A031171337
Di dunia yang tidak mengenal batas, para pelanggan tidak bisa lagi
membedakan dari negara mana mereka membeli berbagai produk. Bagi para
manajer yang berpikir global, dunia ini merupakan sumber-sumber ide, sumber
daya, informasi, tenaga kerja, dan pelanggan. Ada tiga kemungkinan sikap global,
yaitu pandangan etnosentris (yang berpendapat bahwa pendekatan dan praktik
kerja terbaik dimiliki oleh negara asal), pandangan polisentris (berpandangan
bahwa karyawan dinegara tuan rumah adalah yang terbaik), dan pendekatan
geosentris (berpendapat bahwa seorang manajer harus melakukan pendekatan
terbaik dan karyawan terbaik seantero dunia).
Konsep dari tanggung jawab sosial telah dijelaskan dengan beberapa cara
yang berbeda. Kita dapat memahami konsep itu lebih baik bila kita
membandingkannya dengan dua konsep yang serupa yaitu kewajiban sosial dan
responsivitas sosial. Kewajiban sosial adalah keterlibatan perusahaan dalam aksi
sosial dikarenakan kewajibannya untuk memenuhi tanggung jawab ekonomi dan
hukum. Penasihat yang paling lantang berbicara mengenai pendekatan ini yaitu
Nobel Milton Friedman, yang berargumentasi bahwa tanggung jawab utama
manajer adalah mengoperasi bisnis demi kepentingan terbaik pemegang saham,
yang perhatian utamanya adalah keuangan. Responsivitas sosial adalah tanggung
jawab sosial manajer bukan sekedar menghasilkan keuangan, tetapi juga termasuk
melindungi dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Manajer dalam perusahaan ini
dipandu oleh norma dan nilai sosial dalam membuat keputusan praktis dan
berorientasi pasar mengenai tindakannya.
Tanggung jawab sosial didefinisikan sebagai intensi bisnis, melampaui
kewajiban hukum dan ekonominya, untuk melakukan hal yang benar dan
bertindak dengan cara yang baik untuk masyarakat. Ada hubungan antara
keterlibatan sosial dengan kinerja ekonomi, yaitu tindakan sosial perusahaan tidak
merugikan kinerja ekonominya. Akibatnya merebaknya tekanan politik dan sosial
untuk terlibat secara sosial, manajer mungkin harus mempertimbangkan masalah
dan tujuan sosial ketika mereka melakukan aktivitas perencanaan, pengelolaan,
kepemimpinan dan pengendalian.
Tanggung jawab sosial dan masalah etika di dunia masa kini ada tiga,
yang pertama yaitu mengelola kegagalan moral dan kebobrokan sosial
yang dapat ditindaklanjuti dengan memilih pimpinan yang beretika dan
perlindungan bagi karyawan yang mengangkat isu etika. Kedua
mendorong enterpreneurship sosial (individu atau organisasi yang mencari
kesempatan untuk memajukan masyarakat dengan melakukan pendekatan
praktis, inovatif, dan berkelanjutan. Ketiga, bisnis mempromosikan
perubahan sosial yang positif yang dapat dilalui dengan filantropi
perusahaan dan usaha sukarelawan karyawan.