Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Menu  Search

ibundayusufhanun
4 out of 5 dentists recommend this WordPress.com site

Advertisements

REPORT THIS AD

Apa itu DOTS

DOTS (Directly Observed Treatment Short-course)

Merupakan strategi penanggulangan Tuberkulosis di Rumah Sakit melalui pengobatan


jangka pendek dengan pengawasan langsung. DOTs adalah tempat untuk konsultasi
pasien TB.

Penanggulangan Tuberkulosis merupakan program nasional yang harus dilaksanakan


di seluruh Unit Pelayanan Kesehatan termasuk Rumah Sakit. Khusus bagi pelayanan
pasien tuberkulosis di Rumah Sakit dilakukan dengan strategi DOTS. Hal ini
memerlukan pengelolaan yang lebih spesifik, karena dibutuhkan kedisplinan dalam
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use
this website, you agree to their use.
Close and accept
To find out more, including how to control cookies, see here:
Cookie Policy
Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas diberikan
kepada pasien TB tipe menular. Strategi ini akan memutuskan penularan TB dan
dengan demikian menurunkan insidens TB di masyarakat. Menemukan dan
menyembuhkan pasien merupakan cara terbaik dalam upaya pencegahan penularan
TB.

Upaya penanggulangan TB dimulai pada awal tahun 1990-an WHO dan IUALTD
(International Union Against Tb and Lung Diseases) telah mengembangkan strategi
penanggulangan TB yang dikenal sebagai strategi DOTS, dan telah terbukti sebagai
strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif (cost efective).

WHO telah merekomendasikan strategi DOTS sebagai strategi dalam penanggulangan


TB sejak tahun 1995. Bank dunia menyatakan strategi DOTS sebagai salah satu
intervensi kesehatan yang paling efektif. Integrasi ke dalam pelayanan kesehatan
dasar sangat dianjurkan demi efisiensi dan efektifitasnya. Satu studi cost benefit yang
dilakukan oleh WHO di indonesia menggambarkan bahwa dengan menggunakan
strategi DOTS, setiap dolar yang digunakan untuk membiayai program
penanggulangan TB akan menghemat sebesar US$ 55 selama 20 tahun.

Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen kunci:

1. Komitmen politis
2. Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya
3. Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan
tatalaksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan.
4. Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu.
5. Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap
hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.

Strategi DOTS di atas telah dikembangkan oleh kemitraan global dalam


penanggulangan TB (stop TB partnership) dengan memperluas strategi DOTS sebagai
berikut:

1. Mencapai, mengoptimalkan dan mempertahankan mutu DOTS


2. Merespon masalah TB-HIV, MDR-TB dan tantangan lainnya
3. Berkontribusi dalam penguatan siten kesehatan
4. Melibatkan semua pemberi pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun
swasta
5. Memberdayakan pasien dan masyarakat
6. Melaksanakan dan mengembangkan riset.

Tim DOTS di Rumah Sakit

            Adanya pengorganisasian kelompok SMF (staf medis fungsional) berasal dari
unit terkait dengan pasien TB dalam wadah fungsional yaitu Tim DOTS. Yang terdiri
dari:
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use
this website, you agree to their use.
Close and accept
To find out more, including how to control cookies, see here:
Cookie Policy
yang bersertifikat Pelatihan Pelayanan Tuberkulosis dengan Atrategi DOTS di Rumah
Sakit (PPTSDOTS).

2. Anggota

Terdiri dari:

◦     SMF Paru

◦     SMF Penyakit Dalam

◦     SMF Kesehatan Anak

◦     SMF lainnya bila ada (Bedah, Obgyn, Kulit dan Kelamin, Saraf, dll)

◦     Instalasi Laboratorium (PA, PK, Mikro)

◦     Instalasi Farmasi

◦     Perawat Rawat Inap dan Perawat Rawat Jalan terlatih

◦     Petugas pencatatan dan pelaporan, serta

◦     Petugas PKMRS

Tugas Tim DOTS di Rumah Sakit adalah:

Menjamin terselenggaranya pelayanan TB dengan membentuk unit DOTS di rumah


sakit sesuai dengan strategi DOTS termasuk sisitem jejaring internal dan eksternal.
Dimana Tim DOTS di rumah sakit melakukan:

1. Perencanaan terhadap semua kebutuhan bagi terselenggaranya  pelayanan TB di


rumah sakit, meliputi diantaranya: tenaga terlatih, pencatatan dan pelaporan.
2. Pelaksanaan termasuk mengadakan rapat rutin untuk membicarakan semua hal
temuan terkait dengan pelaksanaan pelayanan terhadap pasien TB di RS.
3. Monitoring dan Evaluasi terhadap pelayanan DOTS di RS dan dalam
pelaksanaannya berkoordinasi dengan setiap SMF dan unit DOTS.

Tatalaksana Pasien TB di DOTS yaitu:

1. Penemuan tersangka TB

◦     Pasien dengan gejala utama pasien TB paru: batuk berdahak selama 2-3 minggu
atau lebih dianggap sebagai seorang tersangka pasien TB, dan perlu dilakukan
pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung.

◦     Pemeriksaan terhadap kontak pasien TB, terutama mereka yang BTA positif dan
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use
this website, you agree to their use.
Close and accept
To find out more, including how to control cookies, see here:
Cookie Policy
◦     Semua suspek TB diperiksa 3 spesimen  dahak dalam waktu 2 hari, yaitu sewaktu-
pagi-sewaktu (SPS).

◦     Diagnosis TB Paru pada orang dewasa ditegakkan dengan ditemukannya kuman 
TB melalui pemeriksaan dahak :BTA. Pemeriksaan lain seperti foto thoraks, biakan dan
uji kepekaan dapat juga sebagai penunjang diagnosis.

3.   Pengobatan TB

Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian,


mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya
resistensi kuman terhadap OAT (obat anti tuberkulosis).

Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap awal (intensif) dan lanjutan.

◦     Tahap Awal

pada tahap awal ini pasien mendapatkan obat setiap hari dan perlu diawasi secara
langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat, bila pengobatan tahap awal ini
diberikan secara tepat biasanya pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun
waktu 2 minggu, sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif dalam 2
bulan.

◦     Tahap Lanjutan

Pasien mendapat obat lebih sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama
(kurang lebih4 -6 bulan), tahap lanjutan ini penting untuk membunuh kuman persister
sehingga mencegah kekambuhan.

4.   Rujukan

◦     Melakukan rujukan ke UPK lain bagi pasien yang ingin pindah dengan
menggunakan formulir rujukan yang ada.

Formulir Pencatatan dan Pelaporan TB  di DOTS

1. Formulir TB.01 : Kartu Pengobatan Pasien TB


2. Formulir TB.02 : Kartu Identitas Pasien
3. Formulir TB.03 : Register TB Kabupaten
4. Formulir TB.04 : Register Laboratorium TBC
5. Formulir TB.05 : Formulir Permohonan Laboratorium TBC Untuk Pemeriksaan
Dahak
6. Formulir TB.06 : Daftar Suspek Yang Diperiksa Dahak SPS
7. Formulir TB.09 : Formulir Rujukan/Pindah pasien TB
8. Formulir TB.10 : Formulir Hasil Akhir Pengobatan Dari Pasien TB Pindahan

Melalui strategi DOTS ini diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan angka
kematian TB, memutuskan rantai penularan, serta mencegah MDR-TB, dengan target
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use
this website, you agree to their use.
Close and accept
To find out more, including how to control cookies, see here:
Cookie Policy
development goals) pada tahun 2015. (sumber dari buku Pedoman Penanggulangan
Tuberkulosis : Depkes RI, 2011).

Advertisements

REPORT THIS AD

Share this:

 Twitter  Facebook 6

Like
Be the first to like this.

February 12, 2013  Leave a Reply

« Previous Next »

Advertisements

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use


this website, you agree to their use.
Close and accept
To find out more, including how to control cookies, see here:
Cookie Policy
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment

Name

*
Email

*
Website

Post Comment

Notify me of new comments via email.

Advertisements

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use


this website, you agree to their use.
Close and accept
To find out more, including how to control cookies, see here:
Cookie Policy
Search

Advertisements

REPORT THIS AD

Recent Posts

Hal yang Perlu diperhatikan bagi Diabetisi saat Latihan Jasmani


Manfaat Latihan Jasmani bagi Para Diabetisi
Perawatan Pasien Stroke Di Rumah
Persiapan pasien Stroke di rumah
Apa itu DOTS

Archives

February 2013
December 2012

Categories

Edukasi
Stop TB

Advertisements

REPORT THIS AD

Meta

Register
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use
this website, you agree to their use.
Close and accept
To find out more, including how to control cookies, see here:
Cookie Policy
View Full Site

Create a free website or blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use


this website, you agree to their use.
Close and accept
To find out more, including how to control cookies, see here:
Cookie Policy

Anda mungkin juga menyukai