Anda di halaman 1dari 4

IMPLEMENTASI PROSEDUR KEAMANAN DAN KENYAMANAN

PENUMPANG SAAT KAPAL BERLAYAR DI KM. DORO LONDA

Dalam operasionalnya, pengaturan penumpang dan bawang


bawaan penumpang di kapal penumpang dimulai saat kapal sandar.
Dimulai dengan melakukan pengawasan penumpang yang akan naik
ke kapal yang meliputi pemeriksaan barang bawaan yang sesuai
dengan persyaratan baik dari segi banyaknya barang bawaan maupun
jenis barang bawaan yang diperbolehkan untuk naik ke kapal.
Pengawasan juga dilakukan terhadap pedagang asongan yang naik
ke kapal, nantinya pedagang asongan yang naik ke kapal harus turun
sebelum kapal berangkat atau lepas sandar. Setelah waktu sandar
habis dan kapal siap diberangkatkan atau lepas sandar, proses
selanjutnya adalah melakukan pengawasan penumpang di kapal yang
meliputi keamanan dan kenyamanan penumpang. Terakhir, saat kapal
tiba di pelabuhan tujuan, dilakukan persiapan penurunan dan
penaikkan penumpang dengan menggunakan sarana dan prasarana
pendukung baik dari kapal maupun dari pihak darat.
Dalam proses pelaksanaan menaikkan penumpang,
pengamanan penanganan saat berada di kapal hingga proses
menurunkan penumpang, tidak jarang terjadi masalah atau kendala,
seperti yang pernah terjadi di KM. DOLO RONDA. Hingga kini masih
terjadi masalah dalam hal penumpang yang naik ke kapal seperti
masih adanya penumpang ilegal (tidak bertiket) yang dapat naik ke
kapal walau jumlahnya tidak signifikan. Selain itu, masih ada
penumpang yang membawa barang bawaan yang tidak sesuai
dengan persyaratan di kapal seperti membawa barang berlebih
maupun membawa barang yang tidak sesuai dengan persyaratan
seperti membawa hewan peliharaan. Disisi lain, saat kapal akan
berangkat, masih terdapat pedagang asongan yang berada di kapal
dan belum turun (sulit diatur) hingga petugas di kapal harus
menurunkan pedagang asongan tersebut. Terkadang pun terdapat
pedagang asongan yang ikut berjualan di kapal, dengan kata lain, ikut
membeli tiket. Masih terjadi kasus pencurian atau pencopetan di
kapal. Serta kurang optimalnya proses menaikkan dan menurunkan
penumpang melalui penggunaan sarana dan prasarana pendukung
yang kurang optimal.
Tidak seperti di pelabuhan besar, masalah-masalah tersebut
umumnya terjadi di pelabuhan kecil seperti di pelabuhan Bau-bau,
Buton, Sulawesi Tenggara yang masyarakatnya umumnya kurang
memiliki pemahaman, kesadaran dan kedisiplinan yang rendah.
Faktanya, masih banyak masyarakat Bau-bau yang belum
menggunakan pemesanan tiket secara online, dengan kata lain masih
melakukan pembelian tiket di loket pembelian di pelabuhan dan
mereka umumnya membeli di saat mendekati jam keberangkatan
kapal sehingga terjadi penumpukan penumpang di saat kapal akan
berangkat.

Implementasi prosedur keamanan dan kenyamanan penumpang


saat kapal berlayar di kapal jika dipandang dari manajemen POAC
(Planning, Organizing, Action and Controlling).

1) Perencanaan (Planning) meliputi rencana kerja yang dimulai dari


briefing kerja atau safety meeting.

2) Pengorganisasian (Organizing), meliputi pendelegasian pelaksana


dan persiapan alat atau sarana dan prasarana yang akan
digunakan. Pelaksana disini adalah crew kapal serta pihak
keamanan kapal, sedangkan alat atau sarana dan prasarananya
berupa persiapan tangga embarkasi dan debarkasi.

3) Pelaksanaan (Action), meliputi penerapan atau implementasi dari


perencanaan dan pengorganisasian yang sudah dilakukan
sebelumnya, apakah sudah sesuai dengan prosedur atau tidak.
4) Pengendalian (Controlling) meliputi pengawasan terhadap
kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dilihat dari pelaksana dan
sarana pendukung yang digunakan.

Pelaksanaan penerapan keamanan dan kenyamanan


penumpang saat kapal berlayar dilakukan di KM. DORO LONDA. Di
kapal umumnya penerapan keamanan dan kenyamanan penumpang
saat kapal berlayar dilakukan mulai dari proses embarkasi hingga
proses debarkasi penumpang dan pelaksanaannya dilakukan oleh
seluruh crew kapal beserta pihak keamanan kapal. Pelaksanaan
penerapan keamanan dan kenyamanan penumpang saat kapal
berlayar dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan
penanganan penumpang saat kapal berlayar.

Di KM. DORO LONDA, pelaksanaan pemeliharaan alat-alat


keselamatan jika dipandang dari manajemen POAC (Planning,
Organizing, Action and Controlling).

1) Perencanaan (Planning), perencanaan penerapan keamanan dan


kenyamanan penumpang saat kapal berlayar di kapal sudah
tersusun dan ada.

2) Pengorganisasian (organizing), pendelegasian pelaksana


penerapan keamanan dan kenyamanan penumpang saat kapal
berlayar yaitu crew kapal dan pihak keamanan kapal beserta
kesiapan sarana dan prasarana yang ada masih belum maksimal
dimana di kapal sarana dan prasarana untuk mendukung proses
embarkasi dan debarkasi penumpang masih belum maksimal dan
terjadi penumpukan.

3) Pelaksanaan (action), terdapat kekurangan dalam hal pelaksanaan


penerapan keamanan dan kenyamanan penumpang saat kapal
berlayar dimana di kapal masih terjadi pencurian, pencopetan,
kurang maksimalnya penanganan pedagang asongan dan kurang
mendukungnya sarana dan prasarana untuk mendukung proses
embarkasi dan debarkasi penumpang.

4) Sedangkan untuk pengendalian (controlling), masih terdapat


kekurangan dimana pengawasan terhadap penerapan keamanan
dan kenyamanan penumpang saat kapal berlayar masih kurang
maksimal, diketahui masih terdapat kekurangan dalam koordinasi
antara crew kapal, pihak keamanan kapal dan pihak darat dalam
mendukung proses embarkasi,debarkasi dan penanganan
penumpang di kapal.

Anda mungkin juga menyukai