Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hipertensi merupakan keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah
≥140/90 mmHg secara kronis.1 Hipertensi juga merupakan salah satu penyakit tidak
menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius saat ini yang
disebut sebagai the silent killer. Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa penyakit
hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan peluang 7 kali lebih besar
terkena stroke, 6 kali lebih besar terkena congestive heart failure, dan 3 kali lebih
besar terkena serangan jantung.2
Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), terdapat
600 juta penderita hipertensi diseluruh dunia, dan 3 juta di antaranya meninggal
setiap tahunnya. 7 dari setiap 10 penderita tersebut tidak mendapatkan pengobatan
secara adekuat.2
Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas.3
Keberhasilan tatalaksana hipertensi di dunia menunjukan angka yang rendah, yaitu
hanya 5%-58% pasien yang dapat mencapai tekanan darah <140/90 mmHg. Salah
satu penyebab utama hal tersebut adalah rendahnya kepatuhan meminum obat.
Penderita hipertensi hanya menggunaan 53%-70% dari keseluruhan obat yang
diberikan dalam resep. Oleh karena itu, kepatuhan pasien merupakan faktor utama
penentu keberhasilan terapi. Kepatuhan serta pemahaman yang baik dalam
menjalankan terapi dapat mempengaruhi tekanan darah dan secara bertahap
mencegah terjadi komplikasi.1

Ketidak patuhan pasien menjadi masalah serius yang dihadapi para tenaga
kesehatan profesional. Hal ini disebabkan karena hipertensi merupakan penyakit
dengan prevalensi yang tinggi di Indoensia, terutama di fasilitas kesehatan primer,
yang dapat terjadi tanpa gejala, serta menimbulkan komplikasi berbahaya jika tidak
ditangani dengan tepat.
2

Hingga saat ini hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia


karena merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer.
Di samping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan yang
efektif banyak tersedia.1 Berdasarkan data dari poli Pandu PTM Puskesmas Indrajaya
jumlah kasus penderita hipertensi pada bulan januari hingga bulan oktober tahun
2018 berjumlah 822 penderita.4 Disamping itu data yang didapatkan dari kegiatan
Posbindu di 55 desa di wilayah kerja Puskesmas Indrajaya pada tahun 2018 penderita
hipertensi berjumlah 548 penderita. Berdasarkan data dari kegiatan posbindu PTM
pada bulan januari 2019 di Poskesdes desa keutapang mencapai 21 penderita. Jumlah
ini merupakan jumlah kasus paling tinggi diantara penyakit tidak menular lainya. Hal
ini dikarenakan masih rendahnya kepatuhan pasien dalam penggunaan obat anti
hipertensi.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti terterik untuk melakukan


penelitian mengenai tingkat kepatuhan penggunaan obat anti hipertensi pada
penderita hipertensi di desa Keutapang wilayah kerja Puskesmas Indrajaya.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang dibahas
pada penelitian ini adalah : “Tingkat kepatuhan penggunaan obat anti hipertensi pada
penderita hipertensi di desa keutapang wilayah kerja Puskesmas Indrajaya”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan
penggunaan obat anti hipertensi pada penderita hipertensi di desa keutapang wilayah
kerja Puskesmas Indrajaya.
3

1.4 Manfaat

1.5.1 Manfaat Ilmiah


1. Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan ilmiah tentang
tingkat kepatuhan penggunaan obat anti hipertensi pada penderita
hipertensi di desa keutapang wilayah kerja puskesmas Indrajaya.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi penelitian
lanjutan mengenai kepatuhan penggunaan obat anti hipertensi pada
penderita hipertensi di desa keutapang wilayah kerja puskesmas
Indrajaya
1.5.2. Manfaat Praktis

1. Memberikan informasi kepada Puskesmas Indrajaya mengenai tingkat


kepatuhan penggunaan obat anti hipertensi pada penderita hipertensi
di desa keutapang wilayah kerja puskesmas Indrajaya.
2. Menjadi pelayanan lanjutan untuk penderita hipertensi di Poskesdes
Keutapang.
3. Menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan Program
Penanggulangan Penyakit Kronis (Prolanis) di Puskesmas Indrajaya.
4. Memberikan informasi kepada pasien mengenai kepatuhan
meminum obat antihipertensi pada pasien hipertensi
4

Anda mungkin juga menyukai