Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL

MODUL 2
GERBANG LOGIKA

(Dosen : I Gusti Ngurah Anom Cahyadi Putra, S.T., M.Cs.)

Disusun Oleh :

Kadek Nanda Banyu Permana 1808561050 (C)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
BAB I
LANDASAN TEORI

1.1 Gerbang Logika


Arsitektur sistem komputer tersusun atas rangkaian logika 1 (true)
dan 0 (false) yang dikombinasikan dengan sejumlah gerbang logika yaitu
AND, OR, NOT, NOR, XOR, NAND. Program komputer berjalan diatas
dasar struktur penalaran yang baik dari suatu solusi terhadap suatu
permasalahan dengan bantuan komponen program yaitu ifthen, if-then-else
dan lainnya.
Gerbang logika adalah suatu entitas dalam elektronika dan
matematika boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik
menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika terutama
diimplementasikan secara elektrolis menggunakan diode atau transistor,
akan tetapi dapat pula dibangun mengunakan susunan komponen-
komponen yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay), cairan,
optic dan bahkan mekanik. Umumnya gerbang logika ini mempunyai dua
buah input dan satu buah output, yang terdiri dari nilai biner yaitu 1 untuk
(high) dan 0 untuk (low).
Berikut adalah bentuk dari penjumlahan, perkalian dan negasi logis :

Penjumlahan Logis (OR) Perkalian Logis (AND) Negasi (NOT


0+0=0 0.0=0 0=1
0+1=1 0.1=0 1=0
1+0=1 0.0=0
1+1=1 0.1=1

1.2 Gerbang Logika Dasar


• Gerbang NOT
Gerbang yang digunakan untuk menginversikan suatu harga
variable dalam persamaan logika. Sering disebut dengan istilah
inverter. Gerbang NOT mempunyai 1 input dan 1 output. Logika
dari gerbang NOT adalah membalik apa yang diinput kedalamnya.
Ketika input bernilai 1 maka output akan bernilai 0, dan begitu pula
sebaliknya.
Lambang :

Fungsi :
x = 𝐴 atau x = A’
Tabel Kebenaran :
Input (A) Output (x)
0 1
1 0
• Gerbang AND
Gerbang yang digunakan untuk mengalikan variabel pada
suatu persamaan lagika. Tanda yang digunakan untuk menyatakan
operasinya adalah tanda titik (.). Gerbang AND mempunyai
beberapa input dan satu output.
Lambang :

Fungsi :
x = A.B
Tabel Kebenaran Gerbang AND :
Input (A) Input (B) Output (x)
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

• Gerbang OR
Gerbang yang digunakan untuk menjumlahkan variabel pada
suatu persamaan logika. Tanda yang digunakan untuk menyatakan
operasinya adalah tanda (+). Gerbang or mempunyai beberapa input
dan satu output.
Lambang :

Fungsi :
x=A+B
Tabel kebenaran :
Input (A) Input (B) Output (x)
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

1.3 Gerbang Logika Universal


Gerbang NAND dan NOR merupaka gerbang universal, artinya
hanya dengan menggunakan jenis gerbang NAND atau NOR saja dapt
menggnatikan fungsi dari tiga gerbang dasar yang lain seperti AND, OR
dan NOT.
• Gerbang NAND
Gerbang ini merupakan perluasan dari gerbang AND, yang
merupakan gabungan dari gerbang AND dan gerbang NOT. Tanda
yang digunakan untuk menyatakan operasi NAND, merupakan
gabungan kedua tanda dari AND dan NOT yang mempunyai beberapa
input dan satu output.
Lambang :

Fungsi :
Q=𝐴. 𝐵
Tabel kebenaran :
Input (A) Input (B) Output (Q)
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
• Gerbang NOR
Gerbang ini merupakan perluasan dari gerbang OR, yang
merupakan gabungan dari gerbang OR dan gerbang NOT. Tanda yang
digunakan untuk menyatakan operasi NOR, merupakan gabungan
kedua tanda dari OR dan NOT yang mempunyai beberapa input dan
satu output.
Lambang :

Fungsi :
Q=𝐴+𝐵
Tabel kebenaran :
Input (A) Input (B) Output (Q)
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0

Selain kedua jenis gerbang tersebut terdapat pula gerbang


kombinasi yang terbentuk dari kombinasi tiga gerbang dasar yaitu
AND, OR dan NOT. Gerbang Tersebut adalah gerbang XOR dan
XNOR.
• Gerbang XOR
Gerbang ini terbentuk dari dua buah NOT, dua buah AND
dan sebuah gerbang OR. (A.B + A.B). Gerbang ini adapat digunakan
sebagai rangkaian ekpresi pembanding dan sebagai dasar rangkaian
ilmu hitung.
Lambang :

Fungsi :
Q=A⊕B
Tabel kebenaran :
Input (A) Input (B) Output (Q)
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
• Gerbang XNOR
Gerbang XNOR merupakan inversi dari gerban XOR atau
merupakan gerbang XOR dengan tambahan nverter pada outputnya.
Lambang :

Fungsi :
Q=𝐴 ⊕ 𝐵
Tabel kebenaran :
Input (A) Input (B) Output (Q)
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1

Referensi :
1. Mano, M. and Prentice Hall. 2002. Digital Design. New Jersey.
2. Mismail, Budiono. 1998. Dasar-Dasar Rangkaian Logika Digital. Bandung :
ITB
BAB II
PERMASALAHAN

2.1 Tugas Pendahuluan


1. Gambarkanlah rangkaian berikut ini :
a. A + B’ + (A’. B . C)
b. AB’C’+ A’B+A’
c. C’+(AB)’

2. Sederhanakanlah fungsi boolean AB + A’C + BC dan buktikan


rangkaian hasil penyerderhanaan sama dengan rangkaian awal dengan
simulasi!

2.2 Tugas Modul (NIM Genap)


3. Untuk fungsi Boolean :
F = xy’ +xy’z +x’y’z’
a. Implementasikan dengan gerbang AND, OR dan NOT.
b. Implementasikan dengan gerbang OR dan NOT saja.
c. Implementasikan dengan gerbang AND dan NOT saja.

4. Sederhanakan fungsi :
F ( A, B, C, D )=∑ ( 0, 1, 8, 10, 11, 12, 14, 15 )
dalam bentuk jumlah hasilkali dan hasilkali jumlah serta
implementasikan kedua bentuk fungsi sederhana tersebut dengan
hanya gebang NAND dan hanya gerbang NOR.

2.3 Tugas Gerbang Logika


1. Cermati dan buatlah analisis dari rangkaian logika di bawah untuk
menentukan output-nya, yaitu meliputi OUTD; OUTE; dan OUTF;
kemudian hasilnya masukanlah ke Tabel 1 di bawah ini !).
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dan telah dimasukan ke Tabel
1, berilah kesimpulan tentang fungsi dari rangkaian logika tersebut
untuk apa!
2. Tuliskan pernyataan / ekspresi Boolean dari rangkaian logika pada
soal nomor 1, dengan ketentuan INA dinotasikan dengan X ; INB
dinotasikan dengan Y ; INC dinotasikan dengan Z, sedang OUTD
dinotasikan dengan Sub; OUTE dinotasikan dengan XE dan OUTF
dinotasikan dengan Dout !
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Tugas Pendahuluan


1. Gambar rangkaian
a. A + B’ + (A’. B . C)

b. AB’C’+ A’B+A’

c. C’+(AB)’

2. Menyederhanakan fungsi boolean AB + A’C + BC dan


menggambarkan rangkaian digitalnya
F = AB + A’C + BC
= ABC + ABC’ + A’BC + A’B’C + ABC + A’BC
F = ()
Peta Karnaugh
B’ B
A 1 1
A’ 1 1
C’ C C’

Rangkaian Gerbang Logika sebelum disederhanakan

Rangkaian Gerbang Logika sesudah disederhanakan


3.2 Tugas Modul (NIM Genap)
1. Penjelasan gerbang logika dasar dan gerbang logika universal beserta
contohnya.
a. Gerbang logika dasar
Gerbang Dasar yang membentuk suatu rangkaian digital.
- Gerbang NOT
Gerbang NOT sering disebut juga dengan istilah inverter
atau pembalik. Logika dari gerbang ini adalah membalik apa yang
di-input ke dalamnya. Biasanya input-nya hanya terdiri dari satu
kaki saja. Ketika input yang masuk adalah 1, maka hasil output-
nya adalah 0. Jika input yang masuk adalah 0, maka hasil output-
nya adalah 1. Banyak sekali penerapan gerbang NOT ini pada
rangkaian digital, meskipun fungsinya sangat sederhana.
- Gerbang AND
Gerbang AND memiliki karakteristik logika di mana
jika input yang masuk adalah bernilai 0, maka hasil outputnya
pasti akan bernilai 0. Jika kedua input diberi nilai 1, maka hasil
output akan bernilai 1 pula. Logika gerbang AND bisa
diumpamakan sebagai sebuah rangkaian dengan dua buah saklar
yang disusun secara seri. Jika salah satunya memutuskan
hubungan rangkaian, maka hasil yang dikeluarkan dari rangkaian
tersebut adalah 0. Tidak peduli saklar manapun yang diputuskan
maka hasil akhirnya adalah 0. Ketika kedua buah saklar
terhubung dengan rangkaian bersamaan, maka hasil akhirnya
barulah bernilai 1.

- Gerbang OR
Gerbang OR digambarkan sebagai Gerbang Penjumlah.
Gerbang OR berbeda dengan gerbang NOT yang hanya memiliki
satu input, gerbang ini memiliki paling sedikit 2 jalur input.
Artinya inputnya bisa lebih dari dua, misalnya empat atau delapan.
Yang jelas adalah semua gerbang logika selalu mempunyai hanya
satu output.
Gerbang OR dapat dikatakan memiliki karakteristik
“memihak 1”, di mana karakteristik logikanya akan selalu
mengeluarkan hasil output bernilai 1 apabila ada satu saja input
yang bernilai 1.Jadi gerbang logika ini tidak peduli berapa nilai
input pada kedua sisinya, asalkan salah satunya atau kedua-
duanya bernilai 1, maka outputnya pasti juga akan bernilai 1.
Logika gerbang OR ini dapat diumpamakan sebagai sebuah
rangkaian dengan dua buah saklar yang terpasang secara paralel.
Apabila salah satu saklar memutuskan hubungan (bernilai 0),
maka output-nya tetaplah bernilai 1 karena input yang lain tidak
akan terputus hubungannya dengan output. Apabila kedua input
bernilai 0, maka output barulah benar-benar terputus atau bernilai
0. Jika keduanya bernilai 1, maka output juga akan bernilai 1.
b. Gerbang logika universal
Gerbang universal merupakan gerbang turunan yang
dihasilkan dari gerbang dasar dan memiliki output yang sama dengan
gerbang dasar, gerbang turunan dapat menggantikan gerbang dasar
agar pengimplementasian gerbang menjadi lebih sederhana. Adapun
Gerbang Universal itu adalah NAND dan NOR.
- Gerbang NAND
Gerbang logika NAND merupakan modifikasi yang
dilakukan pada gerbang AND dengan menambahkan gerbang
NOT didalam prosesnya. Maka itu, mengapa gerbang ini dinamai
NAND atau NOTAND. Logika NAND benar-benar merupakan
kebalikan dari apa yang dihasilkan oleh gerbang AND. Di dalam
gerbang logika NAND, jika salah satu input atau keduanya
bernilai 0 maka hasil output-nya adalah 1. Jika kedua input
bernilai 1 maka hasil output-nya adalah 0.
- Gerbang NOR
Gerbang NOR atau NOT-OR juga merupakan kebalikan
dari gerbang logika OR. Semua input atau salah satu input
bernilai 1, maka output-nya akan bernilai 0. Jika kedua input
bernilai 0, maka output-nya akan bernilai 1.

2. Pembuktian bahwa gerbang NAND dan NOR dapat menggantikan fungsi


gerbang yang lainnya, yaitu gerbang AND, OR, NOT, XOR, dan XNOR.
a. NAND
- NAND menggantikan AND

Pembuktian menggunakan tabel kebenaran :


A A’ B B’ A.B (A.B)’ ((AB)’)’
1 0 1 0 1 0 1
1 0 0 1 0 1 0
0 1 1 0 0 1 0
0 1 0 1 0 1 0
- NAND menggantikan OR

Pembuktian menggunakan tabel kebenaran :


A B A’ B’ A+B (A’.B’) (A’.B’)’
1 1 0 0 1 0 1
1 0 0 1 1 0 1
0 1 1 0 1 0 1
0 0 1 1 0 1 0
- NAND menggantikan NOT

Pembuktian menggunakan tabel kebenaran :


A A.A (A.A)’ A’
1 1 0 0
1 1 0 0
0 0 1 1
0 0 1 1
- NAND menggantikan XOR

gerbang XOR mempunyai arti A’B + AB’ yang bisa ditulis


sebagai A⨁B
A⨁B = A’B + AB’
= ((A’B + AB’)’)’
= ((A’B)’.(AB’)’)’
Pembuktian menggunakan tabel kebenaran :
A B A’ B’ A⨁B A’B (A’B)’ AB’ (AB’)’
0 0 1 1 0 0 1 0 1
0 1 1 0 1 1 0 0 1
1 0 0 1 1 0 1 1 0
1 1 0 0 0 0 1 0 1
F’ F’’
1 0
0 1
0 1
1 0
- NAND menggantikan XNOR

F = A⨁B = AB + A’B’
AB + A’B’ = ((AB + A’B’)’)’
=((AB)’(A’B’)’)’
Pembuktian menggunakan tabel kebenaran :
A B A’ B’ 𝐴⨁𝐵 AB (AB)’ A’B’ (A’B’)’ F’
0 0 1 1 1 0 1 1 0 0
0 1 1 0 0 0 1 0 1 1
1 0 0 1 0 0 1 0 1 1
1 1 0 0 1 1 0 0 1 0
F’’
1
0
0
1
b. NOR
- NOR menggantikan AND

Pembuktian menggunakan tabel kebenaran :


A B A’ B’ AB (A’+B’)’ A’+B’
0 0 1 1 0 0 1
0 1 1 0 0 0 1
1 0 0 1 0 0 1
1 1 0 0 1 1 0
- NOR menggantikan OR

Pembuktian menggunakan tabel kebenaran :


A B A’ B’ A+B (A+B)’ ((A+B)’)’
0 0 1 1 0 1 0
0 1 1 0 1 0 1
1 0 0 1 1 0 1
1 1 0 0 1 0 1
- NOR menggantikan NOT
Pembuktian menggunakan tabel kebenaran :
A A+A A’ (A+A)’
1 1 0 0
1 1 0 0
0 0 1 1
0 0 1 1
- NOR menggantikan XOR

F=A⨁B
= A’B + AB’
= ((A’B + AB’)’)’
= ((A+B’)’+(A’+B)’)’
Pembuktian menggunakan tabel kebenaran :
A B A’ B’ A ⨁ B A+B’ (A+B’)’ A’+B (A’+B)’
0 0 1 1 0 1 0 1 0
0 1 1 0 1 0 1 1 0
1 0 0 1 1 1 0 0 1
1 1 0 0 0 1 0 1 0
F F’ F’’
0 1 0
1 0 1
1 0 1
0 1 0
- NOR menggantikan XNOR

F=A⨁B
= AB + A’B’
= AB + A’B’
= ((AB + A’B’)’)’
= ((A’+B’)’+(A+B)’)’
Pembuktian menggunakan tabel kebenaran :
A B A’ B’ 𝐴⨁𝐵 A’+B’ (A’+B’)’ A+B (A+B)’
0 0 1 1 1 1 0 0 1
0 1 1 0 0 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0 1 0
1 1 0 0 1 0 1 1 0
(A’+B’)’+(A+B)’ ((A’ + B’)’ + (A+B)’)’ (((A’ + B’)’ + (A+B)’)’)’
1 0 1
0 1 0
0 1 0
1 0 1
3. Untuk fungsi boolean F = xy’ + xy’z + x’y’z’
a. Implementasikan dengan gerbang AND, OR, dan NOT.

b. Implementasikan dengan gerbang OR dan NOT saja.

c. Implementasikan dengan gerbang AND dan NOT saja.

4. Menyederhanakan fungsi F ( A, B, C, D ) = Σ ( 0, 1, 8, 10, 11, 12, 14, 15 )


dalam bentuk jumlah hasilkali dan hasilkali jumlah serta
implementasikan kedua bentuk fungsi sederhana tersebut dengan hanya
gerbang NAND dan hanya gerbang NOR.
• F ( A, B, C, D )=∑ ( 0, 1, 8, 10, 11, 12, 14, 15 )
Dalam bentuk jumlah hasil kali (Minterm/SOP)
F = A’B’C’D’ + A’B’C’D + AB’C’D’ + AB’CD’ +
AB’CD + ABC’D’ + ABCD’ + ABCD
Kita sederhanakan dengan menggunakan aksioma-aksioma dalam
aljabar boolean :
F = A’B’C’D’ + A’B’C’D + AB’C’D’ + AB’CD’ +
AB’CD + ABC’D’ + ABCD’ + ABCD
= A’B’C’(D’ + D) + AB’D’(C’ + C) + ABC(D’+D)
+ AB’CD + ABC’D’
= A’B’C’(1) + AB’D’(1) + ABC(1) + AB’CD + ABC’D’
= A’B’C’ + AB’D’ + ABC + AB’CD + ABC’D’
= A’B’C’ + AB’(D’ + CD) + AB(C + C’D’)
= A’B’C’ + AB’(D’ + C) + AB(C + D’)
= A’B’C’ + AB’D’ + AB’C + ABC + ABD’
= A’B’C’ + D’(AB’ + AB) + AC(B’ + B)
= A’B’C’ + D’A + AC
• Dalam jumlah hasil kali (Minterm/SOP)
F = A’B’C’ + D’A + AC
F = ((A’B’C’)’ . (D’A)’ . (AC)’)’
Rangkaian Gerbang Logika menggunakan NAND
• Dalam hasil kali jumlah (Maxterm/POS)
F = A’B’C’ + D’A + AC
F = (A+B+C) + (D + A’) + (A’+ C’)

Rangkaian gerbang logika dengan menggunakan NOR

3.3 Tugas Gerbang Logika


1. Gerbang Logika

Tabel Kebenaran
Bit Masukan Bit Keluaran
INA INB INC OUTD OUTE OUTF
0 0 1 1 1 1
0 1 1 0 0 1
1 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 1 0
0 1 0 1 0 1
1 0 0 1 0 0
1 1 0 0 1 0
Kesimpulan :
Pada tabel kebenaran diatas diperoleh hasil output yang identik
dengan output rangkaian full adder, sebab jika kita perhatikan antara
output Sub, XE dan Dout ternyata berkesinambungan, hal itu bisa
dilihat dari polanya. Selain itu, dalam rangkaian tersebut banyak
menggunakan gerbang NAND dan NOR, dimana hal tersebut
bertujuan untuk mengurangi penggunaan gerbang dasar yang
jumlahnya akan lebih banyak serta rumit. Hal itu akan berpengaruh
dalam pengoptimalan kerja gerbang dalam sebuah IC, sehingga
lebih murah dan efisien.

2. Ekspresi Boolean
Dari rangkaian logika soal nomor 1 diperoleh ekspresi Boolean
sebagai berikut :
Sub = X Y Z → X XOR Y XOR Z
XE = (X Y)’ → X XNOR Y
Dout = X’Y + ((X Y)’ . Z) → NOT X AND Y OR X
XNOR Y AND Z

Anda mungkin juga menyukai