Disusun oleh :
Kelompok 4 Gelombang 1 Keperawatan Medikal Bedah
Tri Aji Raharja
Senvi Fatnamartiana
Tanti Almuwaroh
Risna Risela Agustin
Intan Salsabila
Mia Vauziah Lestary
Irfani Nurfuadah
Annisa Aulia Suci
Dian Kurnia Rahayu
Rani Asyuni Sipayung
Meza Belindiani Azzahra
Pokok Bahasan : Nutrisi, Mobilisasi dan Pencegahan Infeksi pada pasien Post Op
Sub Pokok bahasan : Nutrisi
1. Pengertian Nutrisi.
2. Manfaat Nutrisi .
3. Macam-macam Nutrisi.
4. Makanan yang dapat dikonsumsi pada pasien post op.
: Mobilisasi
1. Pengertian Mobilisasi.
2. Manfaat Mobilisasi.
3. Teknik Pelaksanaan Mobilisasi.
4. Indikasi dan Kontraindikasi Mobilisasi.
5. Akibat tidak melakukan Mobilisasi.
Pencegahan Infeksi
1. Pengertian Infeksi Luka Operasi
2. Factor Resiko Terkena Infeksi
3. Manfaat Pencegahan Infeksi
4. Teknik Pelaksanaan Pencegahan Infeksi.
5. Akibat tidak melakukan Pencegahan Infeksi
Mobilisasi
1. Menjelaskan pengertian Mobilisasi.
Pencegahan Infeksi
1. Menjelaskan pengertian Infeksi Luka Operasi
- Manfaat Nutrisi
- Macam-macam Nutrisi
Mobilisasi
- Pengertian Mobilisasi.
- Manfaat Mobilisasi.
Pencegahan Infeksi
- Pengertian Infeksi Luka Operasi
2. Show
Keluarga pasien mendiskusikan hal-hal yang belum dimengerti tentang materi yang
dipaparkan.
3. Do
- Keluarga pasien mampu memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh penyuluh
- Keluarga pasien mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
- Keluarga pasien mampu menjelaskan kembali materi yang telah diberikan oleh
penyuluh
V. Materi Penyuluhan
Terlampir
X. Variasi Pengajaran
1. Suara : intonasi dan volume digunakan untuk memperjelas suatu pernyataan atau
pertanyaan
2. Menggunakan mimik wajah, gerakan tangan, anggukan kepala, dan sikap tubuh
3. Mempertahankan kontak mata
4. Menggunakan waktu hening/ silent
5. Memberikan pujian untuk peserta yang dapat menjawab pertanyaan dengan baik
6. Menggunakan variasi media pengajaran leaflet
- Pengertian
Infeksi Luka
Operasi
- Faktor Resiko
Terkena Infeksi
- Manfaat
Pencegahan
infeksi
- Teknik
pelaksanaan
pencegahan
infeksi
- Akibat tidak
melakukan
pencegahan
infeksi
3 5 Penutup
Menit - Sesi tanya jawab - Peserta penyuluhan
dengan antusias
- Melakukan dialog bertanya dan
interaktif dengan berdialog tentang
peserta penyuluhan materi penyuluhan
- Melakukan - Bersama penyaji
evaluasi menyimpulkan
- Menanyakan materi
beberapa pertanyaan
singkat kepada
audiens tentang
materi penyuluhan
- Menyimpulkan untuk mengetahui - Menyimak dan
materi yang feed back memperhatikan
didiskusikan - Menyampaikan
- Mengakhiri kesimpulan dengan - Menjawab salam
kegiatan dengan padat dan jelas
salam - Menyampaikan
salam penutup dan
ucapan terimakasih
dengan sopan dan
jelas
XII. Evaluasi
Nutrisi
1. Menjelaskan pengertian Nutrisi
Mobilisasi
1. Menjelaskan pengertian Mobilisasi.
a) Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah suatu subtansi organic yang ada dan di butuhkan oleh organisme
yang memiliki manfaat menormalkan sistem tubuh, pertumbuhan tubuh dan juga
sebagai pemeliharaan kesehatan. Penelitian di bidang nutrisi sendri mempelajari
hubungan yang terjadi antara makan dan minuman akan kesehatan dan juga penyakit
yang khususnya agar dapat menentukan diet yang optimal.
b) Manfaat Nutrisi
1) Karbohidrat
2) Protein
3) Lemak
Jenis nutrisi lain yang dibutuhkan adalah lemak, baik jenuh maupun tidak
jenuh. Lemak tidak jenuh merupakan jenis lemak yang paling aman untuk Anda
konsumsi. Walaupun pada dasarnya lemak tak jenuh juga dapat berubah menjadi
lemak jenuh apabila dilakukan proses penyempurnaan. Akan tetapi konsumsi
lemak jenuh dalam jumlah yang berlebihan sangat tidak disarankan karena
berpotensi meningkatkan kadar kolesterol.
4) Vitamin
Tubuh juga membutuhkan pasokan nutrisi yang berasal dari mineral dan trace
elemen lainnya. Keduanya bermanfaat dalam membantu melancarkan kerja
organ tubuh.
6) Air
Keberadaan air sebagai salah satu nutrisi dalam tubuh jelas begitu penting.
Air berfungsi sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang setalah melakukan
rutinitas sehari-hari. Disamping itu, air juga dapat mengontrol jumlah kalori,
memperlancar fungsi ginjal, meningkatkan energi hingga membuang racun.
1) Protein
Asam amino dari protein terlibat langsung pada proses penyembuhan luka dan
regenerasi jaringan. Protein terbaik berasal dari jenis makanan yang rendah lemak
seperti unggas, ikan, makanan laut, telur, susu rendah lemak, daging tanpa lemak,
produk kedelai, kacang polong, kacang lentil dan kacang-kacangan lainnya.
2) Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama otak dan juga mampu mencegah
kerusakan otot. Karbohidrat yang tinggi serat seperti biji-bijian, buah-buahan,
sayuran, kacang-kacangan dan polong-polongan sangat bermanfaat karena menurut
The Diet Channel, jenis makanan tersebut dapat membantu mencegah sembelit
sebagai efek samping yang umumnya terjadi karena mengonsumsi obat nyeri.
3) Lemak sehat
Lemak sehat tidak hanya memberikan energi, tetapi terlibat juga dalam
memperkuat sistem kekebalan tubuh pasca operasi. Selain itu, lemak sehat juga
mampu membantu penyerapan vitamin dalam tubuh. Jika Anda termasuk yang baru
saja menjalani operasi, maka dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang kaya
lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
4) Vitamin
Jenis mineral seperti seng dan zat besi sangat dibutuhkan untuk penyembuhan
luka dan sebagai asupan energi setelah operasi. Makanan kaya zat besi dan seng
bisa ditemui pada semua jenis daging dan unggas, kacang-kacangan, buah aprikot,
telur, roti gandum, dan sereal.
6) Air
2. Mobilisasi
a) Pengertian Mobilisasi.
Mobilisasi seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain gaya
hidup yang berubah, adanya proses penyakit, kebudayaan seseorang, tingkat energi,
usia dan status perkembangan. Adapun faktor lainnya yang dapat memengaruhi
yaitu pemberian motivasi dari petugas kesehatan dengan cara pendidikan kesehatan
tentang mobilisasi post operasi supaya bisa dipahami dan dilaksanakan oleh pasien
(Hessol et al, 2012).
b) Manfaat Mobilisasi.
Beberapa tujuan dari mobilisasi menurut Susan J. Garrison (2004), antara lain :
Mobilisasi dini sangat bermanfaat secara fisik pada pasien post operasi, diantaranya
pada sistem kardiovaskuler dapat meningkatkan curah jantung, menguatkan otot
jantung, menjaga kelancaran peredaran darah, memperbaiki pengaturan
metabolisme tubuh, mengembalikan fungsi kerja fisik, tanda - tanda vital dalam
batas normal yang akan mempercepat proses penyembuhan luka sehingga resiko
terjadinya infeksi tidak terjadi, selain itu melatih otot - otot dan sendi pasca operasi
untuk mencegah kekakuan. Pada sistem pencernaan meningkatkan mobilitas
lambung dan memperbaiki toleransi otot abdomen (Brunner & Suddarth, 2002 ;
Potter & Perry, 2006; Chaudhary, 2007).
c) Teknik Pelaksanaan Mobilisasi.
1) Mobilisasi Penuh
Mobilisasi penuh yaitu kemampuan seseorang dalam bergerak dengan batasan
tidak jelas dan mampu bergerak secara bebas tanpa hambatan atau gangguan
fungsi tubuh
2) Mobilisasi sebagian
Mobilisasi sebagian adalah ketidakmampuan seseorang untuk bergerak secara
bebas dan aktif dikarenakan adanya gangguan saraf motorik dan sensorik pada
anggota tubuh. Mobilisasi sebagian dibagi menjadi 2, yaitu:
Patah tulang anggota gerak bawah yang telah dianjurkan untuk latihan
mobilisasi
Post pengobatan kompresi lumbal
Pasien pasca serangan stroke dengan kerusakan mobilitas fisik
Pasien post operasi yang memerlukan latihan mobilisasi, seperti kolostomi atau
laparostomi.
Pencegaha ILO (Infeksi Luka Operasi) adalah tindakan pencegahan yang dilakukan
untuk mengurangi infeksi pada luka operasi yang terjadi dalam kurun waktu 30 hari
paska operasi (Hidajat, Nucki. 2009). Bakteri pada ILO dapat berasal dari pasien,
dokter dan tim, lingkungan, dan instrument (Hidajat, Nucki. 2009).
Faktor instrinsik :
- Usia
- Malnutrisi
- Memiliki riwayat terinfeksi sebelum operasi
- Perokok aktif
- Memiliki riwayat penyakit lain
- Kanker
Faktor ekstrinsik :
- Kontak dengan orang yang sedang terinfeksi
- Petugas kesehatan kurang memerhatikan kebersihan tangan
- Teknik aseptic atau steril yang kurang selama perawatan luka paska operasi
- Peralatan yang sudah terkontaminasi bakteri
c) Manfaat Pencegahan Infeksi.
Joint Commision International (JCI). 2018. Evidence-Based Principle and Practices for Preventing
Surgical Site Infections.
https://www.jointcommissioninternational.org/assets/3/7/JCI_SSI_Toolkit.pdf. Diakses
pada 25 Maret 2019
Markhamah, F. M., & Sulastri, S. K. (2016). Upaya Peningkatan Pengetahuan Mobilisasi Ibu Post
Sectio Caesarea Di Rsu Assalam Gemolong (Doctoral Dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
Markhamah, F. M., & Sulastri, S. K. (2016). Upaya Peningkatan Pengetahuan Mobilisasi Ibu Post
Sectio Caesarea Di Rsu Assalam Gemolong (Doctoral Dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
Potter, Perry. (2010). Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice. Edisi 7. Vol. 3. EGC,
Jakarta
World Health Organization (WHO). 2016. Global guidelines on the prevention of surgical site
infection. https://www.who.int/gpsc/ssi-prevention-guidelines/en/. Diakses pada tanggal
24 Maret 2019