Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari manusia, hewan dan sebagainya memerlukan


udara untuk bernafas. Udara merupakan komponen penting dalam kehidupan
sebagai sumber daya alam yang mempengaruhi kehidupan manusia serta makhuk
hidup lainnya. Namun dengan meningkatnya pembangunan industri telah
mengalami perubahan kualitas udara
Terjadinya pencemaran udara berdampak nyata terhadap makhluk hidup dan jika
tidak segera ditanggulangi akan sangat membahayakan kelangsungan makhluk
hidup. Berdasarkan peraturan pemerintah RI No. 41 tahun 1999, pencemaran
udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain
ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat
memenuhi fungsinya.Secara umum, terdapat 2 sumber pencemaran udara, yaitu
pencemaran akibat sumber alamiah. Natural sources seperti letusan gunung
berapidan yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources seperti yang
berasal dari transportasi, emisi pabrik dan lain-lain. Beberapajenis zat pencemar
udara utama yang berasal dari kegiatan manusia) anthropogenic sources

adalah karbon monoksida (CO), oksida sulfur (SOx), oksida nitrogen(NOx),


partikulat, hidrokarbon (HC) dan oksida fotokimia. Di kota-kota besar, kontribusi
gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Se
dangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%,
sisanya berasal darisumber pembakaran lain, misalnya dari rumah tangga,
pembakaran sampah, kebakaran hutandan lain-lain.
Pengendalian pencemaran udara merupakan upaya pencegahan atau penanggulang
an pencemaran udara serta pemulihan mutu udara. Sebenarnya secaraalamiah
atmosfer telah melakukan self cleansing untuk mengontrol polusi udara di

1
alam. Namun karena aktivitas sumber pencemar yang terus-menerus maka dibutu
hkan ada nya upaya penyehatan udara secara kontinyu, baik berupa pengendalian
nonteknis maupun teknis. Pengendalian secara non teknis merupakan bentuk
peran serta pemerinta dalam membuat berbagai peraturan atau
regulasi sebagai standar
pengendalian pencemaran udara. Sementara pengendalian secara teknis adalah
bentuk pengendalian melalui penggunaan berbagai alat untuk mengendalikan gas
buang yang dihasilkan,
baik berupa pengembangan teknologi yang sudah ada (rekayasa teknologi) atau in
ovas

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian penyehatan udara

2. Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penyehatan udara dan


parameternya

3. Nama instrumen yang digunakan serta prosedur pemakaian alat ukur yang
digunakan.

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan penyehatan udara .

2. Untuk mengetahui parameter-parameter dalam penyehatan udara

3. Untuk mengetahui peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan


penyehatan udara. Untuk mengetahui macam-macam instrumen yang di gunakan
dalam penyehatan udara dan cara kerjanya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian penyehatan udara

Penyehatan udara adalah upaya agar suhu, kelembaban, pertukaran udara, bahan
cemar dan mikroba diruang kerja industri memenuhi syarat.

Persyaratan di ruangan :

1. Suhu : 18 - 30 C

2. Kelembaban : 65 % - 95 %

3. Debu : Debu total: 10mg/m3, asbes bebas: 5 serat/ml udara, silicat total: 50
mg/m3

4. Pertukaran udara : 0.283 M3/mnt/org dengan laju ventilasi : 0,15 - 0,25


m/detik

5. Gas pencemar sesuai undang-undang yang berlaku

B. Peraturan yang berkaitan dengan penyehatan udara

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran


Udara

Keputusan MENLH Nomor KEP-13/MENLH/03/1995 tentang Baku Mutu Emisi


Sumber Tidak Bergerak

Keputusan MENLH Nomor KEP-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat


Kebisingan

Keputusan MENLH Nomor KEP-49/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat


Getaran

Keputusan MENLH Nomor KEP-50/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat


Kebauan

3
Keputusan Kepala Bapedal Nomor KEP-205/BAPEDAL/07/1996 tentang
Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak

Keputusan MENLH Nomor KEP-45/MENLH/10/1997 tentang Indeks Standar


Pencemar Udara

Keputusan Kepala Bapedal Nomor KEP-107/BAPEDAL/11/1997 tentang


Pedoman Teknis Perhitungan dan Pelaporan Serta Informasi Indeks Standar
Pencemar Udara

Peraturan MENLH Nomor 05 Tahun 2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas
Buang Kendaraan Bermotor Lama

Peraturan MENLH Nomor 07 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Emisi Sumber
Tidak Bergerak Bagi Ketel Uap

Peraturan MENLH Nomor 17 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Emisi Sumber
Tidak Bergerak Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Keramik

Peraturan MENLH Nomor 18 Tahun 2008 Baku Mutu Emisi Sumber Tidak
Bergerak Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Carbon Black

Peraturan MENLH Nomor 21 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Emisi Sumber
Tidak Bergerak Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pembangkit Tenaga Listrik Termal

Peraturan MENLH Nomor 04 Tahun 2009 tentang Ambang Batas Emisi Gas
Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru

Peraturan MENLH Nomor 07 Tahun 2009 tentang Ambang Batas Kebisingan


Kendaraan Bermotor Tipe Baru

Peraturan MENLH Nomor 13 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Emisi Sumber
Tidak Bergerak Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas Bumi

Peraturan MENLH Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pengendalian


Pencemaran Udara di Daerah

Peraturan MENLH Nomor 35 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Halon

4
Peraturan MENLH Nomor 04 Tahun 2011 tentang Standar Kompetensi dan
Sertifikasi Kompetensi Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Udara

Peraturan MENLH Nomor 07 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Emisi Sumber


Tidak Bergerak Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Rayon

Peraturan MENLH Nomor 10 Tahun 2012 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang
Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori L3

Peraturan MENLH Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pedoman Penghitungan Beban


Emisi Kegiatan Industri Minyak dan Gas Bumi

Peraturan MENLH Nomor 23 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan


MENLH Nomor 10 Tahun 2012 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan
Bermotor Tipe Baru Kategori L3

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 41 TAHUN 1999

TANGGAL : 26 MEI 1999-

BAKU MUTU UDARA AMBIEN NASIONAL

Macam-macam Parameter Penyehatan Udara

a) Parameter Fisik Kualitas Udara

Waktu
N
Parameter Pengukur Baku Mutu Peralatan
o.
an

5
1 SO2 1 Jam 900 ug/Nm3 Spektrofotome
(Sulfur 24 Jam 365 ug/Nm3 ter
Dioksida) 1 Thn 60 ug/Nm3

2 CO 1 Jam 30.000 NDIR


(Karbon 24 Jam ug/Nm3 Analyzer
Monoksida 1 Thn 10.000
) ug/Nm3

3 NO2(Nitro 1 Jam 400 ug/Nm3 Spektrofotome


gen 24 Jam 150 ug/Nm3 ter
Dioksida) 1 Thn 100 ug/Nm3

4 O3 1 Jam 235 ug/Nm3 Spektrofotome


(Oksidan) 1 Thn 50 ug/Nm3 ter

5 HC 3 Jam 160 ug/Nm3 Gas


(Hidro Chromatogarfi
Karbon)

6 PM10 24 Jam 150 ug/Nm3 Hi - Vol


(Partikel <
10 um)

PM 2.5* 24 Jam 65 ug/Nm3 Hi – Vol


1 Jam 15 ug/Nm3 Hi - Vol

7 TSP 24 Jam 230 ug/Nm3 Hi – Vol


(Debu) 1 Jam 90 ug/Nm3

8 Pb(Timah 24 Jam 2 ug/Nm3 Hi – Vol


Hitam) 1 Jam 1 ug/Nm3 AAS

9 Dustfall 30 Hari 10 Cannister

6
(Debu Ton/Km2/Bu
Jatuh) lan
(Pemukiman
)
20
Ton/Km2/Bu
lan
(Industri)

10 Total 24 Jam 3 ug/Nm3 Impinger atau


Fluorides 90 Hari 0,5 ug/Nm3 Continous
(as F) Analyzer

11 Fluor 30 Hari 40 ug/100 Limed Filter


Indeks cm2dari Paper
kertas limed
filter

12 Khlorine 24 Jam 150 ug/Nm3 Impinger atau


dan Continous
Khlorine Analyzer
Dioksida

13 Sulphat 30 Hari 1 mg Lead Peroxida


Indeks SO3/100 Candle
cm3Dari
Lead
Peroksida

Catatan :

(*) PM2.5 mulai diberlakukan tahun 2002

7
Nomor 10 s/d 13 Hanya berlakukan untuk daerah/kawasan Industri Kimia Dasar
Contoh : Industri Petro Kimia; Industri Pembuatan Asam Sulfat

Kandungan gas PARAMETER KONSENTRASI MAKSIMAL


pencemar dalam
ruang kerja, dalam
rata-rata
pengukuran 8 jam
sebagai berikut :
No.
(mg/m3) ppm
1. Asam Sulfida 1 -
(H2S)
2. Amonia (NH3) 17 25
3. Karbon 29 25
Monoksida (CO)
4. Nitrogen Dioksida 5,60 3,0
(NO2)
5. Sulfur Dioksida 5,2 2
(SO2)

Referensi :

Peraturan Pemerintah RI No 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian pencemaran


udara

No Parameter Pemeriksaan (Alat) Metode Pengirim Lab


pemeriksaan an
SO2 Air test Kitnger Pararosanalin

Midged imp

8
CO Midged impinge NDIR

Pompa sampling
NO2 NO2 air test kit kolorimetri

Midged impinger

Pompah isap
O3 Spektro fotometer Chemiluminescent
HC Gas Flamed Ionization

Chromatografi
PM10 Hi – Vol Gravimetric
PM25 Hi – Vol Gravimetric
TSP Hi – Vol Gravimetric
Pb Pb in air test kit Gravimetric

Air sampling pump Ekstraktif

Midged impinger Pengabuan


Dustfall Cannister Gravimetric
Total Fluorides Midged Impinger Spesific Ion
atau
Electrode
Air test kit

Air sampling pump


Flour Indeks Limed Filter Paper Colourimetric
Khlorine& Impinger atau Spesific Ion

KhlorineDioksida Countinous Analyzer Electrode


SulphatIndeks Lead Colourimetric

Peroxida Candle

b) Parameter Kimia Kualitas Udara

9
Kualitas kimia, terdiri dari parameter: Sulfur dioksida (SO2), Nitrogen
dioksida (NO2), Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Timbal
(Plumbum=Pb), asap rokok (Environmental Tobacco Smoke/ETS), Asbes,
Formaldehid (HCHO), Volatile Organic Compound (VOC).

Berikut adalah parameter kimia menurut PERATURAN MENTERI


KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1077/MENKES/PER/V/2011

Pemeriksaan, Pengendalian Dan Penyehatan Udara

No Parameter Pemeriksaan (pengukuran) Pengendalian dan Penyehatan


SO2 Tuangkan10 ml larutan penyerap S02 Menggunakan alat pelindung
diri (APD), seperti masker gas.
Midged impinger dihubung kan
dengan pompa sampling udara lalu Mengurangi aktifitas diluar
pompa sampling udara dihubungkan rumah.
dengan listrik.
Penggantian saringan/filter.
Lakukan sampling selama 10 menit
Sumber bergarak
dengan kecepatan aliran 1,0 lpm
Merawat mesin kendaraan
Larutan penyerap dituang ketabung
bermotor agar tetap berfungsi
kecil yang ada SO2 sampait anda.
baik
Ditambah kan satu sendok reagen
Melakukan pengujian emisi dan
SO2, kemudian tabung ditutup dan
KIR kendaraan secara berkala
dicampur hingga bubuknya larut.
Memasang filter pada knalpot
Ditambahkan 1 ml NaOH 1 N ditutup
dan di bolak balik sampai tersampur. Sumber tidak bergerak

Kedalam tabung besar diisikan 2ml Memasang scruber pada

indokator SO2 cerobong asap.

Dituangkan isi ta Merawat mesin industri agar


tetap baik dan lakukan

10
Bung kecil ketabung besar yang telah pengujian secara berkala.
diisi indicator SO2. Ditutup dan sibola
Menggunakan bahan bakar
kbalik6 kali sambil memegang
minyak atau batu bara dengan
idengan kuat.
kadar Sulfur rendah
Ditunggu 15 menit lalu tabung
ditempatkan kekomparator
dancocokkan warna sampel dengan
indeks warna.

Lalu cocokkan dengan table kalibrasi


untuk mengetahui SO2.
CO Tuangkan larutan penyerap CO Mengganti bahan bakar
ketabung uji yang bersih sampai 10 kendaraan bermotor dengan
ml. bahan bakar yang tidak
menghasilkan gas karbonmon
Tabung uji dimasukkan ke komperator
oksida dan diusahakan pula
CO dan catat konsentrasinya.
agar pembakaran yang terjadi
Indeks warna standar dimasukkan ke berlangsung secara sempurna,
table kalibrasi CO dan catat selain itu pengolahan/daur
konsentrasi CO sebagai blangko. ulang atau penyaringan limbah

Larutan penyerap dipindahkan ke asap industri, penghijauan

midged impinger. untuk melangsungkan proses


fotosintesis (taman bertindak
Lakukan sampling
sebagaiparu-parukota), dan
dengankecepatan1,0 lpm selama 30
tidak melakukan pembakaran
menit atau diperkirakan CO telah
hutan secara sembarangan,
terserap dengan ditandai warna kuning
serta melakukan
dari penyerap.
reboisasi/penanaman kembali
Larutan penyerap dituangkan ke pohon pohon pengganti yang
tabung uji yang bersih penting adalah untuk membuka
lahan tidak dilakukan
Tabung dimasukkan kedalam

11
komperator CO udara dengan axial pembakaran hutan, melainkan
reader, warna dibandingkan dengan dengan cara mekanik.
warna standard ancata tindek
warnanya sesuai sampel.

Kemusian cocokkan dengan table


kalibrasi.
NO2 Tuangkan 10 ml larutan penyerap Mengatur pertukaran udara
NO2 ke midged impinge lalu dalam ruangan
dihubungkan pompa sampling udara,
Bila terdapat korban maka
dan pompa sampling udara
berikan pengobatan atau nafas
dihubungkan dengan sumber listrik.
buatan dan kirim segera
Lakukan sampling selama 10 menit kerumah sakit.
dengan kecepatan 0,2lpm.

Lalu isi midget impinge ketabung


sampai 10 ml dengan penyerap nitrit.

Tambahkan 1 tetes reagen nitrit ,tutup


dancampur.

Tambahkan 0,05 gram reagen nitrit


tutup dan campur.

Tunggu 10 menit dan cocok kan


sampel dengan indeks standar warna

Cocokkan hasil pembaca inindek


dengan table kolaborasi untuk
menentukan konsentrasi nitrit dalam
ppm NO2
O3 Program disinsetif adalah
perilaku menolak produk yang
tidak ramah terhadap lapisan

12
ozon.

Bagi petani,
mempertimbangkan mengganti
bahan pestisida yang merusak
ozon ini dengan bahan yang
efektif dan aman

Bagi teknisi, memperbaiki


peralatan rumah tangga seperti
kulkas atau AC, meyakinkan
bahwa bahan pendingin dari
AC, lemari pendingin, atau
freezer tersebut tidak ”bocor”
atau terlepas keatmosfer

Bagi pegawai kantor,


mengidentifikasi peralatan dan
produk yang dibeli, bisauntuk
bantalan alas duduk, larutan
untuk mengoreksi tulisan di
kertas, dan lain-lain yang
menggunakan BPO, membuat
rencana untuk mengganti alat
atau bahan tersebut dengan
bahan alternatif yang tidak
merugikan
HC Kontrol emisi kendaraan
bermotor.

Kontrol emisi sumber stasioner


seperti kilang minyak, petro
kimia dengan menggunakan

13
metode kondensasi, evaporasi,
insenerasi, absorpsi dan
subsitusi.

Penghindaran reseptor dari


daerah yang tercemar.

Kontrol lingkungan
PM10
PM25
TSP Persiapkan alat Low Volume Air
Sampler (LVS)

Timbang kertas filter pada timbangan


elektrik dan catat berat kertas filter
tersebut

Keringkan filter dengan menggunakan


oven pada temperature 1200C selama
10 menit,

Kemudian dinginkan selama beberapa


menit.

Timbang filter kering dengan


menggunakan timbangan elektrik
dengan teliti (A) dan catat berat filter
yang ditimbang.

Masukan filter kedalam filter holder


dengan menggunakan filter dengan
pompa hisap.

Nyalakan pompa hisap dan atur


volume udara yang akan dihisap

14
selama 60 menit.

Matikan alat, lepas filter holder dan


dengan hati-hati keluarkan filter

Keringkan kembali filter, lakukan


dengan cara yang sama seperti
sebelum filter ditimbang.

Timbang kembali kertas filter (B), dan


lakukan penghitungan
Pb Tuangkan 10 ml larutan penyerap Pb Untuk menghilangkan dan
kemidged impinger lalu dihubungkan menurunkan polutan Pb dapat
pompa sampling udara, danpompa dilakukan secara teknik, yaitu
sampling udara dihubungkan dengan dengan mengendalikan bahan
sumber listrik. bakar yang akan digunakan
oleh kendaraan bermotor. Hal
Lakukan sampling pada kecepatan
ini dapat dilakukan dengan
1,03 lpms elama 10 menit.
menggantikan TEL dengan anti
Atur PH larutanpenyerapantara 9-11. knocking yang lain yang tidak

Keadaan test tub yang bersih diisikan mengandung Pb.

1 ukuran reagen Pb. Pemerintah dapat menyusun

Tambahkan 5 tetes reagen Pb. Tutup tata kota dan rambu lalu lintas

tabung dan jojog selama 15 detik. yang memungkin kan

Kemudian diam kan sampai larutan kendaraan dapat berjalan

memisah. Bila lapisan menjadi merah lancar.

jambu, merah, cuci tabung dengan Menanam tanaman penyerap


asap pengencer dan bilas dengan partikel timbal.
aquadest. Selanjutnya ulangi lagi.

Tuangkan larutan penyerap Pbke test


tube sampai tanda tera. Gojog kuat-

15
kuat selama 30 detik.

Masukkan tabung kekomparantor


untuk mencocokkan warnanya.
Dustfall
Total
Fluorides
Flour
Indeks
Khlorine Masukkan larutan penyerap ketabung Mengganti peralatan yang
& impinger bersih. rusak.

Khlorine Tambahkan 2 tetes natrium hidrosikda Mengatur pertukaran udara di


Dioksida ketabung impinge dan campurkan. dalam ruang seperti
mengunakan exhaust-fan.
Hubungkan midged impinge dengan
pompa sampling udara. Pastikan Bila terjadi korban keracunan
tabung panjang terendam dalam chlorin maka lakukan :Berikan
larutan menyerap. pengobatan atau pernafasan
buatan dan Kirim segera
Atur flow meter pada pompa
keRumah Sakit atau Puskesmas
pengambil sampel dengan kecepatan
terdekat.
1,0 lpm selama 30 menit.

Tuangkan isi ketabung reaksi bersih.


Encerkan sampai 10 ml dengan lair
untuk mengganti cairan yang hilang
melalui penguapan.

Menambahkan satu clirine DPD


ketabung reaksi. Campurkan dan aduk
sampai larut. Larutan menjadi merah
muda atau merah jika ada klorin.

16
Memasukkan tabung ke uji keclorine
di compararor udara. Cocokkan warna
sampel dengan standar warna index.
SulphatIn
deks
C). Parameter Biologi

Parameter biologi

Parameter kontaminan biologi dalam rumah adalah parameter yang


mengindikasikan kondisi kualitas biologi udara dalam rumah seperti bakteri, dan
jamur.

No. Jenis Parameter Satuan Kadar maksimal

1 Jamur CFU/m3 0 CFU/m3

2 Bakteri patogen CFU/m3 0 CFU/m3

3 Angka kuman CFU/m3 <700 CFU/m3


Catatan :

- CFU= Coloni Form Unit

- Bakteri patogen yang harus diperiksa : Legionela, Streptococcus

aureus, Clostridium dan bakteri patogen lain bila diperlukan.

Jamur, bakteri patogen, dan angka kuman

a. Dampak

1) Penyakit yang berhubungan dengan bioaerosol dapat berupa penyakit infeksi


seperti flu

2) Beberapa bentuk penyakit yang berhubungan dengan SBS yaitu iritasi mata dan
hidung

17
3) Gejala fisik yang biasa dijumpai akibat kontaminan biologis adalah batuk

b. Faktor Risiko

1) Serangga

2) Bakteri

3) Kutu binatang peliharaan

4) Jamur

C. alat yang di gunakan dan cara kerja dalam penyehatan udara

- Cara Pengambilan Sampel Kimia

Menurut KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 1335/MENKES/SK/X/2002

Nama alat :

1) Impinger Gas Sampler (untuk pengambilan sampel gas : H2S, NH3, SO2,
Ozone, NO2)

2) Plastic Bag (untuk pengambilan sampel gas : HC, CO, Ether)

Cara pengoperasian :

1) Impinger Gas Sampler

Cara pengambilan sampel :

(1). kabel power dihubungkan dengan listrik, kemudian pompa vacum dihidupkan
dengan mengatur panel ke posisi ON.

(2). Masing-masing skala flow meter diatur debitnya dan dalam posisi low atau
high sesuai dengan aliran udara yang dikehendaki.

(3). Jika pengambilan sampel telah selesai, matikan alat dengan merubah panel
vacum ke posisi OFF.

18
(4). Masing-masing tabung impinger yang berisi larutan absorbans dilepas
kemudian larutan absorbans dipindahkan ke dalam botol sampel warna
gelap/coklat dan diberi tanda, kemudian disimpan dalam box pendingin tempat
sampel.

(5). Selanjutnya pengujian sampel gas dapat diperiksa di laboratorium.

Lama pengukuran :

(1). NH3, SO2, dan NO2 dilakukan selama 1 jam

(2). H2S dilakukan pada siang hari selama 30 menit.

2) Plastic Bag

a) Sampel :

(1). Udara dihisap sejumlah volume tertentu dengan bantuan pompa vacum, udara
yang telah terhisap dimasukan ke dalam plastic bag.

(2). Tutup mulut plastik bag dengan rapat

(3). Analisa di laboratorium.

Lama pengukuran :

Pengukuran dilakukan secara sesaat

- Cara Pengambilan Sampel (biologi)

Nama alat : Mikrobiologi Air Sampler

1). Metode Agar

Cara pengambilan sampel

- Tempatkan alat pada titik Pengambilan sampel

- Lepaskan media agar strip dari kemasannya dan segera pasangkan pada
tempatnya (pelindung kipas) dengan posisi permukaan agar strip mengarah ke
kipas.

19
- Hidupkan alat .

- Tekan tombol start pada remote starter (jarak petugas dengan alat minimal 3
meter) tinggalkan ruangan apabila alat sedang beroperasi.

- Alat akan berhenti secara otomatis sesuai dengan pengaturan waktu.

- Petugas segera masuk dan matikan alat .

- Lepaskan media agar strip dari tempatnya dan masukkan kembali pada
kemasannya, tutup rapat dan disegel.

- Beri keterangan atau label seperlunya antara lain : waktu pengambilan,


lokasi/tempat, lama pengambilan sampel dan nama petugas.

- Amankan agar strip tersebut dengan cara sbb :

* Lapisi agar strip dengan aluminium foil

* Simpan pada cool box (kotak pendingin) dengan suhu 4 – 100C

2). Metode Tuang (Pour Plate)

- Siapkan 5 petridish steril.

- tuangkan sampel ke dalam 4 petridis steril masing-masing 1 ml

- pada petridis ke 5 digunakan sebagai kontrol (tanpa sampel).

- pada ke 5 petridis masing-masing tuangkan media agar (Plate Count Agar)


sebanyak 10 - 15 ml dalam suhu 46 – 50oC.

- goyangkan ke 5 petridis secara perlahan agar bercampur merata.

- Diamkan petridish yang berisi sampel sampai membeku. Kemudian masukan


kedalam inkubator pada suhu 35oC selama + 24 - 48 jam dengan posisi petridis
terbalik.

- Koloni yang tumbuh dihitung pada Coloni Counter.

20
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Penyehahatan udara adalah upaya agar suhu, kelembaban, pertukaran udara,


bahan cemar dan mikroba diruang kerja industri memenuhi syarat.

Dalam penyehatan udarra kita harus sesuai dengan peraturan- peraturan


pemerintah dan dengan menggunakan parameter yang sudah ada dalam peraturan

Dalam penyehatan udara banyak alat yang di gunakan salah satunya midget
impenger

21
SARAN :

Sebaiknya dalam melakukan upaya penyehatan udara dalam menggunkan alat


dan pedoman sesuai dengan aturan pemerintah

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/search?
safe=strict&biw=1366&bih=662&tbm=isch&sa=1&ei=6GOfW6XCDc389QOD6
YSgDA&q=-+alat+Midget+impinger&oq=-
+alat+Midget+impinger&gs_l=img.3...33085.34706.0.35478.5.5.0.0.0.0.140.428.
4j1.5.0....0...1c.1.64.img..0.0.0....0.ungvOgg3Z_I

https://duniagames.co.id/?utm_source=uzone&utm_medium=redirection

22
23
LAMPIRAN

24

Anda mungkin juga menyukai