Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Strategi bisnis merupakan serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan
terkoordinasi yang dirancang untuk menyediakan nilai bagi pelanggan dan dirancang untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengeksplorasi kompetensi inti dari pasar
produk tunggal atau produk individual dan spesifik. Strategi bisnis merupakan suatu tindakan
untuk merancang suatu bisnis yang terintegrasi dengan mendapatkan keunggulan kompetitif
yaitu dengan meningkatkan kompetensi utama dari pasar produk tunggal dan produk yang
lebih spesifik.

Strategi seharusnya dapat mendukung pencapaian misi dan tujuan organisasi. Dalam
pelaksanaannya mereka harus mengaplikasikannya pada berbagai jenis strategi alternatif
dalam perusahaan yang baik. Pilihan strategis adalah evaluasi terhadap berbagai alternatif
strategi dan pemilihan alternatif strategi yang terbaik. Berdasarkan alternatif strategi yang
dihasilkan, setiap alternatif harus dievaluasi untuk melihat kemampuannya memenuhi kriteria
bagi perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan strategi integrasi ?
2. Apakah yang dimaksud dengan strategi intensif ?
3. Apakah yang dimaksud dengan strategi diversifikasi ?
4. Apakah yang dimaksud dengan strategi merger ?
5. Apakah yang dimaksud dengan strategi akuisisi ?
6. Apakah yang dimaksud dengan strategi kemitraan ?
7. Apakah yang dimaksud dengan strategi joint venture ?
8. Apakah yang dimaksud dengan strategi turn around ?
9. Apakah yang dimaksud dengan strategi likuiditas ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi integrasi.
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi intensif .

1
3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi diversifikasi.
4. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi merger.
5. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi akuisisi.
6. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi kemitraan.
7. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi joint venture.
8. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi turn around.
9. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi likuiditas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Strategi
Menurut Luis dan Biromo (2007:52), strategi adalah serangkaian akivitas yang dilakukan
secara berbeda dibandingkan dengan pesaing untuk memberikan nilai tambah kepada
pelanggan.
Menurut Pearce dan Robinson (2008:6), “strategi adalah rencana berskala besar, dengan
orientasi masa depan, guna berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk mencapai tujuan
perusahaan”.
Menurut David (2011:18) strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang
yang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi,
pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetahuan, divestasi, likuidasi dan joint venture.
Dapat disimpulkan bahwa strategi adalah serangkaian rancangan jangka panjang yang
diimplementasikan dalam seluruh proses bisnis organisasi untuk menghadapi persaingan dan
mencapai visi perusahaan.

JENIS – JENIS STRATEGI ALTERNATIF

Di dalam buku Konsep Manajemen Strategis, David menjelaskan bahwa ada beberapa jenis
strategi alternative. Berikut ini adalah jenis – jenis strategi alternative yaitu :

7.1 STRATEGI INTEGRASI

Strategi Integrasi adalah jenis strategi yang memungkinkan sebuah perusahaan memperoleh
kendali atas distributor, pemasok, dan / atau pesaing. Jenis – jenis integrasi adalah sebagai
berikut :

1. Integrasi ke depan

Integrasi ke depan adalah jenis integrasi yang berkaitan dengan usaha untuk memperoleh
kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas distributor atau peritel. Strategi ini
menghendaki agar perusahaan mempunyai kemampuan yang besar terhadap pengendalian
para distributor atau pengecer, bila perlu dengan memilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika
3
perusahaan mendapatkan banyak masalah dengan pendistribusian barang atau jasanya,
sehingga mengganggu pendistribusian tersebut dengan sumberdaya yang dimiliki.

2. Integrasi ke belakang

Integrasi ke belakang adalah jenis integrasi yang mengupayakan kepemilikan atau


kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan. Ini merupakan strategi perusahaan
agar pengawasan terhadap bahan baku dapat lebih ditingkatkan, apalagi para pemasok
sudah dinilai tidak lagi menguntungkan perusahaan. Seperti keterlambatan dalam
penggadaan bahan, kualitas bahan yang menurun, biaya yang meningkat, sehingga tidak
lagi dapat diandalkan.

3. Integrasi horizontal

Integrasi horizontal adalah jenis integrasi yang mengupayakan kepemilikan atau


kendali yang lebih besar atas pesaing. Strategi ini dimaksudkan agar perusahaan
meningkatkan pengawasan terhadap para pesaing perusahaan walaupun harus dengan
memilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan memiliki posisi monopoli seizin
pemerintah, bersaing di industri yang berkembang, skala ekonomi meningkat, serta modal
dan sumberdaya yang dimiliki mampu melakukan ekspansi.

7.2 STRATEGI INTENSIF

Strategi intensif adalah jenis strategi yang mengharuskan adanya upaya – upaya intensif jika
posisi kompetitif sebuah perusahaan dengan produk yang ada saat ini ingin membaik.

1. Penetrasi pasar

Penetrasi pasar adalah jenis strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk
produk atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya – upaya pemasaran yang lebih
besar. Sebagai contoh nyatanya, Cola-Cola meluncurkan iklan ”Coca-Cola Brrrrrrr…”.
Dilihat dari iklan ini, Coca-Cola ingin menciptakan suatu image bahwa dengan minum Coca-
Cola bisa membuat konsumen menjadi lebih bersemangat.

2. Pengembangan pasar

4
Pengembangan pasar adalah jenis strategi yang memperkenalkan produk atau jasa saat ini ke
wilayah geografis baru. Contohnya : PT. Carrefour Indonesia membuka berbagai gerai
ritel barunya di berbagai kota besar di Indonesia. Saat ini Carrefour telah memiliki 30
toko di Indonesia.

3. Pengembangan produk

Pengembangan produk adalah jenis strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan


melalui perbaikan produk atau jasa saat ini atau pengembangan produk atau jasa baru. Contoh
pengembangan produk (Product Development Strategy) : PT. Unilever Indonesia
mengembangkan produk Pepsodent dengan beberapa varian.

7.3 STRATEGI DIVERSIFIKASI

Strategi diversifikasi adalah suatu jenis strategi dimana perusahaan menambah produk atau
jasa baru untuk membantu meningkatkan penjualan perusahaan.

1. Diversifikasi Terkait

Diversifikasi terkait adalah jenis strategi dimana perusahaan menambah produk atau jasa
yang baru namun masih berkaitan dengan produk atau jasa perusahaan yang lama.

2. Diversifikasi tak terkait

Diversifikasi tak terkait adalah jenis strategi dimana perusahaan menambah produk atau jasa
yang baru namun tidak berkaitan sama sekali dengan garis bisnis perusahaan sebelumnya.

7.4 STRATEGI MERGER

Definisi merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan
yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya.
Perusahaan pembeli juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang
dibeli. Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi
Merger berdasarkan aktivitas ekonomik dapat diklasifikasikan dalam lima tipe, yaitu:

5
1. Merger Horisontal

Merger horizontal adalah merger antara dua atau lebih perusahaan yang bergerak dalam
industri yang sama. Salah satu tujuan utama merger dan akuisisi horizontal adalah untuk
mengurangi persaingan atau untuk meningkatkan efisiensi melalui penggabungan aktivitas
produksi, pemasaran dan distribusi, riset dan pengembangan dan fasilitas administrasi.Efek
dari merger horizontal ini adalah semakin terkonsentrasinya struktur pasar pada industry
tersebut.

2. Merger vertical

Merger vertical adalah integrasi yang melibatkan perusahaan – perusahaan yang bergerak
dalam tahapan – tahapan proses produksi atau operasi. Merger dan akuisisi vertical dilakukan
oleh perusahaan – perusahaan yang bermaksud untuk mengintegrasikan usahanya terhadap
pemasok dan/atau pengguna produk dalam rangka stabilisasi pasokan dan pengguna.

3. Merger Konglomerat

Merger konglomerat adalah merger dua atau lebih perusahaan yang masing – masing
bergerak dalam industry yang tidak terkait. Merger dan akuisisi konglomerat terjadi apabila
sebuah perusahaan berusaha mendiversifikasi bidang bisnisnya dengan memasuki bidang
bisnis yang berbeda sama sekali dengan bisnis semula.

4. Merger Ekstensi Pasar

Merger ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan untuk
secara bersama – sama memperluas area pasar. Tujuan merger dan akuisisi ini terutama untuk
memperkuat jaringan pemasaran bagi produk masing – masing perusahaan.

5. Merger Ekstensi Produk

Merger ekstensi produk adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan untuk
memperluas lini produk masing – masing perusahaan.Merger dan akuisisi ini dilakukan
dengan memanfaatkan kekuatan departemen riset dan pengembangan masing – masing untuk
mendapatkan sinergi melalui efektifitas riset sehingga lebih produktif dalam inovasi.

6
Pola adalah sistem bisnis yang diimplementasikan oleh sebuah perusahaan dan dalam hal ini
pola merger adalah sistem bisnis yang akan diadopsi atau yang akan dijadikan acuan oleh
perusahaan hasil merger. Klasifikasi berdasarkan pola merger terbagi dalam dua kategori
yaitu:

1) Mothership Merger

Mothersip merger adalah pengadopsian satu pola atau sistem untuk dijadikan pola atau sistem
pada perusahaan hasil merger.

2) Platform Merger

Jika dalam mothership merger hanya satu sistem yang diadopsi, maka dalam platform merger
hardware dan software yang menjadi kekuatan masing – masing perusahaan tetap
dipertahankan dan dioptimalkan. Artinya adalah semua sistem atau pola bisnis, sepanjang itu
baik, akan diadopsi oleh perusahaan hasil merger.

7.5 STRATEGI AKUISISI

Akuisisi adalah pengambilan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau asset suatu
perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambilalih atau
yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah. (Abdul Moin,
2004).bMenurut Reksohadiprojo dalam Wiharti (1999) akuisisi dapat dibedakan dalam tiga
kelompok besar, yaitu:

1. Akuisisi horizontal, yaitu akuisisi yang dilakukan oleh suatu badan usaha yang masih
dalam bisnis yang sama.
2. Akuisisi vertical, yaitu akuisisi pemasok atau pelanggan badan usaha yang dibeli.
3. Akuisisi konglomerat, yaitu akuisisi badan usaha yang tidak ada hubungannya sama
sekali dengan badan usaha pembeli.

Klasifikasi berdasarkan obyek yang diakuisisi dibedakan atas akuisisi saham dan akuisisi
asset, yaitu:

1) Akuisisi saham

7
Istilah akuisisi digunakan untuk menggambarkan suatu transaksi jual beli perusahaan, dan
transaksi tersebut mengakibatkan beralihnya kepemilikan perusahaan dari penjual kepada
pembeli.Akuisisi saham merupakan salah satu bentuk akisisi yang paling umum ditemui
dalam hampir setiap kegiatan akuisisi.

2) Akuisisi Asset

Apabila sebuah perusahaan bermaksud memiliki perusahaan lain maka ia dapat membeli
sebagian atau seluruh aktiva atau asset perusahaan lain tersebut. Jika pembelian tersebut
hanya sebagian dari aktiva perusahaan maka hal ini dinamakan akuisisi parsial.

Akuisisi asset secara sederhana dapat dikatakan merupakan:

1. Jual beli (asset) antara pihak yang melakukan akuisisi asset ( sebagai pihak pembeli )
dengan pihak yang diakuisisi assetnya (sebagai pihak penjual), Jika akuisisi dilakukan
denga pembayaran uang tunai.
2. Perjanjian tukar menukar antara asset yang diakuisisi dengan suatu kebendaan lain
milik dan pihak yang melakukan akuisisi, jika akuisisi tidak dilakukan dengan cara
tunai.

7.6 STRATEGI KEMITRAAN

Tujuan :

a) Member jalan masuk ke pasar

b) Mengurangi resiko akibat perubahan lingkungan

c) Kemampuan untuk saling melengkapi

d) Memperoleh sumber – sumber dari luar yang dapat dihasilkan oleh perusahaan

Kerjasama antar organisasi menghasilkan kekuatan untuk menghadapi resiko :

1) Keanekaan dan pergolakan lingkungan

8
Keanekaan ini menghambat usaha organisasi untuk menghubungkan pembeli dengan barang
dan jasa dalam usahanya memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli dalam
pasar.Pergolakan disebabkan oleh pembaharuan / keusangan teknologi yang didorong oleh
perkembangan IPTEK.

2) Kesenjangan ketrampilan dan sumber daya

Disebabkan oleh :

a) Peningkatan kompleksitas teknologi

b) Hambatan keuangan

c) Jalan masuk ke pasar

d) Teknologi informasi dalam kaitannya dengan waktu, biaya dan efektifitas.

1) Hubungan Pelanggan – Pemasok

Hubungan pelanggan dan pemasok ini berupa transaksi sampai kerjasama perusahaan.
Hubungan kerja sama terdiri atas kegiatan yang terbagi seperti desain proses dan produk,
bantuan penerapan, kontral pemasokan jangka panjang dan program penyediaan barang tepat
waktu ( just in time ).

Keputusan pemasok untuk mengembangkan kerjasama yang kuat harus mencakup penilaian
factor – factor seperti :

a) Filosofi melaksanakan bisnis

b) Ketergantungan relative terhadap mitra usaha

c) Kontribusi teknologis

Dalam kerja sama antar organisasi butuh penyesuaian karena :

a) Pertimbangan investasi dibutuhkan dari salah satu atau kedua perusahaan

b) Mengatur bisnis yang ditunjukkan ke pelanggan

9
c) Investasi sering tidak dapat dialihkan ke bisnis lainnya

d) Persaingan jangka panjang

2) Hubungan Saluran Distribusi

Saluran ini memberikan produsen jalan masuk kepada pelanggan dan organisasi pemakai
akhir.

7.7 STRATEGI JOINT VENTURE

Joint Venture merupakan suatu pengertian yang luas. Dia tidak saja mencakup suatu kerja
sama dimana masing-masing pihak melakukan penyertaan modal (equity joint ventures)
tetapi juga bentuk-bentuk kerja sama lainnya yang lebih longgar, kurang permanen sifatnya
serta tidak harus melibatkan partisipasi modal. Yang pertama mengarah pada terbentuknya
suatu badan hukum, sedangkan pola yang kedua perwujudannya tampak dalam berbagai
bentuk kontrak kerjasama (contractual joint ventures) dalam bidang manajemen
(management contract), pemberian lisensi (license agreement), bantuan teknik dan keahlian
(technical assistance and know-how agreement), dan sebagainya.

Dasar-dasar adalah sebagai berikut:

1. Adanya perusahaan baru yang didirikan secara bersama oleh beberapa perusahaan
lain.
2. Adanya modal joint venture terdiri dari know-how dan modal saham yang disediakan
oleh perusahaan-perusahaan pendiri. Kekuasaan ada dipemegang saham terbanyak.
3. Perusahaan-perusahaan pendiri joint venture tetap memiliki eksistensi dan
kemerdekaan masing-masing.

Bentuk joint venture hanya dikenal dalam rangka kerjasama perusahaan domestik dengan
perusahaan perusahaan asing yang melakukan ekspansi bisnis. Ekspansi bisnis diperlukan
oleh suatu perusahaan untuk mencapai effisiensi, tingkat kompetitif yang lebih, serta untuk
meningkatkan keuntungan perusahaan. Ekspansi bisnis dapat dilakukan dalam beberapa
metode seperti:

10
7.8 STRATEGI TURN AROUND

Strategi untuk melakukan pembenahan/perbaikan terhadap kondisi bisnis yang ada sekarang
melalui pencarian metode lain agar perusahaan efisien,penghapusan produk yang tidak
menguntungkan, pengurangan angkatan kerja yang tidak produktif, pemotongan aktifitas
yang tidak perlu dilakukan, merapikan distribusi dan lain-lain.

a) Strategi Penghematan atau Retrenchment

Penghematan terjadi ketika perusahaan melakukan regrouping melalui pengurangan biaya


dan asset untuk mengatasi penurunan dan profit. Strategi ini jugs disebut strategi turnaround,
atau reorganisasi. Selama strategi ini bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi
tekanan dan dari pemilik, karyawan, dan media.

Langkah awal dalam pelaksananaan strategi penghematan ini adalah menonaktifkan


beberapa asset yang tidak produktif, jika ini tidak berhasil, maka menonaktifkan asset yang
produktif dengan syarat perusahaan mengalami penurunan penjulan. Wujud nyata dari
strategi ini berupa, pemangkasan lini produk penutupan unit bisnis, penutupan pabrik,
otomatisasi proses, pengurangan karyawan, system pengendalian biaya yang ketat.

Pedoman yang harus dijalankan agar strategi retrenchement efektfi:

1. Gagal mencapai tujuan dan sasaran secara konsisten, tetapi perusahaan memiliki
kompetensi distingtif.
2. Perusahaan adalah salah satu pesaing lemah
3. Inefisiensi, profitablilitas rendah, moral karyawan buruk, serta tekanan dan pemilik
untuk melakukan reorganisasi.
4. Pertumbuhan yang terlampau pesat, perlu reorganisasi internal.

b) Strategi Divestment

Penjualan satu atau lebih bisnis yang ada sekarang atau pemisahan bagian perusahaan yang
ada sekarang. Hal ini dilakukan karena kegagalan yang terjadi secara konsisten pada bisnis
tersebut dalam mencapai tujuannya. Jika langkah penghematan tidak menolong perbaikan
kondisi perusahaan maka penjualan asset nonproduktif ataupun selanjutnya asset produktif
seperti tanah, bangunan, dan aktiva tetap lainnya perlu dilakukan untuk memperoleh dana

11
segar. Strategi divestasi juga sering dilakuakn untuk menggali modal untuk selanjutnya
digunakan mendanai akuisisi atau investasi. Pedoman yang harus diikuti agar strategi
divestasi berjalan efektif adalah:

1. Penghematan gagal dilakukan untuk memperbaiki keadaan


2. Divisi perlu sumber daya lebih dari yang ada
3. Divisi bertanggung jawab atas performa perusahaan yang buruk
4. Divisi tidak berjalan dengan organisasi
5. Banyak dana kas yang dibutuhkan dan tidak dapat digali dari sumber lain

7.9 STRATEGI LIKUIDASI

Strategi untuk menjual aset bisnis yang ditutup akibat kegagalan atau tidak dapat secara
konsisten mencapai tujuan. menjual asset perusahaan yang bernilai tangible merupakan
strategi likuidasi. Stragegi likuidasi diakui sebagai suatu kekalahan dan memiliki konsekuensi
secara emosional. Akan tetapi, lebih baik berhenti daripada terus menerus kehilangan
sejumlah uang (bangkrut).

Pedoman yang harus diikuti agar strategi likuidasi efektif:

1. Ketika strategi penghematan dan divestasi tidak berhasil


2. Hanya alternative bangkrut, likuidasi adalah satu-satunya cara untuk memperoleh
dana kas atas asset perusahaan.
3. Pemilik perusahaan dapat meminimumkan kerugian dengancara menjual asset
perusahaan.

KASUS

Indomie kini berada di tengah-tengah persaingan yang ketat. Setelah sekian lama
menikmati persaingan yang “hampa”, mulai pada tahun 2003, tepatnya pada bulan mei,
Indomie harus menghadapi gempuran produk baru yang cukup sensasional, Mie Sedaap.
Produk Mie berbendera Wingsfood tersebut sangat agresif dalam menggarap pasar yang
selama kurun waktu sebelum 2003 dikuasai oleh Indomie. Selain itu, muncul pula pesaing

12
baru, Mie Kare dari Orang Tua group. Pada saat itu, sebagai dominantmarketleader, Indofood
sempat terlena me-maintainpasarnya sehingga kesempatan ini dimanfaatkan oleh pendatang
baru Mie Sedaap dari WingsFood dan Mie Kare dari Orang Tua Group.

Persaingan yang muncul secara tiba-tiba tersebut membuat Indofood seolah tersentak.
Sebagai akibat dari ketidaksiapannya menghadapi persaingan dari para competitor baru,
pangsa pasar Indofood mulai terkikis. Menurut data MIX, pada tahun 2002 Indofood masih
menguasai pasar mie sebesar 90%. Begitu Mie Sedap masuk pada Mei 2003, dengan rasa
baru, harga kompetitif, dan promo yang gencar, pangsa pasar Indofood mulai goyah. Pada
2006 pangsa pasar Indofood turun, diperkirakan menjadi sekitar 75%. Pangsa pasar 25%
sisanya diperebutkan oleh pesaingnya.

Analisis Tindakan Strategi Manajemen yang sudah dan sedang dilakukan PT Indofood-
Indomie dalam rangka menghadapi persaingan seperti kasus diatas dan tentunya
dalam rangka mencapai visi misinya. (Klasifikasikan sesuai tipe strategi perusahaan
yang sudah di bahas dalam pertemuan ini.)

ANALISIS KASUS

STRATEGI INTEGRASI

Strategi Integrasi Ke Depan

Strategi ini digunakan oleh PT. Indofood terutama dalam bidang distribusi produk. PT.
Indofood telah sukses dengan menerapkan startegi ini, terbuktri dengan penjualan yang tetap
stabil walaupun banyak gempuran dari para pesaing. PT. Indofood memiliki grup distribusi
PT. Indofood yang sangat berperan dalam penjualan produknya dan sangat concern di tempat
– tempat yang strategis untuk dapat meningkatkan distribusi. Strategi ini dengan menambah
stock point sangat membantu meningkatkan distribusi produk. Dengan menerapkan strategi
ini, maka PT. Indofood juga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan karena tidak
menggunakan jasa distributor lain.

Strategi Integrasi Ke Belakang

Strategi ini digunakan oleh PT. Indofood untuk menangani masalah pasokan perusahaan.
Namun perusahaan masih mengimpor bahan baku utama pembuatan mie yakni gandum dari

13
luar negeri, dilain sisi proses pendistribusian bahan baku telah ditangani sendiri oleh PT.
Indofood, sehingga dapat dikatakan perusahaan telah menerapkan strategi integrasi ke
belakang, namun belum sepenuhnya.

STRATEGI INTENSIF

Penetrasi Pasar

Strategi ini dilakukan oleh PT. Indofood, yakni dengan melakukan promosi gencar yang
menyasar kaum menengah keatas. Selain itu jugamembuat iklan dengan menyasar kaum
muda yang memiliki aktivitas padat dengan produk indomie dapat menjadi pilihan yang
tepat. Selain itu indomie juga sering mengadakan event – event seperti pembuatan jingle
indomie yang secara tidak langsung mempromosikan indomie.

Pengembangan Pasar

Strategi ini digunakan oleh indomie terbukti dengan indomie terus gencar untuk
mendapatkan pangsa pasar baru selain didalam negeri. Indomie juga melakukan ekspansi
keluar negeri yakni ke semua benua didunis serta membangun pabrik disana.

Pengembangan Produk

Strategi ini dilakukan oleh PT. Indofood yakni dengan mengeluarkan berbagai varian rasa
yang berbeda serta mengeluarkan berbagai macam kemasan yang berbeda seperti jenis biasa
maupun yang premium. PT. Indofood pun selalu serius dalam mengembangkan produk –
produk mie dengan rasa terbaru yang lebih sehat dan juga sesuai dengan selera pasar yang
sebelumnya telah dilakukan penelitian dan pengembangan yang mumpuni.

STRATEGI DIVERSIFIKASI

Diversifikasi Terkait

Strategi ini digunakan oleh PT. Indofood,terbukti dengan adanya produk sejenis mie namun
dengan kemasan yang berbeda yakni pop mie, pelopor mie dengan bentuk cup yang sampai
saat ini masoih menguasai pasar mie dalam cup.

Diversifikasi Tak Terkait

14
Strategi ini digunakan oleh perusahaan, salah satu contohnya masuknya PT. Indofood dalam
sector bumbu praktis berbagai masakan, saus, kecap serta berbagai jenis barang konsumsi .
Diversifikasi ini diluar produk utama PT. Indofood yakni mie instan, namun masih dalam
sector konsumsi.

STRATEGI AKUISISI

Strategi ini dilakukan oleh PT. Indofood, yakni dengan mengakuisisi beberapa perusahaan
salah satunya adalah mengakuisi usaha Grup Tirta Bahagia yang bergerak dalam bidang
industry air minum dalam kemasan (AMDK).

STRATEGI JOINT VENTURE

Strategi ini dilakuakn oleh PT. Indofood yakni dengan melakukan joint venture dengan
Tsukishima Food Industry Co Ltd yang membentuk PT PT. Indofood Tsukushima Sukses
Makmur di Indonesia

15
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Strategi adalah serangkaian rancangan jangka panjang yang diimplementasikan dalam


seluruh proses bisnis organisasi untuk menghadapi persaingan dan mencapai visi perusahaan.
Dalam suatu perusahaan terdapat sembilan pengaplikasian jenis alternatif strategi yang dapat
diterapkan dalam perusahaan untuk dapat memejukan perusahaannya. Adapun sempilan jenis
alternatif strategi ini yaitu : 1) strategi integrasi, 2) strategi intensif, 3) strategi diversifikasi,
4) strategi merger, 5) strategi akuisisi, 6) strategi kemitraan, 7) strategi joint venture, 8)
strategi turn around, 9) strategi likuiditas. Dari sembilan jenis strategi alternatif ini memiliki
peran yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya, sesuai dengan kebutuhan dari
perusahaannya.

16
DAFTAR PUSTAKA

David, Fred R. dan Forest R.David. 2016. Manajemen Strategik. Terjemahan oleh Novita
Puspasari dan Lisa Nurbani Puspitasari. Jakarta : Salemba Empat.

Simbolon, Harry A. 2010. Analisis Intern. https://akuntansiterapan.com/2010/06/16/analisis-


intern/. Diakses pada tanggal 26 September 2018.

17

Anda mungkin juga menyukai