A. Pendahuluan
Pada Kegiatan Belajar (KB) 1 ini Anda akan diajak mempelajari tiga sub kegiatan
belajar (SKB) yaitu :
SKB 1 : Materi dan Perubahannya
SKB 2 : Energi, dan
SKB 3 : Gelombang
Secara garis besar pokok-pokok belajar pada Kegiatan Belajar 1 ini adalah seperti
pada Tabel 1.1.
Materi Energi Gelombang
1. Hakikat materi 1. Definisi energi 1. Hakikat gelombang
2. Perubahan materi 2. Hukum kekekalan energi 2. Mengidentifikasi peristiwa
(fisika dan 3. Bentuk-bentuk energi yang berkaitan dengan
kimiawi) dan perubahannya gelombang
3. Pemisahan campur dalam kehidupan sehari- 3. Proses terjadinya
an hari gelombang
4. Pesawat sederhana 4. Jenis-jenis gelombang
5. Jenis pesawat berdasarkan medium
sederhana perambatannya
6. Keuntungan mekanis 5. Jenis-jenis gelombang
pada pesawat berdasarkan arah rambat
sederhana gelombang
7. Manfaat pesawat sederh 6. Pengertian cahaya
ana 7. Sifat-sifat cahaya
8. Suhu, kalor dan 8. Hukum pemantulan
peristiwa yang cahaya pada cermin datar
menyertainya 9. Peristiwa-peristiwa yang
9. Konversi suhu dengan memanfaatkan sifat-sifat
skala suhu cahaya dalam kehidupan
Celcius, Reamur, sehari-hari
Fahrenheit Dan Kelvin. 10. Menjelaskan syarat
10. Peristiwa suhu dan kalor terjadinya gelombang
dalam kehidupan sehari- bunyi.
hari 11. Menjelaskan sifat-sifat
11. Bentuk bunyi dan sumber bunyi.
perpindahan kalor pada 12. Menjelaskan perbedaan
benda (konduksi, bunyi berdasarkan
konveksi dan radiasi) frekuensinya.
13. Mengidentifikasi contoh
kegiatan, teknologi atau
peristiwa yang
memanfaatkan gelombang
bunyi.
Ada beberapa petunjuk belajar yang mesti Anda perhatikan sebelum belajar lebih
jauh tentang KB 1. Hal ini agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
optimal:
1. Perluas pengetahuan dan wawasan Anda dengan banyak membaca dan
mempelajari sumber bacaan dari berbagai literatur (jurnal, surat kabar,
majalah) ataupun sumber-sumber lain yang relevan.
2. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan tugas-tugas dan
soal-soal yang tersedia pada setiap SKB. Dalami pula video-video terkait
dalam link-link yang tersedia, maupun melalui kegiatan diskusi dengan
mahasiswa dan ataupun teman sejawat. Hal ini berguna untuk
membantu pemahaman Anda secara mendalam.
-SELAMAT BELAJAR-
Sub Kegiatan Belajar 1
MATERI DAN PERUBAHANNYA
Pengantar
Mengawali kegiatan belajar pertama ini, kita lakukan beberapa curah gagasan
terlebih dahulu. Pernakah Anda mengamati beberapa peristiwa berikut:
1. Membuat sobekan-sobekan kecil pada kertas, plastik, atau kain?
2. Membakar kertas, plastik, kain, kayu atau sejenisnya?
3. Menyalakan lilin?
4. Membuat es batu di Kulkas?
5. Melihat embun di pagi hari?
6. Es batu mencair saat disimpan di suhu ruangan ?
7. Besi yang berkarat?
6. .... ....
7. .... ....
Secara garis besar perubahan yang terjadi pada peristiwa tersebut dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
Perubahan fisika memiliki sifat yaitu tidak kekal, misal air setelah menjadi es
dapat kembali jadi air, atau lilin yang mencair dapat menjadi padat kembali.
Sedangkan pada perubahan kimia terbentuk zat baru yang sifatnya berbeda dari
zat semula, dan hampir tak mungkin kembali lagi ke bentuk zat asal baik bentuk
maupun sifatnya dan setiap perubahannya selalu disertai dengan efek panas.
Jika kita analisa peristiwa-peristiwa pada Tabel 1.2 di atas, terdapat objek benda
yang menunjukkan keberadaannya sebagai materi, dan ada penyebab yang
menyebabkan benda-benda tersebut berubah dari satu bentuk ke bentuk lain,
dari satu ukuran ke ukuran lain, dari satu fase ke fase lain. Kira-kira apa saja
penyebab perubahan tersebut. Cobalah analisa, tuangkan hasilnya ke dalam
Tabel 1.3.
Tabel 1.3. Analisis Penyebab perubahan-perubahan pada benda
No Peristiwa Penyebab
1. Kertas menjadi kecil-kecil ....
saat disobek
2 .... ....
3 .... ....
4 .... ....
5 .... ....
6 .... ....
7 .... ....
Jika kita analisa pada beberapa peristiwa di atas, pada hakikatnya semua yang
tampak di alam ini adalah gabungan atau salah satu dari dua substansi alam
yaitu materi dan energi. Kesemuanya terlihat berbeda, tapi hakikat kealamannya
sama yaitu berkenaan dengan materi dan atau energi. Keberadaan manusia
menjadi lebih dari sekedar materi dan energi. Manusia memang materi dan
energi, dan pada saat yang sama ia mempelajari serta memanfaatkan materi dan
energi, termasuk di dalamnya masalah gelombang.
Pada SKB 1 ini Anda akan diajak bersama memahami hakikat materi, perubahan
materi, serta peristiwa-peristiwa yang menyertai di dalamnya.
a. Materi
Materi? Apa yang yang terlintas dalam pikiran Anda tentang materi? Semoga
bukan urusan tentang harta semata ya.. . Materi dalam konteks ini adalah
segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Segala sesuatu
tersebut bisa sesuatu yang tampak (zat cair cair dan zat padat) ataupun yang
tidak tampak (zat gas). Materi menempati ruang memiliki maksud bahwa benda
dapat ditempatkan dalam suatu ruang atau wadah tertentu sedangkan memiliki
massa memiliki maksud bahwa benda yang termasuk materi dapat diukur,
ditimbang dengan menggunakan alat ukur tertentu yaitu neraca atau timbangan.
Lalu, apa hubungan materi dan massa?, untuk dapat menjawab ini Anda dapat
melakukan beberapa analisa, misalnya beras yang massa nya 0,5 Kg dengan
beras yang massanya 1 Kg apakah jumlah materinya sama atau semakin
banyak?. Itu menandakan semakin besar massa suatu benda, semakin banyak
pula materi yang terkandung didalamnya, dan begitu sebaliknya. Berdasarkan
pemaparan di atas syarat benda dikatakan sebagai materi (zat) adalah memiliki
massa dan menempati ruang.
massa adalah ukuran ketahanan materi terhadap suatu gaya, yang ditandai
dengan perubahan kecepatannya, sebagaimana dirumuskan oleh Newton:
F = m a.
Gaya gravitasi sering dikenal dengan istilah berat (bobot). Gaya gravitasi (g)
bergantung pada jarak benda dengan pusat bumi, semakin dekat dengan pusat
bumi semakin besar gaya gravitasnya, maka nilai W dan g di suatu tempat akan
mengalami perbedaan tergantung keberadaan benda, sedangkan massa tetap (m
= w/g tetap). Besar percepatan gravitasi di daerah khatulistiwa rata-rata adalah
9,8 ms_2.
b. Klasifikasi materi
Pengklasifikasian materi pada umumnya didasarkan pada karakteristik tertentu,
perbedaaan karakteristik inilah yang menyebabkan beberapa pengelompokkan.
Klasifikasi ini dilakukan para ilmuan agar lebih mudah dipelajari dan disusun
secara sistematis. Ada 3 dasar utama pengelompokkan sebuah materi, yaitu:
1. Materi berdasarkan kuat lemahnya menghantarkan panas (kalor) atau
arus listrik, yaitu Isolator dan Konduktor
2. Materi berdasarkan tingkat wujudnya yaitu padat, cair dan gas, dan
3. Materi berdasarkan komposisinya yaitu zat tunggal dan campuran.
Pada kajian SKB 1 yang akan diperdalam lebih lanjut adalah klasifikasi
berdasarkan wujud zat dan berdasarkan komposisinya.
1. Klasifikasi Materi Berdasarkan Wujud Zat
Materi (zat) berdasarkan wujud zat ini terbagi menjadi 3, zat padat, zat cair dan
zat gas.
Memahami tentang zat padat, zat cair dan zat gas pada kesempatan kali ini,
tentu bukanlah hal yang baru, materi ini sudah kita kenal sejak duduk di sekolah
dasar, sekolah menengah pertama ataupun sekolah menengah atas.
Sebelum kita lanjut pada bahasan berikutnya, Cobalah Anda analisa benda-benda
yang termasuk zat padat, cair atau gas yang ada di sekitar anda. Tuangkan
hasilnya pada tabel 1.4.
Tabel 1.4. Tabel analisa contoh-contoh benda yang termasuk zat padat, cair dan
gas
Ciri-Cirinya
antara partikelnya gerak antar partikel gerak antar partikel
memiliki gaya tarik tidak terlalu kuat lemah
menarik yang kuat letak molekul letak molekul sangat
letak molekulnya berjauhan berjauhan
teratur gerak partikel dapat gerak partikel bebas,
gerak antar partikel berpindah, tetapi tetapi tidak dapat
terbatas, hanya tidak terpisah dari meninggalkan
bergetar kelompoknya kelompoknya
bentuk dan bentuknya berubah- bentuk dan
volumenya tetap ubah mengikuti volumenya berubah-
wadah dan ubah
volumenya tetap
Jika kita lihat Tabel 5. Manakah dari beberapa ciri di atas yang bisa dilakukan
praktik sederhana di dalam kelas? Ya. Tepat! Yaitu tentang bentuk dan volume
zat. Bentuk dan Volume zat dapat diamati secara langsung dan dapat dicoba
bersama anak-anak di kelas. Selamat mencoba.
Materi
Zat
Campuran
Tunggal
Non
Logam Organik Anorganik Koloid Suspensi
Logam
Atom
Ada beberapa cara pemisahan campuran secara fisika, yaitu sebagai berikut:
a. Dekantasi, merupakan teknik pemisahan campuran secara fisika dengan cara
menuangkan zat cairnya, sehingga partikel zat yang lebih besar tertinggal di
dalam gelas. pemisahan zat dengan cara dekantasi ini akan lebih efektif jika
ukuran partikel zat nya sangat tajam perbedaannya, umumnya teknik
dekantasi ini dilakukan untuk memisahkan zat padat dari zat cair yang tidak
saling larut pada suhu tertentu. Walaupun teknik ini mampu memisahkan
antara zat padat dan zat cairnya, akan tetapi hasilnya tidak lebih baik dari
proses filtrasi atau penyaringan yang menggunakan kertas saring, atau
sejenisnya.
b. Penyaringan (filtrasi), merupakan teknik pemisahan campuran (zat padat dari
zat cair) berdasarkan perbedaan ukuran partikelnya dengan menggunakan
media kertas saring atau sejenisnya. Perhatikan gambar.
1. Perubahan Fisis/fisika
Perubahan fisis/fisika merupakan perubahan pada suatu materi yang tidak
menyebabkan pembentukan materi baru; artinya unsur-unsur penyusunnya akan
tetap sama dengan zat semula dan dapat dikembalikan ke wujud semula
(reversible) walaupun tidak melalui reaksi kimia. contohnya adalah perubahan
bentuk, ukuran, dan wujud benda (zat). Skema Perubahan wujud zat (fiska)
tergambarkan dalam skema berikut:
Gas
1 4
2 3
5
Padat Cair
6
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia merupakan kebalikan dari perubahan fisis/fisika. Jika perubahan
fisika perubahannya tidak menyebabkan terbentuknya materi baru, maka pada
perubahan kimia ini perubahannya dapat menyebabkan terbentuknya zat baru
yang yang unsur-unsur penyusunnya berbeda dengan zat asalnya. Hal ini
disebabkan karena adanya reaksi kimia.
Peristiwa perubahan kimia banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari dan
ada di sekitar lingkungan kita, Sekarang cobalah Anda analisa contoh perubahan
kimia yang ada di lingkungan sekitar Anda.
Pengantar
Energi, sebuah kata yang tidak asing ditelinga kita, ia dekat dengan keseharian
kita semua. Energi merupakan konsep penting yang harus kita ketahui bersama,
peserta didik dan termasuk Anda para pendidik. Pada sub Kegiatan Belajar (SKB)
ini Anda akan diajak mengenal lebih dekat tentang energi dan perubahan yang
menyertainya. Secara lebih rinci pada SKB 2 ini pokok-pokok materi meliputi:
1. Hakikat energi
2. Hukum kekekalan energi.
3. Bentuk-bentuk energi dan perubahannya
4. Hakikat pesawat sederhana
5. Jenis-jenis pesawat sederhana
6. Menghitung keuntungan mekanis pada pesawat sederhana
7. Manfaat pesawat sederhana dalam memecahkan permasalahan
kehidupan sehari-hari.
8. Hakikat suhu dan kalor dan peristiwa yang menyertainya
9. Konversi suhu dengan menggunakan Termometer skala
suhu Celcius, Reamur, Fahrenheit Dan Kelvin.
10. Peristiwa suhu dan kalor dalam kehidupan sehari-hari
11. Bentuk perpindahan kalor pada benda (konduksi, konveksi dan radiasi)
a. Konsep Energi
Mendalami konsep energi sebaiknya kita mulai dari menganalisa peristiwa-
peristiwa yang ada disekitar Anda terlebih dahulu.
Tabel 2.1. Analisa kebutuhan Energi
No Aktivitas sehari-hari Energi yang Sumber bahan baku
digunakan energi
1. Memasak air dengan Listrik/kimia/panas ....
water heater /kompor
gas/tungku
2. Memasak nasi dengan Listrik/panas/kimia ....
Rice Cooker/tungku
3. .... .... ....
4. .... .... ....
Jika kita analisa tabel 2.1. Energi memiliki peran penting dalam kehidupan
manusia, pekerjaan-pekerjaan kita akan lebih mudah dikerjakan, ringan, efektif
dan efisien. Berbicara tentang energi, maka akan melekat padanya juga tentang
bahan baku energi itu sendiri. Sekarang Anda coba pikirkan apa yang terjadi
seandainya alat-alat tadi tidak ada sumber bahan bakunya? Apakah alat-alat tadi
akan bekerja dengan optimal? tentu tidak bukan?.
Oleh karenanya memahami konsep energi ini adalah sesuatu yang kompleks,
tidak hanya mempelajari konsep energi semata, akan tetapi para pebelajar juga
harus berpikir bagaimana sumber energi (bahan baku) itu tetap lestari, terjaga
dengan baik, maka tentu konsekuensinya adalah harus menjaga dan merawat
lingkungan alam sekitar dengan baik pula.
Jika kita tilik kembali materi SKB 1 tentang materi dan perubahannya bagian
perubahan materi, pada bagian ini mengisyaratkan bahwa materi pasti
mengalami perubahan, baik fisika maupun kimia, dengan demikian setiap materi
mengandung dan terkait dengan energi.
Bila materi berubah akan disertai perubahan energinya, maka energi adalah
sesuatu yang menyertai perubahan materi itu. Berkenaan dengan energi yang
dikandung sebelum dan sesudah perubahan dikenal dengan dua istilah yaitu
eksotermik dan endotermik. 1) Eksotermik adalah kondisi dimana energi yang
dikandung materi sebelum perubahan lebih besar dari sesudahnya, maka akan
keluar sejumlah energi. 2) endotermik jika energi materi sebelum perubahan
lebih kecil dari sesudahnya, maka akan diserap sejumlah energi.
b. Sumber energi
Sumber energi secara umum ada dua yaitu:
1. Renewable (dapat diperbaharui): misalnya air (air terjun dan ombak laut),
cahaya matahari , dan angin.
2. Unrenewable (tidak dapat diperbaharui) misalnya nuklir fosil (bahan bakar
minyak dan gas)
a) Energi kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena gerak atau
kecepatannya. Besarnya energi kinetik suatu benda bergantung pada massa dan
kecepatan benda.
Ep = m g h
Keterangan:
Ep = Energi potensial (J)
m = massa benda (kg)
Contoh Soal:
1. Sebuah Sukun berada pada ketinggian 7 m dari permukaan tanah. Bila
massa buah Sukun 500 gr. Percepatan grafitasinya 10 N/kg, tentukan
energi potensialnya ?
2. Sebuah kendaraan bergerak dengan kecepatan 72 km/jam. Bila massa
mobil itu 900 kg, tentukan energi kinetiknya ?
Jawab:
1. Penyelesaian
h = 7 m m = 500 g =0,5 kg g = 10 N/kg Maka energi potensial
yang dimiliki mangga adalah :
Ep = mgh
= 0,7 kg x 10 N/kg x 7m
= 49 J
2. Penyelesaian
V = 72 km/jam = 20 m/s
M = 900 kg
Energi kinetik mobil adalah :
Ek 1 mv2
2
= 1 900kg20m / s2
2
= 1 900kg 400m2 / s2
2
= 180.000 J
c) Energi Mekanik
Energi mekanik merupakan energi total yang dimiliki benda. Energi mekanik juga
dapat dikatakan jumlah energi kinetik dan potensial. Secara matematis dapat
dirumuskan:
Em = Energi Potensial (J)
Em = Ek+Ep Ek = Energi Kinetik (J)
Ep = Energi Potensial (J)
d) Energi panas (kalor)
Berbicara tentang energi panas, kita lihat dulu beberapa peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari Anda. Pernakah anda memasak air? Bagian manakah yang
dipanasi dari teko tersebut? Jika bagian bawah dipanasi, apa yang terjadi pada
air dan teko? Apakah kedudukan air berubah? Mengapa bisa berubah? apakah
bagian atas teko akan terasa panas juga? Mengapa demikian?. Energi panas
(kalor) yang karenanya sebagai energi, maka ia dapat berpindah dari satu tempat
ke tempat lainnya, dari satu keadaan ke keadaan lainnya.
Mempelajari tentang panas tidak lepas dari kajian tentang suhu. Suhu
merupakan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Derajat panas atau
dinginnya suatu benda ini tidak secara otomatis menunjukkan banyaknya panas
pada benda benda tersebut. Maksudnya suhu air dalam satu gelas mungkin sama
dengan suhu air panas yang mengisi penuh sebuah termos, tetapi jumlah panas
(kalornya) nya jelas berbeda. Besarnya energi panas yang mengalir pada suatu
benda dapat ditentukan dari besarnya perubahan suhu, massa benda, dan kalor
jenis.
Jika kita cermati skala suhu di atas dapat kita tuliskan beberapa temuan.
Skala suhu Celcius Farenheit-32 Reamur Kelvin-
0 0 0
C F-32 R K-273
Selisih titik 100 : 20 180 : 20 80 : 20 100 : 20
didih-titik
beku
Pembanding 5 9 4 5
Perbandingan mengkonversi skala suhu Celcius ke skala lainnya :
Skala Celcius ke Skala Reamur Skala Reamur ke Skala Celcius
fTC = 5
TR. 7TR = 4
Tc
4 5
Berbicara mengenai perpindahan kalor, maka kita mengenal setidaknya ada tiga
cara terjadinya perpindahan kalor, yaitu melalui cara konduksi, cara konveksi,
dan cara radiasi.
1. Konduksi
Konsep Konduksi pada prinsipnya akan terjadi jika ada perbedaan panas pada
benda itu sendiri. Bagaimana cara kita menciptakan perbedaan panas itu? Tepat
sekali, salah satu ujung benda (misalnya besi) kita beri perlakuan dengan cara
didekatkan kepada sumber panas, atau kita bisa beri sumber panas, maka akan
terjadi perbedaan panas antara besi bagian yang dekat dengan sumber panas
dengan yang jauh dengan sumber panas. Perbedaan panas inilah yang akan
menyebabkan panas akan berpindah dari besi yang panas ke besi yang dingin.
Konsep inilah kemudian yang dikenal dengan konsep Konduksi. Konduksi secara
definitif adalah proses pemindahan panas (kalor) melalui suatu zat perantara
tanpa disertai perpindahan partikel zatnya.
2. Konveksi
Konveksi istilah yang digunakan untuk peristiwa perpindahan panas melalui zat
perantara pada medium yang mengalir (fluida) yaitu pada zat cair dan gas. Oleh
karenanya konveksi sering dinamakan sebagai peristiwa aliran panas. Kenapa
aliran? Karena peristiwa konveksi ini hanya terjadi pada medium zat yang
mengalir yaitu zat cair dan zat gas saja, dan proses ini akan berlangsung selama
proses pemanasan terjadi.
Contohnya aliran air di panci saat dipanaskan. Pada saat air di panci dipanaskan,
maka bagian air yang paling bawah akan panas terlebih dahulu, pada saat air
yang ada pada bagian bawah panci mengalami panas, maka akan berkurang
massa jenisnya, sehingga akan mengalami proses naik ke permukaan bagian
atas. Tempat air panas yang sudah berpindah ke atas permukaan akan
tergantikan posisinya oleh air yang dingin yang posisi awalnya di atas permukaan
tadi. Air dingin tadi akan mengalami hal serupa dengan air yang panas
sebelumnya. Proses seperti ini akan terus berulang sampai akhirnya seluruh
bagian air menjadi panas.
Contoh lain dari konveksi adalah aliran udara di daerah pantai yang
menyebabkan terjadinya angin darat dan angin laut. Pada prinsipnya adalah
sama dengan peristiwa konveksi pada zat cair. Udara yang terkena panas (kalor)
terlebih dahulu, maka massa jenisnya akan kecil. Jika peristiwa ini di siang hari
maka udara yang ada di atas daratan akan mengalami panas terlebih dahulu,
sehingga massa jenis udara di atas daratan lebih kecil dibandingkan massa jenis
udara di atas lautan, oleh karenanya udara di atas daratan akan mengalami
proses naik ke atas permukaan laut, seiring dengan berpindahnya udara yang
ada di atas daratan, udara yang ada di atas lautpun melakukan hal yang sama, ia
akan mengisi udara di atas daratan yang sudah ditinggalkan udara yang
sebelumnya. Proses ini berlanjut seperti membentuk siklus aliran, aliran udaranya
sering dikenal dengan angin darat dan angin laut.
Agar lebih memahami, cobalah Anda lihat fenomena pemasangan fentilasi atau
pemasangan AC di rumah. Kenapa pemasangannya selalu di atas, tidak di
bawah? Carilah lebih jauh penjelasannya dari berbagai literatur yang relevan ya.
Semoga berhasil.
3. Radiasi
Jika konveksi istilah lainnya adalah aliran, maka Radiasi mempunyai nama
sinonim yaitu pancaran. Radiasi atau pancaran ialah proses perpindahan panas
(kalor) yang dalam perambatannnya tidak memerlukan zat perantara/medium
perambatannya. Sebagai contoh, panas pancaran sinar matahari ke permukaan
bumi. Panas dari pancaran matahari dapat sampai ke bumi, walaupun jarak
antara bumi dan matahari sangat jauh dan diantara bumi dan matahari terdapat
ruang hampa. Oleh karena itulah maka pancaran matahari termasuk peristiwa
radiasi.
e) Azas Black
Asas Balck pertama kali diukur oleh Joseph Black Pada tahun 1791. Memahami
peristiwa Asas Black akan lebih paham jika kita memulai dengan peristiwa yang
sering kita lakukan sehari-hari. Pernakah Anda mencampurkan Air panas dengan
air dingin? Apa tujuan Anda mencampurkan air panas dengan dengan air yang
lebih dingin tadi? Ya. Tepat, secara tidak langsung proses yang Anda lakukan
adalah bagian dari aplikasi peristiwa Asas Black dalam kehidupan sehari-hari.
Pada saat Anda menuangkan air yang memiliki temperatur lebih rendah ke dalam
gelas yang berisi air bertemperatur lebih tinggi, kemudian Anda aduk maka air
akan terasa hangat tidak lagi panas seperti kondisi awal. Mengapa hal ini bisa
terjadi? berikut penjelasannya. Ketika dua zat yang berbeda temperatur
dicampur maka akan terjadi aliran energi atau Perpindahan energi dari benda
yang bertemperatur tinggi ke benda yang bertemperatur rendah.
Aliran energi atau perpindahan energi inilah yang dikenal dengan kalor artinya
zat yang bertemperatur tinggi melepaskan kalor kemudian kalor tersebut diterima
oleh zat yang bertemperatur rendah. Hal ini akan terjadi secara terus-menerus
sehingga temperatur pada kedua zat tersebut akan sama, saat kedua temperatur
zat sama, maka sudah tidak ada lagi aliran energi atau perpindahan energi yang
terjadi. Karena pada prinsipnya aliran energi panas akan terjadi jika terdapat
perbedaan temperatur. Jika sudah tidak ada, maka tidak ada lagi aliran energi
didalamnya.
Qlepas = Qterima
f. Energi dan Usaha
Dalam kehidupan sehari-hari, pernakah Anda mendorong suatu benda? Apa yang
terjadi? Berpindah atau tetap? Jika kita tilik dari konsep fisika, usaha tidak lepas
dari gaya dan perpindahan. Bila gaya bekerja pada sebuah benda sehingga
benda berpindah selama gaya bekerja, maka gaya tersebut melakukan usaha.
Dengan kata lain, seandainya pada saat kita mendorong suatu benda dan benda
itu berpindah, maka kita sudah melakukan usaha. Akan tetapi jika tidak ada
perubahan maka dianggap kita tidak melakukan usaha, apa contohnya? Misal
Anda mendorong tembok rumah, dan tembok tersebut tidak mengalami
perpindahan selama ada gaya yang kita berikan, maka usaha kita dianggap tidak
ada, atau nol.
lalu apa hubungan energi dan usaha? hubungan antara usaha dengan energi
dapat tergambar dalam beberapa peristiwa. Sebagai contoh bahan bakar bensin
memiliki energi untuk menggerakan kendaraan bermotor. Usaha pada dasarnya
sama dengan perubahan energi yang terjadi. Oleh karena itu, satuan usaha sama
dengan satuan energi, yaitu joule (J).
Jika kita analisa, aktivitas sehari-hari kita tidak lepas dari benda-benda tersebut
di atas. Benda-benda yang digunakan untuk membantu tugas kita itu dalam
konsep fisika dinamakan pesawat. Karena tingkat kerumitan pada pesawat yang
sering kita gunakan tersebut sangat simpel (sederhana), maka pesawat-pesawat
tersebut dinamakan dengan pesawat sederhana.
Bagian ini akan mengajak Anda memahami konsep pesawat sederhana, definisi,
jenis-jenis pesawat sederhana, menghitung keuntungan mekanis dan
mengaplikasikan keuntungan mekanis dalam kehidupan sehari-hari.
Bagian pesawat sederhana yang akan dibahas pada kesempatan ini adalah tuas,
katrol, roda berporos (gandar), bidang miring, sekrup dan baji.
a) Tuas
Tuas merupakan contoh pesawat sederhana yang digunakan untuk mengubah
efek atau hasil dari gaya. Penggunaan Tuas pada umumnya digunakan untuk
mengungkit benda-benda yang berat, dengan tuas benda yang berat dapat
dipindahkan dengan gaya yang lebih kecil. Caranya dengan menaruh salah satu
ujung tuas di bawah batu, kemudian ujung yang lain diangkat dan ditekan.
Agar lebih jelas tentang mekanisme kerja tuas (pengungkit), Anda akan diajak
mengenal bagian-bagian penting dalam Tuas.
Memahami kondisi seimbang. Apa itu seimbang? Jika Anda lihat dari gambar 2.5,
apakah kondisi tersebut sudah seimbang? Kemudian, jika diminta untuk
menyeimbangkan, bagian mana yang harus seimbang? Antara mana dengan
mana? Apakah antara sebelah kiri titik tumpu dengan bagian kanan titik tumpu?
Ya. Anda tepat. Tuas akan mengalami keseimbangan jika memenuhi syarat yaitu
Bagian kiri titik tumpu = bagian kanan titik tumpu, secara matematik seperti
berikut:
Bagian kiri titik tumpu = bagian kanan titik tumpu
Beban x Lengan beban = lengan kuasa x Kuasa
Beban/Kuasa = lengan kuasa/lengan beban
W/F = lk/lb
Keuntungan mekanis dari tuas itu adalah perbandingan antara beban dengan
kuasa, jika dituliskan dalam persamaan:
Contoh soal:
1). Sebuah batu beratnya 50 N diangkat dengan menggunakan tuas. Jika gaya
Menjawab soal ini sangatlah mudah, tidak perlu mencari panjang lengan kuasa
ataupun lengan beban, cukup substitusikan besaran yang ada, maka : Km = W/F
Km = 50 N/25 N
Km = 2
Maka keuntungan mekanisnya adalah 2.
2). Jika Anda diminta untuk mengungkit batu bermassa 300 kg, jika disamping
Anda ada 2 buah tongkat A dan B masing-masing dengan panjang 1 meter dan 4
meter. langkah apa yang Anda lakukan? Manakah tongkat yang Anda pilih?
Kenapa? Setelah memilih tongkat tersebut, apa langkah selanjutnya, agar
diperoleh gaya yang dikeluarkan seminim mungkin? Sertakan alasannya?
Jawaban:
....
Jika kita cermati dari soal kedua tersebut, perlu pemahaman lebih mendalam
tentang mempelajari dan memahami keuntungan mekanis pada pesawat
sederhana, agar mendapatkan manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis Tuas
Tuas dibedakan menjadi tiga macam, perbedaan ini didasarkan pada letak ketiga
komponen pada tuas yaitu posisi titik tumpu (TT), beban (B) dan kuasa (K).
1) Tuas jenis pertama
Tuas jenis pertama ini didasarkan pada kedudukan titik tumpu (TT) berada
diantara titik beban dan titik kuasa. Contohnya: jungkat jungkit, gunting, dll.
2) Tuas Jenis Kedua
Tuas jenis kedua ini didasarkan pada kedudukan titik beban berada diantara
titik tumpu dan titik kuasa. Contohnya: gerobak dorong, dll.
3) Tuas Jenis Ketiga
Tuas jenis ketiga ini didasarkan pada kedudukan titik Kuasa berada diantara
titik tumpu dan titik Beban. Contohnya: alat pemancing ikan, dll.
b) Katrol
Katrol merupakan salah satu pesawat sederhana yang meiliki manfaat
memudahkan pekerjaan manusia dalam hal mengangkat benda ke atas atau ke
arah vertikal. Fungsinya merubah gaya angkat ke atas menjadi gaya tarik
kebawah, sehingga penarikan beban lebih mudah.
Katrol Bebas
Sumber Gambar
http://www.mikirbae.com/2016/01/pesawat-sederhana-pada-rangka-manusia.html
Karakteristik roda berporos / bergandar ini memiliki sebuah roda atau pemutar
yang dihubungkan dengan sebuah poros atau gandar yang juga bisa berputar.
Secara umum diameter rodanya lebih besar dibandingkan dengan diameter
gandar/porosnya. Keuntungan mekanik dari roda berporos/gandar ini adalah
berupa gaya.
Sumber gambar:
http://ipapesawatsederhana.blogspot.co.id/2014/10/pesawat-sederhana.html
(a) (b)
Gambar.2.9 (a) Kapstan (mesin penarik tali tambat pada kapal), (b) roda sepeda
d) Bidang Miring
Bidang miring merupakan salah satu pesawat sederhana yang memanfaatkan
konsep panjang lintasan dan ketinggian. Bidang miring digunakan untuk
mempermudah usaha, tetapi tidak mengurangi besarnya usaha yang dilakukan.
Dengan menggunakan bidang miring, maka kuasa untuk menarik atau
mendorong beban menjadi lebih kecil dibandingkan ketika beban harus diangkat
langsung.
W = Beban (N)
F = gaya dorong (N)
l = panjang lintasan bidang miring (m)
h = ketinggian bidang miring (m)
Contoh soal
1. Ahmad menimbah air dari sumur menggunakan katrol, jika massa air yang
diambil adalah 2 kg. (9,8 m.s-2)
a. Berapakan keuntungan mekanisnya?
b. Berapakah gaya yang diperlukan untuk menarik tali tersebut ?
c. Apakah tingkat kemudahannya sama antara menimbah air menggunakan
katrol dengan yang tidak menggunakan katrol
Penyelesaian :
a. Keuntungan menggunakan katrol tetap selalu 1.
b. Karena keuntungan katrol tetap adalah 1, maka besarnya gaya yang
dikeluarkan sama dengan berat beban (W=F).
Besarnya W didapatkan dari perkalian massa dan gaya gravitasi bumi
W = m.g
W = 2 kg x 9,8 m. s-
2
W = 19,6 kg. m. s-
2
W = 19,6 Newton
Karena W=F, Maka besarnya F adalah 19,6 Newton.
c. Walaupun gaya yang dikeluarkan sama dengan saat menimba air tanpa
menggunakan katrol, akan tetapi tingkat kemudahannya berbeda.
Menimbah air menggunakan katrol akan terasa lebih muda, hal ini arah
gaya yang kita lakukan saat mengeret timbah arahnya searah dengan
arah gaya gravitasi bumi.
Jadi, gaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan peti adalah 100 N.
Sub Kegiatan Belajar 3
GELOMBANG
Pengantar
Pada Sub kegiatan belajar (SKB) 3 ini, Anda akan diajak mempelajari tiga pokok
kajian yaitu :
SKB 1 : Hakikat gelombang
SKB 2 : Cahaya
SKB 3 : Bunyi
Secara garis besar pokok-pokok belajar pada SKB 3 ini adalah seperti pada Tabel
3.1.
Tujuan belajar pada SKB 3 pada KB 1 adalah agar Anda memahami konsep-
konsep penting yang menyertai dari konsep tersebut. Secara umum tujuan
pembelajaran pada SKB 1 ini adalah :
1. Menganalisis masalah sehari-hari yang berkaitan dengan suhu dan kalor
2. Memahami konsep gelombang
3. Menjelaskan konsep cahaya dan berbagai sifat serta manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Menjelaskan konsep gelombang bunyi serta manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
Gelombang? Apakah Anda pernah mendengar kata gelombang? Gelombang air,
gelombang bunyi, gelombang radio, gelombang cahaya, gelombang air,
gelombang tali dan gelombang-gelombang lainnya. Lalu apa itu gelombang?
A. Kondisi Setimbang
Sumber gambar:
http://idschool.net/smp/fisika-smp/contoh-soal-getaran-dan-gelombang/
Gambar 3.1 Ilustrasi konsep getaran
Konsep getaran penuh pada ilustrasi bandul seperti pada gambar di atas adalah,
kondisi pada saat bandul dalam kondisi setimbang (A) diberi simpangan sejauh
(C) kemudian dilepas, maka bandul akan bergerak bolak-balik secara teratur
melalui titik setimbang yaitu (A). Peristiwa inilah yang disebut “Getaran“.
Gerakan bandul dari posisi C-A-B-A-C disebut dengan getaran penuh, adapun
gerakan dari C-A-B disebut getaran setengah penuh.
1. Gelombang
a. Pengertian Gelombang
Pernakah Anda melihat fenomena ombak di laut, riak-riak air di sungai atau
kolam? Jika kita amati lebih dalam, peristiwa-peristiwa tersebut memiliki
karakteristik yang sama satu dengan yang lainnya yaitu adanya gerakan
perpindahan air, adanya gunungan air (lekukan naik turun), dan mengarah ke
tempat (titik) tertentu. Gerakan atau riak-riak air yang membentuk lekukan
turun-naik inilah yang disebut dengan gelombang air.
Lalu, bagaimana gelombang-gelombang air itu dapat terjadi? dengan kata lain
bagaimana proses terjadinya gelombang-gelombang itu? menjawab hal ini dapat
kita lakukan dengan beberapa percobaan sederhana berikut.
1. Siapakan air dalam wadah, kondisikan ruangan dalam kondisi tertutup
2. Diamkan air, jangan diberi perlakuan apapun (digerakkan, dicemplungkan
benda, diteteskan air, atau sejenisnya? Pertanyaannya adalah jika air
dalam wadah tadi tidak diberi perlakuan digeser, digerakkan, diangkat,
ditiup, diteteskan dan sejenisnya, apakah terjadi gelombang air?
3. Sekarang cobalah kegiatan kedua, air yang dalam kondisi tadi, coba anda
geser, tetesi air, tiupkan angin dan lainnya yang bisa membuat air tidak
lagi diam. Pertanyaannya adalah apakah terjadi gelombang?
Kalau begitu apa syarat utama terjadainya gelombang dari ilustrasi percobaan di
atas? Ya. Tepat sekali, air bergelombang terjadi karena ada perlakuan (ditetesi,
dicelupkan benda, digoyang, dibenturkan dan sejenisnya), perlakuan ini dikenal
dalam fisika adalah sebagai usikan (gangguan). Usikan-usikan inilah yang
menyebabkan gelombang. Usikan atau getaran tidak lain adalah energi yang
berpindah bukan medium airnya.
Gangguan pada permukaan air tadi berlangsung secara periodik. Gangguan yang
berlangsung secara periodik sepanjang waktu inilah yang disebut dengan
getaran. Oleh karenanya kita dapat katakan bahwa gelombang merupakan
getaran yang merambat. Sangat penting dipahami kembali bahwa dalam
perambatan gelombang yang berpindah bukan zat perantaranya (medium
perantaranya) tetapi getaran dari gelombang tersebut. Pada perambatan
(perpindahan) ini energi berpindah sebagai getaran, getaran ini menggetarkan
medium yang dilaluinya sehingga membentuk gelombang.
b. Jenis-jenis gelombang
Gelombang secara umum dapat dikelompokkan bermacam-macam. Perbedaan ini
tergantung dari kriteria yang digunakan. Ada kriteria yang didasari pada arah
rambat dan arah getarnya, ada juga yang didasarkan pada medium
perambatannnya.
Sumber Gambar
http://blajar-pintar.blogspot.co.id/2012/02/besaran-pada-gelombang.html
Sumber Gambar
https://rumushitung.com/2014/02/19/materi-gelombang-fisika/
Gambar 3.3 Ilustrasi Arah rambat dan arah getaran pada gelombang longitudinal
2. Gelombang transversal;
Gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya. Ciri
pada gelombang transversal ini adalah gelombangnya membentuk
lembah dan bukit secara bergantian. Contohnya gelombang permukaan
air, gelombang cahaya, dan gelombang senar.
Sumber Gambar
https://rumushitung.com/2014/02/19/materi-gelombang-fisika/
Gambar 3.3 Gelombang pada pegas (longitudinal) dan tali (transversal)
Bila sebuah kita berikan usikan pada tali disalah satu ujungnya, maka kita telah
memberi energi pada tali tersebut, pada bagian tali itu akan terjadi suatu bukit
dan lembah seperti pada Gambar 3.3. Bukit dan lembah yang terjadi secara
periodik dalam suatu medium disebut getaran pada gelombang transversal.
2. Gelombang Cahaya
Pada bagian jenis gelombang materi sebelumnya sudah dijelaskan, bahwa salah
satu contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya. Gelombang
yang dengan medium atau tanpa medium perambatannya (ruang hampa) dapat
merambat dengan baik. Cahaya merupakan gelombang elekromagnetik yang
dapat dilihat oleh mata manusia, kecepatan cahayanya senilai 3 x 108 m/s. Ia
mampu merambat ke segala arah.
Memahami konsep cahaya adalah salah satu bagian kecil yang harus dipahami
oleh Anda para pendidik. Hal ini tidak lepas dari aktivitas kita termasuk anak-
anak yang membutuhkan cahaya, baik untuk bercermin, penerangan, ataupun
untuk kepentingan lainnya dibidang teknologi yang lebih kompleks. Kita dapat
melihat benda-benda di sekeliling kita karena adanya cahaya, bandingkan
dengan kondisi dimana tidak ada cahaya? Tentu kondisinya akan berbeda.
Mata kita mampu melihat benda-benda disekitar salah satunya ada bantuan
cahaya. Benda-benda yang memancarkan cahaya disebut sumber cahaya.
Contoh lain dari sumber cahaya antara lain: cahaya lilin, cahaya lampu, cahaya
bintang, maupun cahaya dari bulan. Apakah semua sumber cahaya dapat
menghasilkan cahayanya sendiri? Bagaimana dengan bulan? Bulan bercahaya
akan tetapi cahayanya bukan dari dirinya sendiri melainkan hasil pantulan dari
cahaya matahari. Oleh karena kasus ini, maka tidak semua sumber cahaya dapat
menghasilkan cahayanya sendiri.
Pemantulan Cahaya
Salah satu sifat gelombang cahaya adalah dapat dipantulkan. Pemantulan cahaya
erat kaitannya dengan proses melihat manusia.
Mengenai Dipantulkan
Jenis pemantulan dibagi menjadi dua yaitu pemantulan teratur dan pemantulan
baur (sembarang).
Berbeda halnya dengan pemantulan cahaya teratur yang mengenai benda yang
rata, dan hasil pantulannnya dipantulkan teratur, maka pemantulan yang satunya
adalah pemantulan yang hasil pantulannnya tidak teratur (difus), hal ini
dikarenakan cahaya mengenai benda yang permukaan yang tidak rata, misalnya
pohon, rumah, kertas, kain, dsb. Pemantulan seperti ini disebut pemantulan
baur.
Gambar 3.6. Pemantulan baur pada permukaan bidang yang tidak rata
Namun beda ceritanya jika jalanan basah karena hujan, permukaan jalanan
menjadi rata akibat genangan air. Kondisi ini menyebabkan cahaya dari
kendaraan kita hanya dipantulkan ke arah tertentu saja, yakni ke arah depan
jalanan sehingga pengemudi mengalami kesulitan karena tidak dapat melihat
jalanan di depannya dengan baik.
Pada saat sinar mendatangi permukaan cermin datar, cahaya akan dipantulkan.
Garis yang tegak lurus bidang pantul disebut garisi normal. Pengukuran sudut
datang dan sudut pantul dimulai dari garis ini. Sudut datang (i) adalah sudut
yang dibentuk oleh garis normal (1) dan sinar datang (2), sedangkan sudut
pantul r adalah sudut yang dibentuk oleh garis normal (1) dan sinar pantul (3).
i r
Contoh kasus:
Pada gambar di bawah ini manakah sudut datang dan sudut pantul?
Lalu bagaimana cara mengukur besarnya sudut pantul? untuk dapat menjawab
ini, hal yang paling sederhana dan dapat dilakukan di sekolah adalah dengan
busur derajat. Langkah-langkahnya adalah:
1. Pastikan titik nol busur (titik tengah
busur derajat) berimpit dengan
pangkal sinar sudut yang akan
diukur.
2. Pastikan garis dasar busur derajat
berimpit dengan salah satu kaki
sudut yang ingin diukur
Sumber gambar:
http://alatukur.web.id/busur-derajat-digunakan-saat-kita-membuat-sudut/
Gelombang bunyi sangat erat dalam kehidupan sehari-hari anak dan kita orang
dewasa. Membicarakan gelombang bunyi tidak lepas dari konsep gelombang
yang sudah disampaikan sebelumnya. Bunyi merupakan gelombang longitudinal
yang membutuhkan medium dalam perambatannya. Gelombang bunyi dapat
merambat pada medium zat padat, cair dan gas.
Bunyi merupakan salah satu bentuk energi. Getaran dari sumber sumber bunyi
merambat melalui partikel-partikel di udara dalam bentuk rapatan dan
renggangan. Ilustrasi gelombang bunyi bisa sampai terdengar oleh telinga
manusia adalah seperti pada gambar 3.9.
Medium
Bunyi tidak dapat merambat pada ruang hampa udara. Bunyi memiliki cepat
rambatnlebihnkecilndibandingkanndengan cahaya. Oleh karena itu pada peristiwa
petir, bunyi terdengar belakangan setelah cahaya kilat. Cepat rambat bunyi
dipengaruhinolehnmedium perambatannya.
Berkenaan dengan cepat rambat bunyi, ada dua hal penting dalam memahami
cepat rambat bunyi, yaitu (1) medium yang lebih padat/rapat maka akan lebih
mudah dan cepat proses perambatan bunyinya. Semakin padat/rapat susunan
mediumnya makansemakin cepat perambatan bunyinya. Ini semakin
menegaskan bahwa medium zat padat adalah medium terbaik jika dibandingkan
dengan medium cair dan gas. (2) Perbedaan suhu medium perambatan
berpengaruh terhadap kecepatan bunyi merambat. Semakin tinggi suhu medium
perambatannya maka semakin cepat bunyi merambat, demikian pula sebaliknya.
b. Sumber Bunyi
Sumber bunyi merupakan sumber utama penyebab terjadinya getaran. Ada
medium, ada pendengar yang baik, tetapi tidak ada sumber bunyi yang
menyebabkan getaran, maka bunyi tidak akan terdengar. Artinya bunyi akan
dapat terdengar jika ketiga syarat tadi terpenuhi dengan baik, jika salah satu
syarat di atas tidak terpenuhi maka bunyi tidak akan terdengar oleh manusia.
Bunyi dihasilkan oleh gangguan rapatan dan renggangan dalam suatu medium
yang dapat meneruskan getaran. Bunyi yang dilepaskan dari sumber bunyi
diberikan pada partikel-partikel mediumnya misalnya udara, maka tiap partikel
medium menerima bunyi dan kemudian memberikannya pada partikel yang ada
di dekatnya. Cara menggetarkannya dapat dipukul, dipetik atau degesek.
d. Pemantulan Bunyi
Berdasarkan selang waktu antara bunyi asli dengan bunyi pantulannnya. Bunyi
dibedakan menjadi dua yaitu gema dan gaung.
1. Gema: pemantulan bunyi, dimana bunyi pantul terdengar setelah bunyi
asli selesai diucapkan. Umumnya jarak sumber suara letaknya berjauhan
dengan penghalang gelombang.
2. Gaung; pemantulan bunyi, dimana bunyi pantul terdengar sebelum bunyi
asli selesai diucapkan. Umumnya jarak sumber suara sengan penghalang
gelombang berdekatan.