MODUL 2
GERBANG LOGIKA
Disusun Oleh :
Fungsi :
x = 𝐴 atau x = A’
Tabel Kebenaran :
Input (A) Output (x)
0 1
1 0
• Gerbang AND
Gerbang yang digunakan untuk mengalikan variabel pada
suatu persamaan lagika. Tanda yang digunakan untuk menyatakan
operasinya adalah tanda titik (.). Gerbang AND mempunyai
beberapa input dan satu output.
Lambang :
Fungsi :
x = A.B
Tabel Kebenaran Gerbang AND :
Input (A) Input (B) Output (x)
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
• Gerbang OR
Gerbang yang digunakan untuk menjumlahkan variabel pada
suatu persamaan logika. Tanda yang digunakan untuk menyatakan
operasinya adalah tanda (+). Gerbang or mempunyai beberapa input
dan satu output.
Lambang :
Fungsi :
x=A+B
Tabel kebenaran :
Input (A) Input (B) Output (x)
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Fungsi :
Q=𝐴. 𝐵
Tabel kebenaran :
Input (A) Input (B) Output (Q)
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
• Gerbang NOR
Gerbang ini merupakan perluasan dari gerbang OR, yang
merupakan gabungan dari gerbang OR dan gerbang NOT. Tanda yang
digunakan untuk menyatakan operasi NOR, merupakan gabungan
kedua tanda dari OR dan NOT yang mempunyai beberapa input dan
satu output.
Lambang :
Fungsi :
Q=𝐴+𝐵
Tabel kebenaran :
Input (A) Input (B) Output (Q)
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Fungsi :
Q=A⊕B
Tabel kebenaran :
Input (A) Input (B) Output (Q)
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
• Gerbang XNOR
Gerbang XNOR merupakan inversi dari gerban XOR atau
merupakan gerbang XOR dengan tambahan nverter pada outputnya.
Lambang :
Fungsi :
Q=𝐴 ⊕ 𝐵
Tabel kebenaran :
Input (A) Input (B) Output (Q)
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Referensi :
1. Mano, M. and Prentice Hall. 2002. Digital Design. New Jersey.
2. Mismail, Budiono. 1998. Dasar-Dasar Rangkaian Logika Digital. Bandung :
ITB
BAB II
PERMASALAHAN
4. Sederhanakan fungsi :
F ( A, B, C, D )=∑ ( 0, 1, 8, 10, 11, 12, 14, 15 )
dalam bentuk jumlah hasilkali dan hasilkali jumlah serta
implementasikan kedua bentuk fungsi sederhana tersebut dengan
hanya gebang NAND dan hanya gerbang NOR.
b. AB’C’+ A’B+A’
c. C’+(AB)’
- Gerbang OR
Gerbang OR digambarkan sebagai Gerbang Penjumlah.
Gerbang OR berbeda dengan gerbang NOT yang hanya memiliki
satu input, gerbang ini memiliki paling sedikit 2 jalur input.
Artinya inputnya bisa lebih dari dua, misalnya empat atau delapan.
Yang jelas adalah semua gerbang logika selalu mempunyai hanya
satu output.
Gerbang OR dapat dikatakan memiliki karakteristik
“memihak 1”, di mana karakteristik logikanya akan selalu
mengeluarkan hasil output bernilai 1 apabila ada satu saja input
yang bernilai 1.Jadi gerbang logika ini tidak peduli berapa nilai
input pada kedua sisinya, asalkan salah satunya atau kedua-
duanya bernilai 1, maka outputnya pasti juga akan bernilai 1.
Logika gerbang OR ini dapat diumpamakan sebagai sebuah
rangkaian dengan dua buah saklar yang terpasang secara paralel.
Apabila salah satu saklar memutuskan hubungan (bernilai 0),
maka output-nya tetaplah bernilai 1 karena input yang lain tidak
akan terputus hubungannya dengan output. Apabila kedua input
bernilai 0, maka output barulah benar-benar terputus atau bernilai
0. Jika keduanya bernilai 1, maka output juga akan bernilai 1.
b. Gerbang logika universal
Gerbang universal merupakan gerbang turunan yang
dihasilkan dari gerbang dasar dan memiliki output yang sama dengan
gerbang dasar, gerbang turunan dapat menggantikan gerbang dasar
agar pengimplementasian gerbang menjadi lebih sederhana. Adapun
Gerbang Universal itu adalah NAND dan NOR.
- Gerbang NAND
Gerbang logika NAND merupakan modifikasi yang
dilakukan pada gerbang AND dengan menambahkan gerbang
NOT didalam prosesnya. Maka itu, mengapa gerbang ini dinamai
NAND atau NOTAND. Logika NAND benar-benar merupakan
kebalikan dari apa yang dihasilkan oleh gerbang AND. Di dalam
gerbang logika NAND, jika salah satu input atau keduanya
bernilai 0 maka hasil output-nya adalah 1. Jika kedua input
bernilai 1 maka hasil output-nya adalah 0.
- Gerbang NOR
Gerbang NOR atau NOT-OR juga merupakan kebalikan
dari gerbang logika OR. Semua input atau salah satu input
bernilai 1, maka output-nya akan bernilai 0. Jika kedua input
bernilai 0, maka output-nya akan bernilai 1.
F = A⨁B = AB + A’B’
AB + A’B’ = ((AB + A’B’)’)’
=((AB)’(A’B’)’)’
Pembuktian menggunakan tabel kebenaran :
A B A’ B’ 𝐴⨁𝐵 AB (AB)’ A’B’ (A’B’)’ F’
0 0 1 1 1 0 1 1 0 0
0 1 1 0 0 0 1 0 1 1
1 0 0 1 0 0 1 0 1 1
1 1 0 0 1 1 0 0 1 0
F’’
1
0
0
1
b. NOR
- NOR menggantikan AND
F=A⨁B
= A’B + AB’
= ((A’B + AB’)’)’
= ((A+B’)’+(A’+B)’)’
Pembuktian menggunakan tabel kebenaran :
A B A’ B’ A ⨁ B A+B’ (A+B’)’ A’+B (A’+B)’
0 0 1 1 0 1 0 1 0
0 1 1 0 1 0 1 1 0
1 0 0 1 1 1 0 0 1
1 1 0 0 0 1 0 1 0
F F’ F’’
0 1 0
1 0 1
1 0 1
0 1 0
- NOR menggantikan XNOR
F=A⨁B
= AB + A’B’
= AB + A’B’
= ((AB + A’B’)’)’
= ((A’+B’)’+(A+B)’)’
Pembuktian menggunakan tabel kebenaran :
A B A’ B’ 𝐴⨁𝐵 A’+B’ (A’+B’)’ A+B (A+B)’
0 0 1 1 1 1 0 0 1
0 1 1 0 0 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0 1 0
1 1 0 0 1 0 1 1 0
(A’+B’)’+(A+B)’ ((A’ + B’)’ + (A+B)’)’ (((A’ + B’)’ + (A+B)’)’)’
1 0 1
0 1 0
0 1 0
1 0 1
3. Untuk fungsi boolean F = xy’ + xy’z + x’y’z’
a. Implementasikan dengan gerbang AND, OR, dan NOT.
Tabel Kebenaran
Bit Masukan Bit Keluaran
INA INB INC OUTD OUTE OUTF
0 0 1 1 1 1
0 1 1 0 0 1
1 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 1 0
0 1 0 1 0 1
1 0 0 1 0 0
1 1 0 0 1 0
Kesimpulan :
Pada tabel kebenaran diatas diperoleh hasil output yang identik
dengan output rangkaian full adder, sebab jika kita perhatikan antara
output Sub, XE dan Dout ternyata berkesinambungan, hal itu bisa
dilihat dari polanya. Selain itu, dalam rangkaian tersebut banyak
menggunakan gerbang NAND dan NOR, dimana hal tersebut
bertujuan untuk mengurangi penggunaan gerbang dasar yang
jumlahnya akan lebih banyak serta rumit. Hal itu akan berpengaruh
dalam pengoptimalan kerja gerbang dalam sebuah IC, sehingga
lebih murah dan efisien.
2. Ekspresi Boolean
Dari rangkaian logika soal nomor 1 diperoleh ekspresi Boolean
sebagai berikut :
Sub = X Y Z → X XOR Y XOR Z
XE = (X Y)’ → X XNOR Y
Dout = X’Y + ((X Y)’ . Z) → NOT X AND Y OR X
XNOR Y AND Z