Anda di halaman 1dari 8

IBM SISTEM INFORMASI K.I.A. DAN K.B.

BAGI
PUSKESMAS DI KECAMATAN SEMARANG
SELATAN

Sri Eniyati, Rina Candra Noor Santi

Universitas Stikubank Semarang


Email: eniyati03@gmail.com

Abstract.The purpose of devotion to the Community is to build an Information


System Maternal and Child Health (MCH) and Family Planning (FP) in South
Semarang Health Center (PUSKESMAS). This system is called SIMKIA-
KB that will be used by both operators provider users and administrators for
administrative activities relating to Eligible Spouse services in family planning,
antenatal care, maternity and childbirth, and care of infants and toddlers. This
SIM will facilitate the conduct of data collection, processing, and presentation
of information or reporting with respect to the MCH-FP.Implementation of the
method is problem solving technology that is engineered to provide a solution
constraint faced by the partners, with the stage identifier and perform problem
analysis, then make the application development and implementation at the
partners. After the making of the operating manual is made, then continued
training to prospective operators or users SIMKIA-KB, further monitoring and
evaluation and reporting activities and sosialasis.

Keywords: MCH, FC, Health Center, SIMKIA-KB

Abstrak. Tujuan dari Iptkes Bagi Masyarakat (IbM) ini adalah membangun
sebuah Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana
(KB) di PUSKESMAS Semarang Selatan. Sistem ini dinamakan SIMKIA-KB
yang akan dapat digunakan oleh operator Puskesmas baik operator user dan
administrator untuk kegiatan administratif yang berkenaan dengan pelayanan
Pasangan Usia Subur dalam ber-KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas,
serta pelayanan bayi dan balita. SIM ini nantinya akan memudahkan dalam
melakukan pendataan, pengolahan, dan penyajian informasi atau pelaporan yang
berkenaan dengan KIA-KB.Metode pelaksanaan IbM adalah problem solving
yaitu melakukan rekayasa teknologi untuk memberikan solusi permasalahn
yang dihadapi oleh mitra, dengan tahapan melakukan identifiksi dan analisis
permasalahan, selanjutnya melakukan pembangunan aplikasi dan implementasi
pada mitra. Setelah pembuatan buku manual operasi dibuat, maka dilanjutkan
pelatihan kepada calon operator atau pengguna SIMKIA-KB, selanjutnya
dilakukan monitoring dan evaluasi kegiatan serta sosialasis dan pelaporan IbM.

Kata Kunci: Puskesmas, KIA, KB, SIMKIA-KB

115
116

PENDAHULUAN meningkatnya derajat kesehatan anak untuk


menjamin proses tumbuh kembang optimal
PUSKESMAS Pandanaran dan yang merupakan landasan bagi peningkatan
PUSKESMAS Lamper Tengah berada kualitas manusia seutuhnya. Informasi
dibawah pemerintah Kota Semarang diwilayah kesehatan ibu dan anak yang dimiliki pihak
administratif Kecamatan Semarang Selatan. medis (PUSKESMAS) saat ini didapatkan
Program pokok PUSKESMAS diantaranya dari hasil pendataan yang dilakukan secara
adalah sebagai pusat layanan Kesehatan Ibu manual. Hal ini berdampak pada tumpang
dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) tindihnya informasi dan berbagai informasi
yaitu bertujuan untuk memberikan pelayanan dan berbagai kegiatan serta menyita waktu
kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk ber dan biaya. Selain itu beban kerja bagi petugas
KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas dan informasi yang diberikan tidaklah dalam
serta pelayanan bayi dan balita. (Depkes RI, hitungan hari melainkan bulan. Suatu sistem
2006). sangat diharapkan untuk dapat memenuhi
Hasil Identifikasi awal bahwa kebutuhan puskesmas di dalam program
PUSKESMAS Pandanaran Melayani KIA. Hal tersebut terjadi pula pada KB yaitu
penduduk 6 Kelurahan (Bulustalan, informasi yang berkenaan dengan penggunaan
Barusari, Randusari, Mugassari, pleburan, Kontrasepsi bagi ibu baik yang belum atau
dan Wonodri) dengan rata-rata jumlah pasien sudah memiliki anak masih menggunakan
perhari lebih dari 60 Pasien dengan jumlah sistem yang manual. (Sri Eniyati, 2011).
tenaga medis 4 dokter umum, 2 dokter gigi, Dengan bertambahnya jumlah pasien KIA
5 bidan, 2 perawat gigi, 1 HS/SKM, 1 Gizi/ - KB dan banyaknya kesadaran masyarakat
Adminsitrasi, dan 1 Pengemudi. Sedangkan tentang kebutuhan akan kesehatan dan
PUSKESMAS Lamper Tengah Melayani 4 kesejahteraan, maka kebutuhan manajemen
Kelurahan (Peterongan, Lamper Lor . Lamper layanan informasi KIA-KB berbasis teknologi
Tengah, dan Lamper kidul) dengan rata-rata informasi sangat diperlukan. Pemanfaatan
jumlah pasien perhari lebih dari 40 pasien, teknologi informasi dilakukan agar dapat
dengan jumlah Tenaga medis 3 dokter umum, memberikan informasi yang cepat, akurat,
1 dokter gigi, 4 bidan, 2 perawat gigi, 1 HS/ dan mudah diakses untuk menuhi kebutuhan
SKM, 1 Gizi/Adminsitrasi, dan 1 Pengemudi. peningkatan mutu layanan masyarakat. Untuk
Kedua PUSKESMAS tersebut telah itulah perlu dibangun sebuah sistem informasi
memiliki SIMPUS (Sistem Informasi terintegrasi antara KIA dan KB.
Manajemen Puskesmas) namun belum tersedia
sistem informasi yang berkenaan dengan METODE
KIA dan KB, sehingga informasinya kurang
lengkap dan masih bersifat parsial. Padahal Pelaksanaan IbM ini dilakukan dengan
informasi tersebut begitu t penting karena metode problem solving yaitu melakukan
sebagai salah satu indikator dalam rangka rekayasa teknologi untuk memberikan solusi
peningkatan mutu layanan administrasi bidang permasalahn yang dihadapi oleh mitra,
kesehatan utamanya bagi kesehatan ibu dan dengan tahapan sebagai berikut: 1) Identifikasi
anak serta layanan KB. Sesuai tujuan Program Permasalahan dan Analisis Sistem, 2)
KIA yaitu tercapainya kemampuan hidup Pembangunan aplikasi dan Implementasi
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan SIMKIA-KB, 3) Pelatihan Operasional
yang optimal, bagi ibu dan Norma Keluarga SIMKIA-KB, 4) Monitoring dan Evaluasi, 5)
Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta Sosialisasi dan Pelaporan IbM

Rekayasa Vol. 12 No. 2, Desember 2014


117

HASIL DAN PEMBAHASAN 2, diperlukan sebuah rancangan database


yang terintegrasi. Database ini nantinya yang
Hasil digunakan untuk menyimpan dan manipulasi
Identifkasi sistem dilakukan untuk semua data yang dibutuhkan pada SIMKIA-
melakukan penggalian permasalahan secara KB.
mendalam dari hasil analisis situasi sementara Tahap selanjutnya adalah melakukan
yang telah dilakukan selama penyusunan desain antarmuka (user interface) menu,
proposal. Identifkasi meliputi permasalahan- Input, dan output. Tahap ini bertujuan untuk
permasalah yang ada, yaitu kondisi sistem mengkonversikan hasil perancangan logika
yang selama ini berjalan atau berlangsung, ke dalam kegiatan operasi pengkodean
harapan atau tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan bahasa pemrograman
atau diinginkan, dan kendala-kendala yang sehingga konsep logika yang sudah dirancang
dihadapi oleh mitra. Identifikasi ini dilakukan dapat diterjemahkan ke dalam fungsi-fungsi
dengan cara melakukan survey lapangan yaitu program yang dapat digunakan pemakai
melakukan pengambilan data primer dan dengan mudah dan memastikan bahwa semua
sekunder. fungsi atau modul program dapat di buat dan
Data primer dilakukan berupa kegiatan dapat berjalan secara benar.
wawancara dan melakukan FGD (Forum Tahap selanjutnya adalah tahap pengujian
Group Discusion) dengan mitra yaitu staff dan yang bertujuan melakukan pengetesan
pimpinan yang berkompeten di PUSKESMAS terhadap semua modul program yang dibuat.
Pandanaran dan PUSKESMAS Lamper Sehingga pada saat diimplementasikan nanti
Tengah. Selain itu juga dilakukan pengambilan dipastikan berjalan dengan baik dan sesuai
data-data berupa catatan, form dan pelaporan harapan. Tujuan uji coba sistem adalah
yang berkenaan dengan KIA dan KB ditempat untuk mengetes apakah sistem yang dibuat
mitra. Sedangkan penggalian Data sekunder bebas dari kesalahan. Uji coba dilakukan
dilakukan dengan melakukan kajian buku, pada skala laboratorium terlebih dahulu
jurnal, dan artikel tentang KIA dan KB sebelum pengujian dilapangan. Pengujian
peraturan dan kebijakan yang berlaku. Serta dilapangan dilakukan dengan memberikan
model-model terapan sistem informasi yang kesempatan kepada semua peserta pelatihan
mendukung. yang merupakan operator dari PUSKESMAS
Hasil identifikasi sementara tentang Pandanaran dan PUSKESMAS Lamper
alur kegiatan pada KIA dan KB dapat di Tengah. Pengujian untuk mencoba mengisikan
gambarkan dalam gambar 1. Berdasarkan data, perbaikan, manipulasi dan update data,
analisis masalah, maka kendala-kendala yang hingga penyajian informasi dan laporan.
di hadapi dalam sistem menejemen informasi Setelah aplikasi dilakukan pengujian,
kesehatan ibu dan anak (KIA) adalah masalah selanjutnya dilakukan tahap konversi sistem.
ketersedian, kesesuaian, ketepatan waktu dan Proses konversi sistem merupakan proses
keakuratan. untuk meletakkan sistem baru supaya siap
untuk mulai digunakan, pendekatan yang
Pembahasan lebih sesuai dengan resiko kegagalan relatif
kecil, untuk melakukan konversi sistem
Model aplikasi sistem yang akan dibangun dengan pendekatan parallel yaitu dengan
dapat digambarkan seperti rancangan Diagram megoperasikan sistem yang baru bersama-
Konteks pada gambar 2. Pembentukan model sama dengan sistem lama selama satu periode
konteks diagram SIMKIA-KB seperti gambar waktu tertentu atau dapat juga dikatakan

IbM sistem informasi K.I.A. dan K.B. ... (Sri Eniyati, Rina Candra Noor Santi)
118

Gambar 1. Flowchart Mekanisme Pemeriksaan KIA-KB

dengan konversi bertahap. Pendekatan ini sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu
dilakukan untuk menerapkan masing-masing yang di lakukan oleh pengembang sistem
model sistem yang berbeda secara berurutan bersama dengan user.
tiap-tiap modul dioperasikan terlebih dahulu, Pelatihan operasional Sistem Informasi
dan jika telah sukses maka model lain bisa Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak serta
dilanjutkan, demikian pula selanjutnya sampai Keluarga Berencana (SIMKIA-KB) di
modul berhasil diterapkan. lakukan oleh tim IbM kepada pengguna
Setelah sistem di implementasikan maka (mitra) setelah aplikasi selesai di kembangkan
perlu dilakukan pengujian atau tes penerimaan dan diuji pada skala laboraorium. Pelatihan
sistem, pengetesan sistem ini berbeda dilaksanakan dengan cara memberikan
dengan pengetesan sistem sebelumnya. Pada bimbingan teknis dan pelatihan ketrampilan
pengetesan sistem ini dilakukan dengan data dalam mengoperasionalkan sistem sesuai

Rekayasa Vol. 12 No. 2, Desember 2014


119

Gambar 2. Model Konteks Diagram Pengembangan SIMKIA-KB

Gambar 3. Contoh halaman Utama dan Menu SIMKIA-KB

IbM sistem informasi K.I.A. dan K.B. ... (Sri Eniyati, Rina Candra Noor Santi)
120

Gambar 4. Contoh Antar Muka Input dan (Output) Laporan SIMKIA-KB


Tabel 1. Kebutuhan Personal Pelatihan

Peserta Pelatihan & Waktu (jam) Materi Pelatihan Tempat dan Alat
Jumlah
Administrator ( 2 orang: 32 - Pemahaman Manual Tempat: Laboratorium
1 staff PUSKESMAS Book FTI Unisbank
Pandanaran dan 1 staff - Instalasi dan Alat:
PUSKESMAS lamper pemeliharaan 1. Database Server
tengah) SIMPOSYANDU dan 2. Web Server
Infrastruktur 3.Jaringan LAN,
- Operasi Adminitrstor, Intranet, Internet
otorisaasi user dan 4.Wifi
Security 5. Modem
- TroubleShooting 6. PC/Laptop
Operasi 7. LCD
Operator PUSKESMAS 24 - Pemahaman Manual 8. USB
(4 orang) book 9. CD/DVD
- Operasi SIMKIA-KB 10. Router
- Operasi Backup dan 11. Switch
update data, pembuatan 12. MS.Office
laporan dan penyajian 13. Pointer
informasi 14. Speaker
15. Browser
16. Modul pelatihan
17. Installer

Rekayasa Vol. 12 No. 2, Desember 2014


121

dengan tugas dan fungsinya dengan spesifikasi Pada pelaksanaan IbM dihasilkan hal-
pada tabel 1. hal sebagai berikut: a) pengembangan Model
Monotirong dilakukan untuk memantau Sistem Konvensional KIA-KB menjadi
beroperasinya atau berfungsinya SIMKIA- Sistem Informasi manjemen (torotomasi)
KB sesuai dengan standar prosedur dan KIA-KB, b) aplikasi Sistem Informasi
kemampuan sistem. Hal ini dilaksanakan di Manajemen (SIM) Kesehatan Ibu dan Anak
tempat mitra setelah sistem di terima, diuji (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) /
dilapangan, dan diimplementasikan oleh SIMKIA-KB, c)aplikasi Yang dibangun dapat
mitra. Model pemantauan yang dilakukan diterapkan dan dimanfaatkan pada Kedua
dengan cara : PUSKESMAS (Pandanaran dan Lamper
1) Melakukan monitoring terhadap Tengah), d) sistem yang dikembangkan
Perangkat lunak (software) aplikasi, operasi, dapat memudahkan, mempercepat, dan
dan pendukung. lebih akurat dalam pendataan, pengolahan,
2) Melakukan monitoring terhadap pelaporan, dan penyajian informasi KIA-KB
perangkat keras (hardware) dan infrastruktur oleh user dan pimpinan yang pada akhirnya
yang mendukung aplikasi dapat meningkatkan kualitas informasi dan
3) Melakukan monitoring terhadap pelayanan pada pasien , e) sistem yang dibangun
standard dan prosedur operasi yang dilakukan nantinya dapat dikembangkan kembali sesuai
oleh SDM operator. dengan kebutuhan pengembangan organisasi
4) Melakukan monitoring terhadap PUSKESMAS sehingga bias memberikan
dukungan manajemen organiasasi pelaksanaan manfaat yang lebih baik dan berkualitas.
atau implementasi sistem.
Hasil dari monitoring tersebut akan SIMPULAN DAN SARAN
menjadi bahan evaluasi terhadap implementasi simpulan
SIMKIA-KB di tempat mitra. Hasil evaluasi
berupa rekomendasi-rekomendasi atau Hasil Iptkes bagi Masyarakat ini dapat
masukan yang diberikan kepada mitra sebagai memberikan kesimpulan sebagai berikut :
solusi jika terjadi permasalahan terhadap Adanya dukungan para staff, user,
sistem yang telah digunakan. dan pimpinan PUSKESMAS untuk dapat
Bentuk sosialisasi dilakukan berupa memanfaatkan SIMKIA-KB, yang hal ini
paparan workshop kepada stageholder, terlihat antusiasme dalam mengikuti pelatihan,
kepala Puskesmas, dan staff puskesmas dan penyiapan rencana-rencana implementasi
di lingkungan Puskesmas Pandanaran dan pada instansinya.
Lamper Tengah Kecamatan Semarang
Selatan. Materi sosialisasi berisi maksud dan Saran
tujuan dibangunnya SIMKIA-KB, manfaat,
Aplikasi SIMKIA-KB perlu didukung
model, simulasi dan rencana pengembangan
sepenuhnya pihak manajemen dari staff,
kedepan.
operator hingga pimpinan, baik dari
Pelaporan IbM dilakukan ketika pada saat
implementasi sistem, pemeliharaan, dan
membuat pelaporan Kemajuan dan Pelaporan
pengembangannya.
Akhir pelaksanaan IbM. Distribusi pelaporan
Perlunya integrasi SIMKIA-KB dengan
ditujukan kepada Tim IbM 3 eksemplar,
SIMPUS yang sudah ada agar memudahkan
Mitra 2 eksemplar, LPPM dan perpustakaan 3
dalam integrasi data, software, dan hardware
Eksemplar, DIKTI 3 eksemplar untuk setiap
sehingga dapat memberikan fungsi efektivitas
kali pelaporan.

IbM sistem informasi K.I.A. dan K.B. ... (Sri Eniyati, Rina Candra Noor Santi)
122

dan efisiensi. Eny Retna Ambarwati, 2011, Mengelola


Program KIA/KB Di Wilayah Kerja,
DAFTAR PUSTAKA http://askebvkebidanankomunitas.
Bappeda Kota Semarang, 2012, Semarang blogspot.com
Dalam Angka 2011, www. Sri Eniyati, 2011, Model Analisis Menentukan
semarangkota.go.id Alat Kontrasepsi Bagi Aseptor
Departemen kesehatan RI,2006, Pendataan Keluarga Berencana Dengan Logika
Puskesmas. www.depkes.go.id Fuzzy di Semarang, LPPM, Unisbank,
Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2011, Profil Semarang.
Dinas Kesehatan Kota Semarang,
www.semarangkota.go.id

Rekayasa Vol. 12 No. 2, Desember 2014

Anda mungkin juga menyukai