DISUSUN OLEH :
YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur bagi Allah SWT, yang senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu yang
direncanakan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi dan Mikrobiologi dan
juga memperdalam pemahaman tentang peranan mikrobia dalam pengolahan indusri susu bagi
mahasiswa maupun bagi penulis sendiri.
Sejak awal sampai akhir penulisan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kebaikan makalah
selanjutnya. Penulis berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang
khusunya penulis sendiri.
Selasa, 5 Desember 2017
BAB I
PENDAHULUAN
Susu adalah suatu sekresi kelenjar susu dari sapi yang sedang laktasi, atau ternak lain
yang sedang laktasi, yang diperoleh dari pemerahan secara sempurna (tidak termasuk
kolostrum), dengan tanpa penambahan atau pengurangan suatu komponen (Suardana dan
Swacita, 2009).
Susu sebagai bahan makanan yang mengandung zat-zat makanan atau zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sifatnya mudah dicerna dan diserap, sehingga baik
sekali untuk diminum. Hasil olahan susu bisa juga berbentuk mentega, keju, yoghurt,
susu krim atau susu tanpa lemak (non fat). (Tawotjo, 1998).
Pada umumnya yang disebut susu adalah susu sapi, yang berasal dari jenis sapi perah
FH (Friesian Holstein), yang berwarna putih totol hita,, atau hitam totol putih. Secara
alami sisi merupakan suatu emulsi lemak dalam air. Kadar air susu sangat tinggi yaitu
rata-rata 87.5 %, dan di dalamnya teremulsi ber bagai zat gizi penting seperti protein,
lemak, gula, vitamin dan mineral. Susu merupakan sumber protein dengan mutu yang
sangat tinggi, dengan kadar protein dalam susu segar 3.5 %, dan mengandung lemak yang
kira-kira sama banyaknya dengan protein. Karena itu, kadar lemak sering dijadikan
sebagai tolak ukur mutu susu, karena secara tidak langsung menggambarkan juga kadar
proteinnya. Beberapa jenis sapi perah, khususnya dari Bos Taurus misalnya Jersey dan
Guernsey mampu memproduksi susu dengan kadar lemak mendekati 5 %. Gula dalam
susu disebut laktosa atau gula susu, kadarnya sekitar 5 - 8 %. Laktosa memiliki daya
kemanisan sangat rendah, yaitu hanya 16 % daya kemanisan sukrosa. Laktosa merupakan
senyawa yang banyak digunakan dalam pembentukan sel otak, khusunya bagi anak-anak
usia di bawah 7 tahun, agar jumlah maupun perkembangan sel otaknya berlangsung
dengan normal dan lancar. Mineral yang banyak terdapat dalam susu adalah kalsium dan
posfor. Kedua mineral tersebut penting bagi pertumbuhan tulang. Sehingga bagi bayi dan
anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang, susu merupakan sumber mineral yang
penting.
Mineral lain seperti klorida, kalsium, magnesium dan natrium terlarut dalam air.
Sedangkan sebagian kalsium posfat dan protein tidak berada dalam larutan murni, tetapi
dalam bentuk dispersi koloid (kalsium posfat kaseinat) yang menyebabkan susu terkesan
berwarna putih opaque. Vitamin yang tinggi terdapat dalam susu adalah niasin dan
riboflavin. Karena tingginya kandungan riboflavin, susu tanpak berwarna kehijau-
hijauan. Jika terkena sinar matahari langsung, riboflavin dalam susu cepat rusak.
Susu selain langsung dikonsumsi juga dapat diolah berbagai produk sperti keju,
yoghurt, mentega, dan lain-lain. Selain itu, susu tidakhanya berasal dari sapi, sus juga
berasal dari hewan mamalia betina lain seperti susu kambing, susu kuda, susu kerbau dan
lain sebagainya.
Mikroorganisme adalah organism atau mahluk hidup yang sangat kecil, yang tidak
dapat dilihat degan mata telanjang sehingga memerlukan alat bantu berupa mikroskop.
Klasifikasi mikroorganisme yaitu sebagai berikut :
Bakteri (Bacteria)
o Dinding sel dan inti sel yang jelas
o Berbentuk bulat (locus) dan lonjong (Basilus)
o Parapatogenik (bersifat menyebabkan penyakit)
Actinomycetes
o Sel bakteri yang memiliki sifat jamur
o Bisa membuat spora dan juga bisa reproduksi
Jamur (Fungi)
o Dapat membuat spora
o Terdapat jaringan seperti benang pada dinding sel (mycelium)
o Dinding dan inti sel yang jelas
Mycoplasma
o Bakteri yang memiliki serangan seperti virus
o Kurangnya sel dinding
o Dpat menginfeksi inangnya
Virus
o Bersifat patogenik ( penyebab penyakit)
Keju
Mentega
Yoghurt
Es krim
Dan lain-lain
Keju adalah produk dari olahan yang terbuat dari susu yang diperoleh dengan
pengumpulan bagian casein dari susu atau susu skim. Pengumpulan ini terjadi dengan
adanya enzim rennet (enzim lain yang cocok) atau dengan mengeringkan keasaman susu
melalui asam laktat. Pembuatan keju dibantu dengan bantuan mikroba yaitu
Lactobacillus Bulgaricus, lactobasillus sp, dan Lactobasillus Casei dan jamur
Penicillium roqueforti dan Penicillium Camemberti.
Yoghurt adalah produk olahan sapi yang dibuat dari susu melalui fermentasi bakteri.
Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, hanya saja, pada zaman sekarang produksi
yoghurt lebih menggunakan susu sapi. Yoghurt memiliki rasa asam juga bau yang unik.
Bakteri yang berperan pada pada pembuatan yoghurt adalah Lactobasillus Bulgaricus,
Streptococcus Lactis.
Mentega adalah produk mikrobia yang terbuat dari susu yang didapat dari mengaduk
krim dari susu. Biasanya digunakan untuk olesan roti dan biscuit, sebagai perantara
lemak untuk beberapa resep makanan dan roti. Bakteri yang berperan dalam pembuatan
mentega adalah Lactobasillus sp.
BAB II
PEMBAHASAN
Keju (dipinjam dari Bahasa Portugis, queijo) adalah sebuah makanan yang
dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses
pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan
bakteri atau enzim tertentu yang disebut Rennet. Hasil dari proses tersebut nantinya
akan dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai macam cara. Dari
sebuah susu dapat diproduksi berbagai variasi produk keju. Produk-produk keju
bervariasi ditentukan dari tipe susu, metode pengentalan, temperatur,metode
pemotongan, pengeringan, pemanasan, juga proses pematangan keju dan
pengawetan. Umumnya, hewan yang dijadikan sumber air susu adalah Sapi. Air susu unta
,kambing, domba, atau kerbau digunakan pada beberapa tipe keju lokal.
2. Jenis-Jenis Keju
a. Berdasarkan tekstur
1. Keju keras
2. Keju iris
3. Keju iris semi keras
4. Keju lunak
b. Berdasarkan pemeramannya :
1. Keju peram
Keju peram dengan bakteri
Keju peram dengan kapang
2. Keju tanpa peram
c. Berdasarkan Jenis Susu
1. Keju susu kambing
2. Keju susu domba atau biri-biri
3. Keju susu sapi
4. Keju susu campuran
5. Keju susu mentah
100 x 10
x =
1𝑥𝑡
keterangan :
Peregangan (Stretching)
Dadih diusung dan lalu diadoni dalam air panas
untuk menghasilkan tekstur yang berserabut. Contoh
keju yangmelewati proses ini adalah keju Mozzarella dan
Provolone.
Cheddaring
Dadih yang sudah dipotong kemudian
ditumpuk untuk menghilangkan kelembaban. Dadih
tersebut lalu digilinguntuk waktu yang cukup lama. Contoh keju
yangmengalami proses ini adalahkeju Cheddar danKeju
Inggris lainnya.
Pencucian
Dadih dicuci dalam air hangat untuk menurunkan tingka
tkeasamannya dan menjadikannya keju yang rasanya lembut.
Contoh keju melewati proses pencucian adalah kejuEdam,
Gouda,dan Colby.
Pembakaran
Bagi beberapa keju keras, dadih dipanaskan hingga suhu35
°C(95 °F)-56 °C(133 °F) yang kemudian
mengakibatkanbutiran dadih kehilangan air dan membuat
keju menjadilebih keras teksturnya. Proses ini sering
disebut denganistilah pembakaran (burning). Contoh
keju yang dipanaskan ulang adalah Emmental ,Appenzell
dan Gruyère.
B. Yoghurt
1. Pengertian Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman hasil kerjasama dengan mikroorganisme. Tidak
sembarangan mikroorganisme yang dapat membantu proses pembuatan yogurt,
terdapat dua bakteri utama yang membantu proses fermentasi yogurt diantaranya
adalah Streptococcus thermophilus dan Lactobicillus bulgaricus. Pada dasarnya
kerja kedua bakteri ini yaitu menghasilkan asam laktat sehingga rasa dari yogurt
tersebut menjadi asam. Asam laktat ini dapat membantu menjaga keseimbangan
mikroflora pada usus. Tingkat keasaman yang dihasilkan mampu menghambat bakteri
penyebab penyakit yang pada umumnya tidak tahan terhadap asam.
2. Jenis-Jenis Yoghurt
1. Greek Yoghurt
2. Low-Fat Yoghurt (Yoghurt Rendah Lemak)
3. Full-Fat Yoghurt (Yoghurt Tinggi Kalori)
4. Non-Diary Yohurt (yoghurt dari Susu Kedelai / Kelapa)
4. Pemeraman
Suhu yang baik untuk pertumbuhan biakan yoghurt adalah sekitar
45oC.Calon yoghurt tersebut sebaiknya diinkubasi pada suhu
45oC.Selanjutnya Anda tinggal menunggu 5 jam. Perhatikan apakah susu
sudah menggumpal atau belum. Jika sudah susu boleh diangkat. Setelah
yoghurt menggumpal, ada dua hal yang harus dilakukan. Pertama,
langsung memakannya dengan sendok. Kedua, mengaduk gumpalannya
hingga pecah menjadi cairan kental merata.
5. Pasteurisasi
Untuk memperpanjang umur simpan, yoghurt harus dipasteurisasi.
Caranya adalah siapkan dandang berisi air, panaskan air hingga suhu
70oC,masukkan yoghurt dan biarkan selama 15 menit. Yoghurt akan awet
sampai 2 minggu. Yoghurt yang belum akan dimakan harus disimpan ke
dalam lemari pendingin agar tidak bertambah asam dan rusak.
C. Mentega
1. Pengertian Mentega
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3744-1995), mentega adalah
produk makanan berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu
atau campurannya, dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain
yang diizinkan, serta minimal mengandung 80 persen lemak susu. Selain garam
dapur, ke dalam mentega juga ditambahkan vitamin, zat pewarna, dan bahan
pngawet (misalnya sodium benzoat). Emulsi pada mentega merupakan campuran
18 persen air yang terdispersi pada 80 persen lemak, dengan sejumlah kecil
protein (maksimal 1%) yang bertindak sebagai zat pengemulsi dan Bahan Kering
Tanpa Lemak (Milk Solids-Non-Fat) tidak lebih dari 2 %.
Mentega atau disebut juga buttermilk dihasilkan dari susu skim atau susu
rendah lemak dengan bantuan bakteri asam laktat. Buttermilk mempunyai
karakteristik pada tekstur, rasa asam dan aroma. Tekstur dihasilkan dari
pemecahan dadih. Aroma dan rasa disebabkan oleh diasetil, asetildehid dan
produk metabolik lain dilepaskan oleh bakteri fermentasi. Bakteri yang digunakan
untuk membuat buttermilk yang terdiri dari Streptpcoccus Lactis, Streptococcus
cremoris, S.diacetylactis, dan Leuconostoc cremoris.
1. Separasi
Untuk memisahkan skim dank rim, dikerjakan dengan separator dengan
putaran 6000 rpm. Dengan putaran tersebut 99,5% lemak susu dapat
dipisahkan.
2. Standarisasi
Penyesuaian kadar lemak krim yang akan dibuat mentega. Kadar lemak krim
yang baik untuk pembuatan mentega adalah 30-33%.
3. Netralisasi
Untuk menghindari terjadinya penggumpalan apabila dilakukan pasteurisasi.
Pada prinsipnya netralisasi dilakukan dengan menambahkan larutan alkali
sehingga dicapai Ph sekitar 6,8-7,2. Netralisasi juga berfungsi untuk
mencegah timbulnya cita rasa yang tidak baik selama pemanasan dan dapat
memberikan pengaruh pada sifat yang lebih baik pada hasil akhir.
4. Pasteurisasi
Dilakukan dengan metode yang lambat (suhu 70-75 C selama 30 menit) atau
metode cepat (suhu 80-85 C selam 25 detik).
5. Pemeraman
Jika dikehendaki mentega dengan cita rasa yang spesifik. Pemeraman
dilakukan pada suhu 21 C. Mikroba yang digunakan adalah:
- Streptococcus lactis
- Str. Citrovorus
- Str. Paracitrovorus
Pemeraman dihentikan apabila keasaman krim mencapai 0,2-0,4% dihitung
sebagai asam laktat, biasanya dicapai dalam waktu 12-18 jam.
6. Pendinginan
Selama semalam pada suhu 10 C. Pendingan berfungsi untuk memberikan
tekstur yang baik dan memudahkan pembalikan emulsi lemak dalam air
menjadi emulsi air dalam lemak.
7. Churning
Merupakan proses pengadukan, yang perlu diperhatikan adalah:
a. Churning secara lambat dikerjakan pada suhu 10 C selam semalam dan
secara cepat suhu 3-4 C selam 3 jam.
b. Jumlah krim yang dimasukkan 1/3-1/2 isi churn, kadar lemak krim 30-
33%.
c. Keasaman krim 0,4-0,5%
9. Penggaraman
Untuk mentega dengan rasa asin. Dikerjakan sebelum proses churning
yang terakhir. Jumlah garam berkisar 5,25%. Garam yang tertinggal
dimentega berkisar 1-2%.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/102450415/Makalah-Mikrobiologi-KEJU
http://prakosoisme.blogspot.co.id/2010/09/fermentasi-keju.html
https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/12/30/peran-mikroba-dalam-pemanfaatan-berbagai-
macam-produk-olahan-yang-bermanfaat-bagi-kehidupan-2/ (Diaksespadatanggal 5 Desember 2017,
pukul 18.30)
https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/12/30/peran-mikroba-dalam-pemanfaatan-
berbagai-macam-produk-olahan-yang-bermanfaat-bagi-kehidupan-2/
http://www.ilmuternak.com/2015/01/pengertian-dan-cara-membuat-mentega.html
http://2.bp.blogspot.com/-
tAviQVKGDDI/VMMD2Nwj0WI/AAAAAAAAA7k/Hs4bUu2EAR0/s1600/pembuatan%2Bmen
tega.jpeg