Laporan Chordata
Laporan Chordata
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami filum Chordata.
2. Mengetahui dan mampu mengidentifikasi dan mengenali jenis fosil dari
filum Chordata.
1.3 Alat dan Bahan
1. Pena
2. Pensil
3. Maket fosil
4. Modul
5. Lembar kerja
2. Teori Araknid
Persamaanya adalah pada eurypterid (artropoda zaman Paleozoik)
dan ostracoderm (chordata pada zaman purba), yaitu adanya
eksoskeleton dorsal, namun demikian, kordata tidak mempunyai
apendiks-apendiks seperti pada artopoda, dan korda sarafnya terletak
sebelah dorsal. Sedangkan pada artopoda, korda sarafnya ada di
sebelah ventral.
3. Teori Ekinodermika
Larva tornaria dari cacing lidah Soccoglossus sp. (anak filum
Hemichordata) tdan larva bipinnaria dari echinodermata, semuanya
ransparan, bersilia eksternal, dengn ruang selom, dan mempunyai
porus dorsal. Dahulu memang terjadi kekeliruan, yaitu larva cacing
lidah itu diidentifikasi sebagai Asterius sp. Sebuah hipotesis pernah
dikemukakan, bahwa larva echinodermata→larva hemichordata→larva
tunikata→amfioksus→ostracoderm. Jika hipotesis itu benar, maka
tidak ada lagi kemungkinan akan ditemukan fosil chordata purba (Neil,
2003).
Adapun ciri-ciri chordata yaitu: Memiliki notokorda pada masa embrionik,
yaitu sumbu penyongkong tubuh primer, Memiliki celah faring atau celah insang
pada beberapa tahap selama masa perkembangannya, Memiliki tali saraf dorsal,
Memiliki ekor, paling tidak pada masa embrionik ( Jasin, 1992).
BAB III
PEMBAHASAN
3.2 Pembahasan
Pada praktikum Paleontologi kali ini, praktikan mencoba
mengindentifikasi maket fosil. Maket fosil yang diidentifikasi ini adalah jenis
hewan invertebrata yaitu hewan tak bertulang belakang dan dengan filum
crustacea atau hewan jenis udang-udangan. Sebelum mengidentifikasi fosil,
praktikan mendengarkan dulu penjelasan asisten mengenai apa itu filum
chordata, jenis, dan karakteristiknya.
Gambar 1: Myxini
Adapun karakteristik dari kelas Myxini yaitu: Sistem Peredaran Darah –
Dua bilik (dua ruang jantung) dengan lengkungan aorta (melengkung) di
wilayah insang memiliki hati aksesori di wilayah ekor, sistem Ekskresi
pronephric dengan ginjal mesonefrik independen posterior, isoosmotik terhadap
air laut, sistem Pernapasan 5 sampai 16 pasang insang (satu pasang atau
bukaan insang lebih) , dilengkapi pencernaan, tanpa rahang atau perut ini,
nervous- mereka memiliki 10 pasang saraf kranial, tidak ada otak. Punggung
dan akar saraf ventral bersatu, sistem Integument ada sisik (Tanpa sisik), kulit
dengan lendir (Kotoran) kelenjar , sistem Rangka tulang rawan dengan
notochord persisten, sistem Reproduksi baik gonad jantan dan betina
ditemukan pada beberapa hewan, tapi satu satu gonad fungsional. Tidak ada
tahap larva. Siklus hidup sebagian besar tidak diketahui , sistem Endokrin –
memiliki kelenjar pineal, ada pulau langerhans dari sel-sel pankreas di sekitar
empedu (empedu) saluran, Otot - myomer alternative.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Chordata adalah Hewan yang termasuk chordata adalah semua hewan
yang memiliki penyokong tubuh dalam, mulai dari tingkat sederhana
berbentuk seperti cacing (Tunicata), ikan lancelet sampai mamalia.
2. Filum chordata sendiri terbagi menjadi 4 kelas yaitu Hemichordata
Urochordata, Cephalochordata dan Vertebrata
4.2 Saran
Saran untuk praktikum kedepannya, untuk dapat lebih memerhatikan
asisten dalam menjelaskan materi yang disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA