Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR PERIKSA PENGAMBILAN SAMPEL APUS SAYAT KULIT

Penilaian
No. Langkah-langkah yang dilakukan
0 1 2
1. Memberi penjelasan dan meminta persetujuan pasien
tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Memeriksa kelengkapan alat-alat yang dibutuhkan:
 Sarung tangan non steril
 Gagang skalpel no. 3
 Bisturi/mata pisau steril no. 15
 Gelas objek
 Alkohol 70%
 Solusio povidon iodin 10%
 Lampu spiritus + korek api/pemantik
 Kapas
 Kasa steril
 Kotak sampel
 Alat tulis
3. Mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan.
4. Mengambil gelas objek yang bersih dan menuliskan identitas
pasien.
5. Membersihkan permukaan gelas objek dengan kertas saring,
dilanjutkan dengan kapas alkohol 70%. Setelah itu gelas
objek dilewatkan tepat di atas api lampu spiritus untuk
menghilangkan lapisan lemak.
6. Memasang bisturi/mata pisau steril no. 15 pada gagang
skalpel no. 3. Gagang skalpel dipegang seperti memegang
pensil.
7. Membersihkan lokasi yang akan dilakukan sayatan dengan
kasa + solusio povidon iodin 10%, dilanjutkan dengan kapas
alkohol 70%, lalu dibiarkan mengering.
8. Menekan lokasi sayatan dengan jari telunjuk dan ibu jari
sampai memucat.
9. Melakukan insisi sepanjang 5 mm dan sedalam 2 mm di
lokasi sayatan, sementara penekanan tetap dipertahankan
agar darah tidak keluar. Insisi dilakukan sesuai garis Lange.
10. Skalpel diputar 90° lalu bagian dasar luka sayat dikerok.
Sementara itu penekanan tetap dipertahankan supaya tidak
ada darah yang keluar, karena adanya darah akan
mengganggu pembacaan hasil apus sayat kulit.
11. Sampel dari kerokan tersebut diapuskan pada gelas objek
dengan menggunakan bagian datar pisau. Apusan dibuat
tipis dengan gerakan melingkar ke arah luar sampai
diameter sekitar 8 mm.
12. Lokasi sayatan ditutup dengan kasa steril.
13. Bisturi/mata pisau dibersihkan dengan kapas alkohol dan
dilewatkan di lidah api lampu spiritus, lalu dibiarkan dingin.
Proses di atas diulangi untuk lokasi berikutnya. Sampel
diambil dari tiga lokasi, yaitu kedua cuping telinga dan satu
lesi kulit aktif.
14. Sampel pada gelas objek dibiarkan selama 15 menit hingga
mengering pada suhu ruangan, tapi tidak terkena cahaya
matahari langsung.
15. Sampel difiksasi dengan cara melewatkan permukaan bawah
gelas objek (sisi yang tidak ada apusan sampel)tepat di atas
api lampu spiritus sebanyak 3-4 kali.
16. Gelas objek dimasukkan ke dalam kotak sampel dan dikirim
ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan Tahan-asam.
17. Kumpulkan semua peralatan, buang sampah pada tempatnya
dan lakukan dekontaminasi. Lepaskan sarung tangan dan
cuci tangan.
18. Jelaskan kepada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai dan
memberitahukan kapan hasil pemeriksaan bisa diambil.
Total =

Keterangan penilaian:
0 = tidak dilakukan.
1 = dilakukan, tapi tidak sempurna.
2 = dilakukan dengan sempurna.
Nilai maksimal = 36.
Nilai batas lulus = 25.
Jika prosedur no. 7 tidak sempurna, maka peserta ujian dinyatakan Tidak Lulus.
DAFTAR PERIKSA PENGAMBILAN SAMPEL DARI LESI BERISI CAIRAN
UNTUK PEMERIKSAAN PEWARNAAN

Penilaian
No. Langkah-langkah yang dilakukan
0 1 2
1. Memberi penjelasan dan meminta persetujuan pasien
tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Memeriksa kelengkapan alat-alat yang dibutuhkan:
 Sarung tangan non steril
 Gagang skalpel no. 3
 Bisturi/mata pisau steril no. 11 atau gunting steril
 Pinset anatomis steril
 Gelas objek
 Lidi kapas atau sengkelit steril
 Alkohol 70%
 Solusio Povidon iodin 10%
 Lampu spiritus + korek api/pemantik
 Kapas
 Kasa steril
 Kotak sampel
 Alat tulis
3. Mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan.
4. Mengambil gelas objek yang bersih dan menuliskan identitas
pasien.
5. Membersihkan permukaan gelas objek dengan kertas saring,
dilanjutkan dengan kapas alkohol 70%. Setelah itu gelas
objek dilewatkan tepat di atas api lampu spiritus untuk
menghilangkan lapisan lemak.
6. Bila menggunakan skalpel, maka bisturi/mata pisau steril no.
11dipasangkan lebih dahulu pada gagang skalpel no. 3.
Gagang skalpel dipegang seperti memegang pensil.
7. Membersihkan lesi yang akan diperiksa dengan kasa +
solusio povidon iodin 10% dilanjutkan dengan kapas alkohol
70%, lalu dibiarkan mengering.
8. Lesi berisi cairan dipecahkan dengan skalpel atau gunting
steril. Atap lesi dibuka dengan bantuan pinset, cairan yang
keluar dibersihkan dengan kasa, lalu sampel dari dasar lesi
diambil dengan menggunakan bisturi/mata pisau, lidi kapas
atau sengkelit steril.
9. Sampel diapuskan pada gelas objek. Apusan dibuat tipis dan
homogen dengan gerakan melingkar ke arah luar.Sampel
dibiarkan kering di udara.
10. Lokasi pengambilan sampel ditutup dengan kasa steril.
11. Sampel difiksasi dengan cara melewatkan permukaan bawah
gelas objek (sisi yang tidak ada apusan sampel) tepat di atas
api lampu spiritus sebanyak 3-4 kali.
12. Gelas objek dimasukkan ke dalam kotak sampel dan dikirim
ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan penunjang
sesuai diagnosis kerja dan diagnosis banding.
13. Kumpulkan semua peralatan, buang sampah pada tempatnya
dan lakukan dekontaminasi. Lepaskan sarung tangan dan
cuci tangan.
14. Jelaskan kepada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai dan
memberitahukan kapan hasil pemeriksaan bisa diambil.
Total =

Keterangan penilaian:
0 = tidak dilakukan.
1 = dilakukan, tapi tidak sempurna.
2 = dilakukan dengan sempurna.
Nilai maksimal = 28.
Nilai batas lulus = 20.
Jika prosedur no. 7 tidak sempurna, maka peserta ujian dinyatakan Tidak Lulus.
DAFTAR PERIKSA PENGAMBILAN SAMPEL KEROKAN KULIT

Penilaian
No. Langkah-langkah yang dilakukan
0 1 2
1. Memberi penjelasan dan meminta persetujuan pasien
tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Memeriksa kelengkapan alat-alat yang dibutuhkan:
 Sarung tangan non steril
 Gagang skalpel no. 3
 Bisturi/mata pisau steril no. 15
 Kertas bersih berwarna hitam
 Alkohol 70%
 Kapas
 Kotak sampel
 Alat tulis + stiker
3. Mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan.
4. Mengambil kertas bersih berwarna hitam dan menempelkan
stiker identitas pasien.
5. Memasang bisturi/mata pisau steril no. 15 pada gagang
skalpel no. 3. Gagang skalpel dipegang seperti memegang
pensil.
6. Membersihkan lesi yang akan diperiksa dengan kapas
alkohol 70%, lalu dibiarkan kering.
7. Lesi dikerok dengan skalpel dengan arah dari atas ke bawah.
Skalpel dipegang miring membentuk sudut 45°.
8. Sampel kerokan kulit tersebut dikumpulkan pada
kertasberwarna hitam tadi.
9. Kertas tempat sampel dimasukkan ke dalam kotak sampel
dan dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan
KOH 10%.
10. Kumpulkan semua peralatan, buang sampah pada tempatnya
dan lakukan dekontaminasi. Lepaskan sarung tangan dan
cuci tangan.
11. Jelaskan kepada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai dan
memberitahukan kapan hasil pemeriksaan bisa diambil.
1. Seorang perempuan, usia 40 tahun, pekerjaan tukang cuci pakaian,
datang dengan keluhan gatal di sela jari ke-3 kaki kiri sejak 2 minggu
yang lalu. Setelah mencuci pakaian, os biasanya tidak membersihkan dan
mengeringkan kakinya. Os belum pernah mengoleskan apapun pada
daerah tersebut.

Pada pemeriksaan fisik tampak gambaran berikut:

Gambar diunduh dariwww.de.wikipedia.org

Tugas:
a. Sebutkan gambaran status dermatologik pada pasien ini!
b. Pengambilan sampel apa yang akan Anda lakukan pada pasien ini?
Beritahukan pada penguji lalu jelaskanprosedur pengambilan sampel.
c. Pemeriksaan penunjang apa yang akan dilakukan pada sampel
tersebut? Lihat preparat yang disediakan dan interpretasikan
hasilnya!
d. Tentukan diagnosis kerja!
2. Seorang perempuan, usia 25 tahun, datang dengan keluhan bintil-bintil di
kedua tungkai bawah sejak 3 hari yang lalu. Tidak ada demam, tidak ada
rasa gatal maupun nyeri. Satu minggu yang lalu os menghilangkan rambut
kaki dengan krim dan plester (waxing).

Pada pemeriksaan fisik tampak gambaran berikut:

Gambar diunduh dari http://www.skinsight.com/teen/folliculitis.htm

Tugas:
a. Sebutkan gambaran status dermatologik pada pasien ini!
b. Pengambilan sampel apa yang akan Anda lakukan pada pasien ini?
Beritahukan pada penguji lalu jelaskan prosedur pengambilan sampel.
c. Pemeriksaan penunjang apa yang akan dilakukan pada sampel
tersebut? Lihat preparat yang disediakan dan interpretasikan
hasilnya!
d. Tentukan diagnosis kerja!
3. Seorang laki-laki, usia 30 tahun, berasal dari daerah pesisir utara P. Jawa,
datang dengan keluhan bercak putih pada punggung sejak 2 tahun yang
lalu. Tidak ada gatal maupun nyeri, tetapi os merasa di daerah tersebut
makin lama makin baal. Os belum pernah mengobati keluhan ini.

Pada pemeriksaan fisik didapati kelainan berikut:

Tugas:
a. Sebutkan gambaran status dermatologik pada pasien ini!
b. Pengambilan sampel apa yang akan Anda lakukan pada pasien ini?
Beritahukan pada penguji lalu jelaskan prosedur pengambilan sampel.
c. Pemeriksaan penunjang apa yang akan dilakukan pada sampel
tersebut? Lihat preparat yang disediakan dan interpretasikan
hasilnya!
d. Tentukan diagnosis kerja!
4. Seorang laki-laki, usia 24 tahun, datang dengan keluhan bercak merah
yang terasa gatal di perut sejak 3 bulan yang lalu. Bercak merah mula-
mula kecil, makin meluas dan bertambah banyak. Gatal terutama
dirasakan saat berkeringat. Os hanya memberikan bedak untuk
mengurangi rasa gatalnya.

Pada pemeriksaan fisik tampak gambaran berikut:

Gambar diunduh dari: www.dermquest.com

Tugas:
a. Sebutkan gambaran status dermatologik pada pasien ini!
b. Pengambilan sampel apa yang akan Anda lakukan pada pasien ini?
Beritahukan pada penguji lalu jelaskan prosedur pengambilan sampel.
c. Pemeriksaan penunjang apa yang akan dilakukan pada sampel
tersebut? Lihat preparat yang disediakan dan interpretasikan
hasilnya!
d. Tentukan diagnosis kerja!
5. Seorang perempuan, 36 tahun, bekerja sebagai asisten rumah tangga,
datang ke Poli Kulit dengan keluhan terdapat bercak putih bersisik halus
di punggung, yang kadang-kadang terasa gatal, terutama saat pasien
berkeringat. Pasien mengakui aktivitas pasien menyebabkan pasien
sering berkeringat, pasien menggunakan kaos dalam sehari-hari agar
keringat tidak nampak di pakaian yang dikenakannya.
Pada pemeriksaan fisik tampak gambaran berikut:

Tugas:
a. Sebutkan gambaran status dermatologik pada pasien ini!
b. Pengambilan sampel apa yang akan Anda lakukan pada pasien ini?
Beritahukan pada penguji lalu jelaskan prosedur pengambilan sampel.
c. Pemeriksaan penunjang apa yang akan dilakukan pada sampel
tersebut? Lihat preparat yang disediakan dan interpretasikan
hasilnya!
d. Tentukan diagnosis kerja!
Jawaban soal no.1:
a. Pada sela jari ke-3 kaki kiri, tampak maserasi putih, erosi dengan dasar
eritema.
b. Kerokan kulit. Lihat prosedur pada Daftar Periksa Pengambilan Sampel
Kerokan Kulit.
c. Pemeriksaan KOH 10%. Tampak pseudohifa dan blastospora.
d. Kandidiasis kutis interdigitalis.

Jawaban soal no.2:


a. Pada sisi anterior tungkai bawah kiri tampak lesi multipel berupa papul,
pustul milier, diskrit dengan dasar eritema.
b. Sampel dari dasar pustul. Lihat prosedur pada Daftar Periksa Pengambilan
Sampel dari Lesi Berisi Cairan untuk Pemeriksaan Pewarnaan.
c. Pemeriksaan Gram. Tampak kokus positif Gram.
d. Folikulitis.

Jawaban soal no.3:


a. Pada punggung atas sisi kanan tampak makula hipopigmentasiluas
berbentuk ireguler.
b. Apus sayat kulit. Lihat prosedur pada Daftar Periksa Pengambilan Sampel
Apus Sayat Kulit.
c. Pemeriksaan Basil Tahan Asam. Tampak basil berwarna merah.
d. Morbus Hansen.

Jawaban soal no. 4:


a. Pada perut tampak lesi multipel berbentuk anular dan polisiklik,
berkonfluensi, dengan papul-papul eritem yang tersebar terutama di tepi lesi.
Pada lesi di daerah lipat paha kiri tampak tertutup skuama kasar.
b. Kerokan kulit. Lihat prosedur pada Daftar Periksa Pengambilan Sampel
Kerokan Kulit.
c. Pemeriksaan KOH 10%. Tampak hifa panjang, bersepta dan bersekat.
d. Tinea korporis.

Jawaban soal no. 5:


a. Pada punggung tampak lesi multipel, berbentuk tidak teratur, sebagian
berkonfluensi, batas sebagian tidak tegas, berupa makula
hipopigmentasi/keputihan, dengan skuama halus pada
permukaannya/tertutup skuama halus.
b. Kerokan kulit. Lihat prosedur pada Daftar Periksa Pengambilan Sampel
Kerokan Kulit.
c. Pemeriksaan KOH 10%. Tampak hifa pendek dan spora yang terlihat seperti
spaghetti and meat ball appearance.
d. Tinea/pitiriasis versikolor.

Anda mungkin juga menyukai