Susunan Saraf Tepi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

SUSUNAN SARAF TEPI

Divisi eferen susunan saraf tepi adalah jalur komunikasi yang digunakan oleh susunan saraf pusat untuk
mengontrol aktivitas otot dan kelenjar,organ-organ efektor yang melaksanakan efek,atau tindakan yang
diinginkan.SSP mengatur organ-organ efektor ini dengan memicu potensial aksi di badan sel neuron eferen yang
aksonya berakhir di organ-organ tersebut.Otot jantung,otot polos,sebagian besar kelenjar eksokrin,sebagian kelenjar
endokrin,dan jaringan adiposa (lemak) disarafi oleh sistem saraf otonom,cabang involunter divisi eferen
perifer.Otot rangkas disarafi oleh sistem saraf somatik,cabang divisi eferen yang berada dibawah control
kesadaran.Keluaran eferen biasanya mempengaruhi gerakan atau sekresi,sebagian besar dari keluaran eferen ini
ditunjukkan untuk mempertahankan homeostasis.Keluaran eferen ke otot rangka juga ditujukan untuk secara sengaja
mengontrol aktivitas non-homeostatik,misalnya mengendarai sepeda(perlu disadari bahwa banyak organ efektor
juga berada dibawah control hormone dan/atau mekanisme control intrinsik).
Berapa banyak neurotransmitter yang anda perkirakan dilepaskan dari berbagai ujung saraf eferen untuk
pada hakikatnya memicu semua respons organ efektor yang dikontrol oleh saraf?Hanya dua asetikolin dan
norepinefrin!Kedua transmiter ini,dengan bekerja secara independen,menimbulkan efek yang sedimikian beragam
seperti sekresi liur,kontraksi kandung empedu,dan gerakan motoric volunter.Efek-efek ini adalah contoh utama
bagaimana pembawa pesan kimiawi yang sama dapat memicu beragam respons di berbagai organ,bergantung pada
spesialisasi organ efektor yang bersangkutan.

SISTEM SARAF SOMATIK

 Neuron motoric menyarafi otot rangka


Otot rangka disarafi oleh neuron motorik yang akson-aksonnya membentuk sistem saraf somatik.Badan sel dari
hampir semua neuron motorik berada didalam tanduk(kornu) ventral medulla spinalis-satu-satunya
pengecualian:badan sel neuron motoric yang menyarafi otot dikepala berada di batang otak.Tidak seperti rangkaian
dua-neuron pada serat saraf otonom.akson neuron motorik berlanjut dari asalnya di SSP hingga ujungnya di otot
rangka.Terminal akson neuron motoric mengeluarkan asetilkolin,yang menimbulkan eksitasi dan kontraksi sel-sel
otot yang disarafi.Neuron motoric hanya dapat merangsang otot rangka,berbeda dengan serat otonom,yang dapat
merangsang atau menghambat organ efektor.Inhibisi aktivitas otot rangka hanya dapat dicapai di dalam SSP melalui
masukan sinaptik inhibitorik ke dendrit dan badan sel neuron motorik yang menyarafi otot yang bersangkutan.
 Neuron motoric adalah jalur akhir bersama
Dendrit dan badan sel neuron motoric dipengaruhi oleh banyak masukan prasinaps konvergens,baik eksitatorik
maupun inhibitorik.Sebagian dari masukan ini adalah bagian dari jalur refleks spinal yang berasal dari reseptor-
reseptor sensorik perifer.Yang lain adalah bagian dari jalur-jalur desendens yang berasal dari dalam otak.Daerah-
daerah di otak yang memiliki control atas gerakan otot rangka mencakup region motoric korteks,nucleus
basal,serebelum,dan batang otak.
Neuron motorik dianggap sebagai jalur akhir bersama,karena satu-satunya jalan yang dapat digunakan oleh
bagian lain sistem saraf untuk mempengaruhi aktivitas otot rangka adalah dengan bekerja pada neuron-neuron
motoric ini.Tingkat aktivitas di suatu neuron motoric dan sinyal yang kemudian dikirim ke serat otot rangka yang
disarafinya bergantung pada keseimbangan relative PPE dan PPI yang ditimbukan oleh sinyal-sinyal prasinaps yang
berasal dari berbagai tempat di otak.
Sistem somatic berada dibawah control kesadaran,tetapi banyak aktivitas otot rangka yang melibatkan
keseimbangan,postur,dan gerakan stereotipik dikontrol secara bawah sadar.Anda dapat memutuskan untuk mulai
berjalan,tetapi tidak perlu secara sadar melakukan kontraksi dan relaksasi secara bergantian otot-otot yang terlibat
karena gerakan-gerakan ini secara involunter dikoordinasikan oleh pusat-pusat yang lebih rendah di otak.
CATATAN KLINIS badan sel neuron-neuron motoric krusial dapat secara selektif dirusak oleh virus
polio.Akibatnya adalah kelumpuhan (paralisis) otot yang disarafi oleh neuron yang terkena.
Sklerosis lateral amiotrofik (amyotrophic lateral sclerosis,ALS),yang juga dikenal sebagai penyakit Lou
Gehrig,adalah penyakit neuron motoric yang paling sering dijumpai.Penyakit yang belum dapat disembuhkan ini
ditandai oleh degeranasi dan akhirnya kematian neuron motoric.Akibatnya adalah kehilangan terhadap control
motoric,paralisis progresif,dan akhirnya kematian dalam satu sampai lima tahun setelah awitan penyakit.Penyebab
pasti penyakit ini belum jelas,namun para ilmuwan terus meneliti berbagai factor yang mungkin mendasari penyakit
ini.Berbagai factor tersebut adalah perubahan patologis di neurofilamen yang menghambat transpor bahan-bahan
krusial melalui akson,akumulasi eksrasel neurotransmitter eksitatorik glutamate hingga kadar toksik,agresasi protein
abnormal(misfolded) intrasel,atau disfungsi mitokondria yang menyebabkan penurunan produksi energy.

TAUT NEUROMUSKULAR
 Neuron motoric dan serat otot rangka berhubungan secara kimiawi di taut neuromuscular
Potensial aksi di neuron motoric merambat cepat dari badan sel didalam SSP ke otot rangka disepanjang akson
bermielin besar(serat eferen) neuron.Sewaktu mendekati otot,akson membentuk banyak cabang terminal dan
kehilangan selubung mielinya.Masing-masing dari terminal akson ini membentuk taut khusus,taut
neuromuskular2,dengan satu dari banyak sel otot yang membentuk otot keseluruhan.Sel otot,disebut juga serat
otot,berbentuk silindris dan panjang.Terminal akson membesar membentuk struktur mirip tombol,terminal
button atau bouton,yang pas masuk ke cekungan dangkal,atau groove di serat otot di bawahnya.Sebagian
ilmuwan menyebut taut neuromuscular sebagai “motor end plate”.Namun kita akan mencadangkan istilah motor
end plate untuk bagian khusus membrane sel otot tepat dibawah terminal button.
FISIOLOGI OTOT

PENDAHULUAN
Dengan menggerakkan komponen-komponen intrasel tertentu,sel otot dapat menghasilkan tegangan dan
memendek,yaitu berkontraksi.Ingatlah bahwa tiga tipe otot adalah otot rangka,otot jantung,dan otot
polos.Melalui kemampuan berkontraksinya yang berkembang sempurna,kelompok-kelompok sel otot yang
bekerja sama dalam suatu otot dapat menghasilkan gerakan dan melakukan kerja.Kontraksi terkontrol otot
memungkinkan (1) terjadinya gerakan bertujuan tubuh keseluruhan atau bagian-bagiannnya(misalnya berjalan
atau melambaikan tangan),(2) kita memanipulasi benda eksternal(misalnya menyetir atau memindahkan
furniture),(3) terdorongnya atau mengalirnya isi berbagai organ internal berongga (misalnya sirkulasi darah atau
mengalirnya makanan melalui saluran cerna),dan (4) kita mengosongkan isi organ tertentu ke lingkungan
eksternal (misalnya berkemih atau melahirkan).
Otot membentuk kelompok jaringan terbesar di tubuh,menghasilkan sekitar separuh dari berat tubuh.otot
rangka saja membentuk 40% berat tubuh pria dan 32% pada wanita,dengan otot polos dan otot jantung
membentuk 10 % lainnya dari berat total.Meskipun ketiga jenis otot secara structural dan fungsional berbeda
namun mereka diklasifikasikan dalam dua cara berlainan berdasarkan karakteristik umumnya.Pertama,otot
dikategorisasikan sebagai lurik atau serat-lintang (otot rangka dan otot jantung) atau polos (otot
polos),bergantung pada ada tidaknya pita terang gelap bergantian,atau garis-garis,jika otot dilihat di bawah
mikroskop cahaya.Kedua,otot dapat dikelompokkan sebagai volunteer (otot rangka) atau involunter (otot jantung
dan otot polos),masing-masing bergantung pada apakah otot tersebut disarafi oleh sistem saraf somatic dan
berada di bawah kontrol kesadaran,atau disarafi oleh sistem saraf otonom dan tidak berada di bawah control
kesadaran.Meskipun otot rangka digilongkan sebagai volunteer,karena dapat dikontrol oleh kesadaran,namun
banyak aktivitas otot rangka juga berada di bawah control involunter bawah-sadar,misalnya aktivitas yang
berkaitan dengan postur,keseimbangan,dan gerakan stereotipikal seperti berjalan.

STRUKTUR OTOT RANGKA


Satu sel otot rangka,yang dikenal sebagai serat otot,adalah relative besar,memanjang,dan berbentuk
silindris,dengan ukuran garis tengah berkisar dari 10 hingga 100 mikrometer (µm) dan panjang hingga 750.000
µm,atau 2,5 kaki (75 cm),(1 µm=sepersejuta meter).Otot rangka terdiri dari sejumlah serat otot yang terletak
sejajar satu sama lain dan disatukan oleh jaringan ikat.Serat-serat biasanya terbentuk di keseluruhan panjang
otot.Selama perkembangan masa mudigah,terbentuk serat-serat otot rangka melalui fusi sel-sel yang lebih kecil
yang dinamai mioblas (mio artinya “otot”;blas artinya “pembentuk”);karena itu,satu gambaran mecolok adalah
adanya banyak nucleus di sebuah sel otot.Fitur lain adalah banyaknya mitokondria,organel penghasil
energy,seperti diharapkan pada jaringan seaktif otot rangka dengan kebutuhan energi yang tinggi.
Otot kerangka adakalanya dinamai menurut bentuknya ,seperti Deltoid ;menurut jurusan serabutnya,Rektus
abdominis;menurut kedudukan otot,Pektoralis mayor;menurut fungsinya,seperti fleksor,ekstensor,dan
sebagainya.
Otot rangka adalah otot lurik yang terikat pada tulang atau fasia yang membentuk daging dari anggota badan
dan dinding tubuh.Tiap serat otot bersifat mandiri,panjang tetapi lebih banyak yang pendek.Keseluruhan otot itu
ujungnya berhubungan dengan tendon,sedangkan ujung yang lain terikat pada suatu septum jaringan ikat dalam
otot itu.Kekuatan otot tidak bergantung pada panjang serat otot,tetapi bergantung pada jumlah serat-serat yang
ada dalam otot.Otot rangka lebih cepat berkontraksi daripada otot polos.Tiap-tiap otot dibungkus oleh selapis
jaringan ikat agak padat yang disebut perimysium dan setiap serat otot dibungkus oleh jaringan ikat disebut
endomisium.
Otot kerangka biasanya dikaitkan pada dua tempat tertentu,tempat yang terkuat disebut origo (asal) dan yang
lebih dapat bergerak disebut intersio.Origo dianggap sebagai tempat otot timbul,dan intersio adalah tempat
kearah mana otot berjalan.Tempat terakhir ini adalah struktur yang menyediakan kaitan yang harus digerakkan
otot itu.Kecuali pada sebagian kecil otot,setiap otot dapat menggerakkan baik origo maupun intersionnya.Karena
itu,origo dan intersio dapat berbalik fungsi.Misalnya bisep timbul dari scapula,berjalan turun ke lengan,dan ber-
insersio di radius.Skapula merupakan tempat yang lebih terpancang,sedangkan radius tempat yang digerakkan
bisep.Tetapi bila kedua tangan berpegangan pada sebuah batang horizontal,dan badan diangkat ke atas setinggi
lengan,bisep akan membantu gerakan ini.Dengan demikian bisep bekerja dengan origo dan insersio yang
terbalik.Dalam hal ini radius menjadi tempat yang lebih kuat mengait dan scapula tempat yang harus bergerak.
Otot kerangka tidak bekerja sendiri-sendiri,tetapi dalam kelompok-kelompok untuk melaksanakan gerakan
berbagai bagian kerangka.Setiap kelompok berlawanan dengan yang lain dinamakan otot antagonis.Fleksor
adalah antagonis dari ekstensor,dan abductor dari aduktor.Beberapa kelompok bekerja untuk menstabilkan
bagian-bagian anggota sewaktu bagian lain bergerak;ini disebut otot fiksasi.Selain itu juga menguatkan sendi
sementara yang lain bergerak,sebagaimana fleksor otot pergelangan tangan menguatkan sewaktu jari
diluruskan.Ini disebut sinergis.
Tendon,misalnya tendon Achilles (urat keting) mengikat otot pada tulang.Urat-urat ini berupa serabut-
serabut simpai yang putih,berkilap,dan tidak elastic.Aponeuroses adalah lembaran-lembaran dasar atau simpai-
simpai jaringan fibrus dengan maksud memuat kelompok-kelompok otot dan adakalanya menggandengkan
sebuah otot dengan bagian yang menggerakkanya.Fasia adalah campuran jaringan fibrus dan areolar yang
membungkus dan mengikat jaringan lunak tubuh.Fasia tepi terletak di bawah kulit dan mengandung lemak.Fasia
dalam adalah padat dan lebih fibrus daripada fasia tepi,membentuk sarung otot-otot dan dinding penyekat yang
memisahkan berbagai kelompok otot.Dalam bagian-bagian tertentu,seperti di dalam tapak tangan,fasia ini sangat
pada dan kuat Misalnya fasia palmaris.

Fasia palmaris.Bagian khusus fasia dalam yang lebih padat dan terbentang di atas tapak tangan dan
menambat struktur dalam yang ada di bawahnya.
Fasia plantaris.adalah simpai fasia terletak serupa dengan palmaris dan menambat struktur-struktur yang
ada di telapak kaki.
Reticulum adalah bagian-baguan padat dan fasia dalam,menambat tendon-tendon yang berjalan melalui
pergelangan dan mata kaki masuk ke dalam tangan dan kaki.
Diafragma.diafragma adalah struktur muskulo-muskulo-tendineus berbentuk kubah yang memisahkan
rongga toraks dari rongga abdomen,membentuk lantai rongga toraks dan atap rongga abdomen.Diafragma
timbul dari vertebrata lumbal(melalui dua tiang atau krura),dari permukaan dalam prosesus xifrideus,dan dari
permukaan dalam enam pasang iga terbawah.dari ketiga tempat itu diafragma melengkung dan
bertemu,membentuk bagian tendenium di tengah-tengah.
Fungsi.Pada inspirasi kontraksi otot mendatarkan kubah diafragma dan dengan demikian melebarkan ukuran
vertical rongga toraks.Turunnya diafragma menyebabkan udara ditarik masuk ke dalam paru-paru dank arena itu
meluas untuk mengisi rongga toraks yang membesar itu.
Pada ekspirasi serabut otot diafragma mengendur,kubahnya naik,dengan demikian rongga toraks menjadi
lebih kecil,udara dipaksa keluar dari paru-paru.Selain sebagai otot utama dalam pernafasan,diafragma juga
menekan alat-alat dalam abdomen sewaktu turun dan dengan demikian membantu kerja
miksi(kencing),defaekasi(buang air besar),dan partus (melahirkan).Tinggi diafragma berubah sejalan dengan
perubahan sikap.Tertinggi bila rebahan dan terendah bila berdiri atau duduk tegak.Karena itulah pasien yang
menderita dispnoe(sesak nafas) merasa diri lebih enak bila duduk tegak.
PEMBAGIAN OTOT KERANGKA

1.Berdasarkan arah serabut otot (pembagian otot kerangka)


a.Otot serabut :M.Pektoralis mayor
b.Otot berbentuk kipas : M.Orbikularis oris
c.Otot berbentuk lingkaran : M.Orbikolatis oris
d.Otot bersirip :
1.Bersirip tunggal : M.Tibialis posterior
2.Bersirip kembar : M.Rektus femoralis
3.Bersirip banyak : M.Subskapularis
2.Berdasarkan kepala dan ekor otot.
a.Otot berkepala dua : M.Biseps brakii.
b.Otot berkepala tiga : M.Triseps brakii
c.Otot berkepala empat : M.Quadriseps femoris.
d.Otot berventer/berbadan dua:M.Digastrikus.
e.Otot berkauda/berekor banyak:M.Fleksor digitorum sublimis.
3.Berdasarkan faalnya.
a.Otot-otot fleksor : pergerakan fleksi(memperkecil sudut dua buah tulang).
b.Otot-otot ekstensor :pergerakan ekstensi(memperbesar sudut antara dua buah tulang).

Satu berkas otot terdiri dari hal-hal berikut ini:


a.Kaput muskuli : Kepala otot(bagian atas agak besar).
b.Venter muskuli : Badan atau empal otot,merupakan bagian yang aktif berkontraksi.
c.Kauda muskuli :ekor otot(terletak di bagian bawah dan agak kecil).
d.origo : Tempat melekatnya kepala otot pada pangkal tulang.
e.Insersi :Ekor otot yang melekat pada ujung tulang.
f.Tendon : Urat keras dan liat yang terdapat pada kepala dan ekor otot.
g.Fasia : Selaput pembungkus otot.
h.Bursa mukosa : Kandung lendir untuk melicinkan urat saat pergesekan.
SUSUNAN OTOT KERANGKA

Otot Kepala

1.Otot kulit kepala


a.M.Oksipitofrontalis (M.Venter frontalis)
Origo : Linea nukhea ;
Insersi : apponerosis epikranialis ;
Persarafan :Nervus fasialis ;
Fungsi :Menggerakan kulit kepala dan mengangkat alis mata.
b.M.Temporoparietalis
Origo : Fasia temporalis (lamina superfisialis) ;
Persarafan :Nervus fasialis ;
Insersi :fasia temporalis sebelah atas dan sebelah depan telinga;

2.Otot hidung
a.M.Nasalis
Origo : Area sebelah atas akar gigi (taring)
Insersi : Lempeng tendon di atas punggung hidung ;
Persarafan : Nervus fasialis (pars transversa)
Fungsi : Pergerakan hidung terutama cuping hidung .
b.M.Depresor septi
Origo : Area di sebelah atas gigi seri tengah ;
Insersi : Tulang rawan septum nasi ;
Persarafan : Nervus fasialis ;
Fungsi : Pergerakan hidung.

3.Otot celah mata


a.M.Orbikularis okuli
Origo : maksila proksimal frontalis sudut mata medial ;
Insersi : mengelilingi aditus orbita sampai ke alis ;
Persarafan : Nervus fasialis (pars orbitalis) ;
Fungsi : Menutup kelopak mata,menekan kantong air mata,dan menggerakan alis.
b.M.Depresor supersilli
Origo: Os frontale,pars nasalis ;
Insersi : Kulit mata ;
Persarafan : Nervus fasialis ;
Fungsi : Menggerakan mata.
c.M.Karugator supersilli
Origo: Os frontale,pars nasalis ;
Insersi : Kulit alis mata ;
Persarafan : Nervus fasialis ;
Fungsi : Bekerja pada kulit dahi dan alis mata.
4.Otot telinga sebelah luar
a.M.Aurikularis anterior
Origo: Fasia temporalis,lamina superfisialis ;
Insersi : Spina helisis ;
Persarafan : Nervus fasialis ;
Fungsi : Pergerakan telinga.
b.M.Aurikularis superior
Origo: Galea aponerotika ;
Insersi : Dasar daun telinga ;
Persarafan : Nervus fasialis ;
Fungsi : Pergerakan kuping telinga.
c.M.Aurikularis posterior
Origo: Mastoideus proksimal,tendon M.Sternoklaidomastoideus ;
Insersi : Dasar kuping telinga ;
Persarafan : Nervus fasialis (N.VII) ;
Fungsi : Pergerakan kuping telinga.
5.Otot-otot lidah

a.M.Genioglosus
Origo: Spina mentalis mandibular ;
Insersi : Membentuk berkas memancar menuju korpus lingualis dan aponeurosis lingualis ;
Persarafan : Nervus hipoglosus ( N.XII) ;
Fungsi : Menarik lidah keluar,ke bawah,dan menjulurkan lidah.
b.M.Hipoglosus
Origo: Kornu mayus,korpus os hioideum ;
Insersi : Beberapa bagian sisi lidah,apoeneurosis lingualis ;
Persarafan : Nervus Hipoglosus (N.XII) ;
Fungsi : Menarik dasar lidah ke bawah dan kebelakang.
c.M.Chondroglossus
Origo: Kornu minus,korpus os hioideum ;
Insersi : Beberapa bagian sisi lidah,aponerosis lingualis ;
Persarafan : Nervus hipoglosus (N.XII) ;
Fungsi : Menarik dasar lidah ke bawah dan kebelakang .
d.M.Stiloglossus
Origo: Proksimal stiloideus os temporale ;
Insersi : Beberapa bagian sisi lidah terpancar dari belakang atas ;
Persarafan :Nervus hipoglosus (N.XII) ;
Fungsi : Menarik lidah ke belakang dan keatas,gerakan menghisap,dan menelan.
e.M.Palatoglossus
Origo: Aponeurosis palatinus ;
Insersi : Bagian belakang lidah ;
Persarafan :Nervus hipoglossus (N.XII) ;
Fungsi : Menyempitkan ismus fausium.
f.M.Longitudinalis superior
Origo: Apeks lingua ;
Insersi : Pada tulang lidah ;
Persarafan : Nervus hipoglossus(N.XII) ;
Fungsi : Mengangkat lidah .
g.M.Longitudinalis inferior
Origo: Fasies inferior lingua ;
Insersi : Apeks lingua ;
Persarafan : Nervus hipoglossus ( N.XII) ;
Fungsi : Menurunkan lidah.

6.Otot langit-langit

a.M.uvula
Origo: Aponeurosis palatina ;
Insersi : Stroma uvula palatna ;
Persarafan : Nervus glasofaringeus (N.IX) dan Nervus vagus (N.X) pleksus ;
Fungsi : memperpendek anak lidah.
b.M.Levator veli palatini
Origo: Fasies inferior os temporale dan kartilago tuba auditoria ;
Insersi :Otot kedua sisi terjalin pada lengkung langit-langit membentuk tendon ;
Persarafan : Nervus glasofaringeus dan nervus vagus ;
Fungsi : Mengangkat lengkung langit-langit pada bagian belakang dinding rongga faring;
c.M.Tensor palatini
Origo: Spina oasis spenoidalis ( prosesus pterigoidus ) ;
Insersi : Membentuk aponeurosis palatine urat sisi lain dalam jangkauan oral langit-langit ;
Persarafan : Nervus mandibularis (N.V/3) ;
Fungsi : Meregangkan lengkung langit-langit dan memperlebar saluran.
7.Otot tenggorokan
a.M.Krikotiroideus
Origo: Permukaan luar arcus kartilaginis krikoidea ;
Insersi : Sisi kauda dan tanduk bawah kartilago tiroidea ;
Persarafan : Nervus laringealis superior ;
Fungsi : Menegakkan pita suara.
b.M.Krikoaritenoideus
Origo: Permukaan dorsal lamina kartilaginis krikoidea ;
Insersi :Prosesus muskularis pada fasies posterior kartilago aritenoidea ;
Persarafan : Nervus laringeus inferior ;
Fungsi : Melebarkan pita suara
c.M.Krikoaritenoideus lateralis
Origo: Isi kranial bagian arkus kartilaginis krikoidea ;
Insersi :Prosesus muskularis pada fasies posterior akartilago aritenoidea ;
Persarafan : Laringelis inferior ;
Fungsi : Menutup celah suara (pars intermembranasea ).
d.M.Arytenoideus transversus
Origo: Sisi kranial dan fasies posterior kartilago aritenoidea ;
Insersi : Pada bagian yang sama di sisi lain ;
Persarafan : Nervus laringealis inferior ;
Fungsi : Menutup celah suara (pars interkartilanginea).
e.M.Aritenoideus oblingues
Origo: Prosesus muskularis fasies posterior kartilago aritenoidea ;
Insersi : ujung tajam prosessus muskularis kartilago aritenoidea;
Persarafan :Nervus laringealis inferior .
f..M.Vokalis
Origo: Melintas di dalam plika vokalis ;
Insersi : Prosessus vokalis pada antero lateralis kartilago aritenoidea ;
Persarafan : Nervus laringeus inferior ;
Fungsi : Mengangkat pita suara (pembentukan pita suara).

OTOT-OTOT LEHER

Anda mungkin juga menyukai