A
NIM : K3114004
Bimbingan dan konseling pada dasarnya ada dua strategi dalam mensiasati dan
mengembangkan cara menyelesaikan masalah anak usia sekolah dasar (6-12 th).
Strategi tersebut adalah strategi direktif dan non direktif (Nadiya Rizky: 2014)
1. Direktif
a. Metode mengarahkan
b. Bimbingan secara langsung
c. Sebagian Besar Tanggung Jawab ada ditangan konselor
d. Konselor menyimpulkan berbagai data,informasi dan fakta masalah klien
e. Konselor bersama klien mempelajari data dan informasi kaitanya untuk
mengambil keputusan
2. Non Direktif
a. Aktivitas konseling sebagian besar ada ditangan klien
b. Menenkankan pada aktivitas dan tanggung jawab klien
c. Masalah – masalah yang dipecahkan adalah masalah masalah aktual
d. Menuntut konselor untuk mengadakan hubungan secara efektif dengan
klien
e. Penekanan konseling pada sikap menerima dan memahami
Langkah – langkah jika siswa tidak menyadari masalah belajar yang dialami
a. Tes
Mengadministrasikan tes intelegensi, bakat, minat, pretest atau post test dan
sebagainya
b. Orientasi
Mengadakan orientasi studi yang membahas tentang karakteristik
perbedaan individual serta implikasinya bagi cara belajar-mengajar
c. Diskusi
Mengadakan diskusi tentang suatu masalah tentang kesulitan belajar.
d. Prestasi
Lakukan analisis terhadap prestasi belajar siswa
2. Identifikasi Masalah
a. Secara substansial-material, hendaknya dialokalisasi pada jenis bidang studi
mana saja.
b. Secara struktural-fungsional, permasalahan itu mungkin dapat dialokasikan
pada salah satu jenis dan tingkat kategori belajar proses-proses mental dari
delapan kategori belajar menurut Gagne.
c. Secara behavioral, permasalahan mungkin terletak pada salah satu jenis dan
tingkat perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor.
3. Diagnosis
a. Raw input
Perlu diadakan tes psikologi, skala penilaian sikap, wawancara bimbingan
dengan yang bersangkutan, inventory, dan sebagainya.
Nama : Andre Yohanes P.A
NIM : K3114004
b. Instrumental input
Perlu dilakukan review terhadap komponen-komponen sistem instruksional
yang bersangkutan dengan diadakan wawancara dan studi dokumeneter.
c. Enviromental input
Perlu dilakukan observasi dengan analisis anecdotal records, kunjungan
rumah, wawancara dengan yang bersangkutan.
d. Tujuan pendidikan
Perlu diadakan analisis rasional, wawancara, dan studi dokumenter
4. Mengadakan Prognosis
Langkah ini dilakukan setelah beberapa langkah sebelumnya telah
dilakukan, dan memberikan hasil. Selanjutnya, dapat diperkirakan tentang cara
mana yang mungkin dilakukan. Proses pengambilan keputusan pada tahap ini
seyogianya tidak dilakukan secara tergesa-gesa, dan sebaiknya melalui
serangkaian konferensi kasus.