Dokumen - Tips Praktikum-Anodizing
Dokumen - Tips Praktikum-Anodizing
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Salah satu cara melindungi atau memproteksi logam dari serangan korosi
adalah dengan melapisi logam tersebut tersebut dengan logam lain dengan cara
elektrokimia. Anodizing merupakan salah satu cara pelapisan oksidasi pada
alumunium yang dilakukan dengan oksidasi anodik pada suhu kamar (room
temperature). Anodizing adalah proses pelapisan yang secara elektrolisis melapisi
suatu permukaan logam dengan suatu oksidasi yang melapisi dan bersifat melindungi
logam dari pengaruh korosi.
Untuk menunjukan salah satu cara proteksi korosi Al dengan proses anodizing.
Dalam penyusunan laporan ini penulis akan membagi laporan dalam enam bab
pembahasan. Berikut ini akan diuraikan gambaran singkat dari bab-bab tersebut. Bab
I adalah bab pendahuluan, dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang, tujuan
percobaan, batasan masalah dan sistematika Penulisan. Bab II berisikan tinjauan
pustaka, dalam bab ini diuraikan teori singkat yang digunakan sebagai dasar untuk
membahas permasalahan dalam laporan. Bab III akan menjelaskan metode
percobaan, dalam bab ini akan dibahas mengenai diagram alir percobaan, alat dan
bahan apa saja yang digunakan serta prosedur percobaan. Bab IV membahas data
percobaan, dalam bab ini berisi tentang data-data hasil pecobaan dan data-data ini
disajikan dalam bentuk tabel. Bab V berisikan pembahasan, pada bab ini penulis akan
memberikan pembahasan dari praktikum yang telah dilaksanakan. Bab VI adalah
kesimpulan, pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dari masalah yang
dibahas pada bab-bab sebelumnya. Selanjutnya akan ada daftar pustaka. Diakhir
laporan ini akan disajikan lampiran yang berisikan contoh perhitungan, jawaban
pertanyaan dan tugas, serta gambar alat dan bahan yang digunakan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Elektrolisis
5
Jika larutan cukup pekat, reaksi-reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Jika leburan NaCl dielektrolisis maka reaksi pada elektroda adalah sebagai berikut :
Pada tahun 1833, M. Faraday menunjukkan bahwa jumlah zat yang bereaksi
pada elektroda-elektroda sel elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah arus yang
melalui sel tersebut. Selain daripada itu ia membuktikan bahwa jika jumlah arus
6
tertentu mengalir melalui beberapa sel elektrolisis, maka akan dihasilkan jumlah
ekivalen masing-masing zat2.
M = Q A.L (7)
n.F
dimana :
M = Jumlah zat
Q = Jumlah listrik dalam Coulomb
A = Massa atom
F = Tetapan Faraday (1 Faraday 96500 Coulomb)
n = Perubahan electron (A/n = berat ekivalen)
Larutan ini mengandung 3 – 10% berat CrO 3 larutan dibuat dengan mengisi
tangki setengah dengan air dan melarutkan asam ini ke dalamnya kemudian
menambahkan air sesuai dengan level operasi yang diinginkan. Larutan anodizing
asam kromik digunakan pada :
a. pH antara 0,5 – 1
Pada awal proses anodizing tegangan dinaikkan dari 0 sampai 40volt dalam
waktu 5 sampai 8 menit tegangan menghasilkan kerapatan arus tidak kurang dari 0,1
A/dm2 (1,0 A/feet2) dan anodizing berlanjut hingga waktu yang ditentukan (biasanya
30 sampai 40 menit) akhir proses harus berkurang hingga habis dan bagi logam
dipindahkan dari tangki selama 15 detik dibilas dan di sealing. Berat lapisan setelah
di sealing minimal 200mg/m2 (19 mg/ft2).
Prinsip dasar operasi ini sama dengan proses asam kromik. Konsentrasi asam
sulfur (1,84 sp gr) dalam larutan anodizing adalah 12 sampai 20% berat larutan
mengandung 36 liter (9,5 gal) H2SO4 per 380 liter atau (100 gal) dari larutan dapat
menjadi lapisan anodik ketika di sealing pada didihan larutan dikromat. Larutan
anodizing asam sulfur jangan digunakan kecuali :
Asam sulfur mengandung antara 165 sampai 200gr/lt (22-27 ons/gal), pada
awal operasi anodizing tegangan dialirkan sehingga menghasilkan kerapatan arus dari
0,9 sampai 1,2 A/dm2 (9 hingga 12 A/ft2). Tegangan meningkat seiring dengan
kandungan alumunium dalam tangki bertambah. Berbagai pendekatan tegangan yang
diperlukan pada berbagai jenis paduan alumunium dalam tangki asam sulfur pada 1,2
A/dm2 (12 A/ft2).
3. Hard anodizing
8
Perbedaan pertama antara proses asam sulfur dan hard anodizing adalah
temperatur operasi dan kerapatan arus. Lapisan yang dihasilkan oleh hard anodizing
lebih tebal dari pada anodizing konvensional dengan waktu yang sama. Proses hard
anodizing menggunakan tangki asam sulfur anodizing berisi 10 sampai 15% berat
asam, dengan atau tanpa tambahan. Temperatur operasi dari 0 sampai 10 0C (32
sampai 50 0F) dan kerapatan arus antara 2 dan 3,6 A/dm 2 (20 dan 36 A/ft2).
Temperatur yang tinggi menyebabkan struktur yang halus dan pori yang banyak pada
lapisan terluar dari lapisan anodik. Perubahan dari karakteristik lapisan ini akan
mengurangi ketahanan aus secara signifikan dan menuju ke batas ketebalan lapisan.
Temperatur operasi yang besar menyebabkan lapisan tidak dapat larut dan dapat
membakar.
Contohnya elektrolit H2SO4 yang larut dalam air akan terionisasi sebagai berikut :
9
Maka di dalam larutannya akan terbentuk ion positif yaitu (H +) dan ion negatif
(SO42-) karena terbentuk ion itulah di dalam larutan timbul beda potensial (tegangan
listrik) yang terjadi pada larutan H2SO4 sehingga arus listrik dapat mengalir, oleh
karena itu larutan tersebut dapat menghantarkan listrik. Zat-zat yang dalam
larutannya dapat terionisasi adalah asam, basa dan garam. Selain dua komponen yang
terpenting tadi masih ada komponen lain yang berpengaruh yaitu arus dan tegangan
listrik yang dipakai juga harus sesuai.
2.5 Elektroda
Elektroda adalah sebuah konduktor yang digunakan untuk bersentuhan
dengan sebuah bagian non-logam dari sebuah sirkuit (misal semikonduktor, sebuah
elektrolit atau sebuah vakum). Kata ini ditemukan oleh Michael Faraday dari bahasa
Yunani electron (berarti amber, dan hodos sebuah cara). Pada percobaan anodizing
ini, digunakan anoda alumunium dan katodanya adalah logam timbal. Sebuah
elektroda dalam sebuah sel elektrolisis ditunjuk sebagai sebuah anoda atau sebuah
katoda. Anoda ini didefinisikan sebagai elektroda dimana elektron datang dari sel dan
oksidasi terjadi, dan katoda didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron
memasuki sel dan reduksi terjadi. Setiap elektroda dapat menjadi sebuah anoda atau
katoda tergantung dari voltase yang diberikan ke sel. Sebuah elektroda bipolar adalah
sebuah elektroda yang berfungsi sebagai anoda dari sebuah dan katoda bagi sel
lainnya. Berikut ini adalah jenis elektroda:
1. Elektroda untuk kegunaan medis, seperti EEG, EKG, ECT, defibrillator
2. Elektroda untuk teknik Electrophysiology dalam riset biomedikal
3. Elektroda untuk eksekusi oleh kursi listrik
4. Elektroda untuk electroplating
2.6 Elektrolit
Untuk zat elektrolit kuat mempunyai derajat ionisasi = 1 dan zat elektrolit
lemah mempunyai derajat ionisasi 0< <1.
BAB III
12
METODE PERCOBAAN
Melakukan
preparasi logam Al
dan Pb dengan
cara amplas
Menimbang berat awal Al dan Pb
Dat
a
Pembahasan Literatur
Kesimpulan
Sel percobaan
13
(+) V (-)
Larutan H2SO4
BAB IV
15
HASIL PERCOBAAN
BAB V
PEMBAHASAN
16
Dari data hasil percobaan dapat kita buat grafik hubungan antara tegangan
dengan berat hasil anodizing serta berat hasil anodizing terhadap waktu proses
anodizing:
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa dengan konsentrasi H 2SO4 sebesar
0,09 M dan waktu 5 menit dan tegangan yang berbeda sebesar 7 volt dan 5 volt,
ternyata semakin besar tegangan maka terjadi penambahan Al yang lebih banyak.
Karena waktunya hanya 5 menit maka selisih yang didapatkan tidak terlalu besar.
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa dengan konsentrasi H 2SO4 sebesar
0,09 M, waktu 5 menit dan 15 menit dengan tegangan 8 volt, ternyata semakin lama
proses anodizing maka terjadi penambahan Al yang terjadi cukup berbeda tetapi tidak
signifikan.
18
BAB VI
KESIMPULAN
Dari data hasil percobaan, pengamatan hasil percobaan dan juga pembahasan
dapat disimpulkan adalah sebagai berikut :
3. Pada percobaan anodizing ini variabel yang diubah tegangan dan waktu
proses saja, kesimpulannya sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN A
20
Contoh Perhitungan
LAMPIRAN B
21
Jawaban Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan proteksi korosi dengan anodizing?
Jawaban : Proteksi korosi dengan anodizing yaitu salah satu cara pelapisan
oksida pada logam yang dilakukan dengan oksidasi anodik pada suhu kamar,
dengan menggunakan metode anodizing
2 Sebutkan logam/bahan yang biasa digunakan untuk
proteksi dengan anodizing?
Jawaban : Logam yang biasa digunakan untuk proteksi dengan anodizing
adalah Pb, Zn, Cr dan Mo
3. Sebutkan kegunaan dari larutan H2SO4 dalam percobaan ini?
Jawaban : Kegunaan H2SO4 adalah sebagai larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik yang memiliki sifat elektrolit yang kuat sehingga dapat terjadi
pergerakan ion ketika diberikan tegangan listrik
4. Jelaskan mekanisme proteksi katodik?
Jawaban : Proses anodizing menggunakan larutan elektrolit kuat yaitu H2SO4
dan menggunakan tegangan listrik dari powersupply, katoda berupa logam Pb
dan Anoda yaitu Al. Proses dilakukan dengan menghubungkan massa positif
menuju katoda dan massa negatife menuju anoda dalam larutan H 2SO4. Maka
akan terjadi reaksi penguraian Pb menjadi Pb 2+ pada katoda, dan akan
ditangkap oleh anoda dan menempel pada permukaan elektroda dengan
ketebalan yang bervariasi, sedangankan pada anoda, logam alumunium tidak
ikut bereaksi, yang bereaksi hanya ion SO42- yang berasal dari larutan
elektrolit melepaskan O2 yang ditandai dengan adanya gelembung udara
selama proses anodizing.
LAMPIRAN C
22