Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jalur asam sikimat merupakan jafur alternatif menuju senyawa aromatik,


utamanya L-fenilalanin, L-tirosina, dan L-triptofan. Jalur ini berlangsung dalam
mikroorganisme dan tumbuhan, tetapi tidak berlangsung dalam hewan, sehingga
asam amino aromatik merupakan asam amino esensial yang harus terdapat dalam
diet manusia maupun hewan.
L-fenilanalin merupakan rangka dasar pembentukan dari asam sinamat. Asam
sinamat adalah senyawa bahan alam yang terdapat dalam berbagai tanaman,
misalnya cengkeh (Syzygium aromaticum) , temu kunci (Boesenbergia rotunda) ,
lengkuas (Alpinia galanga) , mesoyi (Messoia aromatica Becc) dan kemenyan
(Styrax sp).

Pada senyawa-senyawa turunan sinamat yang ditemukan di alam. Ikatan


rangkap pada umumnya mempunyai konfigurasi trans yang lebih stabil dari pada
konfigurasi cis. Akan tetapi, konfigurasi ini dapat diubah dari yang satu menjadi
yang lain, dan isomerasi ini dapat terjadi selama proses pemisahan senyawa-
senyawa ini dari jaringan tumbuhan oleh sinar matahari, terutama sekali sinar
ultraviolet. Oleh karena itu, turunan sinamat yang dipisahkan dari jaringan
tumbuhan lazimnya ialah campuran kesetimbangan dari kedua isomer tersebut.

Senyawa-senyawa turunan sinamat ditemukan secara luas di alam, terutama


sekali turunan hidroksisinamat, seperti p-kumarat, kafeat,ferulat dan sinapat.
Senyawa-senyawa ini biasanya ditemukan dalam bentuk ester.

Senyawa-senyawa turunan sinamat dapat pula diidentifikasi dari spektrum


ultraviolet, yang mempunyai serapan maksimum pada panjang gelombang sekitar
245 nm dan sekitar 320 nm. Senyawa-senyawa ini, dalam suasana basa
memperlihatkan perpindahan serapan maksimum di daerah ultraviolet ke panjang
gelombang yang lebih besar (perpindahan batokromik). Pengukuran dari besarnya
perpindahan batokromik ini sangat berguna untuk maksud identifikasi

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan


sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari turunan asam sinamat ?


2. Apa saja sifat-sifat dari turunan asam sinamat ?
3. Bagaimana proses biosintesis turunan asam sinamat?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian dari senyawa turunan asam sinamat
2. Mengetahui sifat-sifat turunan asam sinamat
3. Mengetahui bagaimana proses biosintesis dari turunan asam sinamat

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Asam sinamat ialah suatu senyawa organik dengan rumus


kimia C6H5CHCHCO2H . Asam sinamat merupakan senyawa kristal berwarna
putih yang sedikit larut dalam air. Diklasifikasi sebagai asam karboksilat tak
jenuh. Senyawa ini secara bebas larut dalam pelarut-pelarut organik. Asam
sinamat termasuk turunan senyawa fenilpropanoida. Senyawa fenilpropanoida
merupakan salah satu kelompok senyawa fenol utama yang berasal dari jalur
shikimat.

Gambar 1 : Struktur Asam Sinamat

Asam sinamat diperoleh dari fenilalanin berdasarkan eliminasi ammonia


secara enzimatik dilanjutkan dengan hidroksilasi aromatik dan metilasi. Asam
sinamat mempunyai titik leleh 133°C serta titik didih 300°C.
Kegunaan asam sinamat adalah sebagai bahan baku kimia, misalnya
sebagai bahan baku untuk mensintesis asam hidrosinamat melalui reaksi reduksi,
sebagai bahan baku pembuatan ester metil, etil, benzil melalui reaksi esterifikasi,
sebagai herbisida dan pestisida, juga dapat digunakan sebagai antibakteri,
antijamur, analgesik, antiinflamasi, pencahar dan pencegah kanker.

3
2.2 Biosintesis

Awal biosintesis dari asam sinamat yakni dimulai dari pembentukan asam
shikimat diawali dengan kondensasi aldol antara eritrosa dan asam
fosfoenolpiruvat. Pada kondensasi ini, gugus metilen C=CH2dari asam
fosfoenolpiruvat berlaku sebagai nukleofil dan mengadisi gugus karbonil C=O
eritrosa, menghasilkan gula dengan 7 unit atom karbon. Selanjutnya reaksi yang
analog (intramolekuler) menghasilkan asam 5-dehidrokuinat yang mempunyai
lingkar sikloheksana, yang kemudian diubah menjadi asam shikimat. Asam
prefenat terbentuk oleh adisi asam fosfoenolpiruvat terhadap asam shikimat.

Selanjutnya, aromatisasi dari asam prefenat menghasilkan asam fenil


piruvat yang merupakan prekusor dari fenilalanin melalui reaksi reduktif aminasi,
produk deaminasi fenilalanin menghasilkan asam sinamat.

4
Reaksi penting dalam pembentukan asam sinamat dan berbagai
turunannya adalah pengubahan fenilalanin menjadi asam sinamat melalui proses
deaminasi atau pelesan amonia dari fenilalanin untuk membentuk asam sinamat.
Reaksi ini dikaalisis oleh enzim fenilalanin amonia liase. Berikutnya asam
sinamat diubah menjadi p-kumarat dengan penambahan satu atom oksigen dari O2
dan atom H dari NADPH langsung pada posisi para dari asam sinamat (posisi
atom karbon keempat dihitung dari gugus asam sinamat pada cincin benzena).
Penambahan lagi gugus hidroksil (OH) lainnya di sebelah gugus OH dari asama
p-kumarat dengan reaksi serupa menghasilkan asam kafeat. Penambahan gugus
metil (-CH3) dari S-adenosil metionin (SAM) gugus OH dari asam kafeat
menghasilkan asam ferulat. Asam kafeat membentuk ester dengan gugus alkohol

5
dalam asam lainnya yang terbentuk pada lintasan asam sikimat, yaitu asam quinat,
dan menghasilkan asam klorogenat.

Empat macam asam hidroksisinamat terdapat umum dalam tumbuhan, dan


pada kenyataannya hampir terdapat dimana-mana. Keempat asam itu ialah asam
ferulat, sinapat,kafeat dan p-kumarat. Asam hidroksisinamat biasanya terdapat
dalam tumbuhan sebagai ester dan dapat diperoleh dengan hasil baik dengan cara
hidrolisis basa lemah. Karena dengan hidrolisis asam panas bahan akan hilang
akibat dekarboksilasi menjadi hidroksistirena yang bersesuaian. Asam kafeat
biasanya terdapat sebagai ester asam kuinat dan ester ini diberi nama asam
klorogenat.

Senyawa-senyawa ini mudah dideteksi, karena noda-nodanya diatas kertas


saring (atau kromatogram kertas) memberikan fluoresensi berwarna biru atau

6
hijau dibawah sinar ultraviolet. Intensitas warna ini dapat ditingkatkan bila
diperlakukan dengan uap amoniak.

2.2.1 Metode umum untuk sintesis asam Sinamat dan turunannya adalah sebagai
berikut:
a) Reaksi Perkin
Asam sinamat mudah disiapkan oleh Sintesis Perkin menggunakan
benzaldehida dalam anhidrida asetat dan natrium asetat anhidrat. Reaksi
perkin adalah metode yang paling sering untuk pembuatan asam sinamat
dan turunannya tetapi kerugian utama dari reaksi ini adalah aldehid dengan
adanya basa yang mengarah pada pembentukan pembentukan produk
samping yang tidak diinginkan.

COO
CHO
NaOAc H

(CH2CO)O

b) Metode Enzymatic
Sintesis dua turunan dengan menggunakan metode enzimatik telah dilakukan
oleh Lee at al. menggunakan Novozym 435 sebagai katalis. Mereka telah
melaporkan dua turunan asam cinnamic yaitu sintesis etil ferulasi (EF) dari
asam ferulat (4-hidroksi 3-metoksi asam sinamat) dan etanol, dan
oktilmetoksininamat (OMC) dari asam p-metoksisinamik dan 2-etil heksanol.
Metode ini bermanfaat daripada metode lain yang dilaporkan karena ada
konversi maksimum reaktan ke produk yang terjadi dan enzim dapat
digunakan kembali berkali-kali tanpa kehilangan aktivitas yang berarti.
Hilangnya aktivitas enzim adalah karena penggunaan etanol yang mendistorsi
lapisan air di sekitar enzim yang diperlukan untuk aktivitasnya

7
2.2.2 Berikut ini adalah struktur senyawa asam sinamat dan turunannya :

Asam sinamat Asam p-kumarat

Asam kafeat Asam ferulat

Asam quinat Asam klorogenat

8
Asam protokatekuat Asam galat

2.2.3 Sifat - sifat asam sinamat :


a. Memiliki kelarutan rendah
b. Bersifat antioksidan
c. Bersifat polar
d. Mengandung gugus benzen dalam strukturnya
e. Heterosiklik
f. Dapat dioksidasi menjadi asam benzoat
g. Dapat dibuat dari proses hidrolisa oleh H2SO4(p)

2.2.4 Proses pembentukan asam sinamat dialam :


Asam sinamat diperoleh dari minyak sinamon, atau dari balsem seperti
storax. Asam ini juga ditemukan dalam mentega shea dan merupakan indikasi
terbaik dari sejarah lingkungannya dan kondisi pasca-ekstraksi. Asam sinamat
memiliki bau layaknya madu. Asam sinamat dan etil esternya yang lebih volatil
merupakan komponen penyedap dalam minyak esensial sinamon, (etil sinamat)
merupakan komponen aroma dalam minyak esensial sinamon, dalam mana
sinnamaldehid terkait merupakan konstituen utamanya. Asam sinamat juga
merupakan bagian dari jalur biosintetik shikimate dan fenilpropanoid.
Biosintesisnya dilakukan melalui aksi enzim fenilalanin ammonia-liase (PAL)
terhadap fenilalanin.

9
2.3 Kegunaan dan produksi asam sinamat
2.3.1 Kegunaan Asam Sinamat
Asam sinamat digunakan sebagai penyedap, indigo sintetik, dan produk
farmasi tertentu. Kegunaan utama ialah dalam pembuatan metil, etil dan benzil
ester untuki industri minyak wangi. Asam sinamat merupakan prekursor, zat
pendahulu untuk pemanis aspartam melalui aminasi yang dikatalisis-enzim
menjadi fenilalanin. Asam sinamat juga merupakan sejenis inhibitor-sendiri yang
diproduksi oleh spora jamur untuk mencegah germinasi.

2.3.2 Produksi Asam Sinamat


Sintesis asli asam sinamat melibatkan reaksi Perkin, yang merupakan
penyebab kondensasi anhidrida asetat dan benzaldehid yang dikatalisis-basa.
Rainer Ludwig Claisen (1851–1930) menggambarkan sintesis ester sinamat
melalui reaksi benzaldehid dan ester. Reaksi ini dikenal sebagai Kondensasi
Claisen. Hal ini juga dapat dibuat dari sinnamaldehid dan benzal klorida.

2.3.3 Aktivitas biologis turunan asam sinamat


Turunan asam sinamat sangat serbaguna dan telah ditampilkan dalam berbagai
obat. Rentang luas profil farmakologis ditunjukkan oleh turunan asam sinamat
dapat diklasifikasikan ke dalam kategori berikut :

1. Anti TB
2. Antidiabetes
3. Antioksidan
4. Antimikroba
5. Sebagai bahan pewangi
6. Hepatoprotektif
7. Depresi CNS
8. Anticholesterolemia
9. Anti jamur dan Fungitoxic
10. Antihiperglikemik
11. Antiviral

10
12. Anxiolytic
13. Sitotoksik
14. Anti-inflamasi
15. Sinar UV penyerap

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Asam sinamat termasuk turunan senyawa fenilpropanoida. Senyawa
fenilpropanoida merupakan salah satu kelompok senyawa fenol utama
yang berasal dari jalur shikimat.
 Kegunaan asam sinamat adalah sebagai bahan baku kimia, sebagai
antibakteri, antijamur, analgesik, antiinflamasi, pencahar dan pencegah
kanker
 Senyawa-senyawa turunan sinamat ditemukan secara luas di alam,
terutama sekali turunan hidroksisinamat, seperti p-kumarat, kafeat,ferulat
dan sinapat. Senyawa-senyawa ini biasanya ditemukan dalam bentuk ester.

3.2 Saran
Guna menambah pengetahuan yang lebih mendalam dan kebenaran akan
teori dalam makalah ini, maka penulis menerima masukan atau tindak
lanjut yang bertujuan untuk menyempurnakan makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arifin A, Samsul. 1986. Kimia Organik Bahan Alam. Jakarta: Universitas


Terbuka,Depdikbud.

Harbone, J.B. 1987. Metode Fitokimia. Bandung: ITB.

Manitto, P. 1992. Biosintesis Produk Alam. Semarang: IKIP Semarang Press.

Teyler.V.E.et.al .1998 . Pharmacognosy. 9th Edition. Phiadelpia: Lea & Febiger.


J. Chem. Pharm. Res., 2011,Journal of Chemical and Pharmaceutical Research,
Cinnamic acid derivatives: A new chapter of various pharmacological activities
,ISSN No: 0975-7384. CODEN(USA): JCPRC5

13

Anda mungkin juga menyukai