Anda di halaman 1dari 2

1

PENDAHULUAN menyatakan ada tiga komponen dalam GLM


yaitu:
Latar Belakang  Random component (komponen acak) yang
ditunjukkan dengan peubah respon Y dan
Model Regresi Poisson secara umum telah peluang distribusinya.
banyak digunakan untuk menganalisis data  Systematic component (komponen
cacah di mana rata-rata dan ragamnya sama. sistematik) yang ditunjukkan dengan
Akan tetapi kondisi ini jarang sekali peubah penjelas yang digunakan.
ditemukan pada data, sehingga seringkali  Link function ditunjukkan dengan fungsi
ditemukan keragaman data lebih besar nilai harapannya sama dengan systematic
daripada rata-ratanya. Fenomena seperti ini component.
disebut overdispersi. Kajian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah mengetahui Regresi Poisson
pengaruh faktor eksternal terhadap
ketidaklulusan siswa SMA dalam Ujian Regresi Poisson termasuk ke dalam GLM
Nasional (UN) di DKI Jakarta. dan merupakan salah satu bentuk analisis
UN merupakan salah satu isu pendidikan regresi yang digunakan untuk model data
yang sering menimbulkan kontroversi cacah (count data) dan data dalam bentuk
dikalangan siswa. Hal ini bermula pada tahun tabel kontingensi. Model Regresi Poisson
2003 ketika pemerintah mengubah Evaluasi kadang dikenal dengan log-linear model,
Belajar Tahap Akhir Nasional (EBTANAS) terutama ketika digunakan untuk model tabel
menjadi UN. Perubahan ini ditujukan agar kontingensi.
sumber daya yang dihasilkan lebih berkualitas Model Regresi Poisson dengan peubah
yaitu dengan memberlakukan standar nilai penjelas X dapat dituliskan sebagai berikut
kelulusan. (Agresti, 2002) :
Jumlah siswa SMA yang tidak lulus UN Log  = +x
dapat dikatakan masih cukup tinggi. Fungsi peluang sebaran Poisson adalah:
Sementara itu diketahui bahwa tingkat e   y
pendidikan penduduk berkorelasi positif f ( y;  )  y=0,1,2,....
dengan status ekonomi, derajat kesehatan dan y !
laju pertumbuhan penduduk (Depdiknas dalam dengan asumsi E(Y)= Var(Y)=.
Wulansari 2008). Hasil penelitian Wulansari Fungsi penghubung kanonik (cannonical
(2008) menyatakan secara statistik jumlah link function) untuk Regresi Poisson yaitu:
siswa yang tidak lulus UN dapat diasumsikan   g (  )  log(  )  ( X '  )
berdistribusi Poisson karena kejadian tersebut
jarang terjadi dalam ruang sampel yang besar, Pendugaan parameter koefisien Regresi
sehingga hubungan antara jumlah siswa yang Poisson dapat diduga dengan menggunakan
tidak lulus UN dengan faktor-faktor yang Maximum Likelihood Estimation (MLE)
berpengaruh dapat diketahui melalui Regresi melalui iterasi dengan metode Newton
Poisson. Raphson untuk memaksimumkan fungsi log-
Tujuan likelihoodnya L(y,,).

Tujuan dari penelitian ini adalah Overdispersi pada Regresi Poisson


mengetahui faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi ketidaklulusan siswa SMA Data cacah untuk Regresi Poisson
dalam UN di DKI Jakarta untuk tahun ajaran dikatakan mengandung overdispersi apabila
2005/2006 dan 2006/2007. keragamannya lebih besar dari nilai
tengahnya. Jika pada data cacah terjadi
overdispersi namun tetap digunakan Regresi
Poisson, maka dugaan dari parameter
TINJAUAN PUSTAKA koefisien regresinya tetap konsisten namun
tidak efisien. Hal ini berdampak pada nilai
Generalized Linear Model
standar error yang menjadi under estimate,
sehingga kesimpulannya menjadi tidak valid.
Generalized Linear Model (GLM)
Fenomena overdispersi (McCullagh & Nelder,
merupakan perluasan dari model regresi umum
1983) dapat dituliskan:
untuk respon berdistribusi dalam keluarga
Var(Y) > E(Y)
eksponensial dan modelnya merupakan fungsi
dari nilai harapannya. Agresti (2002)
2

Overdispersi dapat diindikasikan dengan BAHAN DAN METODE


nilai dispersi Pearson Chi-square dan
Deviance yang dibagi dengan derajat Bahan
bebasnya. Jika kedua nilai ini lebih besar dari
1 maka dikatakan terjadi overdispersi pada Data yang digunakan dalam penelitian ini
data. Overdispersi dapat pula terjadi karena adalah data sekunder jumlah kelulusan siswa
adanya pengamatan missing pada peubah tiap SMA di DKI Jakarta yang diperoleh dari
penjelas, adanya pencilan pada data, perlunya Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
interaksi dalam model, peubah penjelas perlu (DIKMENTI) Propinsi DKI Jakarta. Peubah
ditransformasi atau kesalahan spesifikasi link respon yang diamati adalah jumlah siswa yang
function (Hardin & Hilbe, 2007). tidak lulus UN tahun ajaran 2005-2006 dan
2006-2007. Peubah penjelas yang digunakan
Regresi Binomial Negatif berupa data karakteristik SMA tahun ajaran
2007/2008 disajikan pada Tabel 1.
Regresi Binomial Negatif merupakan salah Pada penelitian ini untuk membangun
satu solusi untuk mengatasi masalah model dimasukkan pula peubah offset, yaitu
overdispersi pada data cacah yang didasarkan suatu peubah penjelas yang dimasukkan ke
pada model campuran Poisson-Gamma dalam model namun nilai koefisiennya tidak
(Hardin & Hilbe, 2007). Fungsi peluang diestimasi tapi diasumsikan nilainya sama
Binomial Negatif adalah sebagai berikut: dengan 1 dan biasanya nilainya bervariasi dari
k y satu observasi ke observasi lain. Peubah yang
( y  k)  k   k 
f ( y, k, )    1   digunakan sebagai peubah offset adalah jumlah
(k)( y  1)    k     k  peserta UN.
y=0,1,2,....
Metode
di mana k dan  adalah parameter dengan
E(Y)= dan Var(Y)= +2/k ; k-1 disebut Tahapan metode yang dilakukan dalam
parameter dispersi. penelitian ini disajikan pada Gambar 1. Secara
lengkap langkah-langkah yang dilakukan
Goodness Of Fit Tests adalah sebagai berikut :
1. Analisis statistika deskriptif jumlah siswa
Ismail dan Jemain (2007) menyatakan tidak lulus UN per rayon wilayah.
bahwa goodness of fits model Regresi Poisson 2. Deskripsi peubah penjelas untuk
dan Regresi Binomial Negatif dapat dilihat mendapatkan karakteristik SMA pada
dari nilai Pearson Chi-squares, Deviance, AIC masing-masing tahun ajaran.
(Akaike Information Criterion), BSC 3. Pendeteksian overdispersi pada data dengan
(Bayesian Schwartz Information Criterion) melihat nilai Pearson Chi-squares dan
dan nilai Likelihood Ratio statistics. Nilai Deviance yang dibagi dengan derajat
Pearson Chi-squares dan Deviance yang lebih bebasnya.
mendekati derajat bebasnya menunjukkan 4. Melakukan analisis Regresi Poisson dan
model yang lebih baik. Sedangkan nilai AIC Regresi Binomial Negatif untuk
dan BSC yang lebih kecil menujukkan model mengetahui faktor-faktor eksternal yang
yang lebih baik dan untuk nilai Likelihood berpengaruh terhadap jumlah siswa yang
Ratio Statistics yang menunjukkan Tolak H0 tidak lulus UN.
berarti model tersebut yang lebih baik, karena 5. Interpretasi model Regresi Poisson dan
mengindikasikan adanya overdispersi pada Regresi Binomial Negatif.
data. 6. Identifikasi kebaikan model Regresi
Famoye, Wulu & Singh (2004) Poisson dan Regresi Binomial Negatif
menyatakan untuk goodness of fits dapat pula dengan melihat nilai AIC, BSC, Pearson
digunakan nilai log-likelihood di mana model Chi-squares, Deviance, Likelihood ratio
dengan nilai log-likelihood yang lebih besar statistics dan log-likelihood dalam
menunjukkan model yang lebih baik. permasalahan overdispersi.
Software yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Microsoft Excel 2007, SPSS 15,
Stata 10 dan SAS 9.1.

Anda mungkin juga menyukai