Anda di halaman 1dari 1

FENOBARBITAL (FENOBARBITON)

Indikasi:

epilepsi, semua jenis, kecuali petit mal, status epileptikus.

Peringatan:

lansia, anak, debil, gangguan fungsi hati dan ginjal, depresi pernapasan, hamil, menyusui, hindari
pemutusan obat mendadak.

Interaksi:

lihat lampiran 1 (fenobarbital).

Kontraindikasi:

depresi pernapasan berat, porfiria.

Efek Samping:

mengantuk, letargi, depresi mental, ataksia, nistagmus, iritabel dan hiperaktif pada anak: agitasi,
resah dan bingung pada lansia; reaksi alergi pada kulit, hipoprotrom binemia, anemia
megaloblastik.

Dosis:

oral : 60-180 mg (malam). ANAK 5-8 mg/kg bb/hari.Injeksi intramuskular/intravena 50-200 mg,
ulang setelah 6 jam bila perlu, maksimal 600 mg/ hari. Encerkan dalam air 1:10 untuk
intravenaStatus epileptikus (tersedia di ICU): injeksi intravena kecepatan tak lebih dari 100
mg/menit, sampai bangkitan teratasi atau sampai maksimal 15 mg/kg bb/hari tercapai.

Mekanisme kerja

Fenobarbital adalah penurun ambang stimulasi sel saraf di korteks motorik sehingga terjadi hambatan
penyebaran aktivitas listrik (lepas muatan) dari fokus aktivitas epilepsi di otak.[4] Fenobarbital bekerja
pada reseptor GABA sehingga menyebabkan peningkatkan inhibisi sinaptik.[5] Hal tersebutlah yang
menyebabkan adanya efek terangkatnya ambang kejang.[5] Selain itu, hal tersebut pula dapat
mengurangi penyebaran aktivitas kejang dari fokus kejang.[5] Fenobarbital juga dapat menghambat
saluran kalsium, mengakibatkan penurunan pengeluaran transmitter yang memiliki fungsi untuk
merangsang

Sediaan : tablet

Sumber : website Pusat Informasi Obat Nasional Badan POM RI

Anda mungkin juga menyukai