PERCOBAAN 06
NIM : 3.31.17.2.22
PENGASUTAN MOTOR
INDUKSI TIGA PHASE Kelas : LT-2C
DENGAN APLIKASI SISTEM
PROGRAM STUDI: D3-TEKNIK WATER LEVEL CONTROL Dosen Pengampu :
LISTRIK Djodi Antono, B.Tech, M.Eng.
I. Tujuan
Setelah selesai melakukan percobaan ini mahasiswa dapat :
1. Membuat, membaca gambar rangkaian Water Level Control Sistem.
2. Merangkai Water Level Control System dengan benar dan tepat sesuai gambar rangkaian.
3. Memahami prinsip Water Level Control Sistem.
Rangkaian Water Lever Control atau yang sering disingkat dengan WLC atau rangkaian
kontrol level air merupakan salah satu aplikasi dari rangkaian konvensional dalam bidang tenaga
listrik yang diaplikasikan pada motor listrik khususnya motor induksi untuk pompa air. Fungsi dari
rangkaian ini adalah untuk mengontrol level air dalam sebuah tangki penampungan yang banyak
dijumpai di rumah-rumah atau bahkan disebuah industri di mana pada level tertentu motor listrik atau
pompa air akan beroperasi dan pada level tertentu juga pompa air akan mati. Untuk mengontrol level
air dalam tangki penampungan dapat menggunakan tiga buah elektroda yang mana masing-masing
dari elektroda tersebut menentukan common power, low level dan high level dari level ketinggian
air. Jadi pada saat anda sedang menjalankan pompa air, air dalam tangki sudah penuh maka pompa
akan padam dengan sendirinya tanpa harus menekan tombol stop. Demikian juga apa bila air dalam
tangki atau bak mulai berkurang sesuai dengan batas yang telah ditentukan maka pompa akan jalan
dengan sendirinya.
Level controller berfungsi untuk melakukan kendali terhadap ketinggian air di dalam
tangki dengan jalan mengirimkan output sinyal kepada kendali motor. Salah satu contoh level
controller adalah Floatless Level Switch Omron 61F-GPN. Omron 61F-GP-N memiliki 11
piranti pin dan bekerja pada tegangan supply 220 VAC.
Pin 3 dan 9 merupakan terminal power supply dengan tegangan 220 VAC. Untuk pin 4
dan 5 digunakan sebagai elektrode E3 dan E1. Pin 1, 10, dan 11 adalah kontak output.
Sedangkan pin 6, 7, dan 8 merupakan kontal relai.
Langkah Pengujian:
Manual
1. Hidupkan MCB, putar selector switch pada posisi manual.
2. Keadaan sumur, Ground Resevoir, dan tangki kosong. Maka lampu locking pada Ground
Reservoir dan Sumur menyala. Apabila PB on-P1 , PB on-P2, PB on-P3 ditekan , tidak
ada motor yang bekerja.
3. Kemudian sumur diisi sampai penuh, maka lampu locking sumur padam. Tekan PB-P3,
motor P3 berputar. Air akan mengalir dari sumur menuju Ground Reservoir. Motor P3
dapat di off kan sewaktu-waktu tanpa melihat level air pada ground reservoir, jadi apabila
ground reservoir belum penuh, motor P3 bisa di off kan dengan menekan PB off-P3.
Misal, ground reservoir sudah tidak dalam keadaan locking, maka motor P1 dan P2 bisa
dinyalakan dengan menekan PB on-P1 dan PB on-P2. Maka air dari ground reservoir
akan mengalir menuju tangki. Motor P1 dan P2 bisa di off sewaktu-waktu dengan
menekan PB off-P1 dan PB off-P2.
4. Ketiga motor bias dinyalakan semua secara bersamaan maupun tidak bersamaan, asalkan
tidak dalam keadaan locking. Locking adalah keadaan dimana pompa tidak bias
memompa air karena air dalam keadaan batas terbawah.
Automatis
1. Hidupkan MCB, putar selector switch pada posisi automatis.
2. Keadaan sumur, ground reservoir, dan tangki kosong. Maka lampu locking sumur dan
ground reservoir menyala.
3. Isikan sumur dengan air sampai penuh, dengan begitu lampu locking akan padam, dan
saat sumur penuh, motor P3 akan langsung berputar, air mengalir dari sumur menuju
ground reservoir. Pada ground reservoir memiliki 3 tingkatan, low, medium , dan high.
Misal, air pada ground reservoir sudah di level high, lampu locking mati dan motor P1
menyala dan setelah beberapa detik motor P2 menyala. Air dari ground reservoir
mengalir ke tangki. Kemudian apabila ground reservoir sudah penuh, motor P3 off.
4. Lalu apabila air pada tangki sudah mencapai level medium, salah satu motor(P1 atau P2)
off, hanya salah satu motor saja yang berputar sampai tangki terisi penuh. Setelah tangki
terisi penuh, motor(P1/P2) off.
5. Namun , semisal air tangki digunakan, sampai air pada level medium, maka motor yang
bekerja untuk mengisi tangki yaitu bukan motor yang mengisi terakhir kali, melainkan
satunya atau dengan kata lain gantian. Contoh, apabila saat pengisian pertama, motor
yang terakhir berputar adalah motor P2. Maka saat pengisian kedua, motor yang berputar
gantian yaitu motor P1. Begitu seterusnya sampai air pada ground reservoir menyentuh
level medium.
6. Jika, air pada ground reservoir menyentuh level low, motor P3 akan langsung ON untuk
mengisi ground reservoir.
Motor juga dilengkapi dengan TOLR, TOLR berfungsi pengaman bagi motor P1, P2, P3
apabila beban pada motor tersebut berlebihan. Jika TOLR aktif, maka lampu indicator akan
menyala dan motor tidak bias berputar. TOLR disetting pada keadaan manual maupun automatis.
VIII. Kesimpulan
Dari beberapa hal yang tertulis di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa untuk
mengontrol kerja pompa air berdasarkan level air dapat digunakan alat Omron 61F-GP-N.
Tentunya dengan berbagai komponen pendukung lainya seperti relay, kontaktor, timer, saklar
impuls dll untuk dapat dioperasikan sesuai dengan langkah pengujian tersebut.
Prinsip kerja Omron 61F-GP-N berdasarkan level air yang dideteksi oleh elektroda
sehingga menggerakan kontak pada komponen tersebut. Pada rangkaian yang telah dibuat kali
ini bias dioperasikan secara manual maupun automatis. Pada keadaan manual, menyalakan motor
dengan menekan tombol PB on dan mematikan motor dengan menekan PB off sesuai dengan
motor mana yang ingin dinyalakan. Menghidupkan motor bias kapan saja tanpa memandang
level air (kecuali keadaan locking). Dan mematikan bias kapan saja juga tidak harus penuh.
Sedangkan automatis proses bekerjanya yaitu berdasarkan level air pada sumur, ground reservoir
dan tangki yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat terintegrasi dengan baik.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Manualbook Altivar 61
Siskind, Charles S. (1963). Electrical Control Systems in Industry. New York: McGraw-Hill,
Inc. p. 224.
Yusnan, S.M. 2007. “Power and Control Installation”. Depok: Politeknik Negeri Jakarta.
Hamid, MA “Penghematan energi pada penggunaan inverter untuk motor Induksi”, Maret 2008,
Jurnal edukasi Vol.2, No.3
Anthony, Z “Pengaruh perubahan frekuensi dalam sistem pengendalian kecepatan motor induksi
3- fasa terhadap efisiensi motor”, Januari 2011, Jurnal Teknik Elektro ITP Vol. 1 No.1
Aditya, T “Research to study variable frequency drive and its energy savings”, June 2013,
International journal of science and research Vol. 2, Issue 6