I
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN
PANGAN, TEORI DAN APLIKASINYA
PADA INDUSTRI
Iman Basriman
(Dosen Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian)
2010
merupakan salah satu cara pengawetan bahan hasil pertanian, karena pengemasan
Sebelum dibuat oleh manusia, alam juga telah menyediakan kemasan untuk
buah kelapa dengan sabut dan tempurung, polong-polongan dengan kulit polong dan
Dalam dunia moderen seperti sekarang ini, masalah kemasan menjadi bagian
pangan. Sejalan dengan itu pengemasan telah berkembang dengan pesat menjadi
Ruang lingkup bidang pengemasan saat ini juga sudah semakin luas, dari
mulai bahan yang sangat bervariasi hingga model atau bentuk dan teknologi
pengemasan yang semakin canggih dan menarik. Bahan kemasan yang digunakan
1
bervariasi dari bahan kertas, plastik, gelas, logam, fiber hingga bahan-bahan yang
goni, kain, kulit kayu, daun-daunan dan pelepah dan bahkan sampai barang-barang
bekas seperti koran dan plastik bekas yang tidak etis dan hiegenis juga digunakan
sebagai bahan pengemas produk pangan. Bentuk dan teknologi kemasan juga
bervariasi dari kemasan botol, kaleng, tetrapak, corrugated box, kemasan vakum,
kemasan aseptik, kaleng bertekanan, kemasan tabung hingga kemasan aktif dan
teh dalam kantong plastik, nasi bungkus dalam daun pisang, sekarang juga sudah
berkembang menjadi kotak- kotak katering sampai minuman anggur dalam botol dan
sekunder, tertier sampai konstruksi yang tidak dapat lagi dipisahkan antara fungsinya
sebagai pengemas atau sebagai unit penyimpanan, misalnya pada peti kemas yang
ekspor.
laminasi yang produknya sudah mengisi kebutuhan masyarakat dan dunia industri.
Di samping itu hingga saat ini di pedesaan masih banyak dijumpai masyarakat yang
hidup dari bahan pengemas tradisional, seperti penjual daun pembungkus (daun
pisang, daun jati, daun waru dan sebagainya), atau untuk tingkat industri rumah
2
tangga terdapat pengrajin industri keranjang besek, kotak kayu, anyaman serat,
perusahaan- perusahaan besar yang bergerak dalam usaha produksi bahan atau
produk pengemas seperti kaleng (American Can Co), karton (Pulp and Paper Co),
plastik (Clearpack), botol plastik PET (Krones), kemasan kotak laminasi (Tetrapak,
Combibloc), gelas, kertas lapis, kertas alumunium dan lain-lain yang produknya
diekspor ke berbagai belahan dunia. Industri lain yang berkaitan dengan pengemasan
adalah industri penutup kemasan seperti penutup botol (Bericap), industri sealer
Di sisi lain penyimpanan yang tepat bagi makanan sebelum dan sesudah
masa simpan makanan. Bahan baku harus disimpan dengan benar sebelum
disimpan dalam krat plastik bersih di ruangan dingin, ketika bahan-bahan tersebut
ditempatkan dalam kardus dan ditempatkan pada palet, tidak pernah secara langsung
diletakkan di lantai, jauh dari dinding, dan untuk memastikan menempatkan secara
memastikan bahwa produk-produk tersebut masih utuh dan bila terjadi tumpahan,
maka area harus segera dibersihkan. Bahan baku dan produk jadi keduanya harus
3
dirotasi dan digunakan dasar sistem "first in-first out" (FIFO), hal ini akan
memastikan bahwa bahan-bahan yang lebih dulu masuk yang digunakan terlebih
dahulu. Bahan kemasan seperti kaleng, stoples, tutup, karton, semua harus disimpan
di area kering dan bersih serta sedapat mungkin bebas dari debu. Kemasan tidak
perlu dibuka sampai bahan atau produk dalam kemasan siap untuk digunakan di
ruang pengolahan.
diangkut dan dipasarkan. Secara umum fungsi pengemasan pada bahan pangan
adalah
agar tidak berserakan dan bilamana akan dipindahkan atau diangkut, pekerjaan
dapat dilakukan dengan mudah. Tidak semua barang dapat dipegang satu persatu
untuk dipindahkan, bahkan ada yang sama sekali tidak dapat dipegang, sehingga
adanya kemasan sangat dibutuhkan, karena bila tidak pemindahan barang tersebut
butiran, cairan dan gas. Sebagai contoh, tepung tapioka atau tepung terigu,
kacang-kacangan atau serealia, berbagai jenis minyak dan makanan cair lainnya,
4
gas elpiji dan sejenisnya. Untuk menyimpan barang-barang tersebut kemesan
mutlak diperlukan.
Dalam hal ini kemasan berfungsi tidak hanya sebagai pelindung bahan yang
yang dikemas tersebut berada. Pada pengangkutan dan penyimpanan asam keras
akan sangat berbahaya bila dilakukan dengan menggunakan bahan kemas yang
tidak tahan terhadap asam. Di samping itu kemasan yang tidak memenuhi
persyaratan akan menurunkan kualitas bahan yang dikemas, dan bila terjadi
adalah bahan beracun atau bahan yang mudah terbakar. Jadi agar kemasan dapat
memenuhi fungsinya dengan baik, bahan kemas yang digunakan harus sesuai
dengan bahan yang dikemas dan sifat perlindungan yang diinginkan yang dapat
bahan kedap air agar uap air tidak dapat bebas keluar masuk kemasan
mempengaruhi kadar air bahan yang dikemas. Bahan yang disimpan kering,
bahan yang seharusnya mengandung cukup air bila dikemas dengan bahan
kemas yang tidak kedap air, kadar airnya akan turun dan menjadi lebih kering
sehingga akhirnya akan rusak. Sebagai contoh, bahan makanan kering akan
5
rusak bila kadar airnya bertambah karena mikroba dapat berkembang biak
dengan pesat dalam keadaan cukup air; buah-buahan akan cepat layu/rusak
b. Perlindungan bagi bahan yang mengandung zat volatil dan yang mudah
kedap gas dan uap air. Bahan seperti rempah-rempah, wangi-wangian banyak
Perlindungan bagi bahan ini adalah mencegahnya hilangnya zat volatil. Bagi
bahan yang mudah menyerap bau, seperti susu dan produknya, kemasan harus
kemasan.
bahan yang rusak karena oksidasi yang sering ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari adalah makanan gorengan. Makanan ini akan cepat menjadi tengik
karbonisasi, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama kemasan
6
yang digunakan harus kedap CO2 dan yang kedua kemasan tersebut harus
tersebut. Tekanan CO2 akan meningkat bila suhu bahan tadi meningkat dan
demikian juga bila bahan tadi terkocok. Pada umumnya bahan yang
ringan (soft drink) seperti coca cola, fanta, sprite dan sejenisnya.
Beberapa bahan akan rusak bila langsung kena cahaya terutama sinar
ultra violet dari cahaya matahari, misalnya daging, saus tomat, wortel, susu
antara lain : pemudaran warna antara lain pada daging dan saus tomat,
ketengikan pada mentega (terutama jika terdapat katalis Cu), browning pada
kemasan berwarna gelap seperti botol berwarna coklat atau hijau, aluminium
adalah kemasan yang tidak dapat dilubangi atau ditembus oleh serangga,
tetapi bila bahan yang dikemas telah diserang atau telah kena investasi
sebelum dikemas, maka jenis kemasan macam apapun tidak dapat mencegah
kerusakan yang disebabkan oleh serangan serangga. Jadi dalam hal ini harus
7
ada kombinasi antara perlakuan untuk membasmi serangga dengan jenis
kemasan yang dapat mencegah serangan serangga dari luar. Sedangkan untuk
pangkal tempat gigitan, seperti sisi-sisi yang tajam dan celah-celah pada
sambungan.
Dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan
8
4. Meningkatkan efisiensi
dibawa dari pabrik ke pengecer, tetapi melalui saluran pemasaran yang agak
panjang. Beberapa bahan ada yang harus disimpan dulu sebelum dijual untuk
rupa agar efesien dalam penggunaan ruangan tempat penyimpanan yaitu dapat
disimpan per satuan luas dari bangunan yang ditempati untuk penyimpanan,
Kemasan harus dapat ditumpuk dengan teratur dan baik sehingga dapat
manual ataupun dengan alat-alat yang lebih maju. Pembuatan kemasan harus
selaras dengan kemajuan dalam bidang teknologi dan transportasi, bentuk dan
digunakan. Misalnya, bila barang yang dikemas akan diangkut dengan kapal
terbang, ukuran dan bentuknya harus sesuai dengan ukuran pintu kapal terbang,
dasar kemasan harus mempunyai bagian yang renggang dari lantai. Disain
kemasan yang tepat dengan sendirinya akan menunjang transportasi untuk dapat
9
5. Memperluas pemakaian dan pemasaran produk,
perhatian calon pembeli untuk mau melihatnya. Cara ini adalah cara yang
calon pembeli telah tergerak hatinya untuk memperhatikan produk tersebut, akan
mendalam dan kalau perlu mencobanya, kemudia setelah merasa cocok dalam
semua segi dan dianggap akan menguintungkan maka akan terjadilah transaksi
jual beli antara pemilik barang dengan pembeli. Proses ini adalah proses yang
wajar, sehingga usaha pertama yang dilakukan oleh pemilik atau produsen
barang adalah menarik perhatian dari calon pembeli. Cara menarik perhatian ini
pada kemasan yang dipergunakan sebagai kemasan produk tersebut. Objek yang
akan memperlihatkan gigi yang putih, pada makanan bayi akan memunculkan
Jadi disini jelaslah bahwa kemasan selain mempunyai fungsi yang telah
Bila langkah pertama ini telah berhasil, yaitu calon pembeli terpancing
hanya tinggal tergantung pada produk itu sendiri, apakah harganya terjangkau,
keadaannya sesuai dengan selera calon pembeli, serta kualitasnya baik dan
10
sesuai dengan informasi yang diberikan, yang semuanya ini adalah diluar
Fungsi ke-6, 7 dan 8 merupakan fungsi tambahan dari kemasan, akan tetapi
ini justru lebih ditonjolkan, sehingga penampilan kemasan harus betul-betul menarik
bagi calon pembeli, dengan cara membuat cetakan yang multi warna dan mengkilat
sehingga menarik dan berkesan mewah serta dapat mengesankan berisi produk yang
bermutu dan mahal, desain teknik dari wadahnya memudahkan pemakai untuk
membuka dan menutup dan desain teknik wadahnya selalu mengikuti teknik mutahir
- penghias produk
- piranti monitor
- media promosi
- media penyuluhan atau petunjuk cara penggunaan dan manfaat produk yang ada
di dalamnya
11
isi/produk, dan ini diperlukan dalam mengambil keputusan untuk membeli produk
tersebut atau tidak. Kemasan juga mempunyai sisi hitam karena sering
Pengemasan bahan pangan juga dapat menambah biaya produksi, dan ada
kalanya biaya kemasan dapat jauh lebih tinggi dari harga isinya. Untuk produk yang
dikonsumsi oleh kelompok konsumen yang mengutamakan pelayanan, maka hal ini
tidak menjadi masalah, akan tetapi untuk produk- produk yang dikonsumsi oleh
masyarakat umum maka biaya pengemasan yang tinggi perlu dihindari. Biaya
pengemasan utama sekitar 10-15% dari biaya produk dan biaya kemasan tambahan
C. Syarat Kemasan
jenis bahan kemas mana yang dapat memenuhi syarat agar fungsi kemasan tersebut
dapat dipenuhi dengan baik. Disamping syrat-syarat yang telah dikemukakan di atas
sesuai dengan fungsinya, beberapa syarat kemasan dan bahan kemas yang digunakan
harus dipenuhi agar bahan yang dikemas dapat sampai kepada konsumen dalam
keadaan baik, bersih dan tidak membahayakan kesehatan. Beberapa syarat berikut
penting untuk dipertimbangkan dalam menentukan pilihan mengenai jenis dan bahan
12
a. Tidak beracun
Salah satu syarat yang sangat penting bagi kemasan yang digunakan untuk
manusia secara langsung atau tidak langsung adalah tidak toksik. Salah satu
contoh, untuk membuat kemasan yang akan digunakan untuk mengemas bahan
pangan atau obat-obatan adalah tidak boleh mengandung timbal (Pb), karena
dengan isinya yang mudah bereaksi dengan bahan yang digunakan untuk
misalnya mengemas bahan yang peka cahaya dengan kemasan yang transparan,
mengemas bahan pangan yang asam (pH rendah) dengan kemasan kaleng yang
tidak dilapisi, atau mengemas bahan yang seharusnya dilakukan dengan kemasan
yang transparan dilakukan dengan kemasan yang tidak tembus cahaya sehingga
kemasan ini dapat merugikan karena dapat merusak segel yang dapat
menimbulkan prasangka bahwa barang tersebut sudah tidak asli lagi. Jadi kemasa
13
Kalau di atas dikatakan bahwa kemasan tidak boleh toksik yang berarti
bahwa kesehatan konsumen tidak boleh terganggu oleh bahan yang digunakan
untuk kemasan. Walaupun bahan kemasan tidak toksik dan bahan yang dikemas
mikroba, bahan kemas tetap tidak boleh digunakan apabila dianggap tidak dapat
walaupun bahan dikemas tidak rusak, tetapi dalam penyimpanan atau transportasi
dikotori oleh tikus atau binatang lainnya, baik kotoran maupun air kencingnya
yang dapat menembus ke dalam isinya. Keadaan ini dianggap tidak memenuhi
d. Mencegah pemalsuan
pasar yang baik sehingga merupakan daya tarik yang tinggi bagi orang-orang tadi
14
terjadinya hal ini kemasan dapat bertindak sebagai pengaman. Caranya adalah
pembuatan kemasan khusus yang sulit untuk dipalsukan, dan akan rusak bila
kemasan yang telah digunakan akan mudah sekali dikenali. Contoh pemalsuan
cocacola sangat sukar dilakukan karena tutup botol akan rusak bila dibuka, dan
sukar sekali untuk dibetulkan seperti utuh kembali. Untuk mendapatkan tutup
botol baru secara sah sulit dilakukan, karena pembuatan tutup botol biasanya
dilakukan oleh perusahaan itu sendiri atau oleh perusahaan besar yang tidak
mungkin untuk melayani pesanan yang dilakukan oleh orang yang bukan dari
perusahaan asli.
untuk membuka tutup kemasan, seperti bila dalam perjalanan, orang akan lebih
memilih susu dalam karton, misalnya susu Ultra untuk dibawa dalam perjalanan
bila dibandingkan dengan susu yang dikemas dalam botol. Hal ini terjadi karena
untuk membuka kemasan karton akan lebih mudah dan tidak memerlukan alat
untuk keperluan itu, sedangkan untuk membuka tutup botol lebih sukar dan
memerlukan alat khusus yang setiap orang akan merasa enggan untuk
membawanya kemana-mana.
Pembukaan kaleng susu bubuk yang dilengkapi dengan lapisan logam tipis
(foil logam) sebagai segelnya adalah lebih mudah bila dibandingkan dengan
pembukaan kaleng susu bubuk yang cara menyegelnya menggunakan pita logam
15
yang disolderkan di sekelilingnya dan harus dibuka dengan menggunakan kunci
yang disediakan.
Tutup wadah yang dilengkapi dengan ulir akan lebih baik bila
mencongkel, karena penutupan kembali wadah dengan tutp yang dilengkapi ulir
akan lebih mudah dan baik, sedangkan pada wadah yang membukanya dengan
berikutnya dapat dilakukan dengan mudah. Akibat dari hal tersebut, sebagian isi
wadah yang masih berada di dalamnya dengan penutupan yang tidak rapat akan
mudah terkontaminasi.
Mudah dan aman mengeluarkan isi merupakan salah satu syarat penting
yang perlu diperhatikan. Isi kemasan harus dapat diambil dengan mudah dan
aman, dalam arti tidak banyak tercecer, terbuang atau tersisa di dalamnya, dan
merupakan sebuah wadah, maka besar mulutnya harus sesuai dengan butiran atau
alat, maka besar mulut wadah tersebut harus dapat dilewati alat tersebut dengan
dalam yang akan menahan sebagian isinya untuk tetap berada di dalam karena
sulit untuk dikeluarkan. Wadah yang berisi cairan akan lebih mudah dan baik
16
untuk mengeluarkan isinya bila wadah tersebut dilengkapi dengan corong atau
dipasangkan pompa.
menjadi masalah dan memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk pengelolaannya.
Pada masa kini kemasan yang pembuangannya menjadi masalah dalah behan
kemasan yang terbuat dari plastik, karena bahan ini tidak dapat hancur bila
dibuang ke tempat sampah dan bila dibakar. Walaupun bahan tersebut akan habis
Bahan kemasan lainnya seperti yang terbuat dari logam, keramik dan
bahan nabati tidak begitu menjadi masalah. Logam dan keramik sebagian besar
dapat diproses kembali, sedangkan bahan nabati akan mudah dalam pengolahan
sampahnya.
Pada saat ini ada upaya untuk mengembangkan suatu kemasan plastik
pencampuran antara plastik dengan bahan nabati atau hasil proses fermentasi yang
menghasilkan jenis plastik tersebut, misalnya jenis plastik pululan (hasil proses
fermentasi) dan plastik PE-Pati (campuran satu jenis plastik dengan bahan nabati).
17
Ukuran kemasan perlu mendapat perhatian, karena mempunyai hubungan
Biasanya kemasan akan disesuaikan dengan sarana yang ada, misalnya bila
lebarnya tidak boleh melebihi ukuran pintu pesawat terbang yang akan
hendaknya mempunyai ukuran standard yang dapat dilewatkan pada pintu rumah-
rumah tempat barang itu dipasarkan. Hal ini perlu diperhatikan agar pembukaan
didisain sedemikian rupa sehingga bentuknya sangat indah dan menarik, efesien
tertarik pada produk yang dikemas dengan kemasan yang aneh-aneh , misalnya
wadah yang berbentuk oval, berbentuk seperti patung dan sebagainya, walaupun
pengangkutan akan berkurang, sehingga akan menurunkan harga jual dari produk
yang bersangkutan. Hal ini akan lebih menarik bagi konsumen, sehingga dapat
18
memilih bahan yang lebih ringan walaupun harga per satuan unit kemasan tidak
berbeda.
Kemasan harus memiliki penampilan yang lebih baik ditinjau dari segala
segi, baik dari segi bahan, estetika maupun dekorasi. Dalam hal penampilan,
produsen harus tahu dengan tepat kemana produk itu akan dipasarkan, karena
selera masyarakat tidak akan sama. Misalnya selera masyarakat Asia dan Afrika
akan jauh berbeda dengan masyarakat Eropa, demikian pula selera masyarakat
Jawa akan berbeda dengan masyarakat di luar Jawa, selera masyarakat kota
yang merupakan sarana komunikasi antara produsen dan konsumen, produsen dan
distributor, serta produsen dan pengecer. Beberapa bahan ada yang perlu
mengalami pencetakan label dan atau dekorasi. Untuk keperluan ini bahan
kemasan harus memiliki sifat mudah dalam pencetakan, dan hasil cetakan dapat
dipertahankan/tidak luntur atau hilang. Jenis kemasan lain ada yang harus mudah
dicat atau ditempeli label dan bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu atau
paling tidak harus sampai ke tangan konsumen terakhir dalam keadaan baik dan
utuh.
19
D. KLASIFIKASI KEMASAN
setelah dipakai. Contoh bungkus plastik untuk es, permen, bungkus dari
c. Kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh konsumen
misalnya botol untuk tempat air minum dirumah, kaleng susu untuk tempat
gula, kaleng biskuit untuk tempat kerupuk, wadah jam untuk merica dan lain-
tingkat toksikasi.
dalam kaleng, kotak kayu untuk buah yang dibungkus dan keranjang tempe.
primer, sekunder atau tersier. Kemasan ini digunakan untuk pelindung selama
20
pengangkutan, contoh jeruk yang sudah dibungkus dimasukkan ke dalam kar-
dus kemudian dimasukkan ke dalam kotak dan setelah itu ke dalam peti kemas.
a. Kemasan fleksibel yaitu bahan kemasan yang mudah dilenturkan tanpa adanya
b. Kemasan kaku yaitu bahan kemas yang bersifat keras, kaku, tidak tahan
lenturan, patah bila dibengkokkan relatif lebih tebal dari kemasan fleksibel.
c. Kemasan semi kaku/semi fleksibel yaitu bahan kemas yan memiliki sifat-sifat
antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku. Misalnya botol plastik (susu,
a. Kemasan hermetis (tahan uap dan gas) yaitu kemasan yang secara sempurna
tidak dapat dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga selama masih hermetis
wadah ini tidak dapat dilalui oleh bakteri, kapang, ragi dan debu. Misalnya
kaleng, botol gelas yang ditutup secara hermetis. Kemasan hermetis dapat juga
memberikan bau dari wadah itu sendiri, misalnya kaleng yang tidak berenamel.
b. Kemasan tahan cahaya yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya
kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang
mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan hasil fermentasi,
c. Kemasan tahan suhu tinggi, yaitu kemasan untuk bahan yang memerlukan pro-
ses pemanasan, pasteurisasi dan sterilisasi. Umumnya terbuat dari logam dan
21
gelas.
a. Wadah siap pakai yaitu bahan kemasan yang siap untuk diisi dengan bentuk
b. Wadah siap dirakit / wadah lipatan yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap
perakitan sebelum diisi. Misalnya kaleng dalam bentuk lembaran (flat) dan
silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik. Keuntungan
penggunaan wadah siap dirakit ini adalah penghematan ruang dan kebebasan
tersedia saat ini adalah kemasan kertas, gelas, kaleng/logam, plastik dan kemasan
komposit atau kemasan yang merupakan gabungan dari beberapa jenis bahan
kemasan, misalnya gabungan antara kertas dan plastik atau plastik, kertas dan logam.
Masing-masing jenis bahan kemasan ini mempunyai karakteristik tersendiri, dan ini
menjadi dasar untuk pemilihan jenis kemasan yang sesuai untuk produk pangan.
1. Kemasan Kertas
22
- fleksibel
2. Kemasan Gelas
- berat
- mudah pecah
- mahal
- non biodegradable
- dapat dipanaskan
- transparan/translusid
- bentuk tetap
- dapat dipanaskan
- tidak transparan
- non biodegradable
4. Kemasan plastik
- bentuk fleksibel
- transparan
- mudah pecah
23
- non biodegradable
5. Komposit (kertas/plastik)
- lebih kuat
- tidak transparan
- proses massal
- pengisian aseptis
- khusus cairan
- non biodegradable
Selain jenis-jenis kemasan di atas saat ini juga dikenal kemasan edible dan kemasan
biodegradable. Kemasan edible adalah kemasan yang dapat dimakan karena terbuat dari
bahan-bahan yang dapat dimakan seperti pati, protein atau lemak, sedangkan kemasan
biodegradable adalah kemasan yang jika dibuang dapat didegradasi melalui proses
persoalan lingkungan, yaitu tidak dapat didaur ulang dan tidak dapat diuraikan secara
alami oleh mikroba di dalam tanah, sehingga terjadi penumpukan sampah palstik yang
menyebabkan pencemaran dan kerusakan bagi lingkungan. Kelemahan lain adalah bahan
utama pembuat plastik yang berasal dari minyak bumi, yang keberadaannya semakin
Seiring dengan kesadaran manusia akan persoalan ini, maka penelitian bahan
kemasan diarahkan pada bahan-bahan organik, yang dapat dihancurkan secara alami dan
24
mudah diperoleh. Kemasan ini disebut dengan kemasan masa depan (future packaging).
Sifat-sifat kemasan masa depan diharapkan mempunyai bentuk yang fleksibel namun
kuat, transparan, tidak berbau, tidak mengkontaminasi bahan yang dikemas dan tidak
beracun, tahan panas, biodegradable dan berasal dari bahan-bahan yang terbarukan.
Bahan-bahan ini berupa bahan-bahan hasil pertanian seperti karbohidrat, protein dan
lemak.
karakteristik produk yang akan dikemas. Syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh suatu
1. Harus dapat melindungi produk dari kotoran dan kontaminasi sehingga produk tetap
bersih.
2. Harus dapat melindungi dari kerusakan fisik, perubahan kadar air , gas, dan
penyinaran (cahaya).
3. Mudah untuk dibuka/ditutup, mudah ditangani serta mudah dalam pengangkutan dan
distribusi.
4. Efisien dan ekonomis khususnya selama proses pengisian produk ke dalam kemasan.
5. Harus mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar
6. Dapat menunjukkan identitas, informasi dan penampilan produk yang jelas agar dapat
Pemilihan jenis kemasan untuk produk pangan ini lebih banyak ditentukan oleh
preferensi konsumen yang semakin tinggi tuntutannya. Misalnya kemasan kecap yang
25
tersedia di pasar adalah kemasan botol gelas, botol plastik dan kemasan sachet, atau
minuman juice buah yang tersedia dalam kemasan karton laminasi atau gelas palstik,
sehingga konsumen bebas memilih kemasan mana yang sesuai untuknya, dan masing-
a. Faktor Demografi (umur), dengan adanya program pengaturan kelahiran dan dengan
semakin baiknya tingkat kesehatan maka maka laju pertambahan penduduk semakin
kecil tetapi jumlah penduduk yang mencapai usia tua semakin banyak. Hal ini
c. Imigrasi dari satu negara ke negara lain akan mempengaruhi permintaan pangan di
negara yang dimasuki. Misalnya migrasi kulit hitam ari Afrika dan Asia ke Eropa
d. Pola konsumsi di tiap negara, misalnya konsumsi daging sapi di Amerika lebih tinggi
e. Kehidupan pribadi (lifestyle). Saat ini jumlah wanita yang bekerja sudah lebih
banyak, sehingga kebutuhan akan makanan siap saji semakin tinggi, dan ini
dimasukkan ke oven tanpa harus memindahkan ke wadah lain, serta permintaan akan
single serve packaging juga menjadi meningkat karena dianggap lebih praktis.
26
LATIHAN SOAL :
DAFTAR BACAAN
Morris, A., A. Barnett and O.J. Burrowsb. 2004. Food Spoilage, Packaging and Storage.
Journal of Food Science, 37:3, page 165-168.
27