PMBHSAN Strategi P PDF
PMBHSAN Strategi P PDF
DOSEN PEMBIMBING:
Chusnul Muali,M.Pd
OLEH :
Husnul Laili : 1530700021
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Guru adalah orang yang menyampaikan imformasi kepada anak didik dan
mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Untuk dapat tercapainya
imformasi dan tujuan dari pendidikan tersebut maka seorang guru harus dapat
mengetahui dan memahami bagaimana ilmu pengetahuan itu dapat diterima dan
dipahami oleh oleh peserta didik, oleh karena itu guru harus dapat menguasai strategi
pembelajaran, dengan penguasaan strategi pembelajaran ini diharapkan pesan yang
akan disampaikan kepada peserta didik dapat sampai sesuai dengan yang diharapkan
sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut.
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan),
dimana didalamnya terdapat metode-metode yang akan dilaksanakan disesuai dengan
situasi dan kondisi yang ada pada sekolah dan peseta didik itu sendiri. Strategi
pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih
strategi kegiatan belajar yang akan digunakan sepanjang proses pembelajaran.
Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber
belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja konsep dan prinsip belajar dan pembelajaran ?
2. Apa variabel dan strategi pembelajaran ?
3. Apa saja jenis-jenis strategi pembelajaran ?
1.3. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui konsep dan prinsip belajar dan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui variabel dan strategi pembelajaran.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis strategi pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep dan prinsip belajar dan Pembelajaran
A. Konsep Belajar
Menurut Gangne (1985) bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu
organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Terdapat tiga atribut
belajar yaitu: proses, perubahan perilaku, dan pengalaman.
1. Proses
Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berfikir dan
merasakan. Seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya aktif.
2. Perubahan perilaku
3. Pengalaman
B. Konsep Pembelajaran
Sedangkan konsep pembelajaran Menurut Mansur (1991) terdapat empat
konsep dasar strategi pembelajaran:
1. Mengidentifikasikan serta menetapkan tingkah laku dari kepribadian anak
didik sebagaimana yang diharapkan sesuai tuntutan dan perubahan zaman.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem belajar mengajar yang tepat untuk
mencapai sasaran yang akurat.
3
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belaajr mengajar yang
dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru
dalam menunaikan kegiatan mengajar.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta
standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam
melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan
dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional yang
bersangkutan secara keseluruhan.1
C. Prinsip Belajar dan pembelajaran
1. Perhatian dan motivasi
1
Paturrohmah, Pupuh dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Refka
Aditama, 2007), hal 46
2
Dimyati dan Mudjiono, belajar dan pembelajaran. (Jakarta: Rineka Cipta. 2009,),.Hal 42
4
media pembelajaran berfungsi untuk mempertingggi daya serap dan
retensi anak terhadap materi pembelajaran karena keberhasilan pembelajaran
sangat ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu metode dan media. Kedua
komponen ini saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan.3
3
Hasan Baharun, ‘Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan Melalui Model
ASSURE’, Cendekia: Journal of Education and Society, 14.2 (2016), 231–46
<https://doi.org/10.21154/cendekia.v14i2.610>.
4
Hasan Baharun, ‘Penerapan Pembelajaran Active Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Di Madrasah’, Jurnal Pendidikan Pedagogik, 1.1 (2015), 34–46.
5
Baharun, ‘Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan Melalui Model
ASSURE’.
6
Baharun, ‘Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan Melalui Model
ASSURE’.
7
Baharun, ‘Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan Melalui Model
ASSURE’.
5
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap peserta
didik
8
Baharun, ‘Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan Melalui Model
ASSURE’.
9
Baharun, ‘Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan Melalui Model
ASSURE’.
10
Baharun, ‘Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan Melalui Model
ASSURE’.
11
Ahmad Rohani, pengelolaan pengajaran.(Jakarta: Rineka Cipta. 2004,),Hal. 20
6
Agar tujuan Pendidikan tersebut dapat tercapai, maka perlu adanya
upaya secara kontinyu dan terpadu, baik pendidikan itu dilakukan dalam
lingkungan keluarga sebagai organisasi terkecil yang menjadi tanggung jawab
orang tua, di sekolah yang menjadi tanggung jawab guru, dan di masyarakat
yang menjadi tanggung jawab masyarakat, pemimpin masyarakat12
Murid yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan terlibat aktif,
tekun dan semangat dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran akan menjadi
lebih aktif dan bermakna serta pencapaian kualitas hasil belajar13
7
motovasi, walaupun dikatakan bahwa motivasi dan perhatian harus sejalan.
Berbeda halnya kalau perhatian yang disengaja atau sekehendak, hal ini
diperlukan motivasi.
2. Keaktifan
3. Keterlibatan Langsung
8
Edge Dale dalam Dimyati mengatakan bahwa: “belajar yang baik
adalah belajar melalui pengalaman langsung”. Pembelajaran dengan
pengalaman ini bukan sekedar duduk dalam kelas ketika guru sedang
menjalankan pelajaran, tetapi bagaimana peserta didik terlibat langsung dalam
proses pembelajaran tersebut. Kegiatan pembelajaran yang ditetapkan guru
berarti pengalaman belajar bagi peserta didik.
4. Pengulangan
9
relevan sebagai dasar pembelajaran. Sebab, dalam pembelajaran masih sangat
dibutuhkan pengulangan-pengulangan atau latihan-latihan. Hubungan stimulus
dan respons akan bertambah erat kalau sering dipakai dan akan berkurang
bahkan hilang sama sekali jika jarang atau tidak pernah digunakan. Oleh
karena itu, perlu banyak latuhan, pengulangan, dan pembiasaan.17
5. Proses Individual
6. Tantangan
17
Dimyati dan Mudjiono, Hal.43
18
Ahmad Rohani, Hal.17
10
Kuantzu dalam Azhar Arsyad mengatakan”if you give a man fish, he
will have a single meal. If you teach him how to fish he will eat all his life”.
Pernyataan Kuantzu ini senada dengan prinsip pembelajaran yang berupa
tantangan, karena peserta didik tidak merasa tertantang bila hanya sekedar
disuapi sehingga dirinya tinggal menelan apa yang diberikan oleh guru. Sebab,
tanpa tantangan peserta didik merasa masa bodoh dan kurang kreatif sehingga
tidak berkesan materi yang diterimanya.
Agar pada diri peserta didik timbul motiv yang kuat untuk mengatasi
hambatan dengan baik, maka materi pembelajaran juga harus menantang
sehingga peserta didik bergairah untuk mengatasinya. Hal ini sejalan dengan
prinsip pembelajaran dengan salah satu prinsip konsep contextual teaching and
learning yaitu inkuiri. Di mana dijelaskan bahwa inkuiri merupakan proses
pembelajaran yang berdasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses
berpikir secara sistematis. Jadi, peserta didik akan bersungguh-sungguh dalam
menemukan masalahnya terlebih dahulu kemudian menemukan sendiri jalan
keluarganya.19
Apabila peserta didik memperoleh nilai yang baik dalam ulangan tentu
dia akan belajar bersungguh-sungguh untuk memperoleh nilai yang lebih baik
untuk selanjutnya. Karena nilai yang baik itu merupakan penguatan yang
positif sebaliknya, bila peserta didik memperoleh nilai yang kurang baik tentu
dia merasa takut tidak naik kelas, dia terdorong pula untuk lebih giat. Inilah
yang disebut penguatan negatif yang berarti bahwa peserta didik mencoba
menghindar dari peristiwa yang tidak menyenangkan.
19
Dimyati dan Mudjiono, Hal.48
11
Format sajian berupa Tanya jawab, eksperimen, diskusi, metode
penemuan sebagainya merupakan cara pembelajaran yang memungkinkan
terjadinya balikan dan penguatan. Balikan yang diperoleh peserta didik setelah
belajar dengan menggunakan metode-metode akan menarik yang membuat
peserta didik terdorong untuk belajar lebih bersemangat.20
A. Variabel Pembelajaran
Belajar terjadi pada situasi tertentu, yang berbeda dari situasi lain yaitu
yang disebut pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan
belajar yang terdiri dari komponen atau unsur: tujuan, bahan, strategi, alat,
siswa, dan guru. Seperti yang telah anda ketehui bahwa tujuan pembelajaran
menurut Bloom dkk meliputri tiga ranah, yaitu pengetahuan (kognitif),
keterampilan (psikomotorik) dan sikap (afektif).
20
Ibid. Hal. 49
21
Masitoh & Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: DEPAG RI, 2009), hal.38
12
c. Invormasi Verbal; yang termasuk verbal ialah nama atau label, fakta dan
pengetahuan. Tujuan akhir pelajaran informasi verbal adalah seseorang
mengetahuinya (mampu mengingatnya). Informasi verbal diperoleh
seseorang melalui pendengaran (katak-kata ynag diucapkan oleh orang
lain, radio, tv, dan sejenisnya) dan melalui membaca.
d. Keterampilan Motorik; yang dimaksud ketermpilan-keterampilan
motorik tidak hanya mencakup kegiatan-kegiatan fisik, akan tetapi
digabung dengan keterampilan intelektual.
e. Sikap (afektif) merupakan salah satu ranah perilaku manusia atau siswa
yang merupakan kegiatan dari tujuan pendidikan yang tidak dapat
dipisahkan dari ranah kognitif dan psikomotorik. Jujur, sopan, ramah,
suka menolong orang lain, hati-hati, rajin, kreatif, kritis, disiplin, dan
sejenisnya merupakan sikap-sikap positif yang harus dibentuk dan
dikembangkan pada diri setiap peserta didik.
2.3. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran
Strategi pricing kadang menjadi suatu hal yang agak terlupakan dalam
marketing mix. Padahal, strategi pricing mempunyai peranan yang sangat besar dalam
laba perusahaan dan sudah seharusnya memperoleh pertimbangan yang sama
layaknya dengan strategi promosi dan iklan. Harga yang tinggi atau rendah dapat
mengubah volume penjualan dan gross margin secara dramatis22.
Faktor-faktor lain juga menentukan strategi pricing. Antara lain five forces
yaitu pesaing, pemain baru. supplier, produk substitusi dan pelanggan. Positioning
juga menentukan strategi pricing Anda. Jika Anda memberi harga barang premium
terlalu murah, maka pelanggan tidak akan percaya bahwa Anda memiliki kualitas
yang cukup baik. Bwgitu pula jika Anda menetapkan harga terlalu tinggi, maka
pelanggan bisa jadi akan beralih ke pesaing.
Beberapa jenis – jenis strategi pembelajaran adalah sebagai berikut:
A. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Pembelajaran langsung adalah istilah yang sering digunakan untuk teknik
pembelajaran Ekspositoris , atau teknik penyampaian semacam kuliah (sering juga
digunakan istilah “chalk and talk ”). Strategi pembelajaran langsung merupakan
bentuk dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered
approach).
22
Vibiznews – Sales & Marketing, Ibid.
13
B. Strategi Pembelajaran Cooperative Learning
Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa terdiri atas 3 sampai 5 orang siswa
untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas.
C. Strategi Pembelajaran Problem Solving
Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan pemecahan masalah
sebagai suatu strategi pembelajaran. Mengajar memecahkan masalah adalah mengajar
bagaimana siswa memecahkan suatu persoalan, misalkan memecahkan soal-soal
matematika. Sedangkan strategi pembelajaran pemecahan masalah adalah teknik
untuk membantu siswa agar memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan
menggunakan strategi pemecahan masalah. Dengan demikian perbedaan keduanya
terletak pada kedudukan pemecahan masalah itu.
D. Strategi Mengulang
Strategi mengulang sederhana digunakan untuk sekedar membaca ulang materi
tertentu untuk menghafal saja. Contoh lain dari strategi sederhana adalah menghafal
nomor telepon, arah tempat, waktu tertentu, daftar belanjaan, dan sebagainya.
E. Strategi Elaborasi
Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru akan
menjadi lebih bermakna. Dengan strategi elaborasi, pengkodean lebih mudah
dilakukan dan lebih memberikan kepastian. Strategi elaborasi membantu pemindahan
informasi baru dari memori di otak yang bersifat jangka pendek ke jangka panjang
dengan menciptakan hubungan dan gabungan antara informasi baru dengan yang
pernah ada. Beberapa bentuk strategi elaborasi adalah pembuatan catatan, analogi,
dan PQ4R. Pembuatan catatan adalah strategi belajar yang menggabungkan antara
informasi yang dipunyai sebelumnya dengan informasi baru yang didapat melalui
proses mencatat. Dengan mencatat, siswa dapat menuangkan ide baru dari
percampuran dua informasi itu.
F. Strategi Organisasi
Strategi organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan kebermaknaan bahan-
bahan baru dengan struktur pengorganisasian baru. Strategi organisasi terdiri atas
pengelompokan ulang ide-ide atau istilah menjadi subset yang lebih kecil. Strategi
tersebut juga berperan sebagai pengindentifikasian ide-ide atau fakta kunci dari
sekumpulan informasi yang lebih besar. Bentuk strategi organisasi adalah Outlining,
yakni membuat garis besar. Siswa belajar menghubungkan berbagai macam topik atau
14
ide dengan beberapa ide utama. Mapping, yang lebih dikenal dengan pemetaan
konsep, dalam beberapa hal lebih efektif daripada outlining.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
A. Konsep Belajar
1. Proses
2. Perubahan Perilaku
3. Pengalaman
B. Konsep Pembelajaran
1. Mengidentifikasikan serta menetapkan tingkah laku dari kepribadian anak
didik sebagaimana yang diharapkan sesuai tuntutan dan perubahan zaman.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem belajar mengajar yang tepat untuk
mencapai sasaran yang akurat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belaajr mengajar yang
dianggap paling tepat dan efektif .
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta
standar keberhasilan.
C. Variabel dan Strategi Pembelajaran
1. Tujuan dan Bahan Pelajaran
D. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran
1. Strategi pembelajaran langsung (Direct Instruction)
2. Strategi pembelajaran Cooperative Learning
3. Strategi pembelajaran Problem solving
4. Strategi mengulang
5. Strategi Elaborasi
6. Strategi Organisasi
Dari disini dapat disimpulkan bahwa hakikat strategi pembelajaran adalah
menentukan terlebih dahulu tujuan dari pembelajaran dengan memperhatikan kondisi
dan situasi dari peserta didik, sarana dan prasarana, media pembelajaran yang
tersedia sehingga dapat menentukan metode apa yang sesuai dengan
pembelajarannya. Dan hakikat strategi pembelajaran ini juga tidak terlepas dari peran
15
serta guru Dalam menyampaikan materi pembelajaran sehingga dapat memotivasi
peserta didik untuk belajar, sehingga tidak menimbulkan kebosanan bagi peserta
didik yang pada akhirnya tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai secara
efektif dan efisien dan dikuasai oleh peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Paturrohmah, Pupuh dan Sobry Sutikno,2007, Strategi Belajar Mengajar,
16
Vibiznews – Sales & Marketing, Ibid.
17