Beton2 - Tata - 13 Metoda Portal Ekuivalen
Beton2 - Tata - 13 Metoda Portal Ekuivalen
Catatan :
60
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XIII
100 menit
a. Kolom Ekuivalen
(a) Transfer momen antara pelat dan kolom (b) Kolom Ekuivalen
Catatan :
62
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XIII
100 menit
1 1 1
K ek K k Kt (2-10)
9.Ebp .C
Kt 3
l2 .1 2
c (2-11)
l2
x x3.y
C 1 0,63. y . (2-12)
3
Jika terdapat balok sepanjang garis kolom, nilai Kt harus dikalikan dengan
63
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XIII
100 menit
faktor Ibp/Ip, sebagai berikut :
1 1 1
K ek Kk I
K t . bp
Ip (2-13)
dimana : Ibp : momen inersia balok pelat
Ip : momen inersia pelat dari balok-pelat yang ditinjau
Catatan :
Transfer beban dari lantai ke kolom terjadi pada bagian daerah sekeliling
kolom (perimeter of the column). Jika pelat cukup tipis, luas daerah tersebut
kecil dan tegangan yang bekerja pada daerah tersebut cukup besar.
Pada kondisi tertentu, momen juga harus ditransfer dari pelat lantai ke
kolom. Momen yang ditransfer ini juga akan menyebabkan gaya geser dan
dijumlahkan dengan gaya geser yang ditimbulkan oleh beban vertikal.
Tegangan-tegangan ini menjadi sangat besar pada kolom luar ( exterior
column), dimana momen yang bekerja hanya pada satu sisi.
Gambar 2.7. Luas tributary yang dipikul oleh balok pada pelat dua arah
Catatan :
Gambar 2.9. Penampang kritis geser-pons dari beberapa bentuk penampang kolom
Catatan :
Column
Failure surface
Slab
2
Vc 1 . f c' .b0.d
c
(2-14)
.d f c' .b0. d
Vc s 2 . (2-15)
b0 12
1
Vc . f c' .b0.d
3 (2-16)
68
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XIII
100 menit
dimana : d : tinggi efektif pelat lantai
b0 : keliling dari penampang kritis
c : rasio dari sisi panjang terhadap sisi pendek dari kolom.
1
Untuk c < 2, untuk kolom dalam : Vc
3
. f c' .b0. d
1. Bukaan dengan segala ukuran dapat diizinkan pada sistem pelat bila
dapat ditunjukkan dengan analisis bahwa kuat rencana pelat setidak-
tidaknya sama dengan kuat perlu, dan bahwa semua persyaratan
layan, termasuk besar lendutan,harus dipenuhi.
2. Sebagai alternatif, dapat diizinkan adanya bukaan pada pelat tanpa
balok dengan ketentuan tambahan sebagai berikut:
Bukaan dengan segala ukuran dapat diizinkan pada daerah
pertemuan antara dua lajur tengah selama jumlah total tulangan
yang diperlukan pelat tanpa bukaan harus tetap dipertahankan
di sisi bukaan.
Pada daerah pertemuan antara dua lajur kolom, diizinkan
adanya bukaan dengan ukuran tidak lebih dari seperdelapan
lebar lajur kolom pada masing-masing arah; jumlah total
tulangan yang diperlukan pelat tanpa bukaan harus tetap
dipertahankan di sisi bukaan.
Pada daerah pertemuan antara lajur kolom dan lajur tengah,
diizinkan adanya bukaan dengan ukuran tidak lebih dari
seperempat lebar lajur pada masing-masing arah; jumlah total
tulangan yang diperlukan pelat tanpa bukaan harus tetap
dipertahankan di sisi bukaan.
Persyaratan geser pada harus tetap dipenuhi.
3. Bila bukaan pada pelat terletak pada jarak kurang dari 10 kali tebal
pelat diukur dari daerah beban terpusat atau reaksi, atau jika bukaan
dalam pelat datar terletak dalam lajur kolom, maka penampang pelat
kritis untuk geser yang harus disesuaikan sebagai berikut :
70
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XIII
100 menit
(Gambar 2.12)
Catatan :
71
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas