benda uji tersebut konstan. 9.
Mencatat hasil percobaan.
F. KESIMPULAN
Jadi penyusutan rata – rata radial ialah 3,3%, penyusutan rata – rata tangensial ialah 5,1%,
penyusutan rata – rata memanjang ialah 5,1%.
G. GAMBAR
6.2 PENGUJIAN KADAR AIR PADA KAYU
6.2.1 TUJUAN
Mampu memahami dan mempraktikkan pengujian kadar air pada kayu. Dan mampu
menguji serta menganalisa data hasil pengujian kadar air pada kayu.
E. DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian kadar air pada kayu : Data Percobaan
Benda uji no : I II III Panjang (p) cm 2,15 2,15 2,15 Lebar (l) cm 2,00 2,15 2,15 Tinggi (t) cm
2 2 2 Berat kayu semula (Wb) 7,1 7,6 7,3 Berat kayu konstant (Wo) 6,5 6,9 6,6
Analisis data :
F. KESIMPULAN Rata – rata kadar air dari kayu yang diuji adalah 9,99% dari berat kayu
kering.
G. GAMBAR
6.3 PENGUJIAN KUAT GESER PADA KAYU
6.3.1 TUJUAN
Mampu memahami dan mempraktikkan pengujian kuat geser pada kayu. Dan
mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian kuat geser pada kayu.
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Membuat benda uji dari bahan yang
tersedia yang berbentuk Y dengan tinggi bidang geser (A) cm sebanyak 3 buah benda uji. 3.
Letakkan benda uji pada mesin tekan untuk percobaan kuat geser dan lakukan test. 4.
Lakukan penekanan dengan alat tekan yang tersedia dengan kecepatan 2kg/cm2/menit. 5.
Mencatat dan menghitung hasil percobaan.
E. DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian kuat geser kayu : Data percobaan
Benda uji no I II
Dimensi : Panjang total (p) cm 9 9 Panjang berguna (h) 3,04 3,28 Lebar berguna (b) 3,09
3,07 Luas penampang geser (A) 9,39 10,06
Analisa data
Kuat geser (τg) = 𝑃 2𝐴
Kuat geser I = 9 2 𝑥 9,39
= 0,47N/mm2
Kuat geser II = 9 2 𝑥 10,06
= 0,44N/mm2
Rata – rata kuat geser = 0,47 + 0,44 2
= 0,45 N/mm2
F. KESIMPULAN
Jadi rata - rata kuat geser kayu yang diuji adalah sebesar 0,45 N/mm2.
G. GAMBAR
6.4 PENGUJIAN KUAT LENTUR PADA KAYU
6.4.1 TUJUAN
Mampu memahami dan mempraktikkan pengujian kuat lentur pada kayu. Dan
mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian kuat lentur pada kayu.
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Membuat benda uji dari bahan
sebanyak 3 (tiga) buah dimana ukurannya 4,5 x 4,5 cm dan panjangnya 25 cm. 3. Beri tanda
pada benda uji dengan panjang kayu dibagi 2 (dua) dan dari bagian tengah ukur sepanjang 8,5
cm pada kedua sisinya. 4. Letakkan benda uji pada mesin test tekan pada posisi tidur pada
dua tumpuan, kemudian lakukan penekanan pada tengah bentang benda uji dengan kecepatan
2kg/cm2/menit. 5. Mencatat dan menghitung hasil percobaan.
E. DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian kuat lentur kayu : Data percobaan Dimensi
benda uji : Panjang total 25,6 mm Panjang berguna (L) 21,6 mm Lebar berguna (b) 2,7 mm
Tinggi (h) 4,2 mm Luas penampang alat (Aa) 0,38 mm2 Tegangan terbaca (σa)
84,32kg/mm2 σa 8,59 N/mm2 Besar beban (P) 3,26 N
F. KESIMPULAN Dari hasil pengujian diketahui kuat lentur kayu yang diuji ada sebesar
0,77 MPa.
51 | T e k n o l o g i B a h a n d a n P r a k t i k u m
G. GAMBAR
6.5 PENGUJIAN KUAT TEKAN PADA KAYU
6.5.1 TUJUAN
Mampu memahami dan mempraktikkan pengujian kuat tekan pada kayu. Mampu
menguji serta menganalisa data hasil pengujian kuat tekan pada kayu.
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Membuat benda uji dari kayu dengan
ukuran lebar 10 cm, tinggi 10 cm, dan panjangnya 20 cm sebanyak 3 (tiga) buah. 3. Letakkan
benda uji pada mesin test tekan pada posisi tegak. 4. Lakukan penekanan dengan kecepatan
2kg/cm2/menit untuk mengetahui kuat tekan dari kayu tersebut. 5. Mencatat dan menghitung
hasil percobaan.
E. DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian kuat tekan kayu : Data percobaan
Benda uji no I II
Dimensi : Panjang (p) cm 7,17 7,06 Lebar (l) cm 3,66 3,63 Tinggi (t) cm 3,53 3,59 Tegangan
terbaca (δa) kg/cm² 4,2 4,4 Luas penampang (A=b h) cm² 12,96 12,96
Analisa data
Menentukan kuat tekan (σt) σt.1 = 𝑃1 𝐴 = 7,17 12,96
= 0,55 N/mm2
σt.2 = 𝑃2 𝐴
= 7,06 12,96
= 0,54 N/mm2
Tegangan rata – rata σ =σt.1 + σt.2 2 = 0,55 + 0,54 2
= 0,545 N/mm2
F. KESIMPULAN
Jadi hasil rata – rata tegangan dari pengujian kuat tekan kayu diperoleh 0,545N/mm2.
G. GAMBAR