Aspal - Loss On Heatig Feri
Aspal - Loss On Heatig Feri
PENGUJIAN
TITIK LEMBEK ASPAL
A. MAKSUD
Pemeriksann ini dimaksudkan untuk mengetahui suhu dimana aspal mulai lembek dengan
menggunakan alat ring and ball dimana suhu ini akan menjadi acuan dilapangan atas kemampuan
aspal menahan suhu yang terjadi untuk tidak lembek sehingga dapat mengurangi daya lekat.
B. PERALATAN
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
1. Cincin Kuningan
2. Bola Baja berdiameter 9,53 mm dan beratnya 3,45 sampai 3,55 gram
3. 1 set pemanas
4. bejana gelas yang tertahan pemanasan mendesak dengan diameter dalam 8,5 cm dan tinggi
12 cm
5. dudukan benda uji
6. Thermometer
7. Stopwach
8. kompor
C. BENDA UJI
1.Panas kan contoh benda uji perlahan-lahan sambil diaduk terus menerus sehingga cair
merata.pemanas dan pengadukan pun dilakukan perlahan-lahan agar gelembung udara tidak
masuk.setelah cair merata tuang contoh kedalam dua cincin kuningan.suhu pemanasan aspal tidak
melebihi 111 c diatas waktu dan tidak melebihi 2 jam
2.panaskan dua buah cincin kuningan sampai mencapai suhu yang telah ditentukan ,tuang contoh
dan letakkan kedua cincin diatas plat kuning yang telah diberi lapisan dari campuran bedak dan
sabun
3.tuangkan contoh kedalaman dua buah cincin diamkan pada suhu sekurang-kurangnya 8 c
dibawah titik lembeknya selama 30 menit
4.setelah dingin ratakan permukaan contoh dalam cincin dengan pisau yang telah dipanaskan
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1.Pasangan dan antara kedua benda uji diatas dudukannya dan letakkan pengaruh bola diatasnya
kemudian masukkan seluruh peralatan tersebut kedalam bejana gelas. Istilah bejana dengan air
suling baru dengan suhu , sehingga tinggi permukaan air berkisar antara 101 mm sampai 108
mm.letakkan thermometer yang sesuai untuk percobaan ini diantara beda uji ( kurang lebih 12,7
mm dari tiap cincin) periksa dan aturlah jarak antara permukaan plat dasar benda uji sehingga
menjadi 25.4 mm
2.letakkan bola baja bersuhu 5 c diatas dan ditengah permukaan masing-masing benda uji yang
bersuhu 5c menggunakan penjepit dengan memasang kembali pengarah bola
3.panaskan bejana sehingga suhu menjadi 5 c per menit kecepatan pemanasan ini tidak boleh
diambil dari kecepatan pemanasan rata-rata dari awal dan akhir percobaan ini ,untuk 3 menit
pertama perbedaan kecepatan pemanasan tidak boleh dari 0,5 c
KESIMPULAN
Perubahan nilai titik lembek setelah menunjukkan aspal mempunyai laju lebih kecil disbanding aspal
per 60/90 yang berarti aspal memiliki ketahanan panasan aspal lebih baik dengan indicator kenaikan
titik lembek aspal (19%) yang lebih kecil dibandingkan aspal per 80/70
(3) (2 1⁄2)
(31⁄2) (2)
(2) (11⁄2)
(11⁄2) (1)
(1) 3⁄
8
3⁄ 1⁄
8 2
1⁄ 3⁄
2 8
3⁄ 1⁄
8 4
1⁄ No. 4
4
No. 4 No. 8
PENGUJIAN DATA
PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOS ANGELES
AASHTO 96-74/BM-PB-0206-76
Saringan
(3) (2 1⁄2)
(31⁄2) (2)
(2) (11⁄2)
(11⁄2) (1)
(1) 3⁄
8
3⁄ 1⁄
8 2
1⁄ 3⁄
2 8
3⁄ 1⁄
8 4
1⁄ No. 4
4
No. 4 No. 8
BAB III
PENGUJIAN DAKTILITAS ASPAL
A. Maksud
Pengujian daktilitas aspal adalah untuk menentukan nilai keelastisan aspal, yang
diukur dari jarak terpanjang apabila antara dua cetakan berisi bitumen keras yang di
tarik sebelum putus pada suhu 25°C dan dengan kecepatan 50mm permenit
menggunakan alat daktilitas
9. Garam
10. stopwatch
C. Benda uji
1. Aspal
D. Prosedur percobaan
1. Siapkan benda uji yaitu aspal, kemudian panaskan aspal hingga mencair dengan
suhu stabil
2. Setelah suhu mencapai 70-100° yang diukur menggunakan termometer
3. Siapkan cetakan daktilitas yang sudah di oles bedak dan minyak sayur merata
didalam cetakan
4. Masukkan benda uji yang sudah mencair kedalam cetakan daktilitas
5. Kemudian cetakan daktilitas yang sudah disi benda uji dimasukkan kedalam water
bath dengan suhu 25°C selama ±30 menit – 1 jam
6. Setelah direndam didalam water bath, keluarkan cetakan dan benda ui.
7. Keluarkan benda uji dari cetakan daktilitas
8. Kemudian uji aspal dengan alat daktilitas, tarik benda uji kemudian catat
panjangnya sampai benda uji putus
Aspal Bedak
Termometer Garam
BAB IV
PENETRASI ASPAL
B. PERALATAN
1. Alat penguji penetrasi ( penetratition test)
2. Jarum penetrasi
3. Pemberat 50 gram
4. Seperangkat alat pemanas (kompor gas,wajan, dan sepatula)
5. Cawan berukuran 55m dan 75mm
6. Water bath
7. Stopwatch
8. Termometer
9. Lab kain
10. Benda uji
C. BENDA UJI
Aspal
Adalah bahan hidro karbon yang bersifat melekat, berwarna hitam kecoklatan
tahan terhadap air aspal juga merupakan bahan pengikat pada campuran
beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapisan permukaan
D. Prosedur pelaksanaan
1. Panaskan aspal dengan suhu minimal 190°C
2. Masukkan aspal kedalam cawan (tidak penuh / 1cm dibwah bibir cawan)
3. Diamkan sempel selama 1 – 1 1⁄2 jam lalu ditutup
4. Kemudian masukkan sempel ke water bath selama 1 – 1 1⁄2 jam dengan suhu
25°C
5. Lalu lakukan tes atau percobaan dengan menggunakan alat penetrasi
a. Cawan yang berisi aspal diletakkan dalam alat penetrasi
b. Letakkan jarum di atas aspal dengan tidak menyentuh permukaan aspal dengan
nilai arloji nol (0)
c. Berikan pembebanaan lalu tekan tombol penekan untuk pembebanan selama 5
detik. Dengan syarat penekanan minimal 5 dan maksimal 11, setelah nilai
didapatkan angkat dan bersihkan jarum penetrasi dengan lap kain
d. Pindahkan titik pengujian aspal pada cawan yang sama sebanyak minimal
5kali dan maksimal 11 kali
1 65 75
2 60 48
3 50 70
4 85 93
5 73 62
a. Perhitungan
1. Benda uji I
Data pengamatan :
1 = 65
2 = 60
3 = 50
4 = 85
5 = 73
Rata-rata = 66,6
2. Benda uji II
Data pengamatan
1= 75
2 = 48
3 = 70
4= 93
5 = 62
Rata-rata = 69,2