Oleh :
UMAR SHAFII
NIM. 1730084
6. Tahapan Halusinasi
Tabel 1.2 Tahapan Halusinasi (Damaiyanti & Iskandar, 2012)
Tahapan Halusinasi Karakteristik
Stage I : Sleep disorder Klien merasa banyak masalah, ingin menghindari dari
Fase awal seseorang sebelum lingkungan, takut diketahui orang lain bahwa dirinya
muncul halusinasi banyak masalah. Masalah makin terasa sulit karena
berbagai stressor terakumulasi sedangkan support
sistem kurang dan persepsi terhadap masalah sangat
buruk. Sulit tidur berlangsung terus-menerus sehingga
terbiasa menghayal. Klien menganggap lamunan-
lamunan awal tersebut sebagai pemecahan masalah.
Stage II : Comforting Klien mengalami emosi yang berlanjut seperti adanya
Halusinasi secara umum ia perasaan cemas, kesepian, perasaan berdosa, ketakutan
terima sebagai sesuatu yang dan mencoba memusatkan pemikiran pada timbulnya
alami. kecemasan. Sensorinya dapat di kontrol bila
kecemasannya diatur, dalam tahap ini ada
kecenderungan klien merasa nyaman dengan
halusinasinya.
Stage III : Condemning Pengalaman sensori klien menjadi sering datang dan
Secara umum halusinasi sering mengalami bias. Klien mulai merasa tidak mampu lagi
mendatangi klien. mengontrolnya dan mulai berupaya menjaga jarak
antara dirinya dengan objek yang dipersepsikan klien
mulai menarik diri dari orang lain, dengan intensitas
waktu yang lama.
Stage IV : Controlling Severe Klien mencoba melawan suara-suara atau sensori
Level of Anxiety abnormal yang datang. Klien dapat merasakan kesepian
Fungsi sensoti menjadi tidak bila halusinasinya berakhir. Dari sinilah dimulai fase
relevan dengan kenyataan. gangguan psikotik.
Tabel 1.3 Rencana Keperawatan HargaGangguan Persepsi Sensori : Halusinasi (Damaiyanti &
Iskandar, 2012)
KLIEN KELUARGA
SP1P SP1K
1. Mengidentifikasi jenis halusinasi klien 1. Mendiskusikan maslah yang dirasakan
2. Mengidentifikasi isi halusinasi klien keluarga dalam merawat klien
3. Mengidentifikasi waktu halusinasi klien 2. Menjelaskan pengertian, tand gejala dan
4. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien jenis halusinasi yang dialami klien
5. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan beserta proses terjadinya
halusinasi 3. Menjelaskan cara-cara merawat klien
6. Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi halusinasi
7. Mengajarkan klien menghardik halusinasi
8. Menganjurkan klien memasukkan cara menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
SP2P SP2K
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien 1. Melatih keluarga mempraktikkan cara
2. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara merawat klien dengan halusinasi
bercakap-cakap dengan oang lain 2. Melatih keluarga melakukan cara
3. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal merawat langsung kepada klien
kegiatan harian halusinasi
SP3P SP3K
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien 1. Membantu keluarga membuat jadwal
2. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan aktivitas dirumah termasuk minum obat
melakukan kegiatan yang biasa dilakukan klien 2. Menjelaskan follow up klien setelah
3. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal pulang
kegiatan harian
SP4P
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang
penggunaan obat secara teratut
3. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
DAFTAR PUSTAKA
Damaiyanti, M. & Iskandar. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT. Refika Aditama.
Yusuf, Fitriyasari & Nihayati. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Penerbit
Salemba Medika.