Anda di halaman 1dari 12

PERPINDAHAN PANAS

2019

LAPORAN
KONVEKSI PAKSA

Dosen Mata Kuliah:

Adhi Iswantoro, S.T., M.T.

Disusun Oleh:

Ariel Ernest L. 042117400000


Anisa Ayu Sophia 04211740000047
Muhammad Farid Taufik 04211740000050

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
2019
PERPINDAHAN PANAS
2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami bisa menyelesaikan
laporan yang berjudul “Jenis Dan Sumber Getaran Serta Akibatnya Di Kapal”
dengan baik tanpa ada halangan yang berarti. Laporan ini telah kami
selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami sampaikan banyak terima kasih kepada segenap
pihak yang telah membantu kami terutama dosen mata kuliah Sistem
Transmisi Tenaga dan Getaran Permesinan kami yaitu Bp. Adhi Iswantoro,
S.T., M.T. yang telah membimbing kami dalam mata kuliah tersebut sehingga
kami dapat menyusun laporan ini. Diluar itu, tim penulis sebagai manusia
biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi.
Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun
menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Demikian
yang bisa disampaikan, semoga dari pembuatan makalah ini pembaca dapat
lebih terbuka wawasannya tentang Jenis dan Sumber Getaran Serta Akibatnya
di Kapal.

Surabaya, 31 Maret 2019

Tim Penulis

PERPINDAHAN PANAS
PERPINDAHAN PANAS
2019

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
...........................................................................................................................
i

Daftar Isi
...........................................................................................................................
ii

PEMBAHASAN
...........................................................................................................................
1
1. Definisi
...............................................................................................................
1
2. Jenis
...............................................................................................................
1
1. Free Vibration
.........................................................................................................
1
2. Forced Vibration
.........................................................................................................
1
3. Sumber Getaran pada Kapal
...............................................................................................................
2
1. Shafting
.........................................................................................................
2
 Thrust Shaft (Poros Pendorong)
.............................................................................................
2
 Intermediate Shaft (Poros Tengah)
.............................................................................................
2

PERPINDAHAN PANAS
PERPINDAHAN PANAS
2019

 Propeller Shaft (Poros Propeller)


.............................................................................................
2
2. Bearing
.........................................................................................................
3
3. Propeller
.........................................................................................................
3
4. Gearbox
.........................................................................................................
4

DAFTAR PUSTAKA
...........................................................................................................................
5
PERPINDAHAN PANAS
2019

PEMBAHASAN

1. Konveksi Paksa
Pada benda padat perpindahan kalor yang terjadi pasti berupa
konduksi, sedangkan pada fluida perpindahan kalor dapat berupa
konduksi ataupun konveksi tergantung ada-tidaknya gerakan fluida.
Jika tidak terdapat gerakan fluida maka yang terjadi adalah proses
perpindahan kalor konduksi, sedangkan jika terdapat gerakan fluida
maka dikatakan terjadi proses perpindahan kalor konveksi.
Berdasarkan sumber gerakan fluida konveksi dibagi lagi menjadi
konveksi paksa dan konveksi bebas. Konveksi paksa terjadi jika
gerakan fluida disebabkan oleh suatu sumber gerak eksternal, misalnya
pompa, fan, atau juga angin. Pada konveksi bebas gerakan fluida
disebabkan oleh perbedaan bobot molekul fluida akibat perbedaan
temperatur. Molekul fluida yang lebih tinggi temperaturnya
mempunyai bobot lebih ringan sehingga akan cenderung naik, dan
digantikan oleh molekul fluida lainnya yang bertemperatur lebih
rendah dan tentunya bobot yang lebih berat. Gambar 1 menunjukkan
perpindahan kalor yang dapat terjadi dari suatu permukaan yang panas
ke udara sekitarnya.
PERPINDAHAN PANAS
2019

Gambar 1 Perpindahan kalor yang mungkin terjadi dari


permukaan panas ke udara sekitarnya Secara umum aliran fluida dapat
diklasifikasikan sebagai aliran eksternal dan aliran internal. Aliran
eksternal terjadi saat fluida mengenai suatu permukaan benda.
Contohnya adalah aliran fluida melintasi plat atau melintang pipa.
Aliran internal adalah aliran fluida yang dibatasi oleh permukaan zat
padat, misalnya aliran dalam pipa. Perbedaan antara aliran eksternal
dan aliran internal pada suatu pipa ditunjukkan pada Gambar 2.
PERPINDAHAN PANAS
2019

Gambar 2 Aliran eksternal udara dan aliran internal air pada suatu pipa

Berdasarkan hukum pendinginan Newton laju perpindahan


kalor konveksi dinyatakan dengan persamaan

atau dalam bentuk fluks kalor

dengan

h = koefisien perpindahan kalor konveksi, W/m2.°C

A = luas permukaan perpindahan kalor, W/m2.°C

Ts = temperatur permukaan, °C

T∞ = temperatur fluida, °C
PERPINDAHAN PANAS
2019

2. Bilangan Tak Berdimensi Pada Konveksi Paksa


Untuk mengurangi jumlah variabel yang terlibat dalam
perhitungan, maka sering digunakan bilangan tak berdimensi yang
merupakan kombinasi dari beberapa variabel.
2.1. Bilangan Nuselt
Perpindahan kalor yang terjadi pada suatu lapisan fluida terjadi
melalui proses konduksi dan konveksi. Bilangan Nusselt
menyatakan perbandingan antara perpindahan kalor konveksi
pada suatu lapisan fluida dibandingkan dengan perpindahan kalor
konduksi pada lapisan fluida tersebut.

dengan h adalah koefisien konveksi, δ panjang karakteristik, dan


k adalah koefisien konduksi. Semakin besar nilai bilangan Nusselt
maka konveksi yang terjadi semakin efektif. Bilangan Nusselt
yang bernilai 1 menunjukkan bahwa perpindahan kalor yang
terjadi pada lapisan fluida tersebut hanya melalui konduksi.
2.2. Bilangan Reynolds
Suatu aliran fluida dapat berupa aliran laminar, turbulen,
ataupun transisi. Pada aliran laminar molekulmolekul fluida
mengalir mengikuti garis-garis aliran secara teratur. Aliran
turbulen terjadi saat molekul-molekul fluida mengalir secara acak
tanpa mengikuti garis aliran. Aliran transisi adalah aliran yang
berada di antara kondisi laminar dan turbulen, biasanya pada
kondisi ini aliran berubah-ubah antara transien dan turbulen
sebelum benar-benar memasuki daerah turbulen penuh. Gambar 3
menunjukkan perbedaan antara aliran laminar dan turbulen pada
percobaan menggunakan jejak tinta. Pada aliran laminar maka
jejak tinta berbentuk lurus dan teratur, sedangkan pada aliran
turbulen aliran tinta menyebar secara acak.
PERPINDAHAN PANAS
2019

Gambar 3 Aliran laminar dan turbulen pada percobaan


menggunakan jejak tinta

Untuk membedakan antara aliran laminar, transisi, dan


turbulen maka digunakan bilangan tak berdimensi, yaitu bilangan
Reynolds, yang merupakan perbandingan antara gaya inersia
dengan gaya viskos

dengan V∞ adalah kecepatan aliran fluida (m/s) dan δ panjang


karakteristik (m). Panjang karakteristik ditunjukkan oleh jarak x
dari ujung plat pada aliran melintasi plat rata serta diameter D
untuk silinder atau bola. Viskositas kinematika ν adalah
perbandingan antara viskositas dinamik dengan massa jenisnya

Nilai bilangan Reynolds yang kecil menunjukkan aliran


bersifat laminar sedangkan nilai yang besar menunjukkan aliran
turbulen. Nilai bilangan Reynolds saat aliran menjadi turbulen
PERPINDAHAN PANAS
2019

disebut bilangan Reynolds kritis yang nilainya berbeda-beda


tergantung bentuk geometrinya.
3. Konveksi Paksa Melintasi Plat Rata
Pada bagian ini dibahas tentang perpindahan kalor dan gaya
hambat (drag force) yang terjadi saat fluida melintasi suatu permukaan
rata. Bilangan Nusselt rata-rata untuk aliran melintasi plat rata dapat
dinyatakan dengan persamaan umum

dengan D, m, dan n adalah konstanta dan L adalah panjang plat


pada arah aliran.

Gambar 4 Aliran melintasi permukaan rata


Bilangan Reynold untuk aliran melintasi plat rata adalah

Pada aliran melintasi plat rata nilai bilangan Reynolds kritis


adalah 5105. Untuk Re < 5105 maka persamaan yang digunakan
adalah persamaan aliran laminar sedangkan jika Re > 5105 maka
persamaan yang digunakan adalah persamaan aliran turbulen atau
kombinasi laminar dan turbulen.
Gaya hambat yang terjadi pada aliran fluida untuk kasus plat
rata dapat dihitung menggunakan persamaan

dengan Cf adalah koefisien gesek atau koefisien hambat.


PERPINDAHAN PANAS
2019

Temperatur fluida pada lapis batas termal mempunyai nilai


yang bervariasi dari Ts pada permukaan hingga T∞ pada sisi luar
lapis batas. Karena sifat fluida juga bervariasi terhadap temperatur,
maka untuk penentuan sifat-sifat fluida pada perhitungan didasarkan
pada temperatur film Tf, yaitu

Aliran Laminar
Koefisien gesek rata-rata untuk aliran laminar adalah

Bilangan Nusselt rata-rata untuk aliran laminar adalah

Aliran Turbulen
Pada aliran turbulen koefisien gesek rata-rata adalah

sedangkan bilangan Nusselt rata-rata untuk aliran turbulen adalah

Aliran Kombinasi Laminer dan Turbulen


Seringkali pada aliran melintasi plat rata, panjang plat
melebihi panjang kritis sehingga aliran telah turbulen namun masih
belum cukup panjang untuk dapat mengabaikan aliran laminar. Pada
kasus ini maka digunakan persamaan koefisien gesek rata-rata

serta bilangan Nusselt rata-rata


PERPINDAHAN PANAS
2019

Anda mungkin juga menyukai