Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN

Tentang : Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA)


: Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Dosen pengampu :

Muldi Yuhendri, S.Pd

Disusun oleh :

Nama : Roynaldi Sunil Saputra

Nim : 18064071

Mk : Pembangkit Tenaga Listrik

TEKNIK LISTRIK D3

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
PEMBANGKIT LSTRIK TENAGA ANGIN (PLTA)

Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) atau sering disebut juga dengan Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB) adalah salah satu pembangkit listrik energy terbarukan yang ramah
lingkungan dan memiliki efisiensi kerja yang baik jika dibandingkan dengan pembangkit listrik
energy terbarukan lainnya.

I. Komponen-komponen Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA)


1. Turbin Angin
Bagian ini merupakan komponen utama untuk mendapatkan semaksimal mungkin
hembusan angin. Bagian ini merupakan bagian paling sulit dibangun jika anda berniat
membangunnya sendiri. Eksperimen terus menerus dengan sabar sehingga didapatkan
kesesuaian antara kekuatan hembusan angin, ukuran baling-baling dan kemampuan
generator.
Bagian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu :
a. Baling-baling
Yang berfungsi mengubah hembusan angin menjadi energy kinetik untuk
memutar generator listrik. Semakin panjang baling-baling akan semakin banyak
menerima terpaan angin sehingga akan semakin besar putaran (mekanik) yang di
hasilkan untuk memutar generator.
Adakalanya sebelum poros baling-baling disambung ke generator listrik,
ditambahkan gear-box, untuk menambah / mengurangi kecepatan putar generator
listrik sesuai kebutuhan.
b. Generator listrik
Yang berfungsi mengubah energi kinetik menjadi arus listrik, yang kemudian
diteruskan ke bagian 2 (Controller). Untuk skala kecil umumnya menggunakan
generator listrik DC. Jika menggunakan aki 12 V sebagai penyimpan arus nya , maka
generatornya harus mampu mengeluarkan tegangan minimal 12 V agar dapat mengisi
aki.
c. Ekor turbin angin
Yang berfungsi mengarahkan unit turbin agar selalu berhadapan dengan arah
angin.

2. Unit pengontrol (Controller)


Bagian ini berfungsi mengubah arus listrik AC menjadi arus listrik DC (jika
menggunakan generator AC0 dan mengontrol pengisian arus listrik ke dalam baterai agar
tidak merusak baterai karena pengisian aki yang berlebihan (over charging).
3. Battery (aki)
Bagian ini akan menyimpan arus listrik yang dihasilkan generator listrik agar bisa
digunakan setiap saat. Jenis aki yang digunakan sebaiknya jenis Deep Cycle Battery.

4. Inverter
Bagian ini berfungsi mengubah tegangan listrik DC 12V dari aki menjadi tegangan
listrik AC 220V / 110V untuk peralatan rumah tangga yang bekerja pada tegangan 220V /
110V.
5. Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan di sini), beton atau kisi
baja. Karena kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan
turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik lebih banyak.

6. Pitch
Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan
menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk
menghasilkan listrik.

7. Yaw drive
Digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah angin sebagai perubahan arah
angin.

II. Prinsip kerja Pemabangkit Listrik Tenaga Angin

Energi angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin
(bukan menggunakan listrik untuk menghasilkan listrik, namun menggunakan angin untuk
menghasilkan listrik). Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk
memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator mengubah energi gerak
menjadi energi listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang
dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang
bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros
generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena
terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus
listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan
oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC
(alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini
biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (UAP)

I. Komponen-komponen Listrik Tenaga Uap


1. BOILER

Boiler merupakan suatu alat untuk menghasilkan uap pada tekanan dan temperatur
tinggi (superheated vapor). Perubahan dari fase cair menjadi uap dilakukan dengan
memanfaatkan energi panas yang didapatkan dari pembakaran bahan bakar. Boiler pada
PLTU Semarang menggunakan minyak residu atau biasa disebut MFO (Marine Fuel Oil)
sebagai bahan bakar utamanya. Sedangkan bahan bakar pendukung adalah solar atau
biasa disebut HSD (High Speed Diesel), dimana solar ini digunakan hanya sebagai
pemantik awal (ignition) untuk membakar MFO. Penyaluran panas dari bahan bakar ke
air demin dapat terjadi secara radiasi, dan konveksi.

Komponen Utama Boiler


a. Wall Tube
Dinding boiler terdiri dari tubes / pipa-pipa yang disatukan oleh membran, oleh
karena itu disebut dengan wall tube. Di dalam wall tube tersebut mengalir air yang
akan dididihkan. Dinding pipa boiler adalah pipa yang memiliki ulir dalam (ribbbed
tube), dengan tujuan agar aliran air di dalam wall tube berpusar (turbulen), sehingga
penyerapan panas menjadi lebih banyak dan merata, serta untuk mencegah terjadinya
overheating karena penguapan awal air pada dinding pipa yang menerima panas
radiasi langsung dari ruang pembakaran.
Wall tube mempunyai dua header pada bagian bawahnya yang berfungsi untuk
menyalurkan air dari downcomers.Downcomer merupakan pipa yang
menghubungkan steam drum dengan bagian bawah low header.
Untuk mencegah penyebaran panas dari dalam furnace ke luar melalui wall
tube, maka disisi luar dari wall tube dipasang dinding isolasi yang terbuat dari
mineral fiber.

b. Steam Drum
Steam Drum adalah bagian dari boiler yang berfungsi untuk :
1. Menampung air yang akan dipanaskan pada pipa-pipa penguap (wall
tube),dan menampung uap air dari pipa-pipa penguap sebelum dialirkan ke
superheater.
2. Memisahkan uap dan air yang telah dipisahkan di ruang bakar ( furnace ).
3. Mengatur kualitas air boiler, dengan membuang kotoran-kotoran terlarut di
dalam boiler melalui continuous blowdown.
4. Mengatur permukaan air sehingga tidak terjadi kekurangan saat boiler
beroperasi yang dapat menyebabkan overheating pada pipa boiler.

c. Superheater
Superheater berfungsi untuk menaikkan temperatur uap jenuh menjadi uap
panas lanjut dengan memanfaatkan gas panas hasil pembakaran. Uap yang masuk ke
Superheater berasal dari steam drum. Superheater terbagi dua yaitu Primary
Superheater dan Secondary Superheater.
a. Primary Superheater
b. Secondary Superheater

d. Reheater
Reheater berfungsi untuk memanaskan kembali uap yang keluar dari HP
Turbine dengan memanfaatkan gas hasil pembakaran yang temperaturnya relatif
masih tinggi. Pemanasan ini bertujuan untuk menaikkan efisiensi sistem secara
keseluruhan . Perpindahan panas yang paling dominan pada reheater adalah
perpindahan panas konveksi.

e. Economizer
Economizer menyerap panas dari gas hasil pembakaran setelah melewati superheater,
untuk memanaskan air pengisi sebelum masuk ke main drum. Panas yang diberikan
ke air berupa panas sensibel. Pemanasan air ini dilakukan agar perbedaan temperatur
antara air pengisi dan air yang ada dalam steam drum tidak terlalu tinggi, sehingga
tidak terjadi thermal stress (tegangan yang terjadi karena adanya pemanasan) di
dalam main drum.
Komponen Pendukung Boiler

1. Forced Draft Fan


Alat yang berupa fan (kipas) ini berfungsi untuk memasukkan udara
pembakaran secara paksa ke dalam furnace, terpasang pada bagian ujung saluran air
intake boiler dan digerakkan oleh motor listrik.

2. MFO Heater
MFO Heater merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan bahan bakar
berupa MFO dengan tujuan menurunkan viskositas dari MFO. Hal ini perlu dilakukan
karena MFO memiliki viskositas yang relatif tinggi (satu tingkat di bawah aspal)
sehingga sulit untuk teratomisasi di burner. Dengan proses pemanasan maka
viskositas MFO dapat diturunkan sehingga dapat teratomisasi dengan baik dan
menghasilkan pembakaran yang baik.

3. Air Preheat Coil


Alat yang berfungsi untuk memanaskan udara sebelum memasuki Air Heater
dengan sumber panas berasal dari air Deaerator. Udara yang akan memasuki Air
Heater harus dipanaskan terlebih dulu agar tidak terjadi thermal stress akibat
perbedaan suhu yang ekstrim.

4. Air Heater
Air Heater merupakan alat pemanas udara, dimana panas diambil dari gas buang
hasil pembakaran sebelum masuk ke cerobong (stack). Dengan pemanfaatan gas
buang ini, maka dapat menghemat biaya bahan bakar sehingga bisa meningkatkan
efisiensi pembakaran.

5. Burner
Alat yang berfungsi untuk membakar campuran antara bahan bakar (fuel)
dengan udara (air) di dalam ruang bakar (furnace) pada boiler.

6. Gas Recirculating Fan


Alat ini berfungsi untuk mengarahkan sebagian flue gas (gas sisa pembakaran)
kembali ke furnace untuk meningkatkan efisiensi boiler.

7. Soot Blower
Sootblower merupakan peralatan tambahan boiler yang berfungsi untuk
membersihkan kotoran yang dihasilkan dari proses pembakaran yang menempel pada
pipa-pipa wall tube, superheater, reheater, economizer, dan air heater . Tujuannya
adalah agar perpindahan panas tetap berlangsung secara baik dan efektif . Sebagai
media pembersih digunakan uap. Suplai uap ini diambil dari primary superheater
melalui suatu pengaturan tekanan PVC yang diset pada tekanan 40 kg/cm 2. Setiap
sootblower dilengkapi dengan poppet valve untuk mengatur kebutuhan uap
sootblower. Katup ini membuka pada saat sootblower dioperasikan dan menutup
kembali saat lance tube dari sootblower tersebut mundur menuju stop.
8. Safety Valve
Safety valve berfungsi sebagai pengaman ketika terjadi tekanan uap yang
berlebih yang dihasilkan oleh boiler. Tekanan berlebih ini dapat terjadi karena panas
boiler yang berlebihanatau adanya penurunan beban turbine secara drastis.

2. TURBINE
Turbine adalah suatu perangkat yang mengkonversikan energi uap yang
bertemperatur tinggi dan tekanan tinggi menjadi energi mekanik (putaran). Ekspansi
uap yang dihasilkan tergantung dari sudu-sudu (nozzle) pengarah dan sudu-sudu
putar. Ukuran nozzle pengarah dan nozzle putar adalah sebagai pengatur distribusi
tekanan dan kecepatan uap yang masuk ke Turbin. Turbin uap berkapasitas besar
memiliki lebih dari satu silinder cashing.

3. GENERATOR
adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi mekanik dari turbin menjadi
energi listrik.

4. TRANSFORMATOR
adalah alat yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan tegangan listrik.

5. GARDU INDUK
adalah alat yang digunakan untuk mendistribusikan aliran listrik dari
transformator ke konsumen.

II. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)


PLTU merupakan mesin konversi energi yang mengubah energi kimia dalam bahan
bakar menjadi energi listrik.

Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :

1. Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk uap
bertekanan dan temperatur tinggi.
2. Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
3. Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

Anda mungkin juga menyukai