Anda di halaman 1dari 1

Dispnea didefinisikan sebagai pengalaman subjektif dalam ketidaknyamanan saat bernapas

yang terdiri dari sensasi berbeda secara kualitatif dan bermacam-macam tingkat
intensitasnya, dapat berupa akut atau kronis. (Coccia, 2016.)

Sensasi yang berbeda sering dikeluhkan oleh pasien termasuk usaha/kerja pernapasan,
sesak pada dada, dan "lapar" akan udara (perasaan tidak cukup udara pada inspirasi).
Dispnea harus dinilai oleh intensitas sensasi yang dirasakan, melibatkan derajat kesulitan,
dan bebannya atau dampak pada aktivitas-aktivitas instrumental pada kehidupan sehari-
hari. (Coccia, 2016.)

Dispnea adalah gejala normal dari aktivitas berat tapi dapat juga berupa patologis jika hal itu
terjadi pada situasi tak terduga. Dispnea patologis berasal dari interaksi antara fisiologis,
psikologis, sosial, dan faktor lingkungan, juga dapat menyebabkan respon fisiologis dan
tingkah laku sekunder. Biasanya penanganan dispnea tergantung pada penyebabnya.
(Coccia, 2016.)

Sumber: C B I Coccia, MB Ch B; G H Palkowski, MB ChB; B Schweitzer, MB ChB, FCFP


(SA); T Motsohi, MB ChB, FCFP (SA); N A B Ntusi, FCP (SA), DPhil. 2016. Dyspnoea:
Pathophysiology and a clinical approach. SMAJ. Vol. 106, No. 1.

Anda mungkin juga menyukai