PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan yang sehat dan bergizi serta seimbang adalah yang
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air dan mineral dalam
jumlah yang seimbang. Makanan baik kualitas maupun kuantitasnya
merupakan kebutuhan agar kesehatan tetap terjaga. Sebagai kebutuhan yang
paling mendasar dalam hidup manusia, makanan sangat mungkin
terkontaminasi sehingga menyebabkan penyakit bawaan makanan (food-
borned disease). Makanan yang dijajakan dikantin sekolah, terutama sekolah
dasar dan anak sekolah merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Terburu-buru berangkat kesekolah, orang tua yang sangat sibuk dan rasa
jajanan yang enak membuat anak sekolah dasar lebih memilih untuk jajan di
lingkungan sekolah (Suci, 2009).
Salah satu prioritas pangan yang menjadi perhatian khusus Badan
POM RI adalah Pangan Jajanan Anak Sekolah. Pangan jajanan merupakan
salah satu jenis makanan yang sangat dikenal dan umum di masyarakat,
terutama anak usia sekolah. Anak sekolah biasanya membeli makanan
disekitar sekolah atau dikantin sekolah. Dalam hal ini penjaja atau kantin
sekolah memiliki peran penting dalam penyediaan pangan jajanan yang sehat
dan bergizi serta terjamin keamanannya. Makanan jajanan anak sekolah
menjadi perhatian karena usia anak sekolah dasar berkisar 5 sampai 9 tahun,
usia ini menunjukan tingkat pengetahuan mengenai keamanan pangan yang
dikonsumsi masih kurang (Yasmin dan Madanijah, 2010).
Hygiene sanitasi makanan merupakan salah satu dari lingkup
kesehatan lingkungan. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut meliputi:
vector penyakit, hygiene sanitasi makanan, penyediaan air minum, pengolahan
air limbah, pembuangan tinja, pencemaran udara, pengelolaan sampah padat
serta perumahan dan lingkungan permukiman. Oleh karena itu, penyakit
bawaan makanan secara khusus merupakan masalah kesehatan lingkungan
karena terdapat makanan atau pangan sebagai media transmisi penyakit.
1
2
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan pedagang
terhadap hygiene dan sanitasi kantin sekolah dasar di wilayah kerja
Puskesmas Purnama Pontianak selatan 2017.
2. Tujuan khusus
a. Mendepkripsikan pengetahuan pedagang mengenai hygiene sanitasi
kantin sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Purnama, Pontianak
Selatan.
b. Mendepkripsikan sikap pedagang terhadap hygiene sanitasi kantin
sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Purnama, Pontianak Selatan.
5
C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memberikan informasi mengenai gambaran hygiene
sanitasi kantin sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Purnama Kecamatan
Pontianak Selatan.
1. Manfaat bagi sekolah
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak
sekolah agar dapat dilakukan upaya tindakan hygiene sanitasi kantin oleh
pedagang makanan jajanan dikantin sekolah.
2. Manfaat bagi peneliti
a. Melatih pola pikir secara sistematis dalam menghadapi masalah
kesehatan lingkungan.
b. Mengaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan.
c. Hasil penelitian dapat digunakan untuk referensi bagi penelitian
selanjutnya.
3. Manfaat bagi instansi terkait
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi instansi
terkait yaitu Dinas Kesehatan dan Puskesmas Purnama, Pontianak Selatan
untuk memberikan penyuluhan kepada pedagang disekolah dasar
mengenai pentingnya hygiene sanitasi kantin. Sehingga dapat dilakukan
upaya-upaya tertentu agar berkurangnya risiko penyakit akibat makanan.
4. Manfaat bagi pemilik kantin
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada
pemilik kantin agar dapat dilakukan upaya tindakan hygiene sanitasi
kantin disekolah.