Anda di halaman 1dari 2

Lupa Diri

Dalam hal ingat mengingat sesungguhnya manusia mempunyai alat


yang sangat luar biasa yaitu otak. Otak diciptakan untuk merekam
segala sesuatu yang didengar, dilihat, dan dirasakan. Hal-hal yang
paling menonjol soal ingat mengingat adalah mengingat kesalahan
orang lain. Mengingat kesalahan orang lain sering kita lakukan tanpa
sadar, terlebih lagi sang penulis. Tanpa sadar dalam hati “hmmm..
orang ini kan yang kemarin berbohong kepada saya”. Atau dalam
istilah orang jawa disebut batin (berbicara dalam hati). Padahal hal
ini sangat menimbulkan kekotoran hati. Jika kotoran-kotoran
tersebut tidak dibersihkan malah semakin membuat kita lupa diri.
Diri yang lupa adalah diri yang tidak mengenali dirinya. Hanya sebab
mengingat kesalahan orang lain malah membuat kita lupa bahwa itu
peringatan untuk diri kita agar tidak melakukan kesalahan tersebut.
Fitrah memang manusia mengingat-ingat kesalahan orang lain. Tapi
sangat sayang sekali bahwa tidak ada usaha didalamnya. Kita sering
lupa bahwa nilai adalah seberapa besar usaha kita dalam hidup.
Hidup yang bernilai adalah hidup orang yang selalu berusaha. Hidup
yang selalu berusaha adalah hidup orang yang tak gampang putus
asa. Orang yang tak gampang putus asa adalah orang yang tak
gampang kecewa. Orang yang tak gampang kecewa adalah orang
yang mudah bahagia. Susah memang menghilangkan lupa diri dan
mengambil sisi positif dari segala sesuatu. Tapi jangan kawatir tuhan
jarang sekali menilai bagaimana hasil yang manusia peroleh. Tuhan
lebih sering menilai seberapa besar usaha yang kita perjuangkan.
Sebab urusan hasil adalah urusan dunia.

“Di dunia ini yang penting hasil”. Ya tidak salah tapi tidak
sepenuhnya benar. Orang-orang yang mempunyai tipikal gampang
bosan lebih senang dengan oreintasi usaha, bahkan acuh terhadap
oreintasi hasil. Walaupun hasil itu harus tetap ada untuk mengukur
seberapa kemampuan yang kita punya. Banyak yang bilang “hasil
tidak menghianati usaha”. Pernyataan tersebut benar sekali, tetapi
tak sepenuhnya benar. Banyak faktor-faktor x yang menurut kita
“usaha sudah tapi kok masih belum memuaskan” yang membuat kita
perlu mengoreksi diri.

Anda mungkin juga menyukai