Luka Bakar Adalah Suatu Bentuk Kerusakan Atau Kehilangan Jaringan Yang Disebabkan Kontak Dengan Sumber Panas Seperti Api
Luka Bakar Adalah Suatu Bentuk Kerusakan Atau Kehilangan Jaringan Yang Disebabkan Kontak Dengan Sumber Panas Seperti Api
Luka Bakar Adalah Suatu Bentuk Kerusakan Atau Kehilangan Jaringan Yang Disebabkan Kontak Dengan Sumber Panas Seperti Api
Abstrak :
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan
kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam. Luka bakar
yang luas mempengaruhi metabolisme dan fungsi setiap sel tubuh, semua sistem dapat
terganggu, terutama sistem kardiovaskuler.
Luka bakar dibedakan menjadi: derajat pertama, kedua superfisial, kedua dalam,
dan derajat ketiga. Luka bakar derajat satu hanya mengenai epidermis yang disertai
eritema dan nyeri. Luka bakar derajat kedua superfisial meluas ke epidermis dan sebagian
lapisan dermis yang disertai lepuh dan sangat nyeri. Luka bakar derajat kedua dalam
meluas ke seluruh dermis. Luka bakar derajat ketiga meluas ke epidermis, dermis, dan
jaringan subkutis, seringkali kapiler dan vena hangus dan darah ke jaringan tersebut
berkurang.
Penanganan dalam penyembuhan luka bakar antara lain mencegah infeksi dan
memberi kesempatan sisa-sisa sel epitel untuk berproliferasi dan menutup permukaan
luka.
Kata Kunci : Luka Bakar, Klasifikasi Luka Bakar, Manajemen Penatalaksanaan
Badan kesehatan dunia (WHO) tahun 2012 secara global luka bakar termasuk
dalam peringkat ke 15,penyebab utama kematian terjadi pada anak-anak dan dewasa
muda yang berusia 5-29 tahun.Angka mortalitas akibat trauma luka bakar sekitar
195.000 jiwa pertahun.Berdasarkan data unit luka bakar Rumah Sakit
Mangunkusumo (RSCM) ,pasien dengan luka bakar akut yang dirujuk pada tahun
2010 sebanyak 143 orang pasien.dari 50 orang pasien 24 orang pasien (48%)
meninggal & 26 orang pasien(52%) dapat diselamatkan (Purnama Huriatul.wiwik
2013).
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api,air panas,bahan kimia,listrik,dan
radiasi (Moenadjat 2003).Cidera luka bakar memiliki beragam penyebab dan
berpotensi menyebabkan kematian dan cidera yang berdampak seumur hidup pada
pasien yang mengalami cidera luka bakar,yaitu luka bakar yang disebabkan oleh air
panas,luka bakar karena api ,dan radiasi,listrik,zat kimia ,pajanan gas panas,ledakan
atau tertahan diruangan yang dipenuhi asap (Muttaqin dan Sari 2011).
Tujuan
1.Tujuan Umum
-Mengetahui tentang penjelasan luka bakar
2.Tujuan Khusus
-Agar dapat memahami tentang luka bakar
-Memahami bagian-bagian integument yang berkaitan dengan luka bakar
Definisi
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik
dan radiasi. Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan
mortalitas tinggi. Biaya yang dibutuhkan untuk penanganannya pun tinggi.Di
Indonesia, luka bakar masih merupakan problem yang berat. Perawatan dan
rehabilitasinya masih sukar dan memerlukan ketekunan, biaya mahal, tenaga terlatih
dan terampil. Oleh karena itu, penanganan luka bakar lebih tepat dikelola oleh suatu
tim trauma yang terdiri dari spesialis bedah (bedah anak, bedah plastik, bedah
thoraks, bedah umum), intensifis, spesialis penyakit dalam, ahli gizi, rehabilitasi
medik, psikiatri, dan psikologi
Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan
benda-benda yang menghasilkan panas (api secara langsung maupun tidak langsung,
pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik, maupun bahan kimia, air, dll) atau zat-zat
yang bersifat membakar (asam kuat, basa kuat).Kulit adalah organ tubuh terluas yang
menutupi otot dan mempunyai peranan dalam homeostasis. Kulit merupakan organ
terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh,
pada orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi.
Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur
dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan
kulit bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan,
telapak kaki, punggung, bahu dan bokong. Secara embriologis kulit berasal dari dua
lapis yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel
berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah
dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.
Akibat pertama luka bakar adalah syok karena kaget dan kesakitan. Pembuluh
kapiler yang terpajan suhu tinggi rusak dan permeabilitas meninggi. Sel darah yang
ada di dalamnya ikut rusak sehingga dapat terjadi anemia. Meningkatnya
permeabilitas menyebabkan oedem dan menimbulkan bula yang banyak elektrolit.
Hal itu menyebabkan berkurangnya volume cairan intravaskuler. Kerusakan kulit
akibat luka bakar menyebabkan kehilangan cairan akibat penguapan yang berlebihan,
masuknya cairan ke bula yang terbentuk pada luka bakar derajat dua dan pengeluaran
cairan dari keropeng luka bakar derajat tiga. Bila luas luka bakar kurang dari 20%,
biasanya mekanisme kompensasi tubuh masih bisa mengatasinya, tetapi bila lebih
dari 20% akan terjadi syok hipovolemik dengan gejala yang khas, seperti gelisah,
pucat, dingin, berkeringat, nadi kecil, dan cepat, tekanan darah menurun, dan
produksi urin berkurrang. Pembengkakkan terjadi pelan-pelan, maksimal terjadi
setelah delapan jam.
Pada kebakaran dalam ruang tertutup atau bila luka terjadi di wajah, dapat terjadi
kerusakan mukosa jalan napas karena gas, asap, atau uap panas yang terhisap.
Oedem laring yang ditimbulkannya dapat menyebabkan hambatan jalan napas
dengan gejala sesak napas, takipnea, stridor, suara serak dan dahak bewarna gelap
akibat jelaga. Dapat juga keracunan gas CO dan gas beracun lainnya. Karbon
monoksida akan mengikat hemoglobin dengan kuat sehingga hemoglobin tak mampu
lagi mengikat oksigen. Tanda keracunan ringan adalah lemas, bingung, pusing, mual
dan muntah. Pada keracunan yang berat terjadi koma. Bisa lebih dari 60%
hemoglobin terikat CO, penderita dapat meninggal. Setelah 12 – 24 jam,
permeabilitas kapiler mulai membaik dan mobilisasi serta penyerapan kembali cairan
edema ke pembuluh darah. Ini di tandai dengan meningkatnya dieresis.
2.Sistem Kardiovaskular
4.Sistem Imun
5.Sistem respiratori
a.Smoke Inhalation
Mengisap asap dapat mengakibatkan injuri pulmoner yang seringkali
berhubungan dengan injuri akibat jilatan api.Kejadian injuri inhalasi ini diperkirakan
lebih dari 30% untuk injuri yang diakibatkan oleh api.
Manifestasi klinik yang dapat diduga dari injuri inhalasi meliputin adanya LB
yang mengenai wajah,kemerahan dan pembengkakan pada oropharynx atau
nasopharynx,rambut hidung yang gosong,agitasi atau kecemasan ,takhipnoe,
kemerahan pada selaput hidung,stridor,wheezing,dispnea,suara serak,terdapat karbon
dalam sputum,dan batuk.Bronchoscopy dan Scanning paru dapat mengkonfirmasikan
diagnosis.
Patofisiologi pulmoner yang dapat terjadi pada injuri inhalasi berkaitan
dengan berat dan tipe asap atau gas yang dihirup.
http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/download.php?id=535
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8
&ved=0CBoQFjAAahUKEwiL39TTga3IAhWScY4KHRo6Cl4&url=http%3A%2F%2Fwww1-
media.acehprov.go.id%2Fuploads%2FPENANGANAN_LUKA_BAKAR.pdf&usg=AFQjCNEg3e9
B3jERaPWxLQ1G5d14Kp2-zw&bvm=bv.104317490,d.c2E
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8
&ved=0CCYQFjACahUKEwiu6YHLg6_IAhWIGZQKHXMNCXo&url=http%3A%2F%2Fejournal.st
ikespku.ac.id%2Findex.php%2Fmpp%2Farticle%2Fdownload%2F11%2F9&usg=AFQjCNHSsX
BQtGuUwnJTUMdNfWi2NQLXEg&sig2=Rq1JIOLOCMIPyDx84bFhEQ&bvm=bv.104615367,d.
dGo