Anda di halaman 1dari 3

1.

Multilayer Channeling
Menunjukkan slope awal yang menandakan channeling, lalu terjadi kenaikan
derivative secara positif, yang menjelaskan bahwa terdapat water breakthrough
dari beberapa layer atau interval-interval yang mempunyai permeabilitas
kontras yang kecil.

2. Multilayer Channeling with Production Changes


Menunjukkan perubahan produksi minyak dan air menyebabkan pressure
drawdown yang berubah-ubah pada setiap lapisan sehingga plot derivative-nya
fluktuatif. Sebagai catatan, slope WOR akan ke bentuk aslinya pada keadaan
pseudo-steadystate.
3. Normal Displacement with High WOR
Menunjukkan pada saat awal produksi, WOR bisa saja sudah sangat tinggi.
Penyebab utamanya ialah saturasi air awal yang sudah sangat tinggi, keseluruhan
trend WOR menunjukkan pendesakan normal.

4. Rapid Channeling
Menunjukkan WOR yang sangat cepat meningkat mengindikasikan water
breakthrough yang sangat cepat.
5. Bottom Drive Water Coning
Menunjukkan adanya water coning dari bawah reservoir. Gaya viscous
menjadi lebih tinggi daripada gaya gravitasi karena produksi yang terlalu
tinggi, sehingga air menerobos masuk ke lubang bor menghalangi produksi
hidrokarbon.

6. Near Wellbore Water Channeling


Profil WOR dan WOR’ cenderung stabil di periode awal, namun WOR naik
secara cepat ketika waterflooding sudah mulai dilakukan. Slope dari WOR’
akan menjadi sangat tinggi hingga 10. Dengan mengetahui permasalahan air
sesuai kondisi lapangan, maka dapat ditentukan cara penanganan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai