Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring pesatnya dinamika masyarakat modern yang ditandai dengan
berkembangnya hasil-hasil teknologi, ternyata berdampak sosiologis yang bersifat
regional, nasional bahkan internasional semakin kompleks. Namun disamping
memberikan dampak perubahan yang bersifat positif, tak kalah pentingnya
dinamika masyarakat modern yang semakin mengglobal, ternyata menghasilkan
pula dampak negatif berupa kejahatan semakin terstruktur dari segi metode dan
lintas negara, lintas benua jaringannya. Dari kejahatan kecil telah mengawali ke
kejahatan internasional.
Tentang pelaksanaan tugas kepolisian selalu berkait dengan keadaan dan
perkembangan lingkungannya, kejadian besar terror dunia yaitu kejadian bencana
terror bom Word Trade Centre (WTC) di New York, Amerika Serikat tanggal 11
September 2001 telah mengguncang dunia, karena korbannya lebih dari 3000
orang. Tanpa diduga, pada tanggal 12 Oktober 2002 teror bom terbesar kedua
terjadi di Indonesia, tepatnya di pulau Bali yang menewaskan 202 orang dari
berbagai Negara.Kemudian disusul pengeboman hotel JW Marriot Jakarta tanggal
5 Agustus 2003, pengeboman di depan Kedubes Australia, Bom Bali II dan lain-
lainnya.
Untuk menganggulangi kejahatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi modern saat ini, hanya dapat ditanggulangi dengan memanfaatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi pula. Proses penyidikan kejahatan dengan
menggunakan teknologi yang lazim disebut penyidikan secara ilmiah atau
“Scientific Crimeinvestigation” (SCI) dimana peran dan fungsi tersebut sebagian
diemban oleh Laboratorium Forensik. Dan SCI telah teruji dalam proses
pengungkapan kasus-kasus yang menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagaimana kasus yang sudah terpecahkan.

1
Berdasarkan peraturan Kapolri nomor 21 tahun 2010 tentang organisasi dan
tata kerja Mabes Polri, Puslabfor tetap berada dibawah struktur Bareskim Polri
bernama Pusinafis dan Pusiknas. Dalam organisasi baru terdapat beberapa
perubahan dan penambahan antara lain penambahan bidang baru yaitu
Narkobafor, Komputer Forensik, dan lainnya.
Saat ini Puslabfor Bareskim Polri telah mempunyai 6 Labforcab yang
tersebar di Medan, Palembang, Semarang, Surabaya, Makasar dan Denpasar.
Dalam rangka peningkatan pelayanan sesuai tugas pokok, fungsi dan perannya.
Dalam waktu dekat akan segera dibangun Labforcab Balikpapan, Sentul,
Pontianak, Pekanbaru dan Papua.

1.2. Ruang lingkup


Ruang lingkup kerja magang yang di tinjau pada proyek pembangunan
Pusat Laboratorium Forensik Polri adalah sebagai berikut :
1. Pembahasan hanya mengenai metode pelaksanaan pekerjaan pondasi
cakar ayam.
2. Pekerjaan pondasi cakar ayam di tinjau terdapat di zona C (Shop
Drawing Bor Pile, Pile Cap, dan Pelat Lantai Dasar).
3. Tidak membahas tentang pekerjaan struktur seperti Kolom, Balok,
Dinding , Atap dan Pekerjaan struktur lainnya.
4. Tidak membahas tentang perangkaian pembesian, mutu, penjadwalan
pelaksanaan , serta biaya konstruksi bangunan gedung.

1.3. Tujuan dan Manfaat


1.3.1. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah di dapatkan selama
kuliah pada saat magang.
2. Mahasiswa dapat mengetahui metode pelaksanaan di lapangan
khususnya pekerjaan pondasi cakar ayam.

2
3. Mahasiswa dapat mengetahui peralatan dan material apa saja yang
digunakan pada pekerjaan pondasi cakar ayam.
4. Mahasiswa dapat mengetahui kendala apa saja yang dihadapi saat
proses pekerjaan pondasi cakar ayam.

1.3.2. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa :
a. Memberikan pengalaman tentang teknik pelaksanaan pekerjaan
gedung yang dipelajari maupun tidak dipelajari di bangku
perkuliahan.
b. Untuk memperoleh pengalaman secara langsung penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang didapat dalam dunia pendidikan
pada dunia industri konstruksi.
c. Untuk melatih kemampuan menganalisa permasalahan yang ada di
lapangan berdasarkan teori yang telah diperoleh.

2. Bagi Instansi
Ikut serta membantu institusi perguruan tinggi untuk dapat meningkatkan
kompetensi mahasiswa sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang
dibutuhkan untuk dunia kerja

3. Bagi Perguruan Tinggi


Manfaat kerja magang bagi perguruan tinggi antara lain :
a. Menjalin kerjasama antara perguruan tinggi dengan dunia industri
konstruksi.
b. Adanya kerja magang ini diharapkan institusi perguruan tinggi
mengetahui apa yang dibutuhkan dalam lingkungan kerja
c. Sebagai bahan masukan tentang sistem pengajaran yang lebih
sesuai, untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman lulusan yang
dihasilkan.

3
1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kerja magang mulai dilaksanakan tanggal 01 Februari 2019 sampai
dengan 30 April 2019. Pelaksanaan kerja magang di Proyek Pusat Laboratorium
Forensik Polri Jl. Raya Babakan Madang, Kadumangu, Babakan Madang, Sentul,
Bogor, Jawa Barat - 16810.

1.5. Metode Pengumpulan Data Dan Laporan Magang


Dalam pembuatan laporang magang ini menggunakan 3 metode yaitu
metode observasi yakni dilakukan dengan pengamatan langsung di lokasi proyek
Puslabfor Polri, studi literatur berdasarkan metode pelaksanaan yang pernah
dilakukan guna untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan, dan wawancara
dengan pembimbing lapangan kerja magang dan pihak terkait.

1.6. Sistematika Penulisan


Dalam sistematika penulisan Kerja Magang ini akan diuraikan menjadi lima
bab yang disusun secara singkat. Adapun uraian penulisan ini adalah sebagai
berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, ruang lingkup, tujuan, manfaat,
waktu, tempat kerja magang dilaksanakan, metode pengumpulan data & laporan
serta sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab kedua ini membahas tentang sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi
proyek dan bisnis proses produksi perusahaan.
BAB III METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
Pada bab ini menguraikan tentang perencanaan kegiatan magang, lokasi & waktu
kegiatan magang.

4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang hasil dan pembahasan data yang dikumpulkan dari
observasi lapangan.
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dari kerja magang terhadap keseluruhan ruang lingkup
masalah yang telah dibahas.

Anda mungkin juga menyukai