1743 - 1743 - 1742 - Mendesain Proposal Penelitian
1743 - 1743 - 1742 - Mendesain Proposal Penelitian
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya,
sehingga makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah metodologi penelitian ini dapat
terselesaikan dengan baik tanpa suatu rintangan apapun.
Sebagai penulis kami menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
mendukung kelancaran dan terciptanya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak kesalahan dan jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk
menyempurnakan makalah ini dimasa yang akan datang. Atas kurang lebihnya kami
mengucapkan terima kasih.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah
yang akan di ikuti oleh peneliti untuk penelitiannya. Dalam menyusun rancangan penelitian
perlu di antisipasi tentang berbagai sumber yang dapat digunakan untuk mendukung dan yang
menghambat terlaksananya penelitian.
Penelitian dilakukan berangkat dari adanya suatu permasalahan. Masalah merupakan
“penyimpangan” dari apa seharusnya dengan apa terjadi, penyimpangan antara rencana dengan
pelaksanaan, penyimpangan antara teori dengan praktek dan penyimpangan antara aturan
dengan pelaksanaan. Masalah itu muncul pada ruang (tempat) dan waktu tertentu.
Rancangan penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan
pedoman yang betul-betul mudah diikuti. Rancangan penelitian yang sering disebut proposal
penelitian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi proposal dan desain penelitian kuantitatif?
2. Bagaimana definisi proposal dan desain penelitian kualitatif?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui definisi proposal dan desain penelitian kuantitatif?
2. Untuk mengetahui definisi proposal dan desain penelitian kualitatif?
BAB II
PEMBAHASAN
Proposal Penelitian ialah usulan yang berisi rencana kegiatan penelitian yang disajikan
secara tertulis untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang berwewenang. Pihak yang
berwewenang di sini dapat saja seperti lembaga/instansi yang akan mensponsori atau
membiayai penelitian tersebut, tempat atau sasaran penelitian, dan lembaga/instansi yang
meminta dilakukannya penelitian. Untuk keperluan penulisan skripsi, proposal penelitian
diperlukan untuk memperoleh persetujuan dari Ketua Jurusan atau Ketua Program Bidang
Studi.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Hasil Penelitian
II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
B. Kerangka Berfikir
C. Hipotesis
III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode
B. Populasi dan Sampel
C. Instrumen Penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A. Organisasi Penelitian
B. Jadwal Penelitian
V. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Rancangan penelitian yang sering disebut proposal penelitian paling tidak berisi 4
komponen utama, yaitu Permasalahan, Landasan Teori dan Pengajuan Hipotesis, Metode
Penelitian, Organisasi dan Jadwal Penelitian. Proposal penelitian kuantitatif dikemas dalam
sistematika seperti dibawah ini:
I. PENDAHULUAN
b. Identifikasi Masalah
Dalam bagan ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada obyek yang diteliti. Semua
masalah dalam obyek, baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin
dikemukakan.
Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka peneliti perlu melakukan studi
pendahuluan ke obyek yang diteliti, melakukan observasi, dan wawancara ke berbagai sumber,
sehingga semua masalah dapat di identifikasikan.
Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diketahui tersebut, selanjutnya dikemukakan
hubungan satu masalah dengan masalah lain. Masalah yang akan diteliti itu kedudukannya
dimana diantara masalah yang akan diteliti. Masalah apasaja yang diduga berpengaruh positif
dan negatif terhadap masalah yang diteliti. Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan
dalam bentuk variabel.
c. Batasan Masalah
Suatu hal yang disadari bahwa pada hakikatnya suatu masalah tidak pernah berdiri sendiri dan
terisolasi dari faktor-faktor yang lain selalu terdapat konstalasi (keadaan) yang merupakan latar
belakang dari suatu latar belakang tertentu.
Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dapat
dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang diidentifikasikan akan
diteliti. Untuk itu maka peneliti memberi batasan, dimana akan dilakukan penelitian, variabael
apa yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan variabel satu dengan yang lain. Berdasarkan
masalah ini, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah penelitian.
d. Rumusan Masalah
Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan (variabel apa yang akan diteliti, dan
bagaimana hubungan variabel satu dengan yang lain), dan supaya masalah dapat terjawab
dengan akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik. Seperti
telah diuraikan dalam bab rumusan masalah, sebaiknya rumusan masalah itu dapat dinyatakan
dalam kalimat pernyataan sesuai dengan judul penelitian.
Jadi pola pikir dalam merumuskan masalah itu ada 4 tahapan, yaitu :
Latar belakang masalah
Identifikasi masalah
Batasan masalah
Rumusan masalah
e. Tujuan Penelitian
Tujuan dan kegunaan penelitian sebenarnya dapat diletakkan diluar pola pikir dalam
merumuskan masalah. Tetapi keduanya ada keterkaitannya dengan permasalah, oleh karena itu
dua hal ini ditempatkan pada bagian ini. Tujuan penelitian disini tidak sama dengan tujuan
yang ada pada sampul skripsi atu tesis, yang merupakan tujuan formal (misalnya untuk
memenuhi salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana), tetapi tujuan disini berkenaan
dengan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan
rumusan masalah yang dituliskan. Manakala masalah yang diteliti ada tiga masalah, maka
tujuannyapun ada tiga. Setelah merumuskan satu rumusan masalah sebaiknya segera
merumuskan tujuan penelitiannya.
a. Deskripsi Teori
Deskripsi teori adalah, teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan
tentang variabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk memberi jawaban sememntara
terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), dan penyusunan instrumen penelitian.
Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang, pendapat penguasa, tetapi
teori-teori yang telah teruji kebenarannya. Disini juga diperlukan dukungan hasil-hasil
penelitian yang telah ada sebelumnya yang ada kaitannya dengan variabel yang diteliti. Kalau
variabel yang diteliti ada lima, maka teori yang dikemukakan juga ada lima.
b. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana konsep teori berhubungan
dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang
akan diteliti. Pertautan antar variabel tersebut selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk
paradigma penelitian. Oleh karena itu, pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus
didasarkan pada kerangka berfikir.
Kerangka berfikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berfikir yang asoaiatif (hubungan)
maupun komparatif (perbandingan). Kerangka berfikir asosiatif dapat menggunakan kalimat :
jika begini maka begitu.
c. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah penelitian. Oleh sebab itu merumuskan
hipotesis disebabkan karena meragukan sesuatu. hipotesis merumuskan dalam kalimat
deklaratif yang menyatakan ada atau tidak adanya hubungan, ada atau tidaknya perbedaan dan
ada atau tidaknya pengaruh antara dua atau lebih variabel. Penelitian dengan rumusan maslah
yang lebih dari dua variabel dan menggunakan pendekatan kuantitatif, merumuskan suatu
hipotesis merupakan suatu keharusam, sebab pada proses penelitian selanjutnya akan
mengumpulkan dan menganalisis data dalam menguji hipotesis yang diajukan.
III. PROSEDUR PENELITIAN
a. Metode Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis diperlukan metode penelitian, seperti
metode survey.
c. Instrumen Penelitian
Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala yang akan menggunakan instrumen
penelitian. Jumlah instrumen yang akan digunakan tergantung pada variabel yang diteliti. Bila
variabel yang diteliti jumlahnya lima, maka akan menggunakan lima instrumen
IV. ORGANISASI
a. Organisasi Penelitian
Bila penelitian dilaksanakan oleh tim atau kelompok maka diperlukan adanya organisasi
pelaksanaan penelitian. Setidaknya ada ketua yang bertanggung jawab dan anggota, sebagai
pembantu ketua.
b. Jadwal Penelitian
Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan.
Dalam jadwal ini berisikan apa saja yang akan dilakukan, dan berapa lama yang akan dilakukan
V. BIAYA PENELITIAN
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang diperlukan
tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko
kegiatan dilakukan, jarak tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti, serta lamanya
penelitian dilakukan. Biaya penelitian pada umumnya 60% digunakan untuk tenaga, dan 40%
untuk penunjang seperti bahan, alat, transport, sewa alat-alat komputer. Semua bahan yang
dibutuhkan perlu diuraikan secara rinci.
Komponen dalam proposal dapat disusun ke dalam bentuk sistematika priposal seperti
berikut:
. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
I.
II. STUDI KEPUSTAKAAN
A. ..........................................................
B. ..........................................................
C. ..........................................................
III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode, dan Alasan Menggunakan Metode
B. Tempat Penelitian
C. Instrumen Penelitian
D. Sampel Sumber Data
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
G. Rencana Pengujian Pengbsahan Data
IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A. Organisasi Penelitian
B. Jadwal Penelitian
V. BIAYA YANG DIPERLUKAN
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pada bagian ini diuraikan situasi dan kondisi yang menarik perhatian peneliti dan pembaca
pada umumnya, mengemukakan hal-hal yang ingin diketahui dan mengapa peneliti tertarik
dengan topik tersebut dan mengapa hal itu perlu diteliti. Untuk lebih jelas maka perlu diberikan
gambaran tentang apa yang diharapkan sebagai hasil penelitian ini.
b. Fokus Penelitian
Terlebih dahulu menetapkan fokus penelitian berdasarkan hasil studi pendahuluan,
pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dipandang ahli[20].
c. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak berkenaan dengan variabel penelitian, yang
bersifat spesifik, tetapi lebih luas dan berkaitan dengan kemungkinan apa yang terjadi pada
objek atau situasi soaial penelitian tersebut.
d. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat sementara, dan akan
berkembang setelah peneliti terkait dengan rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui segala
sesuatu setelah rumusan masalah itu terjawab melalui pengumpulan data.
e. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut bisa bersifat teoritis dan
praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu untuk
pengembangan ilmu, namun juga tidakmenolak manfaat praktisnya untuk memecahkan
masalah. Bila peneliti dapat menemukan teori, maka akan berguna untuk menjelakan,
memprediksikan, dan mengendalikan suatu gejala.
Studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain terkait dengan nilai,
budaya, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.
Terdapat tiga kriteria terhadap teori yang digunakan sebagai landasan penelitian, yaitu
relevansi, kemutakhiran, dan keaslian. Relevansi berarti teori yang dikemukakan sesuai dengan
permasalahan yang diteliti. Kalau yang diteliti materi kepemimpinan maka teori yang
dkemukakan berkenaan dengan teori kepemimpinan, bukan teori sikap atau motivasi.
Kemutakhiran berarti terkait dengan kebaharuan teori atau reverensi yang digunakan. Pada
umumnya reverensi yang sudah lima tahun diterbitkan dianggap kurang mutakhir. Keaslian
sebagai keaslian sumber, maksudnya supaya peneliti menggunakan sumber aslinya dalam
mengemukakan teori.
Berapa teori yang dikemukakan dalam proposal, akan sangat tergantung pada fokus
peneliitianyang ditetapkan oleh peneliti. Makin banyak fokus penelitian yang ditetapkan maka
akan semakin bayak teori yang perlu dikemukakan.
b. Tempat Penelitian
Dalam hal ini perlu dikemukakan tempat dimana tempat situasi sosial tersebut akan diteliti.
Misalnya disekolah, diperusahaan, di lembaga pemerintah, di jalan, dirumah dan lain-lain.
c. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatig, yang menjadi inteumen utama adalah peneliti sendiri atau anggota
tim peneliti. Untuk itu perlu dikemukakan siapa yang akan menjadi instrumen penelitian, atau
mungkin setelah permasalahannya dan fokus jelas peneliti akan menggunakan instrumen.
a. Organisasi Penelitian
Organisasi penelitian ini perlu dikemukan, bila penelitian dilakukan oleh tim. Dalam organisasi
penelitian ini terdiri atas, ketua tim peneliti, beberapa anggota peneliti, pengumpul data,
bendahara, tenaga administrasi. Masing-masing perlu dikemukakan uraian tugas dan waktu
yang tersedia.
b. Jadwal Penelitian
Pada umunya penelitian kualitatif memerlukan waktu yang realtif lama, antara 6 bulan sampai
24 bulan. Untuk itu perlu direncanakan jadwal pelaksanaan penelitian. Jadwal penelitian berisi
aktivitas yang dilakukan.
V. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang diperlukan
tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko
kegiatan, jarak tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti, serta lamanya penelitian.
Biaya penelitian umunya 60% digunakan untuk tenaga dan 40% untuk penunjang seperti
bahan, alat, trasnport, sewa alat komputer. Semua biaya yang diperlukan perlu diuraikan secara
rinci
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah
yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya. Dalam menyusun rencana
penelitian, perlu diantisipasi tentang berbagai sumber yang dapat digunakan untuk mendukung
dan menghambat terlaksananya penelitian
Penelitian berangkat dari adanya suatu permasalahan. Masalah merupakan
“penyimpangan” dari apa seharusnya dangan apa terjadi, penyimpangan antara rencana dengan
pelaksanaan, penyimpangan antara teori dan praktek, dan penyimpangan antara aturan dengan
pelaksanaan. Masalah itu muncul pada ruang (tempat) dan waktu tertentu
Rencana penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan
pedoman yang betul-betul mudah diikuti. Rancangan penelitian yang sering disebut proposal
penelitian paling tidak berisi 4 komponen utama, yaitu Permasalahan, Landasan Teori dan
Pengajuan Hipotesis, Metode Penelitian, Organisasi dan Jadwal Penelitian.
Dalam penelitian kuantitatif, karena permasalahan yang diteliti sudah jelas, realitas dianggap
tunggal, tetap teramati, pola fikir deduktif, maka proposal kuantitatif dipandang sebagai “blue
print” yang harus digunakan sebagai pedoman baku untuk melaksanakan dan mengendalikan
penelitian. Sedangkan metode kualitatifyang berpandangan bahwa, dipandang sesuatu holistik,
kompleks, dinamis, penuh makna, dan pola pikir induktif, sehingga pemasalahan belum jelas,
maka penelitian kualitatif bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki
objek penelitian atau situasi sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2014).
Prof. Dr. Lexy J. Moeloeng, M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2009).
Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd., Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur,
(Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri, 2013).
Dr. H. M. Basrowi, M.Pd., Dr. Suwandi, M.Si., Prosedur Penelitian Tindakan Kelas,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2008).
[1]Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2014), hal. 279.
[2] Ibid, hal. 280.
[3] Prof. Dr. Lexy J. Moeloeng, M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2009), hal. 385.
[4] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian....., hal. 280-283.
[5] Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd., Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur,
(Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri, 2013), hal. 283-284.
[6] Dr. H. M. Basrowi, M.Pd., Dr. Suwandi, M.Si., Prosedur Penelitian Tindakan Kelas,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), hal. 167.
[7] Sugiyono, Metode Penelitian....., hal. 282-283.
[8] Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd., Penelitian....., hal. 290.
[9] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian....., hal. 283.
[10] Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd., Penelitian....., hal. 293.
[11] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian....., hal. 283.
[12] Ibid, 238-284.
[13] Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd., Penelitian....., hal. 289-290.
[14] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian....., hal. 285-286.
[15] Ibid, hal. 286.
[16] Ibid, hal. 286-287.
[17] Ibid, hal. 287.