Budi dan Badu bersaudara kandung. Budi meninggal pada tahun 2011, selama
hidupnya Budi tidak pernah menikah. Badu telah menikah dengan Shinta dan
dikarunia 2 (dua) orang anak kandung (laki-laki dan perempuan yang masih dibawah
umur), orang tua kandung Budi dan Badu masih hidup. Budi mempunya harta berupa :
2) 200 lembar saham pada P.T. Budi Jaya senilai Rp. 350.000.000.-
I. Gambar
Marwoto
Sugiyem
Badu
Budi
Shinta
Santi
Achmad
anak dan yang mewarisinya hanya dua orang ibu, dan bapak, maka untuk
2) 200 lembar saham pada P.T. Budi Jaya senilai Rp. 350.000.000.-
Jumlah = Rp.650.000.000.-
Nomor :
tanggal
bulan
tahun
pukul
dengan dihadiri oleh para saksi yang saya, Notaris, kenal yang nama-namanya akan
(empat belas mei seribu sembilan ratus lima puluh lima), Warga Negara
Diponegoro, Nomor : 28, Rukun Tetangga 004, Rukun Warga 001, Kelurahan
1958 (dua puluh juli seribu sembilan ratus lima puluh delapan), Agama Islam,
Diponegoro, Nomor : 28, Rukun Tetangga 004, Rukun Warga 001, Kelurahan
Talang Betutu, Kecamatan Sukarami, pemegang Kartu Tanda Penduduk
(enam mei seribu sembilan ratus tujuh puluh tujuh), Agama Islam, Warga
Hutan, nomor 67, Rukun Tetangga 009, Rukun Warga 010, Kelurahan Sako,
dalam akta ini hendak melakukan pembagian dan pemisahan atas harta peninggalan
almarhum Tuan Budi Bin Marwoto, agama Islam, yang semasa hidupnya Pengusaha,
telah meninggal dunia di tempat tinggalnya yang terakhir di Palembang, pada tanggal
21-08-2011 (dua puluh satu agustus dua ribu dua belas) dalam usia 36 (tiga puluh
dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Palembang, tertanggal 15-09-2011 (lima belas
september dua ribu dua belas) nomor :116/K.CS- KM/VIII/2011 , untuk selanjutnya
disebut “PEWARIS”.----------------------------------------------------------------------------
- Bahwa Pewaris semasa hidupnya tidak pernah mengadopsi anak seorang pun.---------
- Bahwa pewaris juga telah meninggalkan ayah yang bernama Marwoto dan ibu yang
tidak bergerak yang termasuk dalam harta peninggalan pewaris telah ditaksir oleh
- Bahwa dengan pengumuman yang dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia
tertanggal 28-10-2013 (dua puluh delapan oktober dua ribu tiga belas), nomor
SUMATERA EXPRESS yang terbit pada tanggal 27-10-2013 (dua puluh tujuh
oktober dua ribu tiga belas) diberitahukan kepada mereka yang berhutang/
berpiutang kepada pewaris telah dipanggil agar supaya hadir dikantor saya, notaris
pada hari ini, pada waktu mana perhitungan dan pertanggungjawaban harta
-Bahwa pada tanggal yang ditetapkan itu, tidak seorangpun datang, sehingga
perhitungan dan pertanggung jawaban atas harta peninggalan tersebut telah dibuat
dan ditutup tanpa ada sanggahan dari pihak manapun; daftar perhitungan dan
maka telah dibuat daftar harta peninggalan yang dijadikan sebagai dasar untuk
- Bahwa sebagai hari pembagian dan pemisahan harta peninggalan pewaris, maka
- Bahwa total kekayaan harta peninggalah para pewaris Tuan Budi sebesar Rp.
650.000.000,- (enam ratus lima puluh juta rupiah) dengan pembagian terhadap ahli
waris yang berhak berdasarkan hukum islam yaitu surat An-nisa ayat 11 (sebelas);
Achmad dan Santi tidak mendapatkan warisan. Karena yang merupakan ahli waris
- Dengan ini maka Pembagian dan pemisahan harta peninggalan telah selasai
memuaskan masing-masing:-------------------------------------------------------------------
- Bahwa mereka masing-masing telah menerima bagiannya dari apa yang dibagikan
dan dipisahkan dengan akta ini, sehingga antara satu dengan yang lainnya telah
atau tuntutan berupa apapun juga mengenai pembagian dan pemisahan harta
peninggalan pewaris.-------------------------------------------------------------------------
- Oleh sebab itu para pewaris dengan ini saling memberikan pelusannya (acquit et
decharge)--------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa para ahli waris sepakat, biaya yang berhubungan dengan pembuatan akta ini
bahwa mengenai pembagian dan pemisahan ini segala akibat dan pelaksanaannya