Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Untuk yang membutuhkan simulasi Robot Line Follower Digital, silahkan download File
berikut:
Line follower Robot (Robot Pengikut Garis) adalah robot yang dapat berjalan mengikuti sebuah lintasan, ada yang
menyebutnya dengan Line Tracker, Line Tracer Robot dan sebagainya. Garis yang dimaksud adalah garis berwarna hitam
diatas permukaan berwarna putih atau sebaliknya, ada juga lintasan dengan warna lain dengan permukaan yang kontras
dengan warna garisnya. Ada juga garis yang tak terlihat yang digunakan sebagai lintasan robot, misalnya medan magnet.
Gambar 1. Ilustrasi robot line follower dengan posisi sensor di atas permukaan putih
Seperti layaknya manusia, bagaimana manusia dapat berjalan mengikuti jalan yang ada
tanpa menabrak dan sebagainya, tentunya karena manusia memiliki “mata” sebagai
penginderanya. Begitu juga robot line follower ini, dia memiliki sensor garis yang
berfungsi seperti “mata” pada manusia. Sensor garis ini mendeteksi adanya garis
atau tidak pada permukaan lintasan robot tersebut, dan informasi yang diterima
sensor garis kemudian diteruskan ke prosesor untuk diolah sedemikian rupa dan
akhirnya hasil informasi hasil olahannya akan diteruskan ke penggerak atau motor
agar motor dapat menyesuaikan gerak tubuh robot sesuai garis yang dideteksinya.
Desain berikut menggunakan mikrokontroler ATmega 16, LCD 2x 16, 2 buah sensor
phototransistor
Pada skema lengkap robot line follower didesain dengan posisi sensor di atas permukaan
putih. Dua buah sistem sensor di pasang pada pin B.0 dan B.1, sedangkan sistem
actuator motor DC dipasang pada Port D.0 dan D.1 untuk motor kiri, D.2 dan D.3
untuk motor kanan. Prinsip kerja robot line follower berikut adalah saat sistem sensor
berada di atas permukaan putih, akan ada pantulan cahaya dari LED yang akan
mengenai sensor cahaya LDR sehingga resistansi sensor LDR berkurang sehingga arus
bergerak melalui LDR. Kondisi tersebut menyebabkan arus output sensor menuju IC
komparator LM 393 menjadi minimum, oleh IC LM 393, arus di non-inverting sehingga
output menuju pin mikrokontroler menjadi LOW (0). Sebaliknya, saat sistem sensor
berada di atas garis hitam, tidak akan ada pantulan cahaya dari LED yang akan
mengenai sensor cahaya LDR sehingga resistansi sensor LDR sangat besar sehingga
arus tidak akan melalui LDR. Kondisi tersebut menyebabkan arus output sensor menuju
IC komparator LM 393 menjadi maksimum, oleh IC LM 393, arus di non-inverting
sehingga output menuju pin mikrokontroler menjadi HIGH (1). Oleh mikrokontroler
data logika pin tersebut kemudian diolah untuk mengerakan motor, motor akan
bergerak jika kedua pin motor tersebut memiliki beda polaritas. Selengkapnya
mengenai logika gerak robot dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2.
Tabel 2. Kondisi Gerak Motor dan Kondisi Logika Tiap Pin Motor
Maju 0 1 0 1
Belok Kiri 1 0 0 1
Belok Kanan 0 1 1 0
Mati 1 1 1 1
Gambar 3. Skema lengkap robot line follower menggunakan AT Mega 16
PROGRAM ROBOT LINE FOLLOWER DIGITAL ATMEGA 16 MENGGUNAKAN CODE VISION AVR
/*****************************************************
This program was produced by the
CodeWizardAVR V2.05.0 Professional
Automatic Program Generator
© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.
http://www.hpinfotech.com
void main(void)
{
// Declare your local variables here
// Port B initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTB=0x00;
DDRB=0x00;
// Port C initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTC=0x00;
DDRC=0x00;
// Port D initialization
// Func7=In Func6=In Func5=Out Func4=Out Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=0 State4=0 State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTD=0x00;
DDRD=0x30;
// Timer/Counter 0 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 0 Stopped
// Mode: Normal top=0xFF
// OC0 output: Disconnected
TCCR0=0x00;
TCNT0=0x00;
OCR0=0x00;
// Timer/Counter 1 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: 11.719 kHz
// Mode: Fast PWM top=0x00FF
// OC1A output: Non-Inv.
// OC1B output: Non-Inv.
// Noise Canceler: Off
// Input Capture on Falling Edge
// Timer1 Overflow Interrupt: Off
// Input Capture Interrupt: Off
// Compare A Match Interrupt: Off
// Compare B Match Interrupt: Off
TCCR1A=0xA1;
TCCR1B=0x0D;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0x00;
OCR1AH=0x00;
OCR1AL=0x00;
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer2 Stopped
// Mode: Normal top=0xFF
// OC2 output: Disconnected
ASSR=0x00;
TCCR2=0x00;
TCNT2=0x00;
OCR2=0x00;
// USART initialization
// USART disabled
UCSRB=0x00;
// ADC initialization
// ADC disabled
ADCSRA=0x00;
// SPI initialization
// SPI disabled
SPCR=0x00;
// TWI initialization
// TWI disabled
TWCR=0x00;
Jika desain diatas dibuat menggunakan mikrokontroler AT mega 8, maka berikut ini
merupakan desain robot line follower digital menggunakan mikrokontroler ATmega 8,
dan 2 buah sensor phototransistor yang lebih sederhana.
PROGRAM ROBOT LINE FOLLOWER DIGITAL ATMEGA 8 MENGGUNAKAN CODE VISION AVR
/*****************************************************
This program was produced by the
CodeWizardAVR V2.05.0 Professional
Automatic Program Generator
© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.
http://www.hpinfotech.com
#include <mega8.h>
void main(void)
{
// Declare your local variables here
// Port C initialization
// Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTC=0x00;
DDRC=0x00;
// Port D initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTD=0x00;
DDRD=0x00;
// Timer/Counter 0 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 0 Stopped
TCCR0=0x00;
TCNT0=0x00;
// Timer/Counter 1 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: 11.719 kHz
// Mode: Fast PWM top=0x00FF
// OC1A output: Non-Inv.
// OC1B output: Non-Inv.
// Noise Canceler: Off
// Input Capture on Falling Edge
// Timer1 Overflow Interrupt: Off
// Input Capture Interrupt: Off
// Compare A Match Interrupt: Off
// Compare B Match Interrupt: Off
TCCR1A=0xA1;
TCCR1B=0x0D;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0x00;
OCR1AH=0x00;
OCR1AL=0x00;
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer2 Stopped
// Mode: Normal top=0xFF
// OC2 output: Disconnected
ASSR=0x00;
TCCR2=0x00;
TCNT2=0x00;
OCR2=0x00;
// USART initialization
// USART disabled
UCSRB=0x00;
// ADC initialization
// ADC disabled
ADCSRA=0x00;
// SPI initialization
// SPI disabled
SPCR=0x00;
// TWI initialization
// TWI disabled
TWCR=0x00;
DDRD.5=1; // ke motor
DDRD.6=1; // ke motor
DDRD.7=1; // ke motor
DDRB.0=1; // ke motor
PORTD.5=1;
PORTD.6=1;
PORTD.7=1;
PORTB.0=1;
}
}
Berikut adalah video robot line follower digital sederhana karya Profesor
Bolabot menggunakan ATMega 8 dan 2 sensor cahaya Phototransistor
Membuat Robot Line Follower Dengan AVR ATMega8535
Tuesday, October 2nd, 2012 - Microcontroller
Robot line follower atau robot line tracert merupakan robot pengikut garis yang dapat bergerak atau berjalan
mengikuti suatu lintasan hitam diatas background putih atau sebaliknya. Untuk membuat rangkaian robot line
follower dapat menggunakanmicrocontroller. salah satu microcontroller yang dapat digunakan untuk
membuat rangkaian robot line follower adalah AVR ATMega8535. “Robot Line Follower” merupakan robot yang di
desain untuk mengikuti jejak (bisa garis bisa garis putus2 atau bahkan titik titik). Membuat Robot Line
Follower menggunakan prosesor mikrokontroler AVR ATMega 8535 sangat mungkin dan sangat bisa diandalkan.
Karena dalam desain suatu Robot Line Follower perlu kita pikirkan bahwa jejak yang akan di ikuti atau langkah2 yang
akan dilakukan Robot Line Follower terhadap track atau lintasan yang di lewati Robot Line Follower tersebut. Dan dari
kebutuhan Robot Line Follower tersebut feature2 yang dimiliki oleh mikrokontroler AVR ATMega 8535 sangat
mencukupi dan memenuhi kebutuhan dari Robot Line Follower.
Blok Diagram Robot Line Follower Dengan AVR ATMega8535
Fungsi Bagian Blok Diagram Robot Line Follower Dengan AVR ATMega 8535
Sensor pada Robot Line Follower dapat menggunakan foto dioda atau foto transistor, bagian ini berfungsi
mendeteksi keberadaan lintasan track.
Keypad, Bagian ini berupa tombol yang berfungsi untuk start/stop Robot Line Follower dan sebagai pemilih
konfigurasi seting Robot Line Follower terhadap medan yang di akan di lalui.
Display, merupakan bagian yang berfungsi untuk menampilkan pilihan seting dan hasil seting (cukup itu saja
yg perlu di tampilan) bagian ini bisa menggunakan LCD atau penampil 7 segmen.
Driver Motor, bagian ini berupa rangkaian H Bridge driver motor DC. Bagian ini yang mengendalikan putaran
motor secara langsung. Bagian ini merupakan interface anatara mikrokontroler AVR ATMega dengan motor
DC. Saya suka menggunakan IC keluarga L298 untuk driver motor.
Mikrokontroler AVR ATMega8535, bagian ini merupakan bagian yang menentukan kemana robot akan di
bawa berdasarkan data dari sensor. Bagian ini yang mengatur langkah2 Robot Line Follower dalam
menaklukan lintasan.
Blok diagram rangkaian robot line follower diatas merupakan gambaran umum dari pembuatan robot line follower yang
dapat dipilih program kerja yang akan dijalankan olehrobot line follower tersebut. Dengan keypad tersebut dapat
dimasukan seting kecepatan, program jalannya robot dan laiannya.
Share Membuat Robot Line Follower Dengan AVR ATMega8535
Dengan mengacu kepada blok diagram sistem, terdiri dari bagian masukan, bagian kendali, bagian keluaran dan bagian
catu daya (baterai). Pada bagian masukan berupa delapan buah sensor photodiode dengan untai pengkondisi sinyal
berupa komparator (IC LM324) dan tombolkeypad yang berfungsi untuk memasukan data pengendali robot, contoh
dengan kendali PID,Hybrid PID-Fuzzy dan lain sebagainya. Pada bagian keluaran berupa penampil LCD 2*16
dandriver motor (IC L293D) sebagai aktuator (penggerak) robot.
Gambaran Umum Sistem
Cara kerja dari sistem robot line follower secara umumialah dimulai dari pembacaan lintasan atau garis oleh
sensor photodiode berserta LED superbright yang mana intensitas pantulan sinar LEDsuperbright akan berbeda jika
terkena bidang pantul yang gelap dengan bidang pantul yang lebih terang, dari perbedaan inilah dimanfaatkan sebagai
pendeteksi lintasan atau garis dan selanjutnya diteruskan pada rangkaian untai pengkondisi sinyal (komparator).
Rangkaian komparator (IC LM324) berfungsi untuk membandingkan nilai yang dibaca sensor photodiode dengan nilai
referensi komparator sehingga perbedaan terlihat sangat kontras saat sensor photodiodemendeteksi objek pantul gelap
maupun terang. Hasil keluaran komparator kemudian diteruskan dan diproses oleh rangkaian pengendali utama yakni
IC mikrokontroler Atmega16. Pada bagian kendali utama inilah semua logika pembacaan sensor yang telah
dikondisikan oleh komparator diproses.
Bagian mikrokontroler ini terdiri dari dua masukan dan dua keluaran. Pada bagian masukan berupa sensor dengan
untai komparator dan keypad kendali yang berfungsi untuk mengatur algoritma kendali yang akan digunakan pada
robot line follower. Pada bagian keluaran berupadisplay (penampil) dengan
menggunakan LCD dan PWM mikrokontroler Atmega16 yang diteruskan ke driver motor (IC l293D) untuk
mengendalikan motor kiri dan kanan dari robot line follower.
Untuk skematic rangkaiannya dapat didownload disini
Untuk contoh program dalam bentuk bahasa BASIC dengan editor BASCOM-AVR dapat didownload disini dan bahasa
C dengan editor CodeVision-AVR disana.
Semoga bermanfat :)
Nach ni dia galery foto robot LINE FOLLOWER ku…. ( tapi ini udah tinggal kenangan, robotnya dah dipreteli ma anak2
mikro club dte UGM :D )
nach ni dia kalo pengen liat video robotku klik disini…. dan disana…
Dimana; Ts ialah time sampling, error ialah nilai kesalahan dan last_error ialah nilai errorsebelumnya.
Berikut ilustrasi penerapan kontrol PID pada robot line follower:
Nach nilai error dari pembacaan sensor ini yang dijadikan aksi perhitungan kendali PID, lalu nilai perhitungan PID
tersebut dijumlahkan dengan setpoint PWM untuk dijadikan sebagai nilai aktual PWM motor dari robot line follower,
berikut formula perhitungan nilai PWM kiri dan kanan dari robotku:
Untuk dapat lebih mudah memahami algoritma kendali PID robot line follower ku download diagram alir
programnya disini…
Untuk cara tunning kontrol PID dan sample coding (BASCOM AVR dan CODEVISION AVR) pada robot line follower ku
dapat di lihat disini… dan pengen lihat video robotku disini….dan disana…
Dan berikut aplikasi kontroler PID pada Robot-Wall Follower ato yg lebih dikenal dengan robot telusur dinding:
Semoga bermanfaat :D
===============================================================
bacaan terkait di blog ini:
1. tuning-kontrol-pid-pada-robot-line-follower klik disini
2. robot line follower dengan multiplekser-ADC klik disini
Pengaturan Kecepatan Motor Dc Dengan
Mikrokontroler [open-loop]
Posted Juli 27, 2010 by Fahmizal in Kuliah Kontrol, Mikrokontroler. Tagged: aplikasi pwm Atmega 8535, kendali motor dc, kontrol kecepatan
motor dc dengan bascom, mengatur duty cycle, Pengaturan Kecepatan Motor Dc, Pengaturan Kecepatan Motor Dc Berbasis
Atmega8535, Pengaturan Kecepatan Motor Dc Dengan Mikrokontroler, PWM (Pulse Width Modulation) adalah, PWM Atmega8535, PWM
Bascom AVR, PWM berbasis mikrokontorler, PWM pada motor dc. 87 Komentar
Penggunaan motor DC dewasa ini sudah sangatlah umum, salah satu kelebihan motor DC adalah relatif gampang
didapat dan mudah diatur kecepatan putarnya. Secara umum pengaturan kecepatan motor DC adalah dengan
menggunakan cara analog. Pada artikel kali ini akan dibahas contoh cara mengatur kecepatan motor DC dengan
menggunakan mikrokontroller.
Mikrokontroler yang digunakan adalah Tipe AVR dari Atmel seperti mikrokontroler Atmega 8535, 16, 32. Informasi
kecepatan motor akan ditampilkan pada modul LCD HD4480. Sedangkan sebagai driver motor menggunakan modul
driver motor IC L298.
Cara pengaturan kecepatan yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik PWM (Pulse Width Modulation),
salah satu teknik untuk mengatur kecepatan motor DC yang umum digunakan. Dengan menggunakan PWM kita dapat
mengatur kecepatan yang diinginkan dengan mudah. Teknik PWM untuk pengaturan kecepatan motor adalah,
pengaturan kecepatan motor dengan cara merubah-rubah besarnya duty cycle pulsa. Pulsa yang yang berubah
ubah duty cycle-nya inilah yang menentukan kecepatan motor. Besarnya amplitudo dan frekuensi pulsa adalah tetap,
sedangkan besarnya duty cycle berubah-ubah sesuai dengan kecepatan yang diinginkan, semakin besar duty cylce maka
semakin cepat pula kecepatan motor, dan sebaliknya semakin kecilduty cycle maka semakin pelan pula kecepatan
motor. Sebagai contoh bentuk pulsa yang dikirimkan adalah seperti pada gambar 1, pulsa kotak dengan duty cycle pulsa
50%. Sedangkan sebagai contoh bentuk pulsa PWM adalah seperti pada gambar 2.
Gambar 1
Gambar 2
Seperti pada gambar 1, semakin besar duty cycle pulsa kotak, maka semakin lama pula posisi logika high. Jika motor
diatur agar berjalan ketika diberi logika high, maka jika memberi pulsa seperti pada gambar 1 diatas, maka motor akan
berada pada kondisi “nyala-mati-nyala-mati” sesuai dengan bentuk pulsa tersesebut. Semakin lama motor berada pada
kondisi “nyala” maka semakin cepat pula kecepatan motor tersebut. Motor akan berputar dengan kecepatan maksimum
jika mendapat pulsa dengan duty cycle 100%. Dengan kata lain motor mendapat logika high terus menerus.
Dengan mengatur besarnya duty cycle pulsa kotak yang dikirimkan, kita dapat mengatur banyaknya logika high yang
diberikan pada motor, dengan kata lain mengatur lamanya waktu motor untuk berputar dalam satu periode pulsa. Jika
lamanya waktu motor untuk berputar dalam satu periode pulsa ini berubah maka kecepatan purtaran motor juga akan
berubah, sesuai denganduty cycle atau waktu motor untuk berputar dalam satu periode pulsa.
Sumber :http://delta-electronic.com/article/wp-content/uploads/2008/09/an0082.pdf
===============================================================
PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC Berbasis Atmega8535
Skema dengan proteus:
Hasil simulasi dengan proteus:
Setelah memahami alur pengendalian PID nach berikut ilustrasi pemberian bobot sensor (nilai kesalahan pembacaan
sensor) pada robot line follower:
Blok sensor
Robot Line Follower dengan Multiplekser-ADC
Posted September 2, 2010 by Fahmizal in Robotika. Tagged: ADC line follower dengan multiplekser, line follower dengan multiplekser, line
follower dengan multiplekser 4051, line follower dengan multiplekser 4067, line tracer dengan multiplekser, membuat multiplekser ADC robot line
follower, merancang robot line follower dengan ADC, merancang sensor LF dengan multiplekser, multiplekser 4051, multiplekser 4067, program
line follower dengan multiplekser,program multiplekser pada line follower, sensor garis dengan multiplekser. 45 Komentar
14 Votes
Dengan banyaknya sensor dampaknya logika pembacaan garis (mapping sensor terhadap garis akan semakin banyak)
maka dari itu akan banyak kondisi yang dapat di mapping oleh sensor jadi kalo da garis perempatan, pertigaan dapat
dengan mudah di mapping…dan memudahkan kita dalam merancang algoritma pemrograman.
nach ni dia video pada robotku disini….dan disana…
===============================================================
kalo mau liat artikel tentang:
1. robot-line-follower-dengan-kendali-pid klik disini
2. tuning-kontrol-pid-pada-robot-line-follower klik disini
3. merancang-multiplekser-adc klik disini
ABSTRAK
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai robot Line Follower. Robot ini merupakan
salah satu bentuk robot beroda yang memiliki komponen utama diantaranya, seperti resistor,
dioda, transistor, Led yang dirangkai untuk menghasilkan jenis kendaraan yang berjalan
secara otomatis dengan kecepatan tertentu mengikuti garis.
Di dalam rangkaian Line Follower terdapat 3 bagian utama, yaitu bagian sensor,
komparator dan driver. Untuk bagian sensor digunakan photodioda sebagai sensor cahaya,
sedangkan komparatornya menggunakan IC LM 324 sebagai pembanding tegangan dan
untuk drivernya digunakan 2 buah motor sebagai penggerak rodanya.
Hasil uji coba rangkaian Line Follower ini menunjukkan performa yang mampu
berjalan di beberapa medan, diantaranya medan lurus, belok, naik, dan menurun.
Kata kunci : Robot pengikut garis ( Line Follower )
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat
dan karunia-Nya, saya atas nama: Is candra Rame dari kelas XI EA dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “LINE FOLOWER”, yang telah dipelajari disemester ketiga pada
program Studi mulok produktif jurusan Teknik Elektronika industri. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami baik langsung maupun tidak
langsung.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu saya t mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga makalah ini
bermanfaat .
Amin.
( Is Candra.R. )
DAFTAR ISI
Abstrak ....................................................................i
Kata Pengantar.............................................................ii
Daftar Gambar.............................................................iv
Daftar Tabel...............................................................vi
BAB I : PENDAHULUAN
.......................................................... 1
1.1. Latar Belakang
2.3Relay..................................................................... 4
Resistor............................................................... 4
Transistor............................................................ 4
LED................................................................. 5
Photo Dioda......................................................... 5
IC.................................................................... 5
Motor Penggerak (Dinamo) ........................................... 6
BAB IV : PENUTUP
4.1. Kesimpulan ................................................................15
4.2.
Saran ......................................................................15
Daftar
Pustaka...............................................................15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Konfigurasi Pin Mikrokontroler
AT89S51 .................................... 2
Gambar 2. Konfigurasi Motor
DC ..................................................... 3
Gambar 3. Konfigurasi IC
L293D ..................................................... 3
Gambar 4. Konfigurasi
Sensor Optocoupler ............................................ 3
Gambar 5. Konfigurasi
Relay ......................................................... 4
Gambar 6. Blok Diagram
Rangkaian .................................................. 7
Gambar 7. Rangkaian
Keseluruhan ................................................... 7
Gambar 8. Layout
Utama ............................................................
Gambar 9. Layout
Sensor ............................................................
Gambar 10. Ilustrasi Kerja
Sensor ..................................................... 9
Gambar 11. Letak Pemasangan
Sensor ................................................. 10
Gambar 12. Prinsip Kerja
Sensor ...................................................... 10
Gambar 13. Rangkaian
Sensor ........................................................ 12
Gambar 14. Robot Pengikut
Garis ..................................................... 12
Gambar 2.1. Simbol
Resistor .......................................................... 4
Gambar 2.2. Garis warna
Resistor ..................................................... 4
Gambar 2.3. Bentuk
Transistor ........................................................ 4
Gambar 2.4. Simbol
Transsistor ....................................................... 4
Gambar 2.5. Simbol
LED ............................................................. 5
Gambar 2.6. LED dan
Superbright ..................................................... 5
Gambar 2.7. Simbol photo
Dioda ...................................................... 5
Gambar 2.8. photo
Dioda ............................................................. 5
Gambar 2.9.
IC...................................................................... 6
Gambar 2.10. Op-AMP dalam rangkaian
IC............................................. 6
Gambar 2.11.
Motor ................................................................. 6
Gambar 3.1. Rangkaian line
follower ................................................... 8
Gambar 3.2. Rangkaian
sensor ......................................................... 9
Gambar 3.3. Rangkaian tidak terkena
cahaya ............................................ 9
Gambar 3.4. Rangkaian terkena
cahaya ................................................ 9
Gambar 3.5. Rangkaian
komparator ................................................... 10
Gambar 3.6. Rangkaian
driver ........................................................ 11
Gambar 3.7. Medan
lurus ............................................................ 13
Gambar 3.8. Medan
naik ............................................................. 13
Gambar 3.9. Medan
turun ............................................................ 13
Gambar 3.10. Medan
blok ............................................................ 13
Gambar 3.11. Medan
kombinasi ....................................................... 13
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar
Komponen ........................................................ 7
Tabel 2. Penggunaan Port Mikrokontroler
AT89S51 ................................ 11
Tabel 3. Hasil Analisa Kerja Robot Pengikut
Garis .................................. 12
BAB I
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi elektronika saat ini sudah sedemikian pesatnya yang kadang-
kadang berawal dari rangkaian-rangkaian sederhana yang biasa kita jumpai dalam buku-
buku hobby elektronika. Aplikasi dari Line Follower biasanya digunakan sebagai motor
mainan anak-anak dan juga sebagai sarana transportasi di area pabrik.. Jadi dalam makalah
ini akan dijelaskan rangkaian elektronika dari Line Follower beserta cara kerjanya.
BAB II
DASAR TEORI
Robot pengikut garis merupakan robot yang bergerak secara otomatis mengikuti suatu
garis pandu yang telah ditentukan. Dalam perancangan dan implementasinya, masalah-
masalah yang harus dipecahkan adalah sistem penglihatan robot, arsitektur perangkat keras
yang meliputi perangkat elektronik dan mekanik, dan organisasi perangkat lunak untuk basis
pengetahuan dan pengendalian secara waktu nyata.
Untuk pembuatan robot pengikut garis berbasis mikrokontroler AT89S51 menggunakan
beberapa komponen antara lain:
Mikrokontroler AT89S51
Mikrokontroler AT89S51 merupakan suatu komponen elektronika yang di dalamnya terdapat
rangkaian mikroprosesor, memori (RAM/ROM) dan I/O, rangkaian tersebut terdapat dalam
level chip atau biasa disebut single chip microcomputer. Pada mikrokontroler sudah terdapat
komponen-komponen mikroprosesor, dengan bus-bus internal yang saling berhubungan.
Komponen-komponen tersebut adalah RAM, ROM, Timer, I/O pararel dan serial, serta
interrupt control. Adapun keunggulan dari mikrokontroler adalah adanya system interupsi.
Mikrokontroler digunakan untuk keperluan control, atau kendali, biasa disebut dengan MCS,
dan yang digunakan dalam robot pengikut garis.
Mikrokontroler AT89S51 mempunyai 40 kaki, 32 kaki diantaranya digunakan sebagai port
pararel. Satu Port pararel terdiri 8 kaki, dengan demikian 32 kaki tersebut membentuk 4
buah Port pararel, yang masing-masing dikenal sebagai Port 0, Port 1, Port 2, dan Port 3.
Nomor dari masing-masing jalur (kaki) dari Port pararel mulai dari 0 sampai 7, jalur (kaki)
pertama Port 0 disebut sebagai P0.0 dan jalur terakhir untuk Port 3 adalah P3.7 (Gambar 1).
2.3. Relay
Prinsip kerja pada relay adalah pada saat kumparan dialiri arus, maka akan menimbulkan
magnet pada intinya, dengan adanya magnet pada intinya maka jangkar atau angker akan
tertarik oleh inti. Dengan ditariknya jangkar oleh inti maka kontak-kontak relay berubah
posisi dan menyebabkan relay akan terhubung (Gambar 5).
Gambar 5. Konfigurasi Relay
B. Transistor
Transistor adalah suatu bahan yang dapat merubah bahan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik menjadi bahan penghantar atau setengah menghantar arus
listrik. Sifat ini disebut bahan semikonduktor.
( PNP )
( NPN )
Gambar 2.4. Simbol transistor
Cara kerja transistor :
Untuk NPN, jika ada arus yang mengalir dari basis menuju emitor maka akan ada arus
yang mengalir dari collector menuju emitor.
Untuk PNP, jika ada arus yang mengalir dari emitor menuju basis maka akan ada arus
yang mengalir dari emitor menuju collector.
B = Ic / Ib, dimana Ic >> Ib
Dimana, B : besar penguatan
Ic : arus collector
Ib : arus basis
D. Photo Dioda
Photo dioda berfungsi sebagai sensor cahaya. Cara pemasangannya dengan LED indikator
yaitu terbalik. Bekerja pada bias reverse.
E. IC (Integrated Circuit)
Komponen IC memilki bentuk fisik kecil, terbuat dari bahan Silikon dan berwarna
hitam. Komponen IC memiliki banyak kaki dan pada umumnya jumlah kakinya sangat
tergantung dari banyaknya komponen yang membentuk komponen IC tersebut. Letak kaki-
kaki disusun dalam bentuk dua baris atau Dual In Line (DIL).
IC yang digunakan adalah IC LM 324. IC disini digunakan sebagai komparator. Yaitu
membandingkan antara tegangan input dari sensor dengan tegangan input dari variable
resistor. Pulsa outputnya adalah high sehingga tidak diperlikan adanya pull-up pada
rangkaian output.
Gambar 2.9. IC
BAB III
III. PEMBAHASAN
3.1. Perancangan Alat
Dalam perancangan robot pengikut garis, terdapat masukan berupa sensor cahaya yang
diproses oleh mikrokontroler AT89S51 dan menghasilkan keluaran motor DC seperti
Gambar 6.
utama, yaitu rangkaian sensor, rangkaian komparator (pembanding) dan rangkaian driver.
► Jika tidak ada arus yang mengalir dari rangkaian sensor ke rangkaian ini maka tegangan
masukan untuk rangkaian ini adalah 0 Volt, akibatnya pada IC 1 tegangan di terminal (+) > (-
), maka LED-A on, sedangkan pada IC 2 sebaliknya LED-B off.
► Jika ada arus yang mengalir dari rangkaian sensor ke rangkaian ini maka tegangan
masukan untuk rangkaian ini mendekati Vcc, akibatnya pada IC 2 tegangan di terminal (+) <
(-), maka LED-B on, sedangkan pada IC 1 sebaliknya maka LED-A off.
Kondisi antara titik A dan b akan selalu keterbalikan.
3.4. Control
Blok control ini merupakan jantung rangkaian sebagai pengontrol utama dari keseluruhan
rangkaian, dimana sebagai pengontrol digunakan IC mikrokontroler AT89S51. Pada
perancangan alat ini digunakakan P1.0, P1.1, P1.3, P1.4, P1.5, dan P1.6. Untuk lebih
jelasnya penggunaan port mikrokontroler AT89S51 terlihat seperti Tabel 1.
Port Penggunaan
P1.0 Input Sensor 1
P1.1 Input Sensor 2
P1.3 IC L293D (In 4)
P1.4 IC L293D (In 3)
P1.5 IC L293D (In 2)
P1.6 IC L293D (In 1)
Tabel 2. Penggunaan Port Mikrokontroler AT89S51
Komponen Jumlah
(buah)
1. IC LM 324 1
2. Resistor 33 KΩ 2
3. Resistor 10 KΩ 4
4. Resistor 560 Ω 10
5. Transistor (TR) 9013 8
6. Variable Resistor (VR) 2
7. LED Indikator 4
8. LED Superbright 2
9. Photodioda 2
10. Motor 3 Volt 2
11. PCB Metrik 1
12. Baterai 1
13. Saklar Togle 1
4.2. Saran
Berikut ini adalah beberapa tambahan yang diperlukan dalam meningkatkan kemampuan
robot pengikut garis:
Robot pengikut garis yang kami buat tidak bisa berhenti secara otomatis untuk itu
bisa dimodifikasi dengan menuliskan program stop pada listing program.
Robot tidak mampu mengikuti garis dengan tikungan yang tajam, dikarenakan dari
bentuk mekanisme robot yang kurang sempurna, juga karena kesensitifan sensor masih
kurang, maka sebaiknya dibuat mekanisme yang fleksibel terhadap tikungan yang tajam,
juga dengan menambahkan sensor sehingga akan lebih sensitif
V. DAFTAR PUSTAKA
Dedy Rusmadi, Aneka Rangkaian Elektronika Alarm dan Bel Listrik, Pioner Jaya, Bandung,
2005.
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Pelatihan Line Tracer, ITS, 2006.
http://www.te.ugm.ac.id/~bsutopo/stevanus.pdf
http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/industry/article/view/563/524
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/industrial-technology/2
Ø010/Artikel_10405805.pdf
https://fahmizaleeits.wordpress.com/2010/07/27/pengaturan-kecepatan-motor-dc-dengan-mikrokontroler/
https://fahmizaleeits.wordpress.com/2010/09/02/robot-line-follower-dengan-multiplekser-adc/
https://fahmizaleeits.wordpress.com/2010/05/08/robot-line-follower-dengan-kendali-pid/
https://fahmizaleeits.wordpress.com/2010/05/01/membuat-robot-line-follower-mikro/
http://e-belajarelektronika.com/membuat-robot-line-follower-dengan-avr-atmega8535/
http://profesorbolabot.blogspot.co.id/2013/03/desain-proteus-program-cv-avr-robot.html
https://fahmizaleeits.wordpress.com/2010/08/24/tuning-kontrol-pid-pada-robot-line-follower/