Anda di halaman 1dari 10

31

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 HASIL PENELITIAN

Bab 5 ini memaparkan hasil pengolahan dan penelitian yang dilaksanakan di

Puskesmas Segiri Samarinda. Pengambilan data secara purposive sampling

dilaksanakan Pada Tanggal 15 Maret 2018. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui tingkat pengetahuan di daerah Puskesmas Segiri Samarinda.

5.1.1 Umur

Tabel 5. 1
Distribusi frekuensi berdasarkan umur responden
Di Puskesmas Segiri Samarinda
Tahun 2018
Frukuensi Persentase (%)

21 - 25 16 30,2

26 - 31 22 41,5

32 - 37 15 28,3

Total 53 100,0

Hasil pada Tabel 5.1 didapatkan bahwa Usia Responden berdasarkan usia

diperoleh data 53 Responden (100,0 %) berusia 21-25 tahun diperoleh

sebanyak 16 Responden dengan presentase (30,2%), yang berusia 26-31

tahun diperoleh sebanyak 22 Responden dengan persentase (41,5%), dan


32

yang berusia 32-37 tahun diperoleh sebanyak 15 Responden dengan

persentase (28,3%).

Namun jika dilihat dari usia responden didapatkan hasil dimana tingkat

pengetahuan yang kurang sebanyak 4 Responden dengan rentan umur 21 - 25

tahun, 11 responden dengan rentan usia 26 - 31 tahun dan 10 responden

dengan rentan usia 32 - 37 tahun. Kemudian didapatkan hasil penelitian

dimana tingkat pengetahuan yang cukup sebanyak 7 responden dengan rentan

usia 21 - 25 tahun, 8 responden dengan rentan usia 26 - 31 tahun, dan 7

responden degan retan usia 32 - 37 tahun. Sedangkan tingkat pengetahuan

baik sebanyak 6 responden dimana 3 responden dengan rentan usia 21 - 25

tahun dan 3 responden dengan rentan usai 26 - 31 tahun.

5.1.2 Pengetahuan

Tabel 5.2
Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu tentang penggunaan kb IUD
Di Puskesmas Segiri Samarinda
Tahun 2018
Frukuensi Persentase (%)
Kurang 4 7,5

Cukup 36 67,9

Baik 13 24,5

Total 53 100,0
33

Hasil penelitian Tabel 5.2 menunjukkan bahwa 4 responden memiliki

tingkat pengetahuan yang kurang tentang penggunaan KB IUD dengan

persentase (7,5%), 36 responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup

tentang gangguan pemakaian KB IUD dengan presentase (67,9 %), dan 13

responden lainnya memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang

penggunaan KB IUD dengan presentase (24,5 %).

Hasil penelitian berdasarkan pengetahuan didapatkan hasil dengan 53

responden yaitu 4 responden dengan pengetahuan kurang, 36 responden

degan pengetahuan cukup, dan 13 responden dengan pengetahuan baik.

5.1.3 Pendidikan

Tabel 5.3
Distribusi Tingkat Pendidikan di Puskesmas Segiri Samarinda
Tahun 2018
Frukuensi Persentase (%)

SD 10 18,9

SMP 13 24,5

SMA/SMK 22 41,5

D3 4 7,5

S1 4 7,5

Total 53 100,0
34

Hasil penelitian Tabel 5.3 menunjukkan bahwa 10 responden memiliki

tingkat pendidikan SD dengan presentase 18,9 sedangkan SMP memiliki 13

responden dengan presentase (24,5%) dan SMA/SMK memiliki responden

22 dengan hasil presentase (41,5%) dan D3 memiliki responden 4 dengan

hasil presentase (7,5%) dan terakhir S1 memiliki responden 4 dengan hasil

presentase (7,5 %).

Hasil penelitian berdasarkan tingkat pendidikan SD,SMP,SMA,D3, dan

S1. Responden yang termasuk tingkat pengetahuan kurang sebanyak 6

responden berpendidikan SD, 5 responden yang berpendidikan SMP, 8

responden yang berpendidikan SMA, 1 responden yang berpendidikan D3

dan 2 responden yang berpendidikan S1. Kemudian responden yang termasuk

tingkat pengetahuan cukup sebanyak 4 responden berpendidikan SD, 7

responden yang berpendidikan SMP, 11 responden yang berpendidikan SMA,

2 responden yang berpendidikan D3 dan 1 responden yang berpendidikan S1,

sedangkan responden yang termasuk tingkat pengetahuan baik sebanyak 4

responden yang berpendidikan SMA dan 1 responden berpendidikan D3.


35

5.1.4 Jumlah Anak

Tabel 5.4
Distribusi Jumlah Anak di Puskesmas Segiri Samarinda
Tahun 2018
Frekuensi Persentase (%)
Satu 9 17,0

Dua 25 47,2

Tiga 14 26,4

Empat 3 5,7

Lima 2 3,8

Total 53 100,0

Hasil penelitian Tabel 5.4 menunjukkan bahwa yang mempunyai satu

anak memiliki 9 responden dengan hasil presentase (17,0%) dan dua anak

memiliki 25 responden dengan hasil presentase (47,2%) dan tiga anak

memiliki responden 14 dengan hasil presentase (26,4%) dan yang

mempunyai anak empat memiliki responden 3 dengan presentase (5,7%)

sedangakan yang mempunyai anak lima memiliki responden 2 dengan hasil

presentase (3,8%).

Hasil penelitian berdasarkan jumlah anak didapatkan hasil dengan

pengetahuan kurang 1 responden dengan 1 anak, 11 responden degan 2 anak,

9 responden dengan 3 anak, 2 responden dengan 4 anak, 2 responden dengan

5 anak. Hasil dengan pengetahuan cukup 5 responden dengan 1 anak, 12


36

responden dengan 2 anak, 5 responden dengan 3 anak, 1 responden dengan 4

anak, sedangkan hasil penelitian dengan pengetahuan baik 3 responden

dengan 1 anak, 2 responden dengan 2 anak.

5.2 PEMBAHASAN

Hasil pada Tabel didapatkan bahwa tingkat Pengetahuan Responden

berdasarkan usia diperoleh data 53 Responden (100,0 %) berusia 21 - 25

tahun diperoleh sebanyak 16 Responden dengan presentase (30,2 %), yang

berusia 26-31 tahun diperoleh sebanyak 22 Responden dengan persentase

(41,5%), dan yang berusia 32 - 37 tahun diperoleh sebanyak 15 Responden

dengan persesentase (28,3%).

Pada saat penelitian, Responden yang berusia 21 - 25 diperoleh 16

Responden dimana usia 21 - 25 adalah usia yang masih aktif dalam bekerja,

sedangkan usia 26 - 31 diperoleh 22 Responden, pada usia ini ibu rumah

tangga aktif mengikuti kegiatan sosial di masyarakat, dan pada usia 32 - 37

didapatkan 15 Responden. Pada usia 32 - 37 tahun masih berpartisipasi dalam

kegiatan sesuai dengan pilihan masing-masing.

Hal ini ditegaskan oleh Wawan & Dewi (2011) yang dikutip dari buku

Nursalam bahwa semakin cukup umur, maka kematangan dalam berfikir

seseorang akan semakin baik. Semakin bertambah nya umur seseorang maka

cara berfikir akan semakin luas dalam berbagai hal. Maka oleh sebab itu

seseorang dapat dilihat kematangan dalam berfikir dari umur orang tersebut.
37

Berdasarkan hasil penelitian kepada 53 Responden Hasil penelitian

menunjukkan bahwa 4 responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang

tentang pemakaian IUD dengan persentase (7,5 %), dan 36 responden

memiliki tingkat pengetahuan yang cukup mengenai pemakaian IUD dengan

persentase (67,9%) sedangkan 13 responden memiliki tingkat kemampuan

yang baik mengenai pemakaian IUD dengan persentase (24,5 %)

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner, masyarakat

yang memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 karena kurang

pengetahuan dan wawasan mengenai pemakaian IUD, masyarakat yang

memiliki tingkat pengetahuan cukup 36 responden dimana masyarakat sudah

pernah terpapar mengenai pemakaian IUD tetapi belum memahami dan

mengaplikasikannya sedangakan masyarakat yang memiliki tingkat

pengetahuan baik sebanyak 13 responden dimana responden telah mengetahui

dan menggunakan IUD dan sering terpapar dan mengikuti penyuluhan

kesehatan mengenai pemakain IUD.

Hal ini ditegaskan oleh Wahit (2012) bahwa penyuluhan kesehatan yang

diberikan kepada individu atau kelompok mempengaruhi pengetahuan pada

seseorang. Seseorang akan memperoleh pengetahuan kesehatan yang lebih

baik dan dapat membawa perubahan perilaku. Karena di dalam penyuluhan

kesehatan seseorang akan mendapatkan banyak manfaat tentang hal yang di

di sampaikan ataupun dari lembar balik.


38

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 responden memiliki

tingkat pendidikan SD dengan presentase (18,9%) sedangkan SMP memiliki

13 responden dengan presentase (24,5%) dan SMA/SMK memiliki

responden 22 dengan hasil presentase (41,5%) dan D3 memiliki responden 4

dengan hasil presentase (7,5%) dan terakhir S1 memiliki responden 4

dengan hasil presentase 7,5

Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang mempunyai satu

anak memiliki 9 responden dengan hasil presentase (17,0%) dan dua anak

memiliki 25 responden dengan hasil presentase (47,2%) dan tiga anak

memiliki responden 14 dengan hasil presentase (26,4%) dan yang mempunyai

anak empat memiliki responden 3 dengan presentase (5,7%) sedangakan yang

mempunyai anak lima memiliki responden 2 dengan hasil presentase (3,8%).

Hasil peneltian yang didapatkan pada tingkat pengetahuan ibu tentang

penggunaan IUD di puskesmas segiri dengan umur rentan 21-25 seabanyak

4 responden dengan presentase (7,5%) dan yang umur dari 26-31 sebanyak

36 responden dengan presentase (67,9%) dan umur 32- 37 sebanyak 13

responden dengan presentase (24,5%).


39

BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang Penggunaan Kontrasepsi IUD di Puskesmas Segiri Samarinda. Maka

peneliti dapat menyimpulkan :

6.1.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Penggunaan IUD di Puskesmas

Segiri Samarinda yang kurang memiliki 4 Responden dengan hasil

presentase (7,5%)

6.1.2 Tingkat Pengetahuan Ibu tentang penggunaan KB IUD di Puskesmas

Segiri Samarinda memiliki responden 36 dengan hasil presentase

hasil sebanyak (67,9%)

6.1.3 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Penggunaan KB IUD di

Puskesmas Segiri Samarinda memiliki 13 responden dengan

presentase hasil sebanyak (24,5%)

6.2 Saran

6..2.1 Di harapkan tenaga kerja medis dan instansi terkait agar lebih

meningkatkan kinerja serta perhatiannya dalam memberikan


40

informasi profil, manfaat, dan efek samping Alat Kontrasepsi Dalam

Rahim (AKDR)

6.2.2 Diharapkan bagi Institusi agar hasil penellitian ini dapat di jadikan

bahan informasi pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan

tentang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Bagi akseptor

setiap akseptor hendaknya selektif memilih alat kontrasepsi yang

cocok, mengingat setiap alat kontrasepsi memiliki kelebihan dan

kekurangan.

6.2.4 Peneliti selanjutnya dapat memberikan informasi ilmiah dan sebagai

bahan atas data untuk penelitian selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai