(Universitas Indonesia)
Abstract
Family and household are two concepts that have been blended into a single notion in
most of the texts on kinship and social organization in the past, because, in many instances,
they have interchangeably functions in many developed societies in which nuclear family type
is the main reference. But, this situation is much different if we approach our developing
societies—with special emphasis, urban—in terms of vastly and hardly social and economic
changes. This article proposes to distinguish family and household concepts for analytical
purposes. Household in its flexible form provides more promising space for dynamic anthropo-
logical research, especially in our society than the classical family concept. Selecting house-
hold as a common focus for anthropological research and analysis has both practical and
theoretical justifications.
Saifuddin, Keluarga dan Rumah Tangga: Satuan Penelitian dalam Perubahan Masyarakat 247
terkecil ini direpresentasi oleh sistem dasar kategori ranah dipandang representatif
kekerabatan dan organisasi sosial yang lebih untuk berbicara tentang kebudayaan setempat.
luas, yang berfungsi sebagai bagian dari sistem
sosial yang integral, yakni masyarakat yang Perubahan sosial budaya
bekerja secara ekuilibrium, statis dan harmonis Tak seorang pun menampik bahwa
(lihat misalnya Malinowski 1922; Radcliffe- masyarakat kita telah dan tengah mengalami
Brown 1954; Firth 1936, 1946; Murdock 1949; perubahan sosial yang besar. Masyarakat yang
Fortes 1969). dahulu terpencil dan dianggap sebagai
Konsekuensi berpikir dalam paradigma masyarakat sederhana kini tidak dapat lagi
struktural-fungsionalisme ini tentu saja disebut terisolasi karena persentuhan yang
mempunyai implikasi terhadap metodologi, semakin intensif dengan dunia luar. Sebagai
metode, dan teknik penelitian antropologi konsekuensi, perubahan sosial tersebut
(Pelto dan Pelto 1984; Bernard 1988, 1994; lihat memberi dampak terhadap paradigma dan
juga Little 1992). Para antropolog yakin bahwa metodologi kita dalam melakukan pengkajian
para informan yang dipilih secara selektif (Bernard 1994; Netting, Wilk dan Arnould 1984;
niscaya representatif bagi domain (ranah) Wilk 1991).
tertentu dalam kebudayaan. Dalam ranah Kesadaran akan pentingnya pengembang-
kekerabatan dan organisasi sosial, misalnya, an paradigma baru dalam mengkaji masyarakat
para informan itu adalah para tokoh adat, para dan kebudayaan yang tengah berubah, sudah
tetua kampung, pemimpin setempat, dan lama muncul di negara-negara maju (Bernard
sejenisnya yang dipandang tahu benar 1994; Blaloch 1982; Little 1991; Marcus 1998).
mengenai seluk-beluk unsur kebudayaan Pada tahun 1960-an, paradigma struktural-
kekerabatan dan organisasi sosial setempat fungsionalisme sudah banyak dikritik karena
(Fetterman 1989; Spradley 1979). Kategori- dianggap tidak pas lagi dalam menanggapi
kategori informasi dari ranah itulah yang perubahan yang kian cepat. Dampak paradig-
kemudian mengisi buku-buku teks antropologi. matik dari perubahan tersebut tentu saja juga
Cara melihat sebagaimana dikemukakan di terjadi pada persoalan metodologi dan metode
atas tentu sahih menurut jamannya. Pada masa penelitian antropologi.
sebelum tahun 1960-an, analisis masyarakat dan Kesahihan informan dipersoalkan, apakah
kebudayaan yang didominasi oleh pemikiran segelintir informan representatif terhadap
holistik dan integralistik versi struktural kompleksitas ranah yang makin berkembang
fungsionalisme kurang mengalami kendala ketika masyarakat semakin kompleks dan
karena sasaran penelitian para antropolog, heterogen pranatanya. Masih dapatkah
yakni masyarakat sederhana yang berskala kekerabatan dipandang sebagai bagian integral
kecil, belum banyak berubah. Pranata yang dari analisis sistem sosial yang utuh?
belum kompleks, didukung oleh populasi kecil, Bagaimana kebudayaan diformulasikan dari
dan pembagian kerja yang belum kompleks kategori-kategori informasi para informan yang
dalam masyarakat merupakan faktor-faktor semakin tidak bertautan satu sama lain? Atau,
utama yang memungkinkan digunakannya cara para antropolog terpaksa mempersempit ruang
pandang tersebut (Fox 1991; Marcus dan gerak pengkajiannya agar dapat mencapai
Fischer 1986). Strategi penelitian yang kesamaan-kesamaan pengetahuan (knowledge
berorientasi pada informan yang diseleksi atas sharing ) pada tingkat kategori sejumlah
Saifuddin, Keluarga dan Rumah Tangga: Satuan Penelitian dalam Perubahan Masyarakat 249
yang tak harus tinggal di satu tempat (lo- sure pokok kebudayaan, ‘the very
calized ). Bukan kerabat yang tinggal stuff ’(Netting, Wilk dan Arnould 1984)
bersama, seperti pembantu atau pesuruh disampaikan dan ditransformasi dalam perilaku;
yang bekerjasama dalam kegiatan tertentu, dan merupakan ‘ the next biggest thing on a
adalah anggota rumah tangga; sedangkan social map after the individual’ (Netting, Wilk
kerabat yang tak tinggal bersama biasanya and Arnould 1984).
(tak selalu) berafiliasi dengan rumah tangga Ketiga, keputusan muncul dari rumah
yang lain; tangga melalui negosiasi, ketidaksepakatan,
• rumah tangga adalah fungsional ekonomi– konflik, dan tawar-menawar. Keputusan untuk
kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi kawin, membangun rumah, membawa sanak ke
dalam upaya memenuhi kebutuhan; dalam rumah tangga, menyewa pembantu, atau
sedangkan keluarga menekankan penting- bermigrasi jarang tanpa melibatkan anggota
nya simbol, nilai, dan makna; rumah tangga lain, karena semua itu akan
• aspek interaksi pribadi dan perilaku afektif berdampak pada morfologi dan kegiatan rumah
dihindari dalam membicarakan keluarga dan tangga (Hackenberg, Murphy dan Selby 1984;
rumah tangga. Perilaku anggota rumah Scheper-Hughes 1992; Saifuddin 1992).
tangga dapat diamati dan diverifikasi secara Keempat, pengumpulan dan pemilikan
kuantitatif (secara khusus lihat Carter 1984; bersama sumber daya, memroses makanan,
Hackenberg, Murphy dan Selby 1984). memasak, makan, dan berteduh terjadi dalam
rumah tangga, yang oleh karena itu dapat
Dilihat dari aspek dinamis satuan sosial
dijadikan standar analisis bagi tujuan ekonomi
yang selalu berhadapan dengan perubahan di
dan ekologi. Nutrisi diukur di sini; pembagian
lingkungannya, rumah tangga nampaknya
kerja berdasar usia, jenis kelamin, dan status
merupakan satuan analisis sosial yang
dapat diamati secara langsung, dan anggaran
signifikan bagi antropologi. Analisis satuan
pun dapat dihitung. Kesamaan dapat dilihat
sosial ini mengandung potensi yang besar
dalam sampel besar, dan signifikansi variabilitas
untuk mengkaji reaksi dan respons terhadap
dapat diuji secara statistik (Carter 1984;
perubahan di lingkungan karena beberapa hal.
Hackenberg, Murphy dan Selby 1984).
Pertama, hampir semua orang hidup dalam
keluarga atau rumah tangga, keanggotaan yang Dari rumah tangga ke masyarakat
biasanya dilandasi oleh hubungan kekerabatan
perkawinan dan keturunan, yang secara Langkah selanjutnya setelah kajian
simultan merupakan kombinasi satuan tempat lapangan yang berpusat pada rumah tangga
tinggal, suatu satuan kerjasama ekonomi dilakukan adalah melaksanakan inferensi dan
(sekurang- kurangnya distribusi dan konsumsi) abstraksi pada tingkat masyarakat yang lebih
dengan satuan yang di dalamnya terdapat luas. Adalah tradisi dalam antropologi bahwa
(sebagian besar) reproduksi dan sosialisasi penjelasan masalah-masalah sosial dalam
anak sejak dini. masyarakat dijelaskan secara integral. Meski
Kedua, rumah tangga adalah satuan sosial proses dinamik dalam rumah tangga yang
yang mendasar; lebih dari sekedar kelompok- menjadi sasaran pengkajian untuk memperoleh
kelompok diadik; merupakan arena primer untuk data, masalah sosial pada tingkat masyarakat
ekspresi usia dan peran jender, kekerabatan, yang lebih luaslah yang sesungguhnya menjadi
sosialisasi, dan kerjasama ekonomi tempat un- sasaran akhir. Dengan kata lain, rumah tangga
dapat menjadi indikator bagi permasalahan
Saifuddin, Keluarga dan Rumah Tangga: Satuan Penelitian dalam Perubahan Masyarakat 251
1984 ‘On the *** of Studying Household: Form and Function’, dalam R.McC. Netting, R.R.
Wilk dan E.J. Arnould (peny.) Households: Comparative and Historical Studies of
the Domestic Group, Comparative and Historical Studies of the Domestic Group.
Berkeley: University of California Press. Hal.29-43.
Keesing, R.M.
1975 Kin Groups and Social Structure. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Little, D.
1992 Varieties in Social Explanation. Westview: Boulder, Co.
Malinowski, B.
1922 Argonauts of the Western Pacifics: An Account of Native Enterprise and Adventure
in the Archipelago of Melanesian New Guinea. London: Studies in Economics and
Political Science, LXV.
Marcus, G.E.
1998 Ethnography through Thin and Thick . Princeton, N.J.: Princeton University Press.
Marcus, G.E. dan M.M. Fischer
1986 Anthropology as Cultural Critique: An Experimental Moment in the Human Sci-
ences. Chicago: Chicago University Press.
Murdock, G.P.
1949 Social Structure. Chicago: University of Chicago Press.
Netting, R.McM.
1982 Balancing on an Alp: Ecological Change and Continuity in a Swiss Mountain
Community. Cambridge: Cambridge University Press.
Netting, R.McM. , R. Wilk, dan E.J. Arnould (peny.)
1984 House holds: Comparative and Historical Studies of the Domestic Group. Berkeley:
University of California Press.
Pelto, P. dan G.H.Pelto
1984 Anthropological Research. The Structure of Inquiry. Cambridge: Cambridge Univer-
sity Press.
Radcliffe-Brown, A.R.
1954 Structure and Function in Primitive Society. New York: The Free Press.
Saifuddin, A.F.
1992 Stability and Change. A Study of Social Networks and Household Flexibility among
the Poor of Jakarta, Indonesia. Tesis Ph.D. tidak dipublikasikan. Pittsburg: University
of Pittsburgh.
Scheper-Hughes, N.
1992 Death Without Weeping: The Violence of Everyday Life in Brazil. Berkeley: Univer-
sity of California Press.
Schneider, D.
Saifuddin, Keluarga dan Rumah Tangga: Satuan Penelitian dalam Perubahan Masyarakat 253