“Gerak Parabola”
Disusun oleh:
Dosen Pengampu
1. Drs. M. Hidayat, M.Pd
2. Rama Dani, S.Pd., M.Pd
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menganalisis komponen gerak parabola secara terpisah.
2. Siswa dapat menentukan persamaan kecepatan dan posisi gerak parabola pada
arah horizontal dan pada arah vertikal.
3. Siswa dapat menentukan persamaan titik tertinggi dan jarak terjauh dari suatu
benda yang bergerak dengan lintasan parabola
4. Siswa dapat menentukan persamaan waktu yang diperlukan untuk mencapai titik
tertinggi, dan jarak terjauh dari suatu benda yang bergerak dengan lintasan
parabola.
D. Materi Pembelajaran
1. Menganalisis komponen gerak parabola secara terpisah
a. Komponen kecepatan awal
Terlebih dahulu kita nyatakan kecepatan awal untuk komponen gerak horizontal
vox dan kecepatan awal untuk komponen gerak vertikal, voy.
Catatan :
Gerak parabola selalu mempunyai kecepatan awal. Jika tidak ada kecepatan awal maka
gerak benda tersebut bukan termasuk gerak peluru. Walaupun demikian, tidak berarti
setiap gerakan yang mempunyai kecepatan awal termasuk gerak parabola. Karena
terdapat sudut yang dibentuk, maka kita harus memasukan sudut dalam perhitungan
kecepatan awal. Mari kita turunkan persamaan kecepatan awal untuk gerak horizontal
(vox) dan vertikal (voy) dengan bantuan rumus Sinus, Cosinus dan Tangen. Dipahami dulu
persamaan sinus, cosinus dan tangen di bawah ini.
Rumus Sinus, Cosinus dan Tangen pada segitiga
Berdasarkan bantuan rumus sinus, cosinus dan tangen di atas, maka kecepatan awal
pada bidang horizontal dan vertikal dapat kita rumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
vo = kecepatan awal,
vox = kecepatan awal pada sumbu x,
voy = kecepatan awal pada sumbu y,
θ = sudut yang dibentuk terhadap sumbu x positif.
vy = voy – gt
y = yo + voy t – ½ gt2
Keterangan :
vy = kecepatan gerak benda pada sumbu y alias vertikal,
voy = kecepatan awal pada sumbu y,
g = gravitasi,
t = waktu tempuh,
y = posisi benda (bisa juga ditulis h),
yo = posisi awal.
Berdasarkan persamaan kecepatan awal untuk komponen gerak horizontal voxdan
kecepatan awal untuk komponen gerak vertikal, voy yang telah kita turunkan di atas, maka
kita dapat menulis persamaan Gerak Parabola secara lengkap sebagai berikut :
Persamaan gerak parabola pada sumbu x (horizontal) :
vx = vo cos θ
x = xo + (vo cos θ ) t
vy = (vo sinθ) ‐ gt
y = yo + (vo sin θ) t – ½ gt2
v2y = (vo sin θ)2 – 2gh
Setelah menganalisis gerak peluru secara terpisah, baik pada komponen horizontal
alias sumbu x dan komponen vertikal alias sumbu y, sekarang kita menggabungkan kedua
komponen tersebut menjadi satu kesatuan. Hal ini membantu kita dalam menganalisis
Gerak Parabola secara keseluruhan, baik ditinjau dari posisi, kecepatan dan waktu tempuh
benda. Pada pokok bahasan Vektor dan Skalar telah dijelaskan teknik dasar metode
analitis. Sebaiknya anda mempelajarinya terlebih dahulu apabila belum memahami
dengan baik.
Persamaan untuk menghitung posisi dan kecepatan resultan dapat dirumuskan
sebagai berikut (Prosedur) :
Menghitung posisi benda setiap saat :
𝑠 = √𝑥 2 + 𝑦 2
𝑣 = √𝑣𝑥 2 + 𝑣𝑦 2
Pertama, vx tidak pernah berubah sepanjang lintasan, karena setelah diberi kecepatan
awal, gerakan benda sepenuhnya bergantung pada gravitasi. Nah, gravitasi hanya bekerja
pada arah vertikal, tidak horizontal. Dengan demikian vx bernilai tetap.
Kedua, pada titik tertinggi lintasan, kecepatan gerak benda pada bidang vertikal atau vy =
0. pada titik tertinggi, benda tersebut hendak kembali ke permukaan tanah, sehingga yang
bekerja hanya kecepatan horizontal alias vx, sedangkan vy bernilai nol. Walaupun
kecepatan vertikal (vy) = 0, percepatan gravitasi tetap bekerja alias tidak nol, karena benda
tersebut masih bergerak ke permukaan tanah akibat tarikan gravitasi. jika gravitasi nol
maka benda tersebut akan tetap melayang di udara, tetapi kenyataannya tidak teradi
seperti itu.
Ketiga, kecepatan pada saat sebelum menyentuh lantai biasanya tidak nol.
2. Tinggi maksimum dan jarak terjauh yang ditempuh benda
Syarat suatu benda mencapai titik tertinggi adalah vy= 0, maka kecepatan
pada titik tertinggi :
𝑣𝐻 = 𝑣𝑥
Untuk mencari tinggi maksimum, maka :
𝑣𝑦 = 0
𝑣0𝑦 − 𝑔𝑡𝑜𝐻 = 0
𝑣0𝑦 𝑣0 sin 𝛼0
𝑡0𝐻 = =
𝑔 𝑔
Dengan t 0H adalah waktu untuk mencapai ketinggian maksismum.
Untuk mencari koordinat titik tertinggi pada sumbu x adalah :
𝑥 = 𝑣. 𝑡
𝑥𝐻 = 𝑣. 𝑡0𝐻
𝑣0 sin 𝛼0
𝑥𝐻 = (𝑣0 cos 𝛼0 ) ( )
𝑔
Sehingga :
𝑣02
𝑥𝐻 = sin 2𝛼0
2𝑔
Untuk mencari koordinat titik tertinggi pada sumbu y adalah :
1
𝑦 = 𝑣0𝑦 𝑡 − 𝑔𝑡 2
2
1 2
𝑦𝐻 = 𝑣0𝑦 𝑡0𝐻 − 𝑔𝑡0𝐻
2
𝑣0 sin 𝛼0 1 𝑣0 sin 𝛼0 2
𝑦𝐻 = (𝑣0 sin 𝛼0 ) ( )− 𝑔( )
𝑔 2 𝑔
2𝑣02 𝑠𝑖𝑛2 𝛼0 𝑣02 𝑠𝑖𝑛2 𝛼0
𝑦𝐻 = −
2𝑔 2𝑔
Sehingga :
𝑣02 𝑠𝑖𝑛2 𝛼0
𝑦𝐻 =
2𝑔
2𝑣0 sin 𝛼0
𝑡𝑚𝑎𝑥 =
𝑔
Keterangan :
vo = kecepatan awal (m/s)
voy = kecepatan pada sumbu y (m/s)
vox = kecepatan pada sumbu x (m/s)
α = sudut elevasi
t = waktu (s)
tmax = waktu untuk mencapai titik terjauh (s)
x = posisi pada arah horisontal (m)
y = posisi pada arah vertikal (m)
yH = titik tertinggi pada sumbu y (m)
xH = titik tertinggi pada sumbu x (m)
Xmax= jarak terjauh pada sumbu x (m)
E. Metode Pembelajaran
Model : Discovery Learning
Metode : ceramah, tanya jawab, diskusi.
Pendekatan : Scientific Approach
J. Lampiran
LP-01
PENILAIAN KOGNITIF
y = v0y t – ½ gt2
= (6 m/s)(0,5 s) - ½(10 m/s2)(0,5)2
= 1,75 m (skor 4)
Nilai = Total Skor x 4
LP-02
PENILAIAN KETERAMPILAN
Skor Kinerja Persentasi Jumlah
No. Nama Siswa Nilai
Visualisasi Konten Skor
1
2
3
4
5
Dst
Nilai maksimum = 2 x 4 = 8
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
LP-03
PENILAIAN SIKAP (Observasi)
Sikap
No Nama Siswa Rasa Ingin Percaya Nilai
kerjasama jumlah
Tahu Diri
1.
2.
3.
4.
5.
dst.