MAGELANG JALUR 2
TUGAS AKHIR
OLEH
HALAMAN PERSYARATAN
TUGAS AKHIR/SKRIPSI
OLEH
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS AKHIR/SKRIPSI
Disusun oleh :
Sermatutar CZI Mistry Pakar Rosnandi
Nomor AK: 2008.189
Pembimbing I Penguji I
Mengetahui:
Kepala Departemen Teknik dan Administrasi
Akademi Militer
LEMBAR PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas
ridho dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk
memenuhi persyaratan kelulusan Program Studi Teknik Sipil Pertahanan
di Akademi Militer Magelang. Selain itu penulis juga dapat mencoba
menerapkan dan membandingkan pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh di Lembaga Pendidikan ini dengan kenyataan yang ada di
lingkungan.
Penulis merasa bahwa dalam menyusun laporan ini masih menemui
beberapa kesulitan dan hambatan, disamping itu juga menyadari bahwa
penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan-kekurangan lainnya, maka dari itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.
Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang setulus-tulusnya kepada:
Penulis
1. Kesimpulan ................................................................... 42
2. Saran ............................................................................. 44
DAFTAR TABEL
DAFTAR NOTASI
INTISARI
ABSTRACT
The main objective of this research are for analyzing the route and
the performance of Magelang Public Transportation line 2. Data retrieval is
used for this study were as follows: Survey on Board (in the public
transportation) is using to get the database for where the passengers
destination are, the numbers of passengers, the route itself, the route
length, and the time for reach the destination; Survey off Board (out of the
public transportation) is using to get the numbers of people who use the
public transportation and headway between the public transportation; and
Lay over time is using to get the rest time for the public transportation in
the terminal.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.
Pada era globalisasi ini, Transportasi memegang peranan vital dalam
berbagai aspek kehidupan. Aspek-aspek kehidupan yang dimaksud di sini
meliputi aspek politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.
Di negara-negara maju maupun negara-negara berkembang seperti
Indonesia, transportasi masih tetap menjadi masalah yang harus dihadapi
dan diatasi. Masalah-masalah transportasi mencakup masalah
kemacetan, kelambatan, polusi udara dan suara, serta pelayanan
angkutan umum yang kurang memadai. Masalah-masalah transportasi
tersebut timbul akibat tingginya pertumbuhan penduduk, cepatnya laju
urbanisasi dan terjadinya peningkatan kesejahteraan penduduk.
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah transportasi tersebut
adalah dengan cara meningkatkan pelayanan angkutan umum perkotaan.
Angkutan umum perkotaan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi di
perkotaan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan ekonomi manusia
maupun barang sebagai komponen makro suatu perekonomian. Oleh
karena itu, transportasi harus mampu mendukung kelancaran kegiatan
perekonomian kota, karena transportasi yang lancar dan aman dapat
mencerminkan keteraturan kehidupan dalam perkotaan.
Kota Magelang khususnya Kecamatan Magelang Selatan, seperti
kota-kota lain memiliki masyarakat yang beranekaragam dalam
aktifitasnya. Transportasi dapat menunjang kegiatan perekonomian karena
masih banyak masyarakat di Kota Magelang yang menggunakan jasa
angkutan kota ini sebagai kendaraan menuju pusat perbelanjaan dan ke
sekolah, khususnya ke pusat Kota Magelang.
1
2
3. Perumusan Masalah.
Dalam menganalisa Angkutan Kota Magelang Jalur 2 ini,
permasalahannya akan dirumuskan, yaitu untuk kinerja perngoperasian
angkutan kota. Pengoperasian yang akan dianalisa berdasarkan efisiensi
dan efektifitas pelayanan angkutan kota tersebut.
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a. Apakah kinerja Angkutan Kota Magelang Jalur 2 sudah memadai ?
b. Berapa banyak jumlah pengguna Angkutan Kota Magelang Jalur
2?
c. Berapa pendapatan rata-rata tiap Angkutan Kota per hari ?
d. Apakah tarif yang diberlakukan sudah layak apabila dihubungkan
dengan Biaya Operasional Kendaraan dan Operating Ratio ?
2. Batasan Masalah.
Karena mengingat terlalu luasnya permasalahan yang terhubung di
dalamnya, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan
laporan tugas akhir ini perlu dibatasi. Pembatasan ini diperlukan agar di
dalam penulisan laporan ini tidak terjadi penyimpangan dari tujuan utama
atau tidak terjadi terlalu luasnya masalah.
Dalam menyusun laporan tugas akhir ini, penulisan dibatasi pada
masalah-masalah sebagai berikut :
a. Objek penelitian adalah angkutan Kota Magelang Jalur 2
(nomor 2).
b. Penelitian ini disusun berdasarkan dua jenis data,yaitu : data
primer dan data sekunder.
Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil survey
langsung di lapangan tentang kinerja operasi Angkutan Kota
Magelang Jalur 2.
3
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak atau instansi
yang berhubungan dengan Angkutan Kota Magelang Jalur 2.
c. Metode penelitian adalah dengan cara pengambilan sampel
banyaknya masyarakat pengguna jasa Angkutan Kota Magelang
Jalur 2, pencatatan waktu untuk headway dan pendapatan sopir.
d. Waktu penelitian adalah diambil dua hari dengan pembagian
waktu survey dalam satu hari yaitu pagi, siang, sore. Untuk headway
dilakukan sejak angkutan mulai beroperasi sampai berakhirnya
beroperasi.
4. Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan dari diadakan penelitian ini adalah mengetahui
tentang kinerja operasi Angkutan Kota Magelang Jalur 2 yang meliputi:
a. Rute perjalanan
b. Jumlah penumpang
c. Angka Load Faktor
d. Headway dan frekuensi
e. Waktu sirkulasi
f. Jumlah kendaraan
g. Pendapatan
h. Biaya Operasi Kendaraan (BOK)
i. Operating Ratio
5. Manfaat Penelitian.
Dalam penelitian Tugas Akhir yang dilakukan pada Angkutan Kota
Magelang Jalur 2 ini manfaat yang akan didapatkan adalah :
a. Dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam
pengoperasian Angkutan Kota Magelang Jalur 2 sebagai masukan
bagi perusahaan.
b. Dapat mengetahui dan menentukan tindakan yang bisa
dilakukan dalam mengatasi masalah yang dihadapi.
4
6. Sistematika Penulisan.
Adapun sistematika yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini
adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.
2. Rumusan Masalah.
3. Batasan Masalah.
4. Tujuan Penelitian.
5. Manfaat Penelitian.
6. Sistematika Penulisan.
3. Instrumen Penelitian.
4. Sampel Sumber Data.
5. Teknik Pengumpulan Data.
6. Teknik Analisis Data.
BAB V : PENUTUP
1. Kesimpulan.
2. Saran.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
5
Tabel 2.1. Kriteria Angkutan Umum Ideal.
Sk = p x q ....................................................................................
(2.2) Dengan : Sk = Nilai seat kilometer
p = Kapasitas angkut
q = Jumlah trip per tahun
b. Penumpang Kilometer.
Yaitu besaran yang menunjukkan karakteristik penumpang
yang terangkut dari suatu pelayanan angkutan umum. Karakteristik
tersebut meliputi karakteristik panjang perjalanan dan karakteristik
16
c. Penumpang trip.
Yaitu besaran yang menunjukkan produlasi pelayanan
angkutan umum yang karakteristik perjalanan penumpang tidak
dipresentasikan. Besaran ini menunjukkan banyaknya penumpang
yang terangkut dari suatu pelayanan angkutan umum, tanpa
memperhatikan panjang perjalanan dari masing-masing penumpang.
7
Tabel 2.3. Indikator Kinerja Transportasi.
INDIKATOR PARAMETER
Kemudahan Panjang jaringan/luas area
E - Tarif / penumpang-km
Keterjangkauan - Tarif / ton km
F
- PDB / kapita
I
S - Beban publik kapita
- Biaya modal tahunan / penduduk
I Beban Publik
- Biaya eksternalitas ( biaya social
E
pencemaran, kebisingan, dan lain-lain )
N
S - Rata-rata bis- km
Utilitas - Rata-rata truk- km
I
- Rata-rata moda- km
d. Waktu Sirkulasi.
Waktu sirkulasi adalah waktu tempuh yang digunakan oleh bus
dalam satu kali putaran, yaitu dari terminal dan kembali lagi ditambah
dengan deviasi waktu tempuh itu sendiri dan waktu henti di terminal.
Secara matematis, besarnya waktu sirkulasi dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
CT = (RoutetimeAB+RoutetimeBA) + 1.645 + + ...(2.5)
Dengan :CT
√
= waktu sirkulasi
=
AB A ke B
Deviasi waktu tempuh dari terminal
BA
=
B ke A
Deviasi waktu tempuh dari terminal
TT = Waktu henti di terminal A dan B
..................................................................................
v= (2.7)
Dengan : v = Kecepatan
JT = jarak tempuh
WT = waktu tempuh
e. Jumlah Kendaraan.
Pendistribusian jumlah kendaraan / bus yang beroperasi pada
suatu jalur/rute sebaiknya ditentukan oleh jumlah penumpang yang
akan diangkut setiap harinya. Jumlah bus yang beroperasi harus
seimbang dengan jumlah penumpang yang diangkut. Jumlah bus
yang beroperasi pada suatu jalur tergantung dari waktu sirkulasi dan
headway pada jalur tersebut. Semakin banyak jumlah kendaraan
yang beroperasi maka waktu sirkulasi makin besar dan headway
makin kecil.
Secara matematis, jumlah bus yang beroperasi dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
JK = ................................................................................. (2.8)
f. Load Factor.
Load factor (faktor muatan penumpang) didefiniskan sebagai
perbandingan antara banyaknya penumpang per-jarak dengan
kapasitas tempat duduk angkutan umum yang tersedia pada satu
waktu. Nilai load factor ini bervariasi pada hitungan jam-jam setiap
harinya.
Nilai load factor kurang dari 70% menggambarkan
ketidakefisienan operasi angkutan, terutama dari segi pendapatan
yang diterima dibanding dengan BOK yang dikeluarkan sesuai
21
(2.9)
(
A=Px ( )
D= (2.10)
Dengan : P = Harga awal
F = Nilai sisa
D = Harga penyusutan
n= Umur ekonomis
c) Biaya Ijin Usaha, Trayek dan Kir (UTK).
Biaya ijin usaha adalah biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh ijin dalam pengusahaan kendaraan
angkutan umum. Biaya ijin trayek adalah biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh ijin pengoperasian
kendaraan guna melayani suatu trayek tertentu.
Sedangkan biaya kir adalah biaya yang dikeluarkan
untuk pemeriksaan kendaraan untuk mengetahui baik
tidaknya kendaraan beroperasi di jalan raya.
d) Biaya Pajak Kedaraan (PJK).
Biaya pajak kendaraan adalah biaya yang
dikeluarkan untuk memperpanjang masa berlakunya
STNK selama pengoperasian kendaraan.
e) Biaya Jasa Raharja Putra (JRP).
Biaya Jasa Raharja Putra adalah biaya asuransi
kecelakaan yang dibayarkan kepada suatu perusahaan
asuransi.
24
Namun, jika sistem yang digunakan adalah setoran besarnya BOK dari
pihak operator dapat berubah. Hal ini disebabkan pada sistem ini operator tidak
memberikan gaji kepada sopir dan kondektur secara langsung dan biasanya biaya
bahan bakar menjadi tanggungan sopir. Sehingga besarnya BOK dari pihak
operator dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
BOK0 = (BT-PSK) + (BTT-BBM) + BO ......................... (2.16)
Dengan : PSK = Pendapatan sopir dan kondektur
BBM = Biaya bahan bakar minyak
S = Setoran
BBM = Bahan bakar minyak
BL = Biaya Lain
PBA = Pendapatan bersih awak angkutan
Sehingga besarnya BOK dari pihak sopir dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
BOKs = BOKo + (BBM + PB) ..................................................... (2.18)
28
8
Tabel 2.4. Standart Pelayanan Angkutan Umum.
No. Parameter Standart
1 Waktu antara (Headway) 1-12 menit
2 Waktu menunggu:
a. Rata-rata - 5-10 menit
b. Maksimum -10-20 menit
7 Kecepatan Perjalanan:
a. Daerah padat - 10-12 km/jam
b. Daerah lajur khusus (Busway) - 15-18 km/jam
c. Daerah kurang padat - 25 km/jam
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2. Lokasi Penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di daerah Magelang, khususnya trayek
Angkutan Kota Magelang Jalur 2. Yaitu trayek yang telah ditentukan oleh
Dinas Perhubungan Kota Magelang. Selain itu juga melaksanakan
penelitian di Rumah Bapak Sulistyo Wardoyo Jl. Karang Kidul No.14
Magelang sebagai pihak operator dari Angkutan Kota Magelang Rute 2.
3. Instrumen Penelitian.
Adapun yang melaksanakan penelitian adalah penulis sendiri, tanpa
melibatkan tim. Di mana dilakukan secara individu sebagai peneliti
tunggal.
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menggunakan peralatan
yaitu: hand counter, stop watch, alat tulis, kamera digital, kalkulator, dan
komputer.
29
30
S ̅=
Dengan : S ̅ = Standart error rata-rata
N = Jumlah populasi
n= Ukuran sampel
SD = Standart deviasi
Karena besarnya 1 , maka rumus tersebut dapat
≈
disederhanakan sebagai berikut :
S ̅= √
sebagai berikut:
a) Untuk jumlah populasi yang terhingga
,=
b) Untuk jumlah populasi yang berhingga
n= ,
,
N = Jumlah populasi
SD = Standart deviasi
31
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
1. Analisa Data.
Data-data yang telah didapatkan untuk mengevaluasi kinerja operasi
Angkutan Kota Magelang Jalur 2 ini dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
data primer dan data sekunder.
Berdasarkan seluruh data yang didapatkan dapat diketahui kinerja
operasi Angkutan Kota Magelang Jalur 2. Adapun indikator-indikator yang
akan dianalisis dalam laporan ini meliputi:
a. Rute Perjalanan.
Rute perjalanan angkutan ini sesuai yang ditentukan oleh Dinas
Perhubungan Kota Magelang adalah: Terminal Ikhlas - Pasar
Shoping - Perempatan Shoping - RSUD Magelang - Giant Magelang
- Pertigaan Golf - Akademi Militer - Perempatan Pakelan - Komplek
Panca Arga 1 - Pintu Kranggan (Pintu 2 Akademi Militer) - Kantor
Wali Kota Magelang - Lampu Merah Armada - Armada Town Square.
Setelah menempuh satu kali putaran dengan jarak 8 Km maka
angkutan kota akan kembali di Terminal Ikhlas.
b. Jumlah penumpang.
Adapun jumlah penumpang yang dimaksud yaitu banyaknya
penumpang yang dapat diangkut oleh kendaraan dalam satu kali
putaran. Jumlah penumpang Angkutan Kota Magelang Jalur 2
menurut hasil survei yang dilakukan 2 hari di lapangan adalah
sebagai berikut:
32
33
JPP =
= 14,17 orang
Untuk satu hari rata-rata dapat menempuh 20 kali putaran. Jadi
penumpang dalam satu hari (JPh) adalah 14,17 x 20 = 283 orang.
Dari data yang telah diperoleh bahwa jam operasi angkutan (t)
selama 12 jam, yaitu jam 06.00 – 18.00 WIB. Maka jumlah
penumpang per jam (JPj) adalah:
JPj = = = 23,58 orang per jam
34
c. Load factor.
Dari data yang diperoleh, diketahui jumlah penumpang pada
setiap ruas jalan (JPR) adalah terlampir pada lampiran II dan
kapasitas kendaraan (KK) adalah 12. Maka besarnya load factor (LF)
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
LF= x 100%
Dari hasil perhitungan diperoleh load factor rata-rata dalam dua hari
tersebut adalah = 34,32 %
35
w= = = 0,66 menit
e. Waktu sirkulasi.
Waktu tempuh (Route time) yang dimaksud adalah waktu yang
diperlukan untuk menempuh satu kali putaran. Waktu tempuh
menurut hasil survei adalah sebagai berikut:
2. Pembahasan.
Setelah semua data-data yang telah diperoleh yang meliputi data
primer maupun data sekunder tersebut dianalisis, kemudian dilanjutkan
membahas satu per satu indikator-indikator kinerja angkutan umum
perkotaan tersebut. Adapun uraian pembahasannya sebagai berikut ini:
a. Rute Perjalanan.
Berdasarkan hasil survei, telah diketahui bahwa rute yang
dilalui oleh Angkutan Kota Magelang Jalur 2 dari yang ditetapkan
oleh Dinas Perhubungan Kota Magelang sesuai dengan hasil survei
yang telah dilakukan, dan tidak ada penyimpangan dalam
pelaksanaan pengoperasian Angkutan Kota Magelang Jalur 2.
Penyimpangan yang dimaksud adalah mengoperasikan kendaraan
diluar trayek Angkutan Kota Magelang Jalur 2. Adapun
pengoperasian kendaraan secara carter (carteran) tidak termasuk
dalam penyimpangan, karena tidak termasuk dalam data survey.
b. Jumlah Penumpang.
Jumlah penumpang pada Angkutan Kota Magelang Jalur 2
pada hari libur kerja (Minggu) lebih relatif sepi apabila dibandingkan
dengan hari-hari normal masuk kerja (Senin, Selasa, Rabu, Kamis,
Jumat, Sabtu).
c. Load Factor.
Berdasarkan hasil kalkulasi besarnya angka load factor rata-
rata kendaraan untuk Agkutan Kota Magelang Jalur 2 adalah
34,32%. Apabila ditinjau dari standart Departemen Perhubungan,
yaitu PP No. 23 Tahun 1993 besarnya angka load factor adalah 70%.
Dengan demikian load factor rata-rata kendaraan jalur ini belum
memenuhi standart.
40
e. Waktu Sirkulasi.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh waktu
sirkulasi 0,41 jam dan kecepatan rata-rata 12,5 km/jam. Nilai ini
terlalu kecil, hal ini disebabkan angkutan terlalu banyak berhenti di
suatu tempat (bukan terminal Ikhlas atau Perempatan Shoping)
untuk mencari penumpang dan menurunkan, sebagai contoh di
Giant dan Perempatan Pakelan karena daerah-daerah tersebut
sangat ramai naik turunnya penumpang. Sesuai standart kecepatan
rata-rata di daerah kurang padat adalah 25 km/jam.
f. Jumlah Kendaraan.
Rata-rata jumlah kendaraan yang beroperasi dalam satu hari
adalah 29 kendaraan, sedangkan menurut daftar inventaris trayek di
Dinas Perhubungan Kota Magelang, yaitu ada 36 kendaraan. Hal
tersebut dikarenakan adanya carteran ataupun adanya servis rutin
dan kemungkinan adanya kepentingan sopir seputar kegiatan
kemasyarakatan sehingga tidak bisa mengoperasikan kendaraan
dalam memenuhi trayek Angkutan Kota Magelang Jalur 2.
41
g. Pendapatan.
Berdasarkan data yang diperoleh besarnya pendapatan sopir
adalah Rp. 50.500,00. Besarnya pendapatan ini telah memenuhi
standar Upah Minimum Regional (UMR).
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil pengumpulan, analisis dan pembahasan data
yang ada, maka dapat diambil kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut di
bawah ini:
42
43
2. Saran.
Dari hasil penelitian Angkutan Kota Magelang Jalur 2 ini dapat saya
sampaikan saran-saran sebagai berikut :
a. Perlu diteliti produktifitas karyawan perusahaan angkutan kota
agar mampu meningkatkan kinerja pelayanan Angkutan Kota
Magelang Jalur 2.
b. Perlu adanya program untuk meningkatkan jumlah pengguna
Angkutan Kota, misalnya mengalihkan penggunaan kendaraan
pribadi kepada penggunaan jasa angkutan kota.
c. Pemerintah sebaiknya memberikan kucuran dan baik itu berupa
bantuan maupun pinjaman agar memperingan Biaya Operasional
Kendaraan sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan taraf
hidup baik itu pihak operator maupun sopir sehubungan dengan
naiknya harga BBM dan naiknya harga onderdil kendaraan,
termasuk jasa servis dan sebagainya.
d. Perlu peningkatan dan perbaikan sistem manajemen dan
aturan-aturan yang sudah ada, sehingga kesejahteraan pihak sopir
dan pihak operator Angkutan Kota Magelang Jalur 2 bisa lebih
meningkat, Dengan berpedoman pada Upah Minimum Regional
(UMR).
e. Sebaiknya Dinas Perhubungan Kota Magelang mengurangi
jumlah armada Angkutan Kota Magelang Jalur 2. Dengan maksud
untuk meningkatkan headway, load factor, dan pendapatan per-
kendaraan.
45
DAFTAR PUSTAKA
Surveyor : Mistry
Cuaca : Cerah
Jarak tempuh :8 Km
Catatan :
Kapasitas angkutan : 12 orang
Surveyor : Mistry
Cuaca : Panas
Jarak tempuh :8 Km
Surveyor : Mistry
Cuaca : Berawan
Jarak tempuh : 18 Km
Surveyor : Mistry
Cuaca : Cerah
Jarak tempuh :8 Km
Surveyor : Mistry
Cuaca : Panas
Jarak tempuh :8 Km
Surveyor : Mistry
Cuaca : Cerah
Jarak tempuh :8 Km
Cuaca : Panas
BOK Dari Pihak Operator Dengan Gaji Awak Kendaraan Dan BBM
BIAYA TETAP
Biaya Bunga Modal
- Harga Kendaraan 1 Buah 1 75.000.000
- Biaya cicilan + bunga 1 Tahun 1 19.875.000 19.875.000
6,5% pertahun
Biaya Penyusutan Massa Susut 1 Tahun 1 7.500.000 7.500.000
5 tahun dengan penyusutan 10%
per tahun
Biaya ijin usaha 5 Tahun 5 500.000 100.000
Biaya Kir 1 unit 6 Bulan 2 85.000 170.000
Biaya Pajak Kendaraan 1 Tahun 1 500.000 500.000
Biaya Organda 6 Bulan 2 5.000 10.000
Biaya Jasa Raharja 1 Bulan 12 30.000 360.000
Kartu Pengawasan 1 Bulan 12 35.000 420.000
Dana Koperasi 1 Hari 300 - -
TOTAL BIAYA TETAP (angkutan/tahun) 28.935.000
TOTAL BIAYA TETAP (angkutan/bulan) 2.411.250
TOTAL BIAYA TETAP (angkutan/hari) 80.375
BOK + 10% (eskalasi / overhead) 88.412