Anda di halaman 1dari 3

Teori Dasar Diatonis

Tangga nada diatonis biasa dikenal dengan : do re mi fa sol la si do.

Skala diatonik disusun oleh delapan not dalam satu inteval tertentu.

1. Diatonis Mayor

Tangga nada mayor dalam teori musik adalah tangga nada yang tersusun dari 8 not dalam 1 interval

tertentu. Jarak antara not-not yang berurutan dalam tangga nada mayor (intervalnya) adalah : 1 – 1 – 1
– 1/2 – 1 – 1 – 1/2

Dalam tangga nada ,terdapat notasi ‘#’ (baca: kres) dan ‘ b’ (baca: mol ).

Tangga Nada Kres (’#’) dalam Diatonis Mayor

fungsi tanda kres adalah untuk menaikkan nada sebanyak setengah. 0# atau biasa disebut

’ C = do’ (mayor mode), memiliki tangga nada: C – D – E – F – G – A – B – C.

Kemudian , terdapat juga 1# atau biasa disebut G = do. Kok bisa tau G=do? Untuk mencari tangga

nada 1#, ambil nada ke-5 dari 0#, posisikan sebagai nada pertama (dari sini didapat G=do), kemudian

pada nada ke-7 naikkan setengah nada (biasanya dengan menambahkan imbuhan “is” atau tanda ‘#’
dibelakangnya). Maka tangga nada 1# adalah: G – A – B – C – D – E – Fis – G

Untuk mencari tangga nada 2#, ambil nada ke-5 dari 1# dan posisikan pada nada pertama ( didapat

D=do), lalu nada ke-7 naikkan setengah nada. Maka tangga nada 2# adalah: D=do ; D – E – Fis – G – A

– B – Cis – D

Proses ini bisa dibilang berlangsung rekursif , dalam artian 3# harus mengambil dari 2# , 4# harus
mengambil dari 3#, dan seterusnya.

Maka tangga Nada Kres dalam diatonis mayor:

0# ; C=do : C-D-E-F-G-A-B-C

1# ; G=do : G-A-B-C-D-E-Fis-G

2# ; D=do : D-E-Fis-G-A-B-Cis-D

3# ; A=do : A-B-Cis-D-E-Fis-Gis-A

4# ; E=do : E-Fis-Gis-A-B-Cis-Dis-E
5# ; B=do : B-Cis-Dis-E-Fis-Gis-Ais-B
6# ; Fis=do : Fis-Gis-Ais-B-Cis-Dis-Eis-Fis
7# ; Cis=do : Cis-Dis-Eis-Fis-Gis-Ais-Bis-Cis

Tangga Nada Mol (’b’) dalam Diatonis Mayor

Tanda Mol berfungsi untuk menurunkan sebanyak setengah nada. Dalam pencarian tangga nada mol ,
metode yang digunakan berbeda dengan mencari tangga nada kres.

Dalam tangga nada mol : 0b ; C=do : C – D – E – F -G – A – B – C

Untuk mencari 1b, ambil nada ke-4 dari 0b, kemudian nada ke-4 pada 1b diturunkan setengah. Maka
tangga nadanya : 1b ; F=do :F – G – A – Bes – C – D – E – F

Untuk 2b,3b dan seterusnya dapat dicari dengan cara yang sama seperti cara diatas.

0b ; C=do : C-D-E-F-G-A-B-C

1b ; F=do : F-G-A-Bes-C-D-E-F

2b ; Bes=do : Bes-C-D-Es-F-G-A-Bes

3b ; Es=do : Es-F-G-Aes-Bes-C-D-Es

4b ; Aes=do : Aes-Bes-C-Des-Es-F-G-Aes

5b ; Des=do : Des-Es-F-Ges-Aes-Bes-C-Des

6b ; Ges=do : Ges-Aes-Bes-Ces-Des-Es-F-Ges
7b ; Ces=do : Ces-Des-Es-Fes-Ges-Aes-Bes-Ces

2. Diatonis minor

Yang membedakan nada Diatonis minor dan nada Diatonis Mayor adalah jarak not yang berurutan
dalam satu tangga nada (interval).

Interval pada tangga nada minor berjarak: 1 – 1/2 – 1 – 1 – 1/2 – 1 – 1

Contoh, pada A=La (minor mode, menekankan pada nada minor) ; A-B-C-D-E-F-G-A. Jarak interval
pada tangga nada tersebut sesuai dengan jarak interval diatas.
Jika kita tinjau pada gambar, terdapat kesamaan antara tangga nada mayor dan minor. Huruf besar

berwarna merah menyatakan Mayor, sedangkan huruf kecil berwarna biru menyatakan minor. Nada

tangga nada C mayor dianggap sama dengan A minor. Jika kita liat, pembentuk nada dasar C mayor

memang sama dengan pembentuk nada A minor. Pada tangga nada minor biasanya ditulis dengan

A=La karena memiliki interval yang berbeda dengan tangga nada mayor dan interval pada tangga nada
minor mengharuskan agar dimulai dari nada La sehingga syarat interval minor dapat terpenuhi. Oleh

karena itu, jika ingin mencari nada minor, cukup mulai dengan nada La pada tangga nada mayor.

Contoh:

4# pada Mayor ; E=do : E-Fis-Gis-A-B-Cis-Dis-E

Maka:

4# pada minor ; Cis=do : Cis-Dis-E-Fis-Gis-A-B-Cis

Terlihat pada gambar, E dan Cis terdapat dalam 1 area. Silahkan dicoba pada alat musik,
implementasinya akan lebih nyata

Anda mungkin juga menyukai