Anda di halaman 1dari 11

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

KELOMPOK 7

Nama Anggota:

A.A Gede Rama Sayudha 5(P)

Giovaninho Ferreira Da Costa 7(P)

Program Reguler

2019
DAFTAR ISI

Cover ....................................................................................................................................... 1

Daftar Isi ................................................................................................................................. 2

Peta Konsep ............................................................................................................................ 3

Pembahasan............................................................................................................................. 5

Review Literatur ............................................................................................................... 5

Deskripsi teori ................................................................................................................... 5

Langkah – Langkah mendeskripsikan teori ...................................................................... 6

Kerangak berfikir .............................................................................................................. 7

Langka – Langka penyusunan kerangka berfikir .............................................................. 8

Bentuk – bentuk hipotesis ................................................................................................. 9

Merumuskan Hipotesis ..................................................................................................... 10

Kesimpulan ....................................................................................................................... 11

Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 12

2
PETA KONSEP

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Review literatur merupakan Dekripsi teori penelitian disini


uraian tentang teori, temuan menerangkan tentang variabel yang
dan bahan penelitian lain yang diteliti baik yang bersifat deskripstif
diperoleh dari bahan acuan
(satu variabel) atau lebih dari 2 variabel
untuk dijadikan landasan
kegiatan penelitian. (hubungan, pengaruh dan komparatif).

Buku teks biasanya memuat Menurut Mark (1963) dalam


teori-teori yang relevan terhadap (Sugiyono, 2012) membedakan
suatu topik atau area tertentu. adanya tiga macam teori.
Tinjauan pustaka dilakukan untuk
mencari landasan teori yang
relevan terhadap penelitian.
Teori deduktif yang
Pada jurnal peneliti dapat memberi keterangan
memperoleh informasi penelitian yang dimulai dari
terdahulu yang relevan, baik suatu perkiraan, atau Teori fungsional,
tujuan, metode, maupun hasil, yang pikiran spekulatis disini nampak suatu
dapat membantu mahasiswa dalam tertentu kearah data interaksi pengaruh
melakukan penelitian. akan diterangkan. antara data dan
perkiraan teoritis,
Tesis atau skripsi atau hasil karya yaitu data
tulis ilmiah mahasiswa dapat Teori induktif yang mempengaruhi
dijadikan sebagai sumber literatur cara pembentukan teori
selama memenuhi persyaratan yang menerangkannya dan pembentukan
ditetapkan. adalah dari data ke teori kembali
arah teori. mempengaruhi data

Langkah-Langkah
Mendeskripsikan Teori

1. Menetapkan nama 2. Mencari sumber-


variabel 3. Melihat daftar isi sumber bacaan
setiap buku dan pilih
topik yang relevan 5. Membaca seluruh isi
4. Mencari definisi setiap
dengan setiap variabel topik buku yang sesuai
variabel yang akan diteliti
dengan variabel
6. Mendeskripsikan teori-
teori yang telah dibaca

3
Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir ini merupakan suatu


argumentasi kita dalam merumuskan
hipotesis.

Menurut Sekaran (1996) dalam


buku ajar I Ketut Rahyuda, dkk
(2004) kerangka berfikir adalah
model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan
dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasikan sebagai masalah
yang penting.

4
5.1 Review Literatur (Buku Teks dan Hasil Penelitian)
Review literatur merupakan uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang
diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam
review literatur ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang
pemecahan masalah pada perumusan masalah. Sekaran (2010) mendefinisikan review
literatur sebagai tahapan proses yang didalamnya terdiri dari identifikasi terhadap hasil kerja
baik yang dipublikasikan maupun tidak dari berbagai sumber data sekunder, melakukan
evaluasi terhadap hasil kerja tersebut dalam kaitannya dengan masalah, dan yang terakhir
mendokumentasikan hasil.
Review literatur dapat dilakukan terhadap beberapa sumber, diantaranya:
1. Buku teks: Buku teks biasanya memuat teori-teori yang relevan terhadap suatu topik
atau area tertentu. Tinjauan pustaka dilakukan untuk mencari landasan teori yang relevan
terhadap penelitian. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa landasan teori perlu ditegakkan
agar penelitian memiliki dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba
(trial and error). Landasan teori menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data-data yang akan digunakan.
2. Jurnal: Penting bagi peneliti untuk memilih jurnal yang digunakan sebagai sumber
literatur ilmiah. Pada jurnal peneliti dapat memperoleh informasi penelitian terdahulu
yang relevan, baik tujuan, metode, maupun hasil, yang dapat membantu mahasiswa
dalam melakukan penelitian.
3. Tesis: Tesis atau skripsi atau hasil karya tulis ilmiah mahasiswa dapat dijadikan sebagai
sumber literatur selama memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Peneliti bisa memilih
hasil karya ilmiah peneliti lain yang memang layak dijadikan sumber literatur penulisan
ilmiah.

5.2 Deskripsi Teori


Teori adalah suatu konseptualitas antara asumsi, konstruk, dan proposisi untuk menerangkan
suatu fenomena yang diperoleh melalui proses sistematis, dan harus dapat diuji
kebenarannya. Teori semacam ini mempunyai dasar empiris, dimana harus melalui proses
eksperimen, penelitian atau observasi, sehingga teori dapat dikatakan berhasil.
Dekripsi teori penelitian disini menerangkan tentang variabel yang diteliti baik yang bersifat
deskripstif (satu variabel) atau lebih dari 2 variabel (hubungan, pengaruh dan komparatif).
Menurut Mark (1963) dalam (Sugiyono, 2012) membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga
teori yang dimaksud ini berhubungan dengan data empiris, teori ini antara lain:
5
1. Teori deduktif yang memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan, atau
pikiran spekulatis tertentu kearah data akan diterangkan.
2. Teori induktif yang cara menerangkannya adalah dari data ke arah teori.
3. Teori fungsional, disini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan
teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali
mempengaruhi data.
Deskripsi teori adalah suatu rangkaian penjelasan yang mengungkapkan suatu fenomena atau
realitas tertentu yang dirangkum menjadi suatu konsep gagasan, pandangan, sikap dan atau
cara-cara yang pada dasarnya menguraikan nilai-nilai serta maksud dan tujuan tertentu yang
teraktualisasi dalam proses hubungan situasional, hubungan kondisional, atau hubungan
fungsional di antara hal-hal yang terekam dari fenomena atau realitas tertentu. Dalam suatu
penelitian, deskripsi teori merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil penelitian yang
relevan dengan variabel yang diteliti.

5.3 Langkah-Langkah Mendeskripsikan Teori


Untuk memperjelas Bagaimana cara mendeskripsikan teori dengan baik berikut ini ada
beberapa langkah yang harus dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a) Menetapkan nama variabel yang diteliti dan jumlah variabelnya
b) Mencari sumber-sumber bacaan baik dari buku kamus ensiklopedia jurnal
ilmiah laporan penelitian skripsi tesis dan disertasi yang sebanyak-banyaknya
dan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti
c) Melihat daftar isi setiap buku dan pilih topik yang relevan dengan setiap
variabel yang akan diteliti. Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian
melihat judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat
penelitian, sampel, sumber data, teknik pengumpulan data analisis, kesimpulan
dan saran yang diberikan
d) Mencari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan,
bandingkan antara satu sumber dengan sumber lain dan pilih definisi yang
sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan
e) Membaca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan
diteliti, lakukan analisis renungkan dan buatlah rumusan dengan bahasa
sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
f) Mendeskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam
bentuk tulisan dengan bahasa sendiri sumber-sumber bacaan yang dikutip apa
6
yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori yang harus
dicantumkan.

5.4 Kerangka Berfikir


Kerangka berpikir disusun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian
yang relevan atau terkait. Kerangka berpikir ini merupakan suatu argumentasi kita dalam
merumuskan hipotesis. Dalam merumuskan suatu hipotesis, argumentasi kerangka berpikir
menggunakan logika deduktif (untuk metode kuantitatif) dengan memakai pengetahuan
ilmiah sebagai premis premis dasarnya.
Menurut Sekaran (1996) dalam buku ajar I Ketut Rahyuda, dkk (2004) kerangka berfikir
adalah “a conceptual model of how one theorizes the relationship among the several factors
that have been identifield as impotant to the problem“ kerangka berfikir merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasikan sebagai masalah yang penting.
Kerangka berfikir diperlukan apabila penelitian tersebut berkenan dengan dua atau lebih
variabel. Untuk penelitian kategori ini biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk
hubungan atau komparasi. Penelitian yang berkenan dengan satu variabel atau lebih variabel
mandiri maka peneliti, disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing
variabel, juga argumentasi terhadap variasi variabel yang diteliti.
Kerangka berfikir yang dibuat merupakan penjelasan sementara yang terhadap gejala-gejala
yang menjadi obyek permasalahan. Sugiyono (2000) dalam buku ajar I Ketut Rahyuda, dkk
(2004) menyebutkan agar dapat meyakinkan sesame ilmuan, maka kerangka berfikir memuat
kriteria utama yaitu alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berfikir
yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis. Kerangka berfikir dihasilkan dari
sintesa/kesimpulan dari membaca buku-buku dan hasil-hasil penelitian terdahulu untuk suatu
variabel tertentu.
Kerangka berpikir yang meyakinkan hendaklah memenuhi kriteria kriteria sebagai berikut.
 Teori yang digunakan dalam berargumentasi hendaknya dikuasai sepenuhnya serta
mengikuti perkembangan teori yang muktahir.
 Analisis filsafat dari teori-teori keilmuan yang diarahkan kepada cara berpikir
keilmuan yang mendasari pengetahuan tersebut harus disebutkan secara tersurat
semua asumsi, prinsip atau postulat yang mendasarinya.

7
5.5 Langkah-langkah Penyusunan Kerangka Berfikir
Proses kerangka berfikir untuk perumusan hipotesis memerlukan enam langkah (Sugiyono,
2000, dalam buku ajar I Ketut Rahyuda, dkk, 2004) sebagai berikut:
 Menetapkan variabel yang diteliti
 Membaca buku dan hasil penelitian
 Mendeskripsikan teori dan hasil penelitian
 Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
 Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian
 Sintesa dan kesimpulan
Sakeran (1996) dalam buku ajar I Ketut Rahyuda,dkk (2004) menyebutkan, suatu kerangka
berfikir yang baik memuat hal-hal sebagai berikut .
 Variabel-variabel yang diteliti harus dijelaskan.
 Diskusi dalam kerangka berfikir harus dapat menunjukan dan menjelaskan pertautan
atau hubungan antar variabel yang diteliti dan atau teori yang mendasari.
 Diskusi juga harus dapat menunjukan dan menjelaskan apakah hubungan antar
variabel ini positif atau negative, berbentuk simetris, kausal atau timbal balik.
Kerangka berfikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram (paradigma
penelitian), sehingga pihak lain dapat memahami kerangka piker yang dikemukakan dalam
penelitian.

5.6 Bentuk-bentuk Hipotesis


Hipotesis dapat juga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sementara atau jawaban
sementara dari masalah yang dihadapi. Dikatakan sementara karena hipotesis disusun
berdasarkan teori yang relevan, belum berdasarkan fakta-fakta empiris. Hipotesis dibedakan
menjadi hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.
1. Hipotesis penelitian yaitu jawaban sementara atas masalah penelitian, atau hioteis
yang hasilnya didapat dari hasil pengujian/teori. Hipotesis penelitian dibedakan antara
hipotesis kerja dengan hipotesis nol (nihil). Hipotesis kerja yaitu hipotesis yang akan
diuji kebenarannya. Hipotesis ini disusun atas teori yang teruji kehandalannya,
sedangkan hipotesis nol disusun dari teori yang dipandang kurang kehandalannya.
2. Hipotesis statistik ada kalau peneliti bekerja dengan sampel, atau hasil dari hipotesis
/ penelitian menggunakan sampel, Apabila peneliti tidak bekerja dengan sampel maka

8
tidak ada hipotesis statistik. Untuk penelitian yang bekerja dengan populasi mungkin
akanada hipotesis penelitian, tetapi tidak ada hipotesis statistik.
Bila dilihat dari tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga
yaitu: rumusan masalah deskriptif, komparatif dan asosiatif. Oleh karena itu, maka bentuk
hipotesis penelitian juga ada tiga yaitu:
1. Hipotesis deskriptif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah deskriptif.
2. Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang
berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.
3. Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif,
yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Sedangkan menurut Pratiknya (2001), hipotesis dapat digolongkan dalam beberapa jenis
yaitu:
1. Hipotesis Kerja: Hipotesis ini menunjukkan hubungan-hubungan antar variabel yang
merupakan pernyataan dalam bentuk kalimat.hipotesis kerja ada dua macam, yaitu
hipotesa satu arah/satu pihak dan hipotesa dua arah/dua pihak.
2. Hipotesis nihil/ hipotesis nol: Hipotesis nol berarti secara statistik tidak ada
hubungan atau tidak ada perbedaan antar variabel yang dinyatakan dalam hipotesa
kerja.
3. Hipotesis tandingan: Adalah hipotesis luar atau variabel pengganggu atau variabel
yang tidak dikehendaki, tetapi ada dan mempengaruhi variabel pengaruh. Variabel
pengganggu ini harus dikontrol agar pengaruhnya dapat dihilangkan.

5.7 Merumuskan Hipotesis


Hipotesis merupakan dugaan sementara yang mengandung pernyataan-pernyataan ilmiah,
tetapi masih memerlukan pengujian. Oleh karena itu, hipotesis dibuat berdasarkan hasil
penelitian masa lalu atau berdasarkan data-data yang telah ada sebelum penelitian dilakukan
secara lebih lanjut yang tujuannya menguji kembali hipotesis tersebut. Akan tetapi, peneliti
tidak boleh memanipulasi data sedemikian rupa sehingga mengarah ketidakterbuktian
hipotesis. Ia harus bersikap objektif terhadap data yang terkumpul.
Awal terbentuknya hipotesis dalam sebuah penelitian biasanya diawali atas dasar terkaan atau
conjecture peneliti. Meskipun hipotesis berasal dari terkaan, namun sebuah hipotesis tetap
harus dibuat berdasarkan paca sebuah acuan, yakni teori dan fakta ilmiah.

9
1. Teori sebagai Acuan Perumusan Hipotesis
Untuk memudahkan proses pembentukan hipotesis, seorang peneliti biasanya
menurunkan sebuah teori menjadi sejumlah asumsi dan prostulat. Asumsi-asumsi
tersebut dapat didefinisikan sebagai anggapan atau dugaan yang mendasari hipotesis.
Berbeda dengan asumsi, hipotesis yang telah diuji dengan menggunakan data melalui
proses penelitian adalah dasar untuk memperoleh kesimpulan.
2. Fakta Ilmiah Sebagai Acuan Perumusan Hipotesis
Selain menggunakn teori sebagai acuan, dalam merumuskan hipotesis dapat pula
menggunakan acuan fakta. Secara umum, fakta dapat didefinisikan sebagai kebenaran
yang dapat diterima oleh nalar dan sesuai dengan kenyataan yang dapat dikenali
dengan panca indera. Fakta Ilmiah sebagai acuan perumusan hipotesis dapat diperoleh
dengan berbagai cara, misalnya:
 Memperoleh dari sumber aslinya
 Fakta yang diidentifikasi dengan cara menggambarkan dan menafsirkannya
dari sumber yang asli.
 Fakta yang diperoleh dari orang mengidentifikasi dengan jalan menyusunnya
dalam bentuk abstract reasoning (penalaran abstrak).
Selain teori dan fakta ilmiah, hipotesis dapat pula dirumuskan berdasarkan beberapa sumber
lain, yakni (1) Kebudayaan dimana ilmu atau teori yang relevan dibentu; (2) Ilmu yang
menghasilkan teori yang relevan; (3) Analogi; dan (4) Reaksi individu terhadap sesuatu dan
pengalaman.

10
DAFTAR PUSTAKA

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta:
BPFE.
Rahyuda, Ketut. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Denpasar: Udayana University Press.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Tindakan Komprehensif. Yogyakarta: Alfabeta.
http://www.karyatulisku.com/2017/10/pengertian-teori-penelitian-kuantitatif.html (diakses
pada tanggal 19 maret 2019)

11

Anda mungkin juga menyukai