Anda di halaman 1dari 4

APAKAH INDONESIA TERMASUK NEGARA

DEMOKRASI?
oleh

Aulia Cika Hindarti


XI MIA 2

SMA NEGERI 15 JAKARTA


PKN (DEMOKRASI)
2016
Apakah negara indonesia termasuk negara Demokrasi?
Sebelum menyimpulkan apakan negara Indonesia termasuk negara
demokrasi Amien Rais mengemukakan bahwa untuk menilai suatu Negara itu
Demokratis atau tidak diantaranya adalah persamaan kedudukan di depan
hukum, distribusi pendapatan secara adil, kesempatan untuk memperoleh
pendidikan, kebebasan berpendapat, kebebasan pers, kebebasan berkumpul dan
kebebasan beragama, dan lain sebagainya.
Dilihat dari teorinya, demokrasi merupakan bentuk negara yang sangat
diinginkan/diidam-idamkan Indonesia. Namun jika kita lihat lagi, menurut
teori Amien Rais, negara indonesia masih banyak kemiskinan dimana-mana.
Pejabat yang menonton tontonan tidak senonoh di rapat paripurna dan juga
banyak yang tidur saat rapat berlangsung. Banyaknya kemiskinan,
pengangguran dan anak-anak yang belum mengenyam dunia pendidikan.
Ketidakadilan hukum, disaat orang miskin dijerat hukuman yang berat,
sedangkan pejabat tinggi diberikan keringanan yang tidak orang awam tahu.
Dengan uang, segalanya terasa mudah.
Apa bisa hal-hal diatas sudah sesuai dengan teori Demokrasi? TIDAK.
Padahal arti dari demokrasi adalah pemerintahan yang berjalan dari rakyat
oleh rakyat dan untuk rakyat. Namun dimana hak rakyat? bukan hanya untuk
mengemukakan pendapat, tetapi untuk mendapat kesejahteraan dan kelayakan
hidup.
Lalu Demokrasikah Indonesia? Jawabannya iya, Indonesia adalah nagara
Demokrasi ala Aristoteles yakni Negara yang pemerintahannya dipegang atas
nama rakyat, tetapi sifat pemerintahannya jelek kiasan halusnya kurang
sempurna, karena pemerintahan hanya ditujukan untuk kepentingan
sipemegang kekuasaan saja.
Prinsip-prinsip yang tertuang didalam UUD 45 telah menjadikan
Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia setelah India dan
Amerika Serikat. Walaupun masih terdapat banyak kelemahan, Indonesia telah
tergolong sebagai negara yang demokratis dalam arti kata yang sebenarnya.
Pasal 1 UUD 45 menegaskan Indonesia adalah negara demokrasi
konstitusional dan negara hukum, prinsip-prinsip yang sebenarnya telah cukup
kuat untuk menegakkan negara demokrasi dimana mekanisme mayoritas dan
minoritas dalam pengambilan keputusan dilaksanakan seiring dengan
penghargaan pada prinsip penghargaan hak-hak asasi manusia.

 INDONESIA SEBAGAI NEGARA DEMOKRASI


Menurut Amzulian Rifai, SH. LLM. Ph.D, Dosen Ilmu Hukum
Pascasarjana Universitas Sriwijaya, paling tidak ada tiga alasan untuk
menyatakan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Pertama, Indonesia
telah memiliki lembaga pelaksana pemilu yang independent. Kedua, pemilihan
umum berlangsung secara jujur dan adil. Ketiga, Indonesia memiliki suatu
peradilan yang khusus menangani sengketa hasil pemilihan umum.
Alasan untuk menyatakan Indonesia sebagai negara demokrasi karena
pemilu telah berlangsung dengan “fair,” sekalipun dengan berbagai
keterbatasan. Padahal selama ini salah satu alasan kita main sandiwara
demokrasi adalah karena Indonesia adalah negara dengan penduduk banyak
yang membuat kita sulit menerapkan sistem pemilu yang demokratis.
Namun, kita mengaku negara berasaskan demokrasi tetapi diharamkan
berdiskusi tentang undang undang dasar negeri sendiri. Kita juga main
sandiwara yang tanpa malu mengaku menjalankan PEMILU dengan asas
JURDIL, tapi kenyataannya pemilu dijalankan dengan berbagai perilaku
curang.
Bagi Pemerintah, Demokrasi bukan lah hanya sekedar pemilihan umum
yang bebas dan fair, adanya hak untuk menjadi calon suatu jabatan, dan adanya
hak dipilih dan memilih saja. Pemerintah semestinya belum dapat bangga
dengan kinerja pemerintahan saat ini, dengan obral sana sini bahwa Negara
kita adalah Negara demokrasi yang hanya di ukur dari proses pemerintahan
saja. Tetapi kata Demokrasi bisa dimiliki secara utuh oleh bangsa Indonesia
jika tujuan Negara yang terdapat dalan pembukaan UUD 1945 yakni
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bisa
terlaksana. Tentunya peran pemerintah dalam mewujudkan amanat
Pembukaan UUD 1945 ini sangat dominan demi mewujudkan Negara
Demokrasi yang seutuhnya.
“Bangsa Indonesia patut diberikan selamat karena telah berhasil beralih
dari negara otoriter ke negara demokrasi hanya dalam waktu 6 tahun..”
demikian pujian dari mantan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter yang
menjadi salah satu pemantau pemilu 5 Juli 2004.
PEMILU yang teratur dan fair saja tidak cukup, karna tetap ada
kemungkinan sengketa terhadap hasil pemilu. Oleh karena itu kita memiliki
Mahkamah Konstitusi yaitu lembaga yang menangani sengketa pemilu. Tidak
banyak negara demokrasi di dunia ini yang memiliki MK. Mahkamah tersebut
berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya
bersifat final untuk memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
Secara geografis, mungkin banyak orang ‘geleng-geleng’ kepala karena
banyak TPS yang hanya dapat dijangkau dengan menggunakan angkutan
udara atau sungai. Keterbatasan SDM, dana dan fasilitas harus pula
dikedepankan untuk melengkapi rumitnya pelaksanaan demokrasi berupa
pemilu di Indonesia.
Begitulah sepertinya sudah cukup alasan saya untuk membuktikan
Indonesia sebagai negara Demokratis. Tidak ada lagi alasan dunia barat
menyatakan kita negara otoriter, negara yang pemilunya hanya sandiwara.
Justru sepantasnya negara lain belajar dari kita. Kini tak lagi sungkan kita
menyebut “Negara Demokrasi Indonesia”.

Anda mungkin juga menyukai