DISUSUN OLEH :
MARINA PO.71.20.1.15.132
DAFTAR ISI
2
Cover.............................................................................................................................1
Kata pengantar...............................................................................................................2
Daftar isi.........................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang..............................................................................................4
1.2 Tujuan...........................................................................................................4
BAB IV Pembahasan
4.1 pengkajian…………………………………………………………………..53
4.2 perencanaan………………………………………………………………...53
4.3 implementasi………………………………………………………………...54
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut :
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care ) terhadap individu, keluarga, dan
keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat ( health general community )
dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan masyarakat yang dapat
mempengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
mempunyai kemampuan untuk :
a. Mengindentifikasi masalah kesehatan yang dialami
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan maslah tersebut
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
6
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan
keperawatan.
b. Agar masyarakt mendapatkan pelayan yang optimal sesuai dengan kebutuhannnya
di bidang kesehatan.
c. Memeberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukan pendapat berkaitan dengan permasalahan atau
kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat dan
pada akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan (Mubarak,2006).
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang
besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat
dan kerugian (Mubarak, 2009).
2. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan
serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007)
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien
dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan
utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).
7
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari
komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan
kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2009).
5. Otonomi Klien
Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau
melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan
yang ada (Mubarak, 2009).
1. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
psikologi, social dan spritual.
2. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus
dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama,
di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin,
umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah
kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan
pertumbuhannya, seperti;
1. Ibu hamil
2. Bayi baru lahir
8
3. Balita
4. Anak usia sekolah
5. Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan
serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1. Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin lainnya.
2. Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus,
jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1. Wanita tuna susila
2. Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3. Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1. Panti wredha
2. Panti asuhan
3. Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4. Penitipan balita.
1. Manusia.
9
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang berada pada lokasi
atau batas geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan dan minat yang
relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
2. Kesehatan.
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
klien / komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari
keberhasilan mengatasi stressor.
3. Lingkungan.
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis,
psikologis, social, cultural dan spiritual.
4. Keperawatan.
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan
primer, sekunder dan tersier. (Efendi Ferry dan Makhfudli, 2009).
1. Pencegahan primer
2. Pencegahan sekunder
Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk menditeksi penyakit lebih awal dengan
mengobati secara tepat. Kegiatan-kegiatan yang mengurangi faktor resiko
10
dikalifikasikansebagai pencegahan sekunder misalnya memotivasi keluarga untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu dan puskesmas.
3. Pencegahan tertier
Yang mencakup pembatasan kecacatan kelemahan pada seseorang dengan stadium dini
dan rehabilitasi pada orang yang mengalami kecacatan agar dapat secara optimal
berfungsi sesuai dengan kemampuannya, misalnya mengajarkan latihan fisik pada
penderita patah tulang.
11
3. Kerjasama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika
tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat
luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan
asuhan keperawatan komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam
lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.
2.2.1 Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap
masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada
fisiologis, psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap
pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisis
data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masyarakat.
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan objektif. Data subyektif
adalah data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga,
kelompok dan komunitas yang diungkapkan secara langsung melalui lisan sedangkan data
objektif adalah data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.
Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan dan komunitas.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :
kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit, 2005).
Cara pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara atau anamnase,
pengamatan dan pemeriksaan fisik.
a. Pengumpulan data
12
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah
kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk
mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, social ekonomi dan
spiritual serta factor lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut harus
akurat dan dapat dilakukan analisa untuk pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian yang
dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
1. Data inti
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di komunitas dan
studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan termasuk data umum mengenai
lokasi daerah binaan (yang dijadikan praktek keperawatan komunitas), luas wilayah,
iklim, type komunitas (masyarakat rusal atau urban), keadaan demografi, struktur
politik, distribusi kekuatan komunitas dan pola perubahan komunitas.
b. Data demografi
Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status perkawinan, ras
atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agam dan komposisi
keluarga.
c. Vital statistik
Jabarkan atau uraikan data tentang : angka kematian kasar atau CDR, penyebab
kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran.
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic antara lain :
dari angka mortalitas, morbiditas, IMR. MMR, cakupan imunisasi. Selanjutnya status
kesehatan komunitas kelompokkan berdasarkan kelompok umur : bayi, balita, usia
sekolah, remaja dan lansia. Pada kelompok khusus di masyarakat : ibu hamil, pekerja
industri, kelompok penyakit kronis, penyakit menular.
1. Diagnosis sejahtera
Diagnosis risiko digunakan bila belum terdapat paparan masalah kesehatan, tetapi sudah
ditemukan beberapa data maladaptive yang memungkinkan timbulnya gangguan.
Perumusan diagnosis keperawatan komunitas risiko terdiri atas problem (p), etiologi (e) ,
dan symptom/ sign (s).
2.2.3 Intervensi
Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan dengan
tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Rencana keperawatan harus mencakup : Perumusan
tujuan, Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan, kriteria hasil untuk menilai
pencapaian tujuan.
a. Perumusan tujuan
Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Berfokus pada masyarakat
2. Jelas dan singkat
3. Dapat diukur dan diobservasi
4. Realistik
14
5. Ada target waktu
6. Melibatkan peran serta masyarakat
15
Siapa yang melakukan ? Kapan dilakukan ?
Apa yang dilakukan ? Bagaimana melakukan ?
Dimana dilakukan ? Frekuensi melakukan ?
16
2.2.4 Implementasi
Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan
komunitas adalah : I2RMU.
1. Inovatif
2. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesame profesi, tim
kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan asas kemitraan
3. Rasional
5. Urgen
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan
bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan
tercapai. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan :
Keterpaduan antara : Biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana dengan
pelayanan kesehatan maupun sector lainnya
17
Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam rangka alih
peran.
Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan didokumentasikan.
Adanya penyelenggaraan system rujukan baik medis maupu rujukan kesehatan.
2.2.5 Evaluasi
a. Fokus evaluasi
1. Relevansi
2. Perkembangan kemajuan
Bagaimana biaya ?
4. Efektifitas
5. Impact
c. Hasil evaluasi
Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil evaluasi, yaitu :
1. Tujuan tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat telah menunjukkan
kemajuan sesuai denga kriteria yang telah ditetapkan.
2. Tujuan tercapai sebagian
Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari
penyebab dan cara memperbaiki atau mengatasinya.
3. Tujuan tidak tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tidak menunjukkan
perubahan kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru. Dalam hal ini perlu
dikaji secara mendalam apakah terdapat problem dalam data, analisis, diagnosis,
tindakan dan faktor-faktor yang lain tidak sesuai sehingga menjadi penyebab tidak
tercpainya tujuan.
BAB III
19
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
3.1 Pengkajian
Table 3.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin
No JenisKelamin Frekuensi %
1. Laki-laki 88 52,1
2. Perempuan 81 47,9
169 100
Total
1. 0 - 11 bulan - -
2. 1 – 5 tahun 12 7,1
3. 6 - 12 tahun 19 11,24
4. 13 – 21 tahun 38 22,49
5. 22 – 49 tahun 71 42,01
Berdasarkan table 2.2 diketahui bahwa usia saat ini dari 49 KK (169 jiwa) di RT 25
Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019 yaitu sebanyak 7,1% 1-5 tahun,
11,24% 6-12 tahun, 22,49% 13-21 tahun, 42,01% 22-49 tahun, 9,47% 50-59 tahun dan
7,69% >60 tahun
20
Table 3.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Frekuensi %
2. SD 45 26,6
3. SMP 36 21,3
4. SMA 60 35,5
Berdasarkan table 2.3 diketahui bahwa pendidikan terakhir dari 49 KK (169 jiwa) di
RT 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019 yaitu sebanyak 15,4%
tidak/belum sekolah, 26,6% SD, 21,3% SMP, 35,5% SMA dan 1,2% perguruan tinggi.
Table 3.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi %
2. IRT 21 12,4
3. Dagang 2 1,2
4. PNS 2 1,2
5. Pelajar 52 30,8
7. Buruh 28 16,6
8. Supir 10 5,9
9. Wiraswasta 29 17,1
21
10. Lain-lain, sebutkan - -
Tabel 3.5
TOTAL 49 100
Tabel 3.6
1 Menyewa 18 36,7
3 Menumpang 0 0
22
TOTAL 49 100
Tabel 3.7
1 Tanah 1 2
2 Papan 0 0
3 Tegel 27 55,1
4 Semen 21 42,9
TOTAL 49 100
Berdasarkan tabel 3.3 diketahui bahwa Jenis Lantai dari rumah yang
di tempati oleh 49 KK di RT. 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota
Jambi Tahun 2019 yaitu sebanyak 2% Tanah, 0% Papan, 55,1%
Tegel dan 42,9% semen.
Tabel 3.8
1 Ya 48 98
2 Tidak 1 2
TOTAL 49 100
23
49 KK di RT. 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019
yaitu sebanyak 98% memiliki Ventilasi Rumah dan 2% tidak
memiliki ventilasi rumah.
Tabel 3.9
1 Terang 44 89,8
2 Remang-remang 5 10,2
3 Gelap 0 0
TOTAL 49 100
Tabel 3.10
1 Ada 43 87,8
2 Tidak 6 12,2
TOTAL 49 100
24
12,2% tidak memiliki halaman disekitar rumah.
Tabel 3.11
1 Kebun 30 61,2
2 Kolam 0 0
4 Lain-lain 13 26,5
TOTAL 49 100
Tabel 3.12
1 PDAM/Ledeng 27 55,1
2 Pompa 0 0
4 Sumur gali 0 0
6 Sungai 0 0
25
TOTAL 49 100
Tabel 3.13
1 Dimasak 49 100
2 Tidak dimasak 0 0
TOTAL 49 100
Tabel 3.14
1 PDAM/Ledeng 27 55,1
2 Pompa 0 0
3 Air hujan 0 0
5 Air mineral 0 0
26
6 Sungai 0 0
TOTAL 49 100
Tabel 3.15
1 Berbau 2 4,1
2 Berasa 0 0
3 Berwarna 3 6,1
4 Endapan 0 0
TOTAL 49 100
Tabel 3.16
1 Bak 31 63,3
27
2 Ember 14 28,6
3 Gentong 2 4,1
4 Lainnya 2 4,1
TOTAL 49 100
Tabel 3.17
1 Tertutup 13 26,5
2 Terbuka 36 73,5
TOTAL 49 100
Tabel 3.18
NO Pengurasan Frekuensi %
1 Ya 49 100
2 Tidak dilakukan 0 0
28
TOTAL 49 100
Tabel 3.19
3 30 hari sekali 1 2
TOTAL 49 100
c. Pembuangan sampah
Tabel 3.20
29
1 di TPU 35 71,4
2 di Sungai 0 0
3 ditimbun / dikubur 0 0
4 Dibakar 4 8,2
5 di sembarang tempat 0 0
TOTAL 49 100
Tabel 3.21
1 Ada 43 87,8
TOTAL 49 100
Tabel 3.22
30
NO Jika ada, kondisi penampungan Frekuensi %
1 Terbuka 42 85,7
2 Tertutup 7 14,3
TOTAL 49 100
Tabel 3.23
1 WC 49 100
2 Sungai 0 0
3 Kebun 0 0
TOTAL 49 100
Berdasarkan tabel 3.19 diketahui bahwa Kebiasaan keluarga saat BAB dari 49 KK
di RT. 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019 yaitu sebanyak 100%
Kebiasaan keluarga saat BAB adalah di WC.
Tabel 3.24
1 Cemplung 0 0
31
3 Lainnya 0 0
TOTAL 49 100
Tabel 3.25
1 < 10 M 18 81,81
2 > 10 M 4 18,18
TOTAL 22 100
Tabel 3.26
1 Resapan 6 12
2 Got 43 88
3 Semabarang tempat 0 0
TOTAL 49 100
Berdasarkan tabel 3.22 diketahui bahwa Sistem pembuangan air limbah dari 49 KK
di RT. 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019 yaitu sebanyak 12%
Sistem pembuangan air limbah Resapan, 88% Sistem pembuangan air limbah di
32
Got dan 0% sembarang tempat.
Tabel 3.27
Hewan Peliharaan
NO Kepemilikan hewan peliharaan Frekuensi %
1 Ada 13 27
2 Tidak Ada 36 73
TOTAL 49 100
Tabel 3.28
1 di dalam rumah 3 23
Total 13 100
33
Tabel 3.29
1 < 10 M 13 100
2 > 10 M 0 0
TOTAL 13 100
Tabel 3.30
1 Terawat 13 100
2 Tidak terawat 0 0
TOTAL 13 100
Berdasarkan tabel 3.26 diketahui bahwa Kondisi kandang yang dimiliki keluarga dari
49 KK di RT 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019 yaitu sebanyak
100% Kondisi Kandang Terawat.
Tabel 3.31
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pendidikan Terakhir
NO Status Pendidikan Terakhir Frekue %
nsi
1 Tidak sekolah 0 0
2 SD 15 31
34
3 SMP 12 24
4 SMA 20 41
5 Perguruan tinggi 2 4
Total 49 100
Berdasarkan tabel 3.27 diketahui bahwa Status Pendidikan Terakhir kepala keluarga
dari 49 KK di RT 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019 yaitu
sebanyak 0% tidak sekolah, 31% SD, 24% SMP, 41% SMA, dan 4% Perguruan Tinggi
Tabel 3.32
1 Ya 49 100
2 Tidak 0 0
TOTAL 49 100
Berdasarkan tabel 3.28 diketahui bahwa Fasilitas Pendidikan Formal yang berada
didaerah sekitar RT 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019 yaitu
sebanyak 100% ada yaitu SD N 16 dan Sekolah Bina Kasih dan 0% tidak ada.
Tabel 3.33
1 Ya 49 100
2 Tidak 0 0
TOTAL 49 100
35
Berdasarkan tabel 3.29 diketahui bahwa Fasilitas Pendidikan Non Formal yang berada
didaerah sekitar RT 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019 yaitu
sebanyak 100% ada yaitu PAUD dan 0% tidak ada.
Tabel 3.34
2 Komunikasi masa 0 0
3 Tidak ada 0 0
4 Olah raga 0 0
5 Lainnya 0 0
TOTAL 49 100
Berdasarkan tabel 3.30 diketahui bahwa Pola Komunikasi yang biasa digunakan
keluarga dalam Masyarakat dari 49 KK di RT 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota
Jambi Tahun 2019 yaitu sebanyak 100% melakukan komunikasi langsung.
Tabel 3.35
1 Surat 1 2
3 Lainnya 22 45
TOTAL 49 100
Berdasarkan tabel 3.31 diketahui bahwa Media Komunikasi yang diterapkan keluarga
saat berkomunikasi dalam Masyarakat dari 49 KK di RT 25 Kelurahan Cempaka Putih
Kota Jambi Tahun 2019 yaitu sebanyak 2% menggnakan surat, 53% pengumuman
36
menggunakan toa dan 45 % lainnya yaitu mengirim pesan menggunakan telepon
genggam.
Tabel 3.36
1 Membuat Pengumuman 28 57
2 Kegiatan Sosial 21 43
3 Lainnya 0 0
TOTAL 49 100
Berdasarkan tabel 3.32 diketahui bahwa Kepentingan dan Tujuan Komunikasi yang
dilakukan keluarga dalam masyarakat dari 49 KK di RT 25 Kelurahan Cempaka Putih
Kota Jambi Tahun 2019 yaitu sebanyak 57% membuat pengumuman, 43% kegiatan
sosial dan 0% lainnya.
Tabel 3.37
1 Puskesmas 0 0
2 Rumah sakit 0 0
4 Praktik swasta 0 0
5 Lainnya 0 0
TOTAL 49 100
Berdasarkan tabel 3.33 diketahui bahwa Sarana Kesehatan Terdekat didaerah sekitar
RT 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019 yaitu sebanyak 100% adalah
balai pengobatan.
Tabel 3.38
37
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemanfaatan Sarana Kesehatan
1 Ya 47 96
2 Tidak 2 4
TOTAL 49 100
Tabel 3.39
1 Sulit dijangkau 0 0
2 Biaya 0 0
3 Lainnya 2 100
TOTAL 2 100
Tabel 3.40
38
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tempat Berobat Keluarga
Tabel 3.41
2 Jamu 0 0
3 Tidak ada 30 61
4 Lainnya 0 0
TOTAL 49 100
Berdasarkan tabel 3.37 diketahui bahwa yang keluarga biasa lakukan sebelum berobat
dari 49 KK di RT 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019 yaitu
sebanyak beli obat di warung 39%, jamu 0%, tidak melakukan apa-apa 61% karena
keluarga langsung pergi ke sarana kesehatan terdekat dan lainnya 0%.
Tabel 3.42
39
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga
1 Askes/astek 0 0
2 Dana sehat 0 0
3 BPJS/Kartu Sehat 48 98
4 Umum 1 2
5 Lainnya 0 0
TOTAL 49 100
Berdasarkan tabel 3.38 diketahui bahwa Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga dari
49 KK di RT 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019 yaitu sebanyak
askes/astek 0%, dana sehat 0%, BPJS/kartu sehat 98%, umum 2% dan lainnya 0%
Tabel 3.43
1 Ya 0 0
2 Tidak 49 100
TOTAL 49 100
Berdasarkan tabel 3.39 diketahui bahwa apakah didaerah sekitar tempat tinggal
masyarakat terdapat pelayanan sosial. Dari 49 KK di RT 25 Kelurahan Cempaka Putih
Kota Jambi Tahun 2019 yaitu sebanyak 0% di daerah sekitar tempat tinggal masyarakat
terdapat pelayanan sosial dan 100% tidak terdapat pelayanan sosial di daerah sekitar
tempat tinggal masyarakat.
Tabel 3.44
40
No Sarana Pelayanan Kesehatan Frekuensi %
1 Panti asuhan 0 0
2 Panti jompo 0 0
3 Lainnya 0 0
TOTAL 0 0
Berdasarkan tabel 3.40 diketahui bahwa sarana pelayanan kesehatan yang terdapat di
daerah sekitar RT 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019 yaitu panti
asuhan sebanyak 0%, panti jompo 0% dan lainnya 0%.
Tabel 3.45
1 Ya 0 0
2 Tidak 0 0
TOTAL 0 0
Tabel 3.46
1 Sulit dijangkau 0 0
2 Biaya 0 0
3 Lainnya 0 0
TOTAL 0 0
41
Berdasarkan tabel 3.42 diketahui bahwa alasan keluarga tidak memanfaatkan sarana
pelayanan sosial dari 49 KK di RT 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun
2019 yaitu sebanyak 0% sulit dijangkau, 0% biaya dan 0% lainnya.
Tabel 3.47
1 Ya 35 20,7
Berdasarkan tabel 3.43 diketahui bahwa adakah anggota keluarga yang menderita
penyakit. Dari 49 KK (169 jiwa) di RT 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi
Tahun 2019 yaitu sebanyak 20,7% menderita penyakit dan 79,3% tidak menderita
penyakit.
Tabel 3.48
1 Batuk Pilek 14 40
2 Asma 2 5,7
3 TBC 0 0
4 Thipoid 1 2,9
7 Demam berdarah 0 0
8 Diare 0 0
42
9 Hipertensi 12 34,3
10 Lainnya 2 5,7
TOTAL 35 100
Berdasarkan tabel 3.44 diketahui bahwa penyakit yang sering diderita keluarga dalam 6
bulan terakhir dari 49 KK di RT 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019
yaitu sebanyak 40% batuk pilek, 5,7% asma, 0% TBC, 2,9% thipoid, 5,7%
rematik/gangguan sendi, 5,7% kencing manis, 0% demam berdarah, 0% diare, 34,3%
hipertensi dan 5,7% lainnya adalah .
Table 3.49
1. Poskamling 0 0
2. Siskamling 0 0
3. Satpam 0 0
Total 49 100
Berdasarkan tabel 3.45 diketahui bahwa sistem keamanan dalam masyarakat yang
berada di RT 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019 yaitu sebanyak 0%
poskamling, 0% siskamling, 0% satpam, 100% tidak ada sistem keamanan.
Table 3.50
43
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kendaraan Yang Digunakan
2. Mobil pribadi 1 2
3. Ojek online 1 2
4. Jalan kaki 0 0
6. Lainnya 5 10,2
Total 49 100
Berdasarkan tabel 3.46 diketahui bahwa Kendaraan yang biasa digunakan oleh
keluarga dari 49 KK di RT 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019 yaitu
sebanyak 75,5% motor pribadi, 2% mobil pribadi, 2% ojek online, 0% jalan kaki,
10,2% sarana transportasi umum dan 10,2% lainnya adalah sepeda.
Table 3.51
1. ≤ UMR 42 85,7
2. ≥ UMR 7 14,3
Total 49 100
44
g. Politik dan Pemerintah
Table 3.52
1. Ya 49 100
2. Tidak 0 0
Total 49 100
Table 3.53
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebijakan Pemerintah Yang dirasakan Masyarakat dalam
Menunjang Kesehatan Masyarakat Disekitar Tempat Tinggal
1. Ada 49 100
2. Tidak 0 0
Total 49 100
45
Table 3.54
1. Posyandu 0 0
2. Posbindu 0 0
3. Puskesmas 0 0
4. Pustu 49 100
Total 49 100
Table 3.55
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Terdapat Kampanye dan Poster Di lingkungan Masyarakat
Tempat Tinggal
1. Ada 49 100
2. Tidak 0 0
Total 49 100
Berdasarkan tabel 3.51 diketahui bahwa apakah terdapat kampanye dan Poster dilingkungan
masyarakat tempat tinggal di RT 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019 yaitu
sebanyak 100% ada dan 0% tidak ada
46
h. Rekreasi
Table 3.56
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tempat Rekreasi di Sekitar Tempat Tinggal Masyarakat
1. Ada 0 0
2. Tidak 49 100
Total 49 100
Berdasarkan tabel 3.52 diketahui bahwa apakah ada Tempat Rekreasi di Sekitar Tempat
Tinggal Masyarakat. Dari 49 KK di RT 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019
yaitu sebanyak 0% ada dan 100% tidak ada.
Table 3.57
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Rekreasi Daerah Tempat Tinggal Masyarakat dan
Jenis Rekreasi
1. Taman 0 0
2. Kolam Renang 0 0
3. Perkebunan 0 0
Total 0 0
Berdasarkan tabel 3.53 diketahui bahwa Jenis Rekreasi di Daerah Tempat Tinggal Masyarakat
dan Jenis Rekreasi. Dari 49 KK di RT 25 Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi Tahun 2019
yaitu sebanyak 0% taman, 0% kolam renang dan 0% perkebunan.
Table 3.58
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jarak Rumah Dengan Tempat Rekreasi Yang Paling Sering
Dikunjungi Oleh Masyarakat
47
1. ˂ 10 KM 0 0
2. > 10 KM 0 0
Total 0 0
Berdasarkan tabel 3.54 diketahui bahwa Jarak Rumah Dengan Tempat Rekreasi Yang
Paling Sering Dikunjungi Oleh Masyarakat dari 49 KK di RT 25 Kelurahan Cempaka
Putih Kota Jambi Tahun 2019 yaitu sebanyak 0% <10 KM dan 0% >10 KM.
Berdasarkan tabel data PHBS warga di RT 25 kelurahan cempaka putih kota jambi tahun 2019
diatas diketahui bahwa di RT 25 terdapat 56 KK yang berhasil di data adalah sebanyak 49 KK,
jadi kekurangannya masih 7 KK di mana 7 KK tersebuat ada yang tidak mau di data dan ada
keluarga yang susah di temui di karenakan bekerja.
Hasil Angket
11.34 % warga mencuci tangan setelah masuk rumah
11.34 % warga mencuci tangan sebelum makan
11.34 % warga mencuci tangan setelah makan
11.34 % warga mencuci tangan setelah BAB/BAK
% warga mencuci tangan setelah memegang hewan
11.34 % warga mencuci tangan setelah
bekerja/aktivitas
Hasil Angket
42.01 % warga berada pada rentang usia 22-49 tahun
0.26 % warga melakukan olahraga 3 minggu sekali
24.48 % warga menderita hipertensi
1.40 % warga mengukur tekanan darah secara
49
berkala
Prioritas
N
Mas. Kes a b c d e f G h Jumlah
o
1 Ketidakefektifan 4 3 4 3 3 3 4 4 28
PHBS di
masyarakat
2 Resiko terjadinya 4 3 3 3 3 3 3 3 25
penyakit
hipertensi
3.4 Perencanaan/POA
N DIAGNOSA KEGIATAN TUJUAN SASARAN WA TE MEDIA
O KEPERAWATAN KT MP DAN
KOMUNITAS U AT METODE
1 Ketidakefektifan 1. Penyuluhan tentang Meningkatnya Masyarak 27- Ru Media : Bella
pemeliharaan hipertensi efektifitas at yang 02- ma 1. Leaflet Budh
kesehatan pada pemeliharaan berumur 201 h 2. Tensi Dita
9 Metode : Rima
masyarakat yang kesehatan pada >40 tahun Ket
2. Pemeriksaan 14. (ceramah, Mari
beresiko warga yang di rt.25 ua
00 Pemeriksaa Silva
kesehatan kel.cempa RT
Hipertensi beresiko WI n)
terkena ka putih 25
B
hipertensi
Struktur Promkes
1 Penyuluhan PHBS Meningkatkan Seluruh a. Rencana a. Peserta yang hadir S
dalam tatanan rumah perilaku hidup masyarakat,orang penyuluhan sebanyak 40 orang tu
tangga bersih dan tua (ibu & bapak ), telah di lakukan b. 30% peserta aktif an
sehat pada anak-anak di RT seminggu mendemonstrasika te
masyarakat di 25 sebelum acara n teknik mencuci
RT 25 cempaka dilakukan tangan
putih b. Undangan c. Penyuluhan
penyuluhan dilaksanakan di
disebarkan 1 rumah ketua RT 25
hari sebelum cempaka putih
acara
dilaksanakan
BAB IV
PEMBAHASAN
51
4.1 Pengkajian
Berikut gambaran Analisis SWOT untuk melihat secara nyata faktor pendukung dan
penghambat pengkajian.
1. Strenght / Kekuatan :
a. Adanya dukungan positif dari Masyarakat/ keluarga yang dimintakan data
( Masyarakat cukup kooperatif ).
b. Dukungan dari Pemerintah, Kecamatan, Kelurahan dan dari PKM Kel.Cempaka Putih
c. Adanya dukungan dari ketua Rt dan masyarakat di Rt 25 Kel. Cempaka Putih
2. Weekness / Kelemahan :
a. Tingkat pekerjaan Penduduk yang rata-rata buruh serta wiraswasta sehingga
memungkinkan pada saat pendataan tidak berada di tempat.
b. Beberapa masyarakat merasa bosan dan terganggu dengan kehadiran mahasiswa
ketika pendataan dan menyebabkan beberapa masyarakat tersebut menolak untuk
dilakukan pendataan.
3. Opportunity / Kesempatan
a. Kebutuhan masyarakat akan petugas kesehatan.
b. Kebutuhan masyarakat tentang pendidikan kesehatan.
c. Keinginan masyarakat untuk hidup sehat atau berperilaku hidup sehat.
4. Threat / Ancaman
a. Keakuratan pengkajian dari pengumpul data secara mendalam.
b. Jawaban hasil pendataan yang memungkinkan, tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya karena bersifat subyektif.
4.2 Perencanaan
1. Strength / Kekuatan
a. Dukungan dari Pemerintah, kelurahan, Kecamatan, dan PKM Kel.Cempaka
Putih.
b. Adanya dukungan dari Ketua RT 25 dan masyarakat sekitar.
52
2. Weekness / Kelemahan
a. Keterbatasan sumber pendanaan guna pelaksanaan kegiatan sehingga kegiatan
dilaksanakan secara sederhana.
b. Kurang disiplinnya masyarakat, mahasiswa dan pihak yang terkait sehingga
waktu pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan jadwal yang disepakati.
3. Opportunity / Kesempatan
a. Banyaknya waktu luang dari masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan yang
direncanakan.
b. Bantuan dari Puskesmas dan pihak terkait yang diwujudkan dalam kegiatan yang
telah direncanakan.
4. Threat / Ancaman
a. Kemungkinan peran serta aktif masyarakat dalam pelaksanaan nantinya akan
berkurang berhubungan dengan kesibukan dalam bidang ekonomi sebagai buruh
harian dan faktor cuaca (hujan).
4.3 Implementasi
Berikut gambaran Analisis SWOT untuk melihat secara nyata faktor pendukung dan
penghambat implementasi.
Masalah kesehatan : Ketidakefektifan PHBS di masyarakat
1. Strenght / Kekuatan :
a. Adanya dukungan dari Pemerintah, kelurahan, Kecamatan, dan PKM Kel. Cempaka
Putih, adanya dukungan dari Ketua Rt.25 dan masyarakat sekitar untuk berperan aktif
dalam kegiatan yang dilaksanakan.
b. Adanya Kemauan / motivasi dari masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan
yang dilaksanakan.
2. Weekness / Kelemahan
a. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan penyakit yang diderita ke
pelayanan kesehatan (Puskesmas) setempat.
53
b. Terhambatnya beberapa kegiatan - kegiatan karena pendanaan yang kurang, dan
keinginan partisipasi masyarakat dalam hal ini tidak ada dengan alasan ekonomi
3. Opportunity / Kesempatan
a. Sejalan dengan beberapa kegiatan program pemerintah dan Puskesmas.
4. Threat / Ancaman
a. Kembali timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.
BAB V
54
5.1 KESIMPULAN
kegiatan yang dilakukan dalam praktik klinik keperawatan komunitas, yaitu melakukan
pengkajian di RT 25 Cempaka Putih dengan jumlah 49 KK sebanyak 169 jiwa, setelah
melakukan pendataan pada 169 jiwa selanjutnya dilakukan tabulasi data dan didapatkan
penyakit tertinggi yaitu hipertensi sebesar 24,48 %. Dengan data tersebut telah dilakukan
penyuluhan hipertensi dan pengukuran tekanan darah serta penyuluhan tentang PHBS.
Secara garis besar keberhasilan praktik klinik keperawtaan komunitas yang dilakukan
oleh mahasiswa mempunyai tingkat keberhasilan 85%, hal ini dibuktikan dengan
meningkatnya pengetahuan warga tentang hipertensi dan PHBS setelah dilakukan penyuluhan.
5.2 SARAN
55
DAFTAR PUSTAKA
56
Baradero, Mary. (2008). Seri Asuhahan Keperawatan :Klien Gangguan Kardiovaskular.
Jakarta : ECG.
57