Definisi
1
II
Ruang Lingkup
2
III
Identifikasi
3
2. Kriteria Klinis
Secara laboratorium harus memenuhi salah satu dari kriteria berikut:
3. Kriteria Penentuan
Terdapat pertumbuhan mikroorganisme > 15 cfu dari segmen kateter
disertai gejala local seperti eriterma,pembengkakan, nyeri tekan dalam
batas 2 cm dari tempat insrsi kateter dan purulensi (pus)
4
4. Visual Infection Phlepitis (VIP) Score
5. Penatalaksanaan IADP
a) Hentikan infuse secepatnya
b) Lakukan kompres hangat ddan lembab pada lokasi tusukan infuse yang
terinfeksi
c) Hindari penggunaan vena tersebut lebih lanjut
d) Mulai infuse lagi pada vena yang lain
e) Terapi infeksindilakukan oleh DPJP
2. Kriteria Diagnosis
a) ISK Simptomatis
1) Suhu >38°C 6) Biakan midstream (+)
2) Anyang-anyangan 7) Leukosit esterase
3) Polakisuria 8) Pyuria
4) Disuria 9) Biakan (+) 2x berturut-turut
5) Nyeri suprapublic (kuman sama)
5
b) ISK Asimptomatis
1) Pernah kateterisasi <7hari yang lalu
2) Biakan (+) <2 jenis kuman
3) Tidak ada gejala
3. Penatalaksanaan ISK
a) Ganti kateter urine secepatnya
b) Terapi infeksi dilakukan oleh DPJP
C. Infeksi Luka Operasi
1. Definisi
Infeksi luka operasi adalah infeksi akibat tindakan pembedahan, dapat
mengenai berbagai lapisan jaringan tubuh, superficial atau dalam
(bukan hanya infeksi luka operasi)
Infeksi insisional superfiasial adalah infeksi yang mengenai kulit dan
subcutis dari tempat insisi dan terjadi dalam waktu 30 hari pasca
pembedahan
Infeksi insisional dalam adalah infeksi yang terjadi dalam waktu 30
hari pasca bedah apabila tidak ada implant atau infeksi yang terjaadi
dalam 1 tahun pasca bedsah apabila terdapat implant
Infeksi organ atau rongga adalah infeksi yang terjadi dalam 30 hari
pasca bedah apabila tidak ada implant atau infeksi yant terjadi dalam 1
tahun apabila terdapat implant
2. Kriteria Diagnosis
a. Infeksi Insisional Superfisial
Setidaknya ditemukan salah satu dari kriteria dibawah ini:
1) Keluarnya cairan purulen dari insisi superficial
2) Apabila ditemukan organisme / kuman pada kultur cairan atau
jaringan yang diambil secara asepsis dari insisi superficial
3) Setidaknya ditemukan satu diantara gejala dan tanda infeksi dibawah
ini :
6
a) Nyeri atau “tenderness”
b) Bengkak local, kemerahan atau panas
c) Insisi superficial dibuka oleh ahli bedah untuk drainase, kecuali
kultur ditemukan negative
d) Ahli bedah atau dokter jaga menyatakan diagnosis : infeksi insisional
superfisial
b. Infeksi Insisional Dalam
Meliputi jaringan lunak dalam dari tempat insisi ( faskia dan otot ), dan
ditemukan paling tidak satu diantara tanda-tanda dibawah ini :
1) Keluarnya cairan purulen dari jaringan lunak dalam dan dari organ
2) Insisi dalam terbuka atau sengaja dibuka oleh dokter dengan salah
satu kriteria :
a) Panas (>38°C)
b) Nyeri atau tenderness
c) Kecuali kultur negatif
3) Ditemukan abses atau tanda infeksi lain pada pembengkakan,
reoperasi atau radiologis
4) Diagnosis infeksi insisional dalam oleh ahli bedah atau dokter jaga
7
3. Penatalaksanaan
Penatalksanaan infeksi sesuai intstruksi DPJP
D. Healthcare Associated Pneumonia (HCAP) dan Ventilator Associated
Pneumonia (VAP)
1. Definisi
HCAP adalah infeksi salluran nafas bawah, menganai parenkrim paru
dimana pasien tidak diintubasi dan menjadi lebih dari 48 jam masa
rawat dan tidak dalam masa inkubasi
VAP adalah pneumonia yang didapat bila lebih dari 48 jam
menggunakan ventilasi mekanis
2. Kriteria Diagnosis
1) Pada Dewasa dan Anak >12 Bulan
Didapat 1 dari :
a) Bunyi pernapasan menurun, ronchi basah ditambah ssalah satu :
i. Sputum purulen / berubah sputum
ii. Isolasi kuman biakan darah (+)
iii. Isolasi kuman pathogen aspirasi trachea atau sikatan brochus
/ biopsy (+)
8
2) Anak ≤ 12 Bulan
Didapat 2 dari :
Apnea, tacipnea, bradikardis, wheezing, ronchi basah, batuk ditambah 1
diantara :
a) Produksi sputum / sekresi saluran napas meningkat dan purulen
b) Isolasi kuman biakan darah
c) Isolasi kuman pathogen aspirasi trachea / sikatan bronkus / biopsy
(+)
d) Antigen / isolasi virus (+) dalam sekresi saluran napas
e) Titer IgM atau IgG spesifik meningkat 4x
3. Penatalaksanaan
Penata laksanaan infeksi sesuai interuksi DPJP